Perbandingan antara Magento dan Prestashop Untuk Online Shop

Perbandingan antara Magento vs PrestaShop berdasarkan pada lima kriteria di bawah ini :

  1. Kemudahan penggunaan
  2. Manajemen situs
  3. Kemudahan kustomisasi
  4. Performa
  5. Keamanan

Pengenalan Magento dan PrestaShop

Selain memungkinkan penggunanya untuk membuat toko online, PrestaShop dan Magento ternyata memiliki banyak kesamaan. Sebagai contoh, kedua platform ini bersifat open-source serta menawarkan komunitas yang aktif. Di samping itu, baik PrestaShop maupun Magento memiliki pangsa pasar yang hampir sama.

Magento dan PrestaShop adalah platform yang self-hosted. Hal ini berarti keduanya dapat diunduh dan disetup di server mana pun yang diinginkan. Platform yang self-hosted dan open-source lebih fleksibel karena Anda bebas melakukan apa saja.

Sebelum membahas perbandingan PrestaShop vs Magento, ada baiknya kita berbicara soal masing-masing platform terlebih dulu. PrestaShop adalah platform eCommerce yang mudah digunakan, terlebih oleh pengguna pemula. Bahkan platform ini menjadi rumah bagi kurang lebih 1.000 user yang kemudian bekerja sama untuk mengembangkan software ini. PrestaShop boleh berbangga karena memiliki komunitas yang sangat aktif serta dilengkapi dengan sejumlah fitur untuk mengembangkan berbagai jenis toko online :

Sama seperti PrestaShop, Magento pun memiliki banyak fitur. Saking banyaknya fitur yang ditawarkan, banyak orang yang mengira kalau Magento susah untuk dipelajari dan dipahami. Namun kalau sudah mengerti dan berhasil mengatasi kesulitan dalam penggunaan CMS online shop Indonesia ini, maka Magento adalah pilihan terbaik untuk membuat dan menjalankan toko online :

Meskipun ada banyak kesamaan, PrestaShop dan Magento punya beberapa perbedaan yang bisa dijadikan referensi dalam memilih CMS yang tepat.

Magento dan PrestaShop: Kemudahan Penggunaan

gar toko online berhasil mendapatkan banyak trafik dan juga klien, maka hal pertama yang harus Anda pastikan adalah platform eCommerce-nya. Setidaknya platform yang digunakan harus seimbang antara banyaknya fitur yang ditawarkan dan kemudahan penggunaan masing-masing fitur. Apabila membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya untuk mempelajari kelebihan dan kekurangan suatu platform, maka itu berarti software eCommerce tersebut tidak user-friendly dan juga sangat tidak efektif dari sisi biaya.

PrestaShop adalah salah satu platform eCommerce yang mudah dioperasikan. Tanyakan pada provider hosting yang digunakan apakah menawarkan bantuan untuk setup platformini atau tidak. Jika tidak, maka harus mengaktifkannya secara manual.  Setelah PrestaShop berhasil diunduh dan dijalankan, begitu masuk ke dashboard-nya akan melihat sejumlah opsi di sana :

Opsi dan pengaturan yang ada pada dashboard PrestaShop terkesan banyak, tapi sebenarnya mudah dinavigasikan. Sebagai contoh, untuk menambahkan produk baru, buka tab Catalog > Products dan klik + New Product :

Pasti akan sangat suka dan nyaman menggunakan product editor PrestaShop karena meskipun memiliki banyak fitur, editor tersebut tetap mudah untuk dinavigasikan. Semuanya berkat tab yang tertata dengan baik :

Untuk membuat produk baru hanya perlu menambahkan beberapa foto, membuat judul serta menentukan harga dan menulis deskripsi. Masih ada banyak pengaturan yang bisa dikonfigurasikan, misalnya opsi yang terkait dengan Optimasi Mesin Pencari (SEO). Tidak menutup kemungkinan jika ingin mengkustomisasikan sebanyak atau sesedikit mungkin produk.

Hal yang sama juga berlaku pada Magento. Sebagian web hosting bahkan menawarkan opsi untuk menginstall platform tersebut secara otomatis.

Setelah Magento berhasil diaktifkan di server, maka sudah bisa masuk ke dashboardnya. Sekilas dashboard Magento memberikan tampilan yang sederhana :

Namun, jika masing-masing tabnya dibuka atau diklik, maka akan lihat bahwa Magento menyertakan sejumlah opsi untuk hampir semua pengaturannya. Sebagai contoh, berikut tampilan tab Marketing :

Dalam satu tab terdapat berbagai opsi untuk mengatur promosi, email marketing, SEO, dan mengelola review. Dan setiap pengaturan tersebut memiliki opsinya masing-masing.

Untuk mengakses editor produk Magento, buka tab Products -> Catalog dan klik Add Product. Begitu masuk akan sadar bahwa tool ini tidak semudah yang ada pada PrestaShop. Hanya saja, editor produk tersebut menawarkan lebih banyak opsi. Dengan demikian, bisa dibilang PrestaShop kaya akan fitur :

Menambahkan produk baru dengan editor produk PrestaShop sedikit sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jika dibandingkan dengan Magento akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi untuk memahami pengaturannya serta cara untuk mengonfigurasikan produk sesuai dengan keinginan.

Magento dan PrestaShop: Manajemen Situs

asuk ke dashboard PrestaShop dan cari tab Shop Parameters. Buka tab tersebut untuk melihat semua pengaturan utama toko online. Sebagai contoh, melalui tab yang ada pada gambar di bawah ini dapat mengatur website agar terbuka di SSL (Secure Sockets Layer), mengaktifkan multi-store setup :

PrestaShop bahkan menyertakan maintenance mode bawaan sehingga dapat menonaktifkan keberadaan toko online untuk sementara selagi mengatasi beberapa error yang terjadi.

Di PrestaShop juga dapat mengonfigurasikan berbagai opsi pembayaran. Bahkan platform ini memungkinkan untuk mengaktifkan pembayaran melalui transfer bank. Untuk mengaktifkan fitur pembayaran tradisional, silakan install module tambahan :

Berkat dashboard yang sederhana dan tertata rapi, mengelola PrestaShop seakan terasa lebih mudah.

Sebagian besar pengaturan utama di toko online berbasis Magento tersimpan di tab System. Di dalam tab tersebut terdapat sejumlah opsi untuk menginstall ekstensi serta mengelola backup, notifikasi dan user :

Pengaturan lainnya tersimpan di tab Stores. Misalnya, dengan membuka tab tersebut punya pilihan untuk memodifikasi pengaturan pajak, mata uang dan sistem rating atau peringkat toko online :

Kelebihan lain Magento adalah adanya pengaturan multi-store. Jika ingin membuat beberapa toko online di satu dashboard yang sama, maka baik Magento maupun PrestaShop adalah pilihan yang tepat.

Dari segi manajemen situs, Magento punya lebih banyak opsi. Hanya saja, proses manajemen situs lebih mudah jika dilakukan di PrestaShop. Hal ini dikarenakan interface atau software antarmuka PrestaShop lebih user-friendly. Karena itulah, untuk ronde ini, PrestaShop vs Magento sama-sama unggul.

Magento dan PrestaShop: Kemudahan Kustomisasi

Salah satu aspek terpenting yang wajib dipertimbangkan dalam mencari CMS online shop Indonesia terbaik adalah seberapa banyak fleksibilitas yang diberikan pada untuk kustomisasi toko online. Kurangnya opsi kustomisasi menjadikan website sebagai cookie-cutter website yang sayangnya tidak memberi dampak positif bagi reputasi dan brand.

Misalnya, PrestaShop punya module dan tema, dan keduanya bisa digunakan untuk kustomasi toko online. Dengan tema dapat mengubah tampilan toko online sesuai keinginan. Hal ini dikarenakan tema PrestaShop hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bahkan bisa mengkustomisasi tema yang digunakan saat itu agar tampilan situs lebih menarik dan unik :

Module, di sisi lain, digunakan untuk menambahkan fungsionalitas tingkat lanjut ke toko online. Sebagai contoh hendak menambahkan fitur voucher atau formulir kontak :

PrestaShop memiliki lebih dari 3.000 module yang tersedia dan lebih dari 4.000 tema yang bisa diaktifkan sekarang juga. Adanya tema dan juga module semakin memudahkan dalam kustomisasikan toko online. Bisa pilih salah satu style serta dapat menambahkan berbagai fitur canggih.

Magento juga unggul dalam hal opsi kustomisasi yang tersedia. Platform ini bahkan memungkinkan yang ingin menggunakan ekstensi (versi modulenya Magento) dan juga tema untuk mengonfigurasikan tampilan toko online. Pun ekstensi yang ada di Magento berjumlah lebih dari 4.000 :

Sayangnya Magento tidak unggul dalam hal tema. Pilihan tema yang ada platform ini tidak begitu banyak. Hal tersebut dikarenakan user Magento lebih suka membuat dan mendesain tema atau template sendiri. Dengan kata lain, Magento adalah CMS online shop Indonesia yang menargetkan orang-orang yang lebih suka merancang toko online secara manual dan tidak sering menggunakan opsi pre-built yang ada.

Kemudahan kustomisasi merupakan keunggulan yang sama-sama dimiliki oleh Magento dan PrestaShop. Jadi untuk ronde ini, Magento vs PrestaShop mendapatkan skor yang sama.

Magento dan PrestaShop: Performa

Berbicara soal performa harus tahu bahwa Magento dan PrestaShop adalah platform yang self-hosted. Itu berarti performa toko online bergantung sepenuhnya pada hardware yang digunakan.

Sebagai contoh menggunakan layanan shared hosting untuk membuat toko online. Semakin hari, semakin banyak jumlah pengunjung yang datang ke situs. Trafik pun kian meninggi. Jika sudah begini, apa pun patform CMS online shop Indonesia yang digunakan dan juga website pasti akan kesulitan dalam mengelola trafik yang masuk. Karena itu penting untuk memilih provider serta paket hosting yang tepat.

Ada banyak faktor yang memengaruhi kecepatan dan waktu loading website selain penggunaan provider web hosting. Misalnya menambahkan terlalu banyak script ke halaman situs, atau mengupload banyak gambar yang ukurannya sangat besar. Tentu saja dua faktor ini berdampak langsung pada performa situs. Tidak heran jika waktu loading lambat dan pada akhirnya memengaruhi kepuasan pengunjung situs. Permasalahan lambatnya waktu loading, untungnya, dapat diatasi dengan berbagai cara.

Magento dikenal sebagai platform yang mudah diskalakan. Teknisnya seperti ini: membuat toko online di layanan hosting yang stabil, tapi kemudian popularitas bisnis semakin naik. Trafik yang berdatangan pun pastinya dalam jumlah yang besar. Uniknya hal ini tidak menjadi masalah besar bagi Magento. Platform CMS online shop Indonesia ini mampu menjadikan website loading dengan cepat, daripada di PrestaShop. Namun, bukan berarti PrestaShop tidak memiliki kelebihan dalam performa. Hanya saja, Magento memang pilihan yang lebih baik untuk mengelola resource server.

Untuk toko online baru yang skalanya masih kecil, perbedaannya tidak akan terlalu terasa. Namun, jika punya visi dan misi untuk mengembangkan toko online, maka pilihlah Magento. Performa Magento tidak perlu diragukan lagi.

Magento dan PrestaShop: Keamanan

Mungkin tidak sadar kalau ternyata punya banyak akun di website yang berbeda-beda. Hal ini berarti bahwa untuk satu dan lain hal, akun berisiko dan berbahaya. Bisa-bisa akun tersebut malah membahayakan keberadaan di dunia online.

Kasus seperti di atas jangan dibiarkan terjadi berlarut-larut di situs ecommerce atau bisnis online karena hanya akan memperparah kepuasan dan kenyamanan klien dan juga pelanggan. Hampir semua orang tahu bahwa situs ecommerce biasanya menyimpan informasi pribadi yang sensitif dan bersifat rahasia. Bahkan meskipun situs tidak menawarkan fitur pembayaran, tetap saja pasti akan meminta klien untuk memasukkan alamat pembayaran, menambahkan fitur riwayat pembelian, dan lain sebagainya.

Keamanan adalah hal yang sangat penting dan esensial bagi semua jenis ecommerce. Pilihlah platform yang menyediakan standar keamanan terbaik, dan juga memiliki track record yang solid dalam hal mengatasi masalah dan risiko keamanan.

PrestaShop dan Magento adalah platform CMS yang mengandalkan keamanan dan tidak pernah tidak mengindahkannya. Karena sifatnya yang open-source, kedua software ini terus-menerus diperbarui dan juga memperoleh banyak ulasan. Bagaimanapun juga, kita tidak bisa melupakan fakta bahwa keamanan Magento pernah diserang.

Sementara itu, PrestaShop harus berurusan dengan rentannya keamanan yang dimiliki.

Fakta dan informasi yang baru saja diketahui tentang Magento dan PrestaShop menunjukkan bahwa bukan berarti salah satunya tidak aman dan tidak layak untuk dimiliki. Ketika mengembangkan software eCommerce yang menjadi rumah bagi ratusan bahkan ribuan situs bisnis online berarti, besar kemungkinan akan berurusan dengan rentannya keamanan dan pelanggaran yang terjadi. Namun, hal terpenting dari semua ini adalah cepat tidaknya platform eCommerce memberi tanggapan serta menyelesaikan kasus rentannya keamanan tersebut.

Sebagai contoh, Magento mem-publish solusi (patch) keamanan mandiri di atas pembaruan intinya. Hal ini menunjukkan bahwa platform tersebut merupakan pilihan terbaik jika yang cari adalah CMS eCommerce dengan keamanan tingkat tinggi. Solusi (patch) keamanan ini menjadi kelebihan yang ‘dielu-elukan’ oleh Magento. Jadi, sudah jelas kalau Magento yang unggul di Magento dan PrestaShop.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

mengatasi error ImunifyAV has not detected any compatible hosting panel as well as integration.conf file to run the installation without a panel di cyberpanel

berikut adalah cara mengatasi error ImunifyAV has not detected any compatible hosting panel as well…

4 weeks ago

Update URL Repository Centos 7 Setelah End Of Life (EOL) 2024-07-01

CentOS 7 tidak akan mendapatkan pembaruan apa pun setelah Juni 2024. Selain itu, mirrorlist.centos.org tidak…

2 months ago

Mengatasi error gmysql Connection failed: Unable to connect to database pada pdns Cyberpanel

DNS di server cyberpanel tidak mau bekerja, di cek pada error log keluar pesan seperti…

2 months ago

Mengatasi Access denied for user ‘cyberpanel’@’localhost’ (using password: YES) saat upgrade cyberpanel

saat upgrade cyberpanel, keluar pesan error seperti berikut: django.db.utils.OperationalError: (1045, "Access denied for user 'cyberpanel'@'localhost'…

2 months ago

Cara Restart CyberPanel Lewat SSH

Untuk melakukan restart cyberpanel lewat SSH silahkan jalankan perintah berikut: systemctl restart lscpd

2 months ago

Mengatasi Error “Chown Operation Not Permitted” di Linux

Di Linux, chown digunakan untuk mengubah izin pemilik file dan direktori. Namun, saat menggunakan perintah…

2 months ago