Sejarah Dan Pengenalan Moodle

Sejarah Moodle

Martin Dougiamas, yang telah lulus pada ilmu komputer dan pendidikan, menulis versi pertama Moodle. Pada saat itu, Martin Dougiamas sedang melanjutkan pendidikan pascasarjana di Curtin University of Technology di Australia. Pada tahun 2002, dia dinobatkan menjadi seorang Webmaster bagi universitasnya sekaligus diangkat sebagai administrator sistem untuk instalasi WebCT. Kemudian Martin mulai mengembangkan platform jenis LSM ini demi menyelesaikan beberapa masalah terkait WebCT.Pada tahun 2002, pertama kali Versi 1.0 dirilis oleh platform ini. Semenjak itu, kemudian terus berkembang dengan pesat, dikelola oleh Martin dan dibantu oleh komunitas pengguna (user) dan pengembang (developer) yang proaktif dari seluruh dunia (Pavri dan Chavan, 2004).

Dougiamas memulai Ph.D untuk menguji “kegunaan software open-source untuk mendukung epistemologi pengajaran dan pembelajaran menggunakan komunitas yang berbasis internet”. Walau bagaimanapun undang-undang sosial membuat moodle sulit dibedakan dari platform eLearning, namun moodle telah dikutip sebagai faktor penting dari pengadopsian Moodle. Pemakai Moodle yang lainnya, seperti Universitas Terbuka di Inggris, telah menunjukkan bahwa Sistem Manajemen Pembelajaran dapat secara sama dilihat sebagai “pembelajaran pedagogi netral”.

Kepanjangan Moodle ialah Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment. (Pada awal-awal peluncurannya kepanjangan “M” ialah “Martin’s”, merujuk kepada Martin Dougiamas, nama pengembang aslinya). Dan juga seperti akronimnya, nama itu dipilih karena definisi kamus dari Moodle dan untuk menyesuaikan dengan nama domain yang tersedia.
“Moodle” merupakan merek dagang di banyak negara di dunia yang didaftarkan untuk Martin Dougiamas. Hanya partner Moodle yang secara legal dapat menggunakan merek dagang untuk mengiklankan setiap pelayanan yang berhubungan dengan Moodle seperti hosting, kostumisasi, pelatihan dll.

Kekurangan Moodle

Berikut ini beberapa kekurangan Moodle, yaitu :

  1. Membutuhkan pemahaman lebih tentang sistem.
  2. Perlunya tenaga ahli untuk membangun sistem e-learningnya.
  3. Membutuhkan biaya lebih.
  4. Memerlukan hardware khusus.
  5. Harus menginstall aplikasi khusus.
5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Cara Redirect Domain/ Subdomain di Cpanel

Kamu dapat membuat pengalihan (redirect) untuk domain kamu di cPanel. Untuk melakukannya, lakukan langkah berikut:…

1 month ago

Setting Default Address di Cpanel

1. Masuk ke cPanel. 2. Di bagian Email, klik Default Address. 3. Secara default, cPanel…

1 month ago

Cara Setting Autoresponder di Cpanel

1. Masuk ke cPanel. 2. Klik ikon Autoresponders. Bagian ini adalah tempat untuk membuat email…

1 month ago

Perpedaan Antara Cpanel dan WHM

WHM (WebHost Manager) ialah pemberi kontrol administratif atas server khusus atau VPS Anda. Hal ini…

1 month ago

Cara Mengubah Bahasa di Cpanel

1. Masuk ke cPanel. 2. Klik nama pengguna di pojok kanan atas untuk melihat menu…

1 month ago

Cara Setting Email Filter di Cpanel

1. Masuk ke cPanel. 2. Di bawah bagian Email, klik Email Filter. 3. Klik Manage…

1 month ago