HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

DBMS : Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Pengertian DBMS

DBMS (Database Management System) merupakan sekumpulan informasi yang disimpan dalam sebuah perangkat komputer. Seluruh informasi dalam sebuah database memiliki sebuah struktur agar dapat dikelola dengan menggunakan command atau perintah tertentu.

Database Management System (DBMS) adalah sebuah software yang dirancang khusus untuk menghubungkan database dengan pengguna agar proses pengelolaan data dapat berjalan dengan baik.

Sebuah DBMS pada dasarnya bertugas untuk mengelola data, database engine dan schema database agar proses manajemen dan pengorganisasian data dapat berjalan dengan lancar.

Dengan kata lain, DBMS adalah sebuah perantara visual yang dapat membantu pengguna untuk membaca, memperbarui, mengorganisir dan menghapus data yang tersimpan di dalam database dengan lebih mudah.

Untuk berkomunikasi dengan sebuah DBMS, user perlu menggunakan bahasa komputer tertentu sesuai dengan sistem yang digunakan.

Terdapat dua jenis bahasa komputer yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan DBMS, yaitu :

  • Data Definition Language (DDL)

Bahasa ini digunakan untuk membuat dan mengubah struktur dari sebuah obyek dalam database seperti views, schema, tabel, index, dsb.

  • Data Manipulation Language (DML)

Bahasa ini digunakan untuk memberikan perintah untuk memanipulasi sebuah data di dalam database. Perintah tersebut meliputi pengambilan data, menambahkan data, mengubah data, dan menghapus data.

Komponen DBMS

Pada umumnya DBMS memiliki beberapa komponen fungsional atau modul. Adapun beberapa komponen DBMS adalah sebagai berikut :

1. File Manager

Komponen yang mengelola ruang di dalam disk dan juga struktur data yang digunakan untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan pada disk.

2. Database Manager

Komponen yang menyediakan interface antar data low-level yang terdapat pada basis data dengan program aplikasi serta query yang diberikan ke suatu sistem.

3. Query Processor

Komponen yang berfungsi menerjemahkan perintah dalam bahasa query ke instruksi low-level yang dapat dimengerti database manager.

4. DML Precompiler

Komponen yang mengkonversi perintah DML, yang ditambahkan pada suatu program aplikasi ke pemain prosedur normal dalam bahasa induk.

5. DDL Compiler

Komponen yang mengkonversi berbagai perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung meta data.

Fungsi DBMS

DBMS memiliki beberapa fungsi utama, yaitu :

1. Mendefinisikan data beserta kaitannya

Sebuah database memiliki cakupan informasi yang sangat besar yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau tabel. DBMS membantu mendefinisikan di mana sebuah informasi terletak beserta kaitannya dengan informasi di tabel atau dokumen lain.

2. Memanipulasi data

Salah satu fungsi mendasar DBMS adalah untuk menyimpan, memperbarui, atau menghapus data dengan lebih mudah. Hal ini dapat terjadi karena adanya interface visual yang dapat membantu user untuk memanipulasi data tanpa perlu mengakses sumber informasinya.

3. Meningkatkan integritas data

Dalam sebuah DBMS, terdapat beberapa basis data yang dapat diakses oleh banyak user. Maka dari itu, akurasi dan konsistensi data dalam database adalah sesuatu yang mutlak. Sistem pengelolaan basis data membantu memastikan bahwa seluruh data tetap akurat dan tersusun secara konsisten.

4. Backup dan recovery data

DBMS memiliki fitur backup dan recovery data otomatis yang tentunya sangat berguna untuk mencegah hilangnya informasi penting. Para user tidak perlu lagi menjalankan pencadangan berkala karena sudah ditangani oleh sistem.

Selain itu, sistem pengelolaan data juga secara otomatis mengembalikan database ke versi stabil ketika terjadi system crash atau failure untuk mencegah hal tersebut terjadi lagi.

5. Mempercepat akses data

Sistem pengelolaan basis data membantu user dalam memperoleh hasil dari query mereka dengan cepat dan akurat. Dengan kata lain, sistem pengelolaan basis data juga berperan dalam meningkatkan produktivitas pekerja yang berkaitan dengan data.

6. Mengurangi inkonsistensi data

Sebuah inkonsistensi data terjadi ketika terdapat beberapa versi dari sebuah file di beberapa tempat sekaligus. Salah satu peran penting sistem pengelolaan basis data adalah memastikan data yang tersimpan adalah versi terbaru, sehingga tidak ada kesenjangan versi data di antara seluruh user.

7. Keamanan data

Keamanan data merupakan harga mati dalam sebuah basis data, sehingga pengaturan otorisasi user merupakan hal yang sangat penting. Sistem pengelolaan basis data dapat memfasilitasi hal tersebut dengan adanya fitur otorisasi akses menggunakan username dan password.

Tujuan DBMS

Seperti yang sudah disinggung pada pengertian DBMS (Database Management System) yang mana berfungsi sebagai perangkat yang berguna untuk mengorganisasi sumber daya data perusahaan, maka berikut ini beberapa tujuan penggunaan DBMS pada jaringan komputer perusahaan :

  • Agar basis data dapat digunakan secara bersama.
  • Agar proses akses data lebih mudah dan cepat.
  • Untuk menghemat ruang penyimpanan data.
  • Membantu menjaga keamanan data.
  • Mencegah dan menghilangkan duplikasi dan inskonsistentsi data.
  • Menangani data dalam jumlah yang besar.

Jenis DBMS

Sistem pengelolaan basis data terbagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah beberapa di antaranya :

1. Herarchical Database

Hierarchical database atau basis data bentuk hirarki merupakan jenis sistem pengelolaan basis data dengan struktur hubungan parent-children (induk-anak). Dalam sistem pengelolaan jenis herarchical, data juga memiliki informasi mengenai hubungan ibu/anak di dalam grup mereka.

Jika divisualisasikan, sistem pengelolaan hierarchical akan berbentuk seperti berikut :

Contoh hierarchical database antara lain :

  • IBM Information Management System (IMS)
  • RDM Mobile
  • Windows Registry
  • XML & XAML

2. Network Database

Network database atau basis data jaringan menggunakan sebuah struktur jaringan untuk membentuk hubungan atau relationship antar entitas di dalamnya.

Secara teknis, network database merupakan bentuk turunan dari hierarchical database. Namun jika dalam bentuk hirarki sebuah entitas hanya dapat memiliki hubungan induk/anak dengan satu entitas lain, dalam network database sebuah entitas dapat memiliki hubungan induk/anak dengan lebih dari satu entitas lain.

Contoh network database antara lain :

  • Integrated Data Store (IDS)
  • Integrated Database Management System (IDMS)
  • Raima Database Manager
  • TurboIMAGE
  • Univac DMS-1100

3. Relational Database

Dalam sebuah relational DBMS (RDBMS), hubungan antar data bersifat relasional serta data disimpan dalam tabel yang berisi kolom dan baris. Kolom berisi attribute, sedangkan baris berisi record atau data.

Untuk mengoperasikan RDBMS seperti menambah, mengurangi, menghapus dan memanipulasi data, user perlu menggunakan Structured Query Language (SQL).

Contoh RDBMS antara lain :

  • MySQL
  • PostgreSQL
  • Oracle DB

Kelebihan dan Kekurangan DBMS

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen basis data.

1. Kelebihan DBMS

Berikut ini merupakan beberapa kelebihan DBMS, yaitu :

  • Dapat mengendalikan pengulangan data.
  • Memberikan data yang konsisten.
  • Kemampuan mendapatkan informasi yang lebih banyak dan jumlah data yang sama.
  • Pengguna dapat memakai data secara bersama-sama.
  • Memperbaiki integritas data.
  • Menjaga keamanan.
  • Membantu penetapan standarisasi.
  • Perbandingan skala ekonomi.
  • Dapat menyeimbangkan konflik kebutuhan.
  • Mempercepat akses dan respon data.
  • Mempercepat produktifitas.
  • Meningkatkan pemeliharaan data melalui data independen.
  • Meningkatkan konkurensi.
  • Meningkatkan layanan backup dan recovery.

2. Kekurangan DBMS

Berikut ini merupakan beberapa kekurangan DBMS, yaitu :

  • Penggunaannya cukup kompleks.
  • Kompleksitas DBMS mengakibatkan ukurannya yang besar.
  • Biaya DBMS tidak sama tergantung pada lingkungan dan fungsi yang disediakan.
  • Ada tambahan biaya untuk hardware.
  • Diperlukan biaya konversi untuk penggunaan DBMS yang baru.
  • Umumnya performa kinerja menurun seiring waktu.
  • Performa yang menurun mengakibatkan kegagalan yang lebih besar.

Contoh DBMS

  • Hirarki Basis Data

Akses data harus mengikuti aturan hirarki yang sudah didefinisikan sebelumnya. Contoh : IMS-2 (Information Management System) oleh IBM, 1968.

  • Jaringan Data

Data membentuk jaringan yang lebih bebas dari model hirarki. Contoh : IDMS (Integrated Database Management System) oleh Cullinet Software, 1972.

  • Relasional Data

Data dikelompokkan secara bebas menurut jenis melalui proses normalisasi. Contoh : INGRE oleh UN of CA & Relational Tech. 1973, System-R oleh IBM Research, 1975, ORACLE oleh Relational Software Inc, 1979, DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

10 hours ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

1 day ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

2 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

3 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

4 days ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

6 days ago