(0275) 2974 127
Internal link adalah tautan yang bermanfaat untuk menghasilkan website yang SEO friendly. Sayangnya, tidak semua internal link dapat mengangkat website menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui strategi yang tepat dalam membangun internal link agar kualitas website semakin meningkat. Selain internal link, ada juga istilah lain yang digunakan untuk menghasilkan website SEO friendly, yakni eksternal link.
Berbeda dengan internal link, eksternal link adalah tautan yang ada pada konten website, namun menuju pada website lainnya. Biasanya, eksternal link ini dibungkus dengan menggunakan anchor text tertentu.
Internal link adalah tautan yang ada pada website ketika di klik tautan tersebut menuju ke arah halaman lain dari website yang sama. Internal link ini memiliki peran penting untuk SEO karena dapat membantu Google untuk mengindeks website dan memahami strukturnya secara keseluruhan. Jika Google dapat memahami isi konten website maka lebih mudah bagi website untuk mendapatkan rangking teratas di hasil pencarian.
Penyisipan internal link ini biasanya ada di dalam konten tulisan atau dalam bentuk anchor teks dengan frasa tertentu. Nantinya, pembaca dapat mengecek link yang disisipkan dengan melakukan klik, kemudian link tersebut akan membuka website dengan nama domain yang sama dengan domain website yang sedang terbuka. Namun perlu diketahui bahwa manfaat internal link ini bisa semakin maksimal apabila konten yang dihasilkan mencakup teknik SEO yang sudah sesuai.
Berdasarkan penjelasan yang ada di atas, tujuan utama dari internal link adalah salah satu teknik SEO yang digunakan untuk mengoptimasi performa website. Tidak hanya itu, internal link juga berperan dalam memudahkan mesin pencari dalam menjelajahi, mengindeks serta melihat struktur website secara keseluruhan. Lebih lengkap, adapun beberapa manfaat internal link untuk SEO yang perlu diketahui, di antaranya :
Salah satu manfaat penting dari internal link adalah memudahkan para pengunjung website mencapai ke halaman penting yang diinginkan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bekerja dengan cara disisipkan dalam bentuk anchor text, apabila internal link yang diberikan sesuai dengan informasi yang diinginkan dan saling berhubungan, maka hal ini sangat bermanfaat bagi para pembaca.
Dengan begitu, ia tidak perlu mencari informasi tambahan lain yang mengharuskannya membuka halaman website lainnya. Secara tidak langsung, kondisi ini juga memungkinkan para pembaca menjadi lebih nyaman serta ingin berlama-lama menelusuri website yang dimiliki.
Bounce rate adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan persentase pengunjung website atau blog yang dikelola. Apabila angka website atau blog cukup besar dan mendekati 100, kondisi tersebut tidak baik. Sebaliknya, bounce rate yang bagus adalah jika angkanya semakin kecil bahkan mendekati nol. Sederhananya, tingginya bounce rate ini berakibat buruk pada search engine.
Dengan mencantumkan internal link dalam bentuk anchor text, hal ini dipercaya dapat menurunkan bounce rate. Sebab, pengunjung tidak merasa bosan atau menyesal telah berkunjung dan membaca konten-konten yang dari website kamu. Nantinya, Google akan lebih banyak melakukan index pada halaman blog dan artikel yang dibuat.
Penggunaan internal link secara tidak langsung dapat membentuk struktur website yang baik untuk SEO. Sebab, konten-konten di dalam website bisa lebih mudah ditemukan oleh para pengunjung. Terlebih jika internal link yang dicantumkan berbentuk anchor text, hal ini bisa lebih memudahkan para pembaca karena struktur konten yang disajikan tidak membutuhkan langkah-langkah yang rumit, sehingga para pembaca menjadi tidak nyaman.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan internal link ini agar berfungsi dengan sempurna, ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membuat internal link, mulai dari membangun struktur yang lebih ideal, mencantumkan link pada kategori, membuat link pada postingan populer, dan lain sebagainya. Dengan begitu tidak mencantumkan internal link yang sia-sia.
Membangun struktur website agar lebih ideal. Sebagai gambaran bisa membayangkan website yang dimiliki adalah sebuah piramida. Nantinya, postingan dengan konten terbaik yang akan muncul di bagian atas piramida atau homepage. Sementara itu, semakin bawah konten yang ditampilkan, maka konten tersebut semakin umum.
Untuk mengatasinya bisa menganjurkan untuk membuat konten yang mengandung banyak link di dalamnya. Namun pastikan untuk tidak berlebihan, agar Google tidak mengalami kesulitan ketika sedang mengindeks atau memindai konten yang dimiliki oleh website.
Anchor text adalah sebuah potongan kata berisi tautan URL (biasanya berupa backlink) yang dapat diklik dan mengarahkan pengunjung ke laman lainnya. Ketika menggunakan anchor text ini, jangan lupa untuk memasukkan kata kunci mengenai halaman yang ingin dituju. Artinya, disarankan untuk tidak menggunakan anchor text, seperti ‘klik di sini’ atau ‘halaman ini’. Berikut beberapa contoh anchor text yang baik.
Menggunakan keyword atau anchor text yang relevan dengan link.
Letak anchor texts harus natural, jangan memaksa apalagi tidak berhubungan dengan teks atau topik yang ada di dalam konten.
Tetap pada strategi White Hat SEO dengan tidak menggunakan keyword yang sama untuk seluruh anchor teks (keyword stuffing). Saat ini, trik tersebut sudah tidak berlaku, bahkan dapat membuat terkena penalti atau hukuman.
Meskipun keberadaan internal link memang penting untuk meningkatkan SEO. Sayangnya, pemasangan internal link ini disarankan berada pada jumlah yang normal dan sesuai dengan kebutuhan dari konten tersebut. Sebab, setiap halaman website mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Kadang 100 link harus dimasukkan karena memang untuk mendukung tujuan halaman tersebut.
Jadi, pemasangan internal link ini harus memperhatikan tujuan dan user experience ketika memasukkan internal link. Apabila internal link yang dimasukkan membantu para pembaca untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, bisa menambahkan internal link sebanyak yang diperlukan saja.
Internal link yang dicantumkan pada isi konten juga harus relevan ke halaman tersebut. Sebab, apabila pemasangan internal link ini tidak ada hubungannya, kemungkinan para pengunjung akan meng-klik link tersebut sangat kecil. Rendahnya klik ini berpotensi menunjukkan bahwa tingkat engagement pengunjung rendah. Akibatnya, Google akan menganggap kalau internal link tersebut tidak relevan dan pada akhirnya berdampak buruk pada SEO konten yang dimiliki.
Strategi lainnya yang dapat digunakan adalah menaruh internal link di halaman atas. Dengan begitu, siapapun yang mengunjungi website, termasuk Google akan melihat internal link yang dimunculkan pertama kali. Strategi ini membantu memudahkan Google untuk melakukan identifikasi link yang dicantumkan. Posisi internal link yang diletakkan di halaman atas akan dianggap oleh Google sebagai link yang penting.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk meningkatkan konten website yang dimiliki, tidak hanya internal link saja yang dibutuhkan, melainkan juga dengan eksternal link. Berbeda dengan internal link, eksternal link adalah tautan yang dipasang pada halaman website, yang mengarah ke situs blog atau website lainnya. Dalam teknik SEO, eksternal link juga bisa disebut dengan outbound link.
Simak informasinya berikut ini dalam bentuk tabel yang sudah Hosteko susun secara detail :
Kategori | Internal Link | Eksternal Link |
Penggunaan | Internal link digunakan untuk mencantumkan tautan yang mengarah ke halaman di dalam website yang sama. | Eksternal link adalah tautan yang dapat digunakan untuk menanamkan tautan yang mengarah pada website lainnya. |
Tujuan | Internal link bertujuan untuk membantu Google dalam memberikan peringkat untuk website yang dikelola. | Eksternal link bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca ketika melihat sumber terpercaya yang diberikan. |
Fungsi | Internal link berfungsi untuk meningkatkan spend time alias waktu yang dihabiskan oleh para pembaca di website. | Eksternal link berfungsi untuk meningkatkan kredibilitas halaman website dan mendukung SEO On Page. |
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…