HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Kupas Tuntas Tentang SEO untuk E-Commerce, Simak Akhir ya!

Saat ini dunia E-Commerce mengalami banyak kemajuan yang signifikan. Dahulu E-Commerce ini didominasi oleh nama-nama besar seperti Amazon dan eBay. Namun saat ini hampir semua perusahaan telah memiliki platform E-Commerce sendiri.

Disamping itu, semakin banyak penyedia layanan yang menawarkan pembuatan situs E-Commerce bagi bisnis baru seperti Shopify, BigCommerce, dan Squarespace. Dengan banyaknya platform di E-Commerce yang ada, SEO (Search Engine Optimization) untuk E-Commerce juga telah mengalami perubahan. 

Kepentingan SEO untuk situs E-Commerce

Perlu diakui bahwa masih banyak individu yang belum menyadari pentingnya SEO untuk situs E-Commerce. Selain menambahkan kunjungan ke situs bisnis Anda, penerapan SEO E-Commerce akan mendukung paningkatan penjualan dan mengubah pengunjung biasa menjadi pelanggan.

Kini hampir semua orang dari berbagai kalangan berbelanja online dan akan mencari produk yang akan mereka beli dari mesin pencari. Tentunya agar situs Anda muncul dalam hasil pencarian, SEO harus menjadi fokus utama saat merancang situs Anda.

Strategi SEO E-Commerce

Bagi Anda yang ingin memahami langkah-langkah SEO untuk situs E-Commerce, berikut adalah panduan yang telah kami siapkan untuk Anda:

1. Riset Keyword

Sama seperti strategi SEO lainnya, SEO untuk E-Commerce juga perlu dimulai dengan riset keyword. Strategi SEO tidak akan efektif jika Anda tidak memilih keyword yang tepat, karena hal itu akan menyulitkan Anda untuk menarik perhatian konsumen yang menjadi target.

Tentu terdapat perbedaan dalam proses riset keyword antara konten situs biasa dengan situs E-Commerce. Dalam banyak tutorial riset keyword untuk konten, disaranakan untuk fokus pada “informational keyword” yang memberi informasi.

Sementara pada SEO untuk toko online, keyword yang Anda gunakan lebih berkaitan erat dengan produk yang Anda tawarkan. Oleh karena itu, riset keyword Anda diarahkan untuk mencari dan memilih keyword yang berfokus pada produk yang dijual.

2. Cara Memilih Keyword yang TepatBagaimana cara memilih keyword yang sesuia untuk E-Commerce? Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  • Search Volume

Ini adalah salah satu metrik krusial dalam menilai sebuah kata kunci. Jika tidak banyak orang menggunakan kata kunci Anda, maka percuma jika Anda mengandalkannya. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap sektor bisnis memiliki pandangan berbeda mengenai volume pencarian.

Ada sektor yang berpikir 100 pencarian per bulan sudah tergolong banyak, sedangkan ada yang menganggap 10,000 pencarian masih sedikit. Seperti yang sudah disebutkan, Anda dapat memanfaatkan Google Keyword Planner untuk memeriksa volume pencarian di bagian “rata-rata pencarian bulanan”. Di sini, Anda dapat melihat kata kunci mana yang dipandang sebagai volume tinggi dan rendah dalam industri Anda.

  • Keyword-Product Fit

Mungkin Anda sudah menemukan kata kunci dengan banyak pencarian. Namun, itu tidak menjamin kata kunci tersebut sesuai dengan produk yang Anda tawarkan. Memaksakan penggunaan kata kunci tidak relevan tentu saja tidak efektif dalam meningkatkan konversi.

Pastikan kata kunci yang Anda pilih sesuai dengan produk yang Anda jual. Misalnya, jika usaha Anda menjual teh Jepang dalam bentuk kantong. Kemudian Anda menemukan kata kunci dengan volume pencarian tertinggi adalah bubuk teh matcha.

Meskipun Anda tidak menjual teh hijau dalam bentuk bubuk, Anda mungkin merasa dapat menggunakan kata kunci tersebut, tetapi itu akan sulit. Sebaiknya, hindari menggunakan kata kunci yang tidak berhubungan langsung dengan produk Anda. Meskipun kata kunci terkait produk Anda memiliki volume pencarian yang lebih rendah, itu akan lebih bermanfaat untuk bisnis Anda dalam jangka panjang.

  • Commercial Intent

Mendapatkan posisi teratas di halaman hasil pencarian merupakan salah satu sasaran utama dari SEO. Namun, bagi situs e-commerce, ada aspek tambahan yang harus diperhatikan yaitu niat komersial. Untuk menilai niat komersial, Anda dapat memanfaatkan Google Keyword Planner.

Masukkan kata kunci Anda dan periksa kolom “Competition”. ‘Competition’ memberikan gambaran tentang seberapa banyak orang yang mengejar kata kunci tersebut. Dalam konteks e-commerce, sebaiknya fokus pada kata kunci dengan tingkat ‘medium’ dan ‘high’ competition. ‘Competition’ adalah salah satu cara untuk mengidentifikasi kata kunci yang berpotensi membuat orang melakukan pembelian melalui situs Anda. Selain itu, metrik lain yang sangat bermanfaat adalah ‘Suggested bid’.

Suggested bid berfungsi sebagai indikator yang menunjukkan besarnya investasi yang biasanya dikeluarkan orang setelah mengklik suatu kata kunci di Google Adwords. Ketika menganalisis niat komersial, semakin tinggi suggested bid, semakin baik. Kata kunci dengan suggested bid yang lebih tinggi juga lebih bersaing di pencarian Google. Di samping itu, kemungkinan besar, kata kunci dengan suggested bid tinggi memiliki volume pencarian yang lebih rendah.

  • Competition

Aspek ini mengukur seberapa sulitnya situs Anda untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian Google. Ada dua metode untuk menentukan tingkat persaingan kata kunci untuk SEO di situs e-commerce ini. Metode pertama adalah menggunakan fitur Keyword Difficulty di SEMRush.

Fitur ini memberikan gambaran mengenai tingkat persaingan suatu kata kunci. Semakin tinggi hasil yang diperoleh, semakin tinggi tingkat persaingan kata kunci tersebut untuk mendapatkan peringkat yang baik di pencarian organik. Metode kedua adalah dengan menargetkan kata kunci dan mengoptimalkan halaman situs Anda.

Anda bisa melakukannya dengan melihat hasil pencarian di halaman pertama Google dan mengecek apakah sepuluh hasil teratas sudah dioptimalkan untuk kata kunci itu. Jika halaman-halaman tersebut tidak terlalu relevan dengan kata kunci yang Anda pilih, Anda dapat mengungguli peringkat mereka dengan membuat halaman yang dioptimalkan khusus untuk relevan dengan kata kunci yang dimaksud.

3. Tools Riset Keyword untuk E-Commerce Website

Dalam melakukan penelitian keyword, terdapat beberapa tools yang dapat Anda gunakan, termasuk:

  • Amazon Suggest

Alat pertama yang dapat digunakan adalah saran Amazon. Mungkin Anda melihat Amazon sebagai salah satu pesaing bisnis Anda, tetapi tak bisa disangkal bahwa Amazon merupakan situs E-Commerce paling besar. Hal ini menjadikannya sumber yang berharga untuk menemukan keyword yang relevan dengan produk.

Mirip dengan saat Anda memakai saran Google, Anda hanya perlu memasukkan kata kunci yang berhubungan dengan produk Anda ke dalam kolom pencarian di Amazon.

Seperti yang telah Anda perhatikan, kata kunci yang diajukan oleh Amazon tergolong cukup terfokus. Kata kunci yang terfokus tentu akan mengurangi persaingan dang mendukung situs web Anda untuk tampil lebih baik dalam peringkat hasil search engine.

  • Keyword Tool Dominator

Keyword Tool Dominator merupakan salah satu tool online yang dapat Anda manfaatkan untuk menemukan keyword bagi usaha Anda. Untuk website E-Commerce, pilihan Amazon Keyword Tool.

 

Kemudian Anda hanya perlu memasukkan seed keyword ke kolom yang tersedia.

Setelah itu, tool ini akan mengeluarkan semua keyword yang bisa Anda gunakan.

Tentu saja, memakai keyword tool ini jauh lebih praktis dan tidak memakan waktu seperti ketika menggunakan saran dari Amazon. Alat ini menawarkan lebih banyak keyword jika dibandingkan dengan Amazon Suggest.

  • Kategori Amazon (dan kompetitor lainnya)

Kategori adalah aspek yang sering kali diabaikan oleh banyak pemilik situs e-commerce. Meskipun halaman kategori tidak secara langsung mengubah pengunjung yang hanya melihat menjadi pembeli, namun keberadaan halaman tersebut dapat membantu pengunjung dalam menemukan barang yang mereka cari, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan penjualan.

Oleh karena itu, menggali kata kunci untuk halaman kategori juga sangat penting. Amazon juga menjadi sumber yang sangat baik untuk menjelajahi kategori yang dapat digunakan untuk bisnis Anda. Di situs Amazon, pilih opsi “shop by department”. 

Yang muncul di atas adalah kategori utama Amazon. Jika Anda ingin memilih kategori yang lebih spesifik, Anda bisa memilih dari salah satu kategori utama tersebut.

 

Selain itu, Anda juga bisa melihat seluruh kategori Amazon melalui ‘Full Shop Directory’. Di halaman ini, Anda akan melihat seluruh kategori dan sub-kategori yang ada di Amazon.

 

Selain Amazon, Anda juga dapat mencari keyword Anda di website E-Commerce yang berfokus pada bidang atau sektor yang sama. Sebagai contoh, jika usaha Anda menawarkan headphone premium, Anda bisa mengunjungi headphones.com untuk memeriksa kategori apa yang mereka gunakan.

  • Google Keyword Planner

Anda pasti sudah mengenal Google Keyword Planner (GKP). Alat dari Google yang umum dipakai dalam penelitian kata kunci ini juga dapat membantu Anda menemukan kata kunci yang sesuai untuk situs e-commerce Anda.

Memang benar bahwa GKP mungkin tidak akan memberikan sebanyak kata kunci yang berfokus pada produk seperti yang terdapat di Amazon atau situs web e-commerce lainnya, tetapi GKP dapat membantu Anda memeriksa volume pencarian dan niat komersial sehingga Anda dapat memilih kata kunci yang paling tepat untuk situs Anda.

1. Site Architecture

Site Architecture yang dimaksud disini merujuk pada bagaimana struktur dan tata letak halaman web Anda terbentuk. Hal ini merupakan salah satu elemen penting dalam strategi SEO yang perlu diperhatikan untuk seluruh website. Namun, aspek ini menjadi lebih penting untuk situ E-Commerce karena mereka memiliki lebih banyak halaman dibandingkan dengan blog. Dengan banyaknya halaman sangat penting untuk memastikan bahwa Site Architecture Anda memfasilitasi pelanggan serta mesin pencari dalam menemukan halaman-halaman kunci di situs Anda. Saat merancang Site Architecture Anda, beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk navigasi. Anda juga harus mempertimbangkan cara menampilkan produk-produk yang populer, produk dengan ulasan tinggi, serta produk terkait.

2. On-Page SEO

On-Page SEO situs e-commerce lebih ditekankan pada halaman kategori dan produk. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kedua halaman tersebut adalah yang paling sering mengundang pengunjung ke situs e-commerce. Kedua halaman ini juga berkontribusi dalam meningkatkan penjualan. Apa saja langkah-langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan SEO situs e-commerce Anda?

4. Title TagTitle tag adalah tag HTML yang terdapat dibagian kepala setiap halaman yang menggambarkan inti atau tema utama dari halaman tersebut. Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkannya:

  • Gunakan modifier seperti “murah” atau “diskon”

Anda pasti perlu menempatkan kata kunci utama Anda dalam tag judul. Menambahkan kata-kata tambahan di dalam tag judul dapat membantu halaman Anda muncul dalam pencarian kata kunci ekor panjang. Misalnya, jika bisnis Anda menjual alat tulis kantor, judul yang mungkin Anda pilih adalah “Menjual Alat Tulis Kantor”.

Sebaiknya, sertakan istilah yang biasa dicari orang di mesin pencari. Modifikasi judul Anda menjadi “Menjual Alat Tulis Kantor Dengan Harga Murah”. Selain “murah” dan “diskon”, ada beberapa kata tambahan lainnya seperti “eksklusif”, “terbatas”, dan sebagainya.

  • Gunakan kata-kata seperti “Diskon X%” atau “Paling murah” untuk tingkatkan CTR

Ada kemungkinan bahwa Google memperhitungkan CTR (click-through-rate) sebagai salah satu indikator untuk menentukan peringkat sebuah situs web. Meskipun Google tidak menggunakan metrik ini, mengoptimalkan tag judul Anda untuk meningkatkan CTR adalah langkah yang bijak. Semakin tinggi CTR Anda, semakin banyak orang yang mengunjungi situs web Anda, dan kemungkinan peningkatan penjualan juga menjadi lebih besar.

Terdapat beberapa istilah yang cenderung menarik perhatian dan mendorong orang untuk mengklik. Misalnya, “diskon 50%”, “paling murah”, “gratis ongkir”, dan sebagainya. Ketika Anda menambahkan kata-kata ini dalam tag judul, situs Anda akan mendapatkan lebih banyak kunjungan dari calon pelanggan.

5. Description Tag Mengoptimalkan tag deskripsi dapat membantu memaksimalkan CTR dan bisa memberikan dampak pada peringkat Anda. Istilah yang bisa digunakan dalam tag judul juga bisa diterapkan di tag deskripsi. Namun, dalam tag deskripsi Anda dapat menggunakan frasa yang lebih panjang, seperti “Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia”, “sale untuk semua item”, dan “Klik di sini untuk melihat diskon eksklusif untuk Anda”.

6. Konten Talaman Kategori dan Produk Mengoptimalkan konten halaman kategori dan produk merupakan salah satu tantangan terbesar dalam pemasaran e-commerce. Berbeda dengan pos blog yang lebih fokus pada kualitas konten, untuk situs e-commerce, perhatian harus diberikan pada konversi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan optimasi konten halaman kategori dan produk.

7. Menulis Deskripsi Produk Secara Lengkap dan Tidak Terlalu Pendek

Umumnya, Google memberikan peringkat lebih tinggi pada konten yang menjelaskan secara rinci. Ini juga berlaku untuk situs e-commerce. Alasannya adalah Google ingin memahami isi halaman Anda, dan dengan konten yang lengkap serta informatif, Google akan bisa menangkap apa isi halaman tersebut. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Google, tetapi juga untuk konsumen yang akan lebih memahami dengan jelas. Tidak ada ukuran pasti berapa panjang deskripsi produk yang ideal. Namun, menurut Search Engine Journal, lebih dari 1000 kata adalah ukuran yang cukup baik, mengingat bahwa Google cenderung menyukai konten yang lebih panjang.

8. Masukkan Target Keyword Anda Beberapa Kali

Hal ini bertujuan agar Google dapat memahami topik utama yang diperdebatkan dalam konten. Namun yang perlu diingat adalah Anda tidak perlu memaksakan pengguna kata kunci terlalu banyak dan melakukan keyword stuffing. Gunakan secukupnya dan pastikan penggunaanya dilakukan dengan cara yang alami.

9. Gunakan LSI Keyword

Latent Semantic Indexing (LSI) adalah kata-kata yang terkait dengan kata kunci utama Anda. Untuk menemukan kata kunci yang relevan dengan kata kunci utama Anda, ada beberapa metode yang bisa dicoba. Anda bisa menggunakan Amazon. Cari kata kunci target Anda di Amazon, lalu lihat kata-kata terkait yang sering muncul. Setelah itu, Anda bisa menyisipkan kata kunci LSI ini di berbagai bagian konten Anda.

10. Gunakan URL yang Singkat, Tetapi Mengandung Keyword Anda

URL untuk situs e-commerce biasanya lebih panjang karena mencakup kategori dan subkategori produk. Fokuslah untuk menciptakan URL yang ringkas dan mengandung kata kunci Anda. Sebagai contoh, jika Anda menjual slowcooker tipe 6 quart crockpot, maka URL Anda dapat berupa: https://example.com/kitchenappliances/slowcooker/6-quart-crockpot.

11. Jangan Lupa Dengan Internal Link

Hubungkan halaman yang berotoritas ke halaman kategori atau produk. Contoh halaman berotoritas adalah posting di blog Anda yang memiliki banyak tautan balik. Anda dapat menambahkan tautan dari posting blog tersebut ke produk atau kategori yang Anda bahas dalam tulisan itu.

12. Manfaatkan Schema Review

Untuk memberikan nilai tambah pada situs web Anda, menambahkan skema ulasan produk dapat menarik perhatian saat orang menjelajahi hasil pencarian Google seperti di bawah ini.

Bagaimana cara memperoleh tanda bintang untuk ulasan tersebut? Anda dapat melakukannya dengan menerapkan schema markup di halaman produk situs e-commerce Anda. Schema markup adalah kode yang dapat Anda tambahkan ke halaman situs web Anda.

Kode ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mesin pencari mengenai konten di halaman situs Anda. Berikut beberapa schema markup untuk ulasan yang bisa Anda terapkan. Meskipun Google mungkin tidak akan langsung menampilkan ulasan tersebut, penambahan schema markup yang tepat akan meningkatkan peluang untuk ditampilkan oleh Google.

Anda bisa melakukan penambahan kode schema ini sendiri, namun Google juga menyediakan alat bantu, yaitu Structured Data Markup Helper.

Teknis SEO untuk Website E-commerce

Teknis SEO (Technical SEO) merupakan elemen krusial bagi semua jenis situs, terutama untuk e-commerce. Hal ini disebabkan karena situs e-commerce umumnya memiliki banyak halaman yang perlu dikelola. Bahkan, situs e-commerce kecil sekalipun bisa memiliki lebih dari 5.000 halaman, dan semakin banyak halaman, peluang untuk menghadapi masalah teknis SEO menjadi semakin tinggi. Selain itu, banyak halaman produk di situs e-commerce yang tidak memiliki banyak backlink, menjadikan technical SEO sebagai penentu utama dalam persaingan untuk berada di halaman pertama Google.

Yang dimaksud adalah bahwa masalah teknis SEO dapat menjadi faktor penentu apakah situs Anda akan menduduki posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah di halaman pertama Google, serta memberikan pengalaman pengguna yang baik bagi pengunjung situs. Itulah sebabnya audit teknis SEO secara berkala harus menjadi bagian dari strategi SEO untuk e-commerce.

1. Audit Website E-Commerce

Dalam melakukan audit terhadap situs e-commerce, Anda bisa memanfaatkan alat SEO seperti Ahref, RavenTools, atau merujuk artikel kami sebelumnya untuk menemukan alat SEO gratis lainnya. Ada beberapa kendala teknis SEO yang umum terjadi, seperti isu-isu di bawah ini:

2. Halaman yang Terlalu Banyak

Memiliki sejumlah besar halaman bisa menjadi kendala serius untuk teknik SEO. Hal ini membuat proses penulisan konten yang unik untuk setiap halaman menjadi tantangan. Selain itu, semakin banyak halaman yang dimiliki situs, semakin besar kemungkinan terjadinya masalah konten duplikat.

Terkadang jumlah halaman ini meningkat karena variasi pada produk yang sama (misalnya, 15 ukuran sepatu yang berbeda) masing-masing memiliki URL yang unik, sehingga menambah jumlah halaman di situs Anda.

3. Duplikasi Konten

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konten duplikat adalah salah satu masalah paling umum yang dihadapi saat melakukan SEO untuk e-commerce. Masalah ini juga dapat berdampak negatif pada peringkat situs Anda.

4. Konten Dengan Jumlah Kata yang Sedikit

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, artikel yang lebih panjang biasanya memiliki posisi yang lebih baik di Google Search. Oleh karena itu, artikel dengan sedikit kata umumnya muncul di tingkat yang lebih rendah dalam hasil pencarian.

Ini sering terjadi pada situs e-commerce karena menulis deskripsi untuk produk yang serupa bisa menjadi tantangan. Maka dari itu, seperti yang disarankan sebelumnya, pastikan rincian produk Anda terdiri dari setidaknya 500 hingga 1000 kata.

5. Waktu Loading Website

Google mengonfirmasi bahwa kecepatan loading situs Anda termasuk faktor penting dalam menentukan peringkat website. Dalam konteks situs e-commerce, kecepatan tersebut mempengaruhi tidak hanya SEO tetapi juga keputusan pembelian konsumen. Riset menunjukkan bahwa jika waktu loading situs lambat, potensi orang untuk membatalkan niat membeli bisa mencapai 29.8%.

Kecepatan loading situs dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk terlalu banyaknya kode, ukuran file gambar, serta hosting dan server yang tidak responsif. Agar kecepatan loading situs Anda optimal, beberapa langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan layanan hosting Anda, berinvestasi pada CDN, dan mengompres ukuran file gambar. Pastikan gambar-gambar Anda sudah dikompresi untuk keperluan website.

6. Content Marketing untuk E-commerce Sites

Mirip dengan jenis website lainnya, situs e-commerce dapat meningkatkan pengunjung serta penjualan melalui pengunaan content marketing. Contohnya, situs e-commerce Williams-Sonoma.com memiliki sebuah blog yang menarik dengan resep masakan, tips memasak, wawancara dengan chef terkenal, dan lainnya. Bagaimana cara menerapkan content marketing di situs e-commerce Anda?

  • Identifikais dimana audiens target Anda berkumpul secara online. Misalnya jika usaha Anda menargetkan pecinta “Kopi”, Anda mungkin ingin mengunjungi forum yang biasa dikunjungi oleh penggemar kopi dan memperhatikan pertanyaan serta topik diskusi yang sering mereka bicarakan.
  • Pelajari istilah yang mereka gunakan dalam komunitas online tersebut. Hal ini dapat membantu Anda menemukan kata kunci yang dipakai mereka ketikan mencari produk tanpa niat untuk membelinya.
  • Kembangkan konten yang menarik dengan memanfaatkan kata kunci tersebut.

7. Link Building

Jika Anda telah mengimplementasikan strategi di atas, situs e-commerce Anda telah teroptimasi. Namun, jangan lupakan bahwa SEO off-page juga memegang peranan penting. Untuk memaksimalkan manfaat dari riset kata kunci dan strategi SEO on-page yang telah Anda lakukan, fokuslah pada pembangunan tautan balik. Pastikan tautan balik tersebut berasal dari website berkualitas tinggi.

Jika Anda mendapatkan tautan balik dari situs dengan kualitas rendah, Anda berisiko menerima penalti dari Google. Salah satu yang perlu dihindari adalah farm konten, yaitu situs yang menerima semua orang untuk menulis tentang berbagai topik. Google tidak menyukai farm konten, jadi pastikan Anda tidak pernah mendapatkan tautan balik dari farm konten. Inilah panduan SEO untuk e-commerce.

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Langkah Cepat Encode dan Decode String dengan Base64 di Javascript

Encoding Encoding merupakan langkah mengubah file, isi, data, atau informasi dari satu format ke format…

1 hour ago

Ikuti Langkah Berikut Untuk Mengubah Font Instagram Menjadi Lebih Menarik & Aesthetic

Apakah Anda sedang mencari metode untuk mengganti font di Instagram sehingga bio Anda menjadi lebih…

9 hours ago

Mengulas Tentang AMP (Accelerated Mobile Pages)

AMP adalah suatu framework yang dirancang untuk mempercepat proses pemuatan halaman web di perangkat mobile.…

2 days ago

5 Langkah Untuk Memeriksa DA PA Blog & Website

Untuk setiap pemilik blog atau situs web, memeriksa DA & PA adalah hal yang fundamental…

2 days ago

Mengulas Tentang Seputar IT Support & Job Desk-nya

Tentu saja, kamu memiliki alasan yang jelas mengapa belakangan ini sering mencari peluang kerja di…

3 days ago

Yuk Pelajari Struktur & Contoh Algoritma Pseudocode!

Pseudocode adalah istilah yang mungkin sering terdengar di kalangan pengembang softwere, namun kurang dikenal di…

3 days ago