(0275) 2974 127
Kotlin sudah banyak digandrungi oleh para developer. Sejak di luncurkan ada pagelaran Google 1/0 pada bulan Mei 2017, kotlin menjadi bahasa kelas utama (first class language) dalam pembuatan aplikasi android.
Di desain oleh JetBrains, perusahaan dari Ceko yang berbasis di Rusia, kotlin mulai di pakai banyak perusahaan besar d dunia termasuk Go-Jek, Slack, Trello dan Pinterest. Terintegrasi langsung pada Android Studio 3.0 ke atas, kotlin sudah di terapkan pada 6.8% top apps di Google Play (App Brain, Okt 2017). Dalam beberapa bulan bahkan beberapa tahun ke depan pasti akan menjumpai semakin banyak Apps yang menggunakan kotlin.
JetBrains yang mengembangkan tools pemrograman seperti IDE. Kemudian saat ini diadopsi oleh Google untuk mengembangkan aplikasi Android melalui Android Studio.
Kenapa JetBrains menamakan Kotlin? Kotlin merupakan sebuah pulau yang berada di tempat yang sama dengan markas JetBrains. Lokasinya di Saint Petersburg, Russia. Kotlin 1.0 adalah versi awal yang dirilis pada bulan Februari 2016 dan saat ini sudah mencapai versi 1.30.70.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal. Bahwa Kotlin menjadi bahasa kelas utama (first class language) dalam pembuatan aplikasi Android (Google I/O, Mei 2017).
Kotlin adalah bahasa pemograman modern yang disajikan secara statis yang berjalan pada platform Java Virtual Machine (JVM) dan di kembangkan oleh JetBrains (perusahaan yang mengembangkan IDE IntelliJ IDEA dan Android Studio ) untuk membuat aplikasi multiplatform. Kotlin menggunakan compiler LLVM yang artinya dapat di komplikasikan ke dalam kode JavaScript. Saat ini Google sudah mendukung kotlin menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan untuk membangun aplikasi android selain bahasa pemrograman Java dan C++. Bahasa pemograman yang satu ini banyak di minati oleh para developer.
Kotlin merupakan penyempurnaan dari bahasa pemograman Java. Kotlin di buat untuk mengembangkan berbagai aplikasi server-side, Aplikasi Mobile (Android), aplikasi dekstop. Kotlin memiliki tools major yang didukung, yaitu :
Salah satu kunci fokus Kotlin sebagai bahasa pemrograman praktis atau mudah digunakan adalah kapabilitas dari suatu peroduk dengan cara menggabungkan proyek Java dan Kotlin. Oleh karena itu, Kotlin didesain agar penggunaannya lebih mudah untuk mengoding. Selain itu, Kotlin memiliki library standar yang luas sehingga bisa digunakan untuk pengerjaan tugas sehari-hari dan tetap menjaga ukuran bytecode tetap rendah, yaitu hanya 6 byte. Dukungan lainnya adalah berbagai library Java yang bisa digunakan di Kotlin dan sebaliknya.
Tujuan terpenting yang dibuat oleh pengembang Kotlin, terletak pada desain Kotlin. Desain Kotlin, bisa digunakan untuk mencegah bug dan daur ulang kode. Selain interoperabilitas, fokus kedua adalah infrastrukstur. Untuk dukungan infrastukturnya, Kotlin berintegrasi dengan Java, Maven dan Android.
Bahasa pemrograman lain biasanya membangun paket manajernya sendiri, sedangkan Kotlin memanfaatkan berbagai plugin Maven dan Gradle sebagai paket manajernya. Kotlin berusaha mengefektifkan waktu pengembangan dengan membuat interface dari koleksi JDK sehingga tak perlu mendesain dari nol.
Kotlin merupakan bahasa yang powerfull tentu cocok bagi developer dalam membuat aplikasi Android. Karena Kotlin adalah bahasa nomor satu untuk pengembangan aplikasi Android. Itulah alasan utama kenapa harus mempelajarinya.
Sebagai developer jaman now, tentu harus keep going ahead (maju terus) karena perkembangan teknologi Android yang begitu pesat. Karena Kotlin sangat berkesinambungan dengan Android. Untuk itu tidak boleh lengah dan ketinggalan. Skill Kotlin akan sangat dibutuhkan dan menjadi nilai plus bagi yang menguasainya.
Inilah beberapa alasan yang dapat menguatkan untuk belajar Kotlin :
Open-sources Kotlin bebas digunakan secara gratis bisa melihat proses pengembangan, modifikasi atau bahkan ikut berkontribusi di dalamnya. Selain menggunakan Kotlin untuk pengembangan aplikasi Android, Kotlin juga bisa dipakai dalam membangun aplikasi server dan web.
Bahkan saat ini sedang dikembangkan Kotlin/Native yang memungkinkan developer untuk dapat mengembangkan Kotlin di platform iOS dan Mac OS.
Kotlin begitu digandrungi para developer Android karena selain simpel, kesederhanaan dari Kotlin membuat para developer tertarik untuk menggunakannya. Kesederhanaan yang dimaksud berupa sintak, dll. Jika sebelumnya menggunakan Java untuk membuat aplikasi Android, maka tidak akan mengalami kesulitan ketika migrasi ke Kotlin.
Ketika mempelajari Kotlin katakan selamat tinggal pada titik koma (;) di akhir kode. Perlu diketahui bahwa Kotlin bebas dari titik koma, tidak seperti Java tiap akhir kode wajib memakai titik koma (;). Sehingga Kotlin mudah dipelajari.
Perusahaan besar seperti Gojek sudah memakai Kotlin di project Java yang sudah ada. Hal ini tentu banyak diikuti oleh perusahaan besar lainnya. Semakin banyak startup atau perusahaan besar memakai dan mengimplementasikan Kotlin maka peluang akan kebutuhan developer Kotlin pun semakin menanjak. Contoh perusahaan memakai Kotlin antara lain, Gojek, Pinterest, Evernote, Slack Trello, dsb.
Di Kotlin adanya pengurangan drastis dari jumlah kode boilerplate. Seperti pada Java kodingan sampai mengulangi kode yang sama. Sedangkan Kotlin setidaknya akan meringkas kode dari Java, misal pada Java 50 baris, dengan Kotlin kita hanya menghabiskan 35 baris saja.
Contoh Kode Java
1 2 |
TextView text = (TextView) findViewById(R.id.myTV); text.setText("Halo Rekan Dicoding"); |
Contoh Kode Kotlin
1
|
myTV.setText("Halo Rekan Dicoding") |
Kotlin dapat meningkatkan kecepatan eksekusi fungsi Lambda. Jika dibandingkan dengan Java, kedua bahasa ini sama-sama berjalan pada JVM, tentunya soal kecepatan Kotlin lebih unggul. Kecepatan seperti Debugging atau me-run aplikasi baik itu pada emulator maupun pada real device.
Kode atau sintak yang ditulis pada Kotlin akan terhindar dari error. Seperti ketika ngoding di Java maka sudah terbiasa dengan NullPointerExceptions (NPE). Exception bisa membuat developer frustasi, karena menyebabkan aplikasi crash. Oleh karena itu Kotlin bebas dan aman dari NullPointerExceptions (NPE). Menurunkan tingkat bug yang menyebabkan aplikasi berhenti secara tiba-tiba.
Kotlin dikembangkan oleh JetBrains, perusahaan yang mengembangkan IntelliJ basis awal Android Studio. Kotlin sangat terintegrasi dengan Android Studio karena keduanya bisa dibilang dikembangkan oleh perusahaan yang sama.
Kotlin dan Java bisa dipakai secara bersamaan. Kode program Java bisa dipanggil dengan Kotlin, begitu pun sebaliknya. Selain itu bisa menulis kode Java di dalam kelas Kotlin dan terdapat konversi ke Kotlin secara otomatis.
Kotlin tidak hanya diperuntukan untuk Android saja. Seperti yang dibahas di awal-awal. Kotlin bisa dipakai untuk pengembangan aplikasi server, iOS (melalui Kotlin Native) bahkan sekaligus. Namun, dalam urusan membangun web Kotlin membutuhkan framework seperti Spring, Ktor, Spark Javalin, dsb.
Selain itu juga bisa dipakai untuk menulis JavaScript (melalui Kotlin JS). Kotlin memiliki sifat interoperability 100% dengan Java. Maka apapun yang bisa menggunakan basis Java bisa juga menggunakan Kotlin.
Inilah beberapa contoh coding yang menggunakan bahasa pemrograman Kotlin :
fun main() { println("Hello World!") }
val name = "Anne" val yearOfBirth = 1985 val yearNow = 2018 val message = "$name is ${yearNow - yearOfBirth} years old"
val names = listOf("Anne", "Peter", "Jeff") for (name in names) { println(name) }
Semoga bermanfaat
Pengertian Jaringan Komputer dan Topologi Jaringan Artikel ini akan menjelaskan apa itu jaringan komputer dan…
Jika Anda berkecimpung dalam dunia digital marketing, Anda mungkin sudah familiar dengan Google Analytics. Marketer…
Memahami Apa Itu Deface Website Sangat berbahaya jika tidak segera diperbaiki, karena dampak jangka panjang…
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…