HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
pengetahuan umum

Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakan CSS: Panduan Lengkap untuk Pemula

Dalam dunia internet atau World Wide Web (WWW), CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheets. CSS adalah bahasa style sheet yang berfungsi untuk menentukan tampilan dan tata letak dokumen yang ditulis menggunakan bahasa markup seperti HTML. Dengan CSS, pengaturan desain dan tata letak halaman web dapat dilakukan dengan lebih efisien karena satu file CSS dapat digunakan untuk mengatur tampilan beberapa halaman sekaligus.

Biasanya, dokumen web dibuat dalam bentuk file teks menggunakan HTML sebagai bahasa markup. Proses penyajian dokumen ini dilakukan dengan mengubahnya menjadi tampilan visual yang dapat dilihat pengguna melalui browser seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, atau Microsoft Edge. Browser inilah yang menerapkan aturan CSS untuk menentukan bagaimana elemen-elemen dalam halaman web akan ditampilkan.

CSS pertama kali dikembangkan pada tahun 1994 dan dikelola oleh W3C (World Wide Web Consortium). W3C memiliki Working Group atau kelompok kerja khusus yang bertugas menyusun dokumen spesifikasi CSS. Setelah spesifikasi tersebut melalui proses pembahasan dan disetujui oleh anggota W3C, maka akan dirilis secara resmi sebagai rekomendasi standar. Untuk memahami lebih dalam mengenai CSS, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian CSS (Cascading Style Sheets)

CSS atau Cascading Style Sheets adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengatur tampilan serta tata letak halaman web. Bersama dengan HTML, CSS menjadi fondasi utama dalam pembuatan desain web. Tanpa CSS, sebuah situs hanya akan berisi teks sederhana dengan latar belakang putih sehingga terlihat membosankan dan kurang menarik.

Sebelum CSS diperkenalkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) pada tahun 1996, halaman web memiliki keterbatasan dalam segi tampilan maupun fungsi. Pada masa itu, browser hanya dapat menampilkan halaman berbentuk hypertext — terdiri dari teks biasa, gambar, serta tautan ke halaman lain — tanpa adanya pengaturan tata letak. Hasilnya, tampilan web hanya berupa paragraf panjang dalam satu kolom tanpa elemen desain yang memadai.

Fungsi CSS (Cascading Style Sheets)

CSS atau Cascading Style Sheets memiliki peran penting dalam pengembangan tampilan halaman web. Teknologi ini memungkinkan desainer dan pengembang untuk mengatur tata letak serta gaya visual situs dengan lebih fleksibel dan menarik. Melalui CSS, berbagai inovasi dalam desain web dapat diterapkan, seperti:

  • Mengganti jenis huruf dari font bawaan browser dengan font pilihan lainnya.

  • Menentukan warna serta ukuran teks dan tautan sesuai kebutuhan desain.

  • Memberi warna atau gambar pada latar belakang halaman web.

  • Mengatur elemen halaman web dalam bentuk kotak (box model) dan menempatkannya di posisi tertentu sesuai desain tata letak.

  • Menyimpan berbagai gaya tampilan ke dalam satu style sheet, sehingga desain halaman web bisa dikelola dan diterapkan dengan lebih mudah dan konsisten.

Browser komersial pertama yang mendukung CSS adalah Microsoft Internet Explorer 3 pada tahun 1998. Namun, hingga kini, tingkat dukungan terhadap beberapa fitur CSS masih berbeda antar browser. World Wide Web Consortium (W3C) sebagai pengembang standar web terus memperbarui teknologi ini, termasuk dengan hadirnya CSS3, yang diharapkan mampu menghadirkan keseragaman tampilan di semua browser utama.

Keuntungan Menggunakan CSS (Cascading Style Sheets)

CSS merupakan bahasa yang mudah dipelajari namun sangat kuat dalam mengatur tampilan dokumen HTML. Biasanya, CSS digunakan bersama dengan bahasa markup seperti HTML atau XHTML. Berikut beberapa keuntungan utama dalam penggunaan CSS:

  1. Menghemat Waktu
    CSS memungkinkan Anda menulis satu stylesheet dan menggunakannya kembali di banyak halaman HTML. Dengan begitu, gaya yang telah ditentukan dapat diterapkan pada berbagai elemen tanpa perlu menulis ulang kode di setiap halaman.

  2. Mempercepat Proses Pemuatan Halaman
    Dengan CSS, Anda tidak perlu menulis atribut gaya di setiap tag HTML. Cukup buat satu aturan CSS, lalu terapkan ke seluruh elemen terkait. Penggunaan kode yang lebih sedikit membantu halaman web dimuat lebih cepat.

  3. Mudah dalam Pemeliharaan
    Jika ingin mengubah tampilan situs secara keseluruhan, Anda hanya perlu memperbarui file CSS. Perubahan tersebut akan otomatis diterapkan ke semua halaman yang menggunakan stylesheet tersebut.

  4. Gaya Lebih Fleksibel daripada HTML
    CSS menyediakan lebih banyak atribut dan opsi gaya dibandingkan HTML. Dengan demikian, tampilan halaman web dapat dibuat lebih menarik, modern, dan sesuai kebutuhan desain.

  5. Kompatibel dengan Berbagai Perangkat
    CSS memungkinkan pengembang mengoptimalkan tampilan situs untuk berbagai jenis perangkat, seperti komputer, tablet, ponsel, hingga versi cetak. Dengan satu file HTML, Anda bisa menghadirkan tampilan yang berbeda sesuai media yang digunakan.

  6. Mendukung Standar Web Global
    Saat ini, banyak atribut HTML lama sudah tidak digunakan lagi dan digantikan oleh CSS. Karena CSS mengikuti standar web yang ditetapkan oleh World Wide Web Consortium (W3C), penggunaannya membantu memastikan situs tetap kompatibel dengan teknologi dan browser di masa depan.

Cara Menerapkan CSS (Cascading Style Sheets)

Terdapat empat cara utama untuk menerapkan CSS pada dokumen HTML. Metode yang paling umum digunakan adalah melalui file CSS eksternal yang dihubungkan ke dalam elemen <style> atau <link> di dalam dokumen HTML. Jika terdapat beberapa gaya yang didefinisikan, maka prioritas gaya akan mengikuti urutan penerapannya. Berikut penjelasan masing-masing cara:

  1. CSS Sebaris (Inline CSS)
    CSS dapat diterapkan langsung pada elemen HTML dengan menggunakan atribut style. Gaya ini hanya berlaku untuk elemen tersebut saja.
    Contoh:

    <p style="color: blue; font-size: 16px;">Hello World!</p>
  2. CSS Tertanam (Internal CSS)
    Aturan CSS dapat dimasukkan langsung ke dalam dokumen HTML menggunakan tag <style> yang diletakkan di dalam elemen <head>.
    Contoh:

    <head>
    <style>
    p {
    color: green;
    font-size: 18px;
    }
    </style>
    </head>
  3. CSS Eksternal (External Stylesheet)
    File CSS dapat disimpan secara terpisah dengan ekstensi .css, lalu dihubungkan ke dokumen HTML menggunakan tag <link> di bagian <head>. Cara ini paling efisien karena memudahkan pengelolaan gaya di banyak halaman web sekaligus.
    Contoh:

    <head>
    <link rel="stylesheet" type="text/css" href="style.css">
    </head>
  4. Gaya Bawaan Browser (Default Browser Styles)
    Setiap browser memiliki gaya bawaan yang secara otomatis diterapkan pada elemen HTML (seperti ukuran font atau margin paragraf). Gaya bawaan ini dapat diganti atau ditimpa dengan aturan CSS buatan sendiri. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa browser mungkin memiliki interpretasi berbeda terhadap properti CSS tertentu, sehingga pengujian lintas browser sangat disarankan.

Kesimpulan

CSS (Cascading Style Sheets) merupakan bahasa desain web yang berfungsi untuk mengatur tampilan dan tata letak halaman HTML agar lebih menarik, konsisten, dan responsif. Dengan berbagai keunggulan seperti kemudahan pengelolaan, efisiensi waktu, serta kompatibilitas lintas perangkat, CSS menjadi elemen penting dalam pengembangan web modern. Melalui empat cara penerapannya — sebaris, tertanam, eksternal, dan bawaan browser — CSS memberikan fleksibilitas penuh bagi pengembang untuk mengontrol tampilan situs secara efisien dan profesional.

5/5 - (1 vote)
Hamidah Putri

Recent Posts

Apa Itu Reminder? Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Modern

Di tengah kehidupan yang serba cepat dan penuh kesibukan, manusia sering kali dihadapkan pada banyak…

10 hours ago

Pembahasan Lengkap HestiaCP Hingga Cara Instal

Ketika Anda memesan VPS tanpa panel, pengelolaan VPS dilakukan melalui SSH atau perintah. Jadi, bagaimana…

13 hours ago

Ubah Gambar JPG Jadi WebP dengan Cepat dan Mudah di Convertio.co

Pada artikiel ini, kami akan menjelaskan metode untuk mengubah file gambar dari format JPG ke…

15 hours ago

Apa Itu Marketing Funnel? Panduan Lengkap untuk Bisnis Digital

Berbagai metode dapat diterapkan untuk memastikan bisnis tetap berjalan dan berkembang, baik dengan meniru model…

2 days ago

Perbedaan Format PNG dan GIF: Penjelasan Lengkap dan Mudah Dipahami

Kami akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dalam mengenai dua jenis format gambar yang bisa…

3 days ago

Cara Menggunakan Storytelling agar Bisnis Makin Dikenal dan Dipercaya

Storytelling merupakan salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor. Keterampilan ini bahkan bisa…

3 days ago