Blog

Pengertian Ikhtisar, Fungsi, Struktur Kebahasaan & Cara Membuatnya

Contents hide

1 Pengertian Ikhtisar

2 Fungsi Ikhtisar

3 Struktur Kebahasaan Ikhtisar

3.1 1. Kalimat Majemuk

3.2 2. Kalimat Efektif

3.3 3. Koheren

4 Cara Membuat Ikhtisar

4.1 1. Membaca Teks

4.2 2. Mencatat Gagasan

4.3 3. Menyusun Kerangka Ikhtisar

4.4 4. Mulai Menulis Ikhtisar

4.5 5. Membaca dan Mengoreksi Ikhtisar

5 Ciri-Ciri Ikhtisar

Pernahkah Anda membaca preview buku fiksi atau nonfiksi? Seringkali, kerangka berguna untuk mempersingkat waktu tanpa melewatkan bagian-bagian penting dari teks. Anda mungkin sudah mengenal istilah wawasan. Istilah wawasan bisa dengan mudah Anda temukan ketika belajar bahasa Indonesia. Ikhtisar adalah teks singkat yang dibuat berdasarkan teks aslinya. Pratinjau sendiri berfungsi untuk memberikan wawasan mengenai suatu permasalahan dalam pidato, baik panjang maupun pendek.

Pengertian Ikhtisar

Ikhtisiar meliputi penulisan pokok-pokok permasalahan, penulisannya tidak harus berurutan, bisa acak atau disajikan dalam bahasa pembuat Ikhtisiar tanpa mengubah topik pembicaraan. Intinya, penulis ikhtisar dapat langsung menyatakan isu sentral atau permasalahan utama serta solusi permasalahannya. Sebagai gambaran, beberapa bagian atau isi beberapa bab boleh diberikan untuk menjelaskan pokok permasalahan atau pokok permasalahan, sedangkan bagian atau bab yang kurang penting boleh dihilangkan.

Oleh karena itu, ikhtisar dapat membantu kita memahami esai asli dengan cermat dan menulis ulang dengan cepat. Penulis tidak akan mampu merangkum dengan baik apabila tidak membaca dengan cermat, jika tidak dapat membedakan gagasan pokok dan gagasan pendukung. Selain itu, gaya bahasa juga dapat diperhalus dan menghindari deskripsi panjang yang dapat meresap ke dalam esai.

Ikhtisar berbeda dengan ringkasan, walaupun kedua istilah ini sering tertukar, namun sebenarnya berbeda. Ringkasan adalah penyajian singkat esai asli yang tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang penulis asli. Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa meringkas merupakan suatu keterampilan untuk menciptakan karya yang sudah ada dalam bentuk yang ringkas.

Sementara itu, ikhtisar tidak perlu menjaga urutan isi esai asli, dan terlebih lagi, ikhtisar tidak perlu menyampaikan isi esai secara profesional. Penulis ikhtisar dapat langsung menyatakan pokok permasalahan dan solusi permasalahannya. Untuk tujuan ilustrasi, beberapa bagian atau isi dari beberapa bab dapat diberikan untuk menjelaskan isu sentral atau pokok. Selama waktu ini, bagian atau poin yang kurang penting mungkin terabaikan. Bentuk ikhtisar lebih bebas dari pada ringkasan.

Selain mempersingkat waktu yang dihabiskan untuk membaca teks asli, ikhtisar memiliki tujuan lain yang sama pentingnya, seperti yang Anda ketahui, yaitu:

Meningkatkan keterampilan membaca dan menulis.
Latih keterampilan menulis Anda.
Membantu Anda dengan mudah memahami informasi yang terkandung dalam teks.

Tidak ada batasan teks yang dapat digunakan sebagai ikhtisar. Anda bisa menulis ikhtisar dari cerita pendek, novel, saga, bahkan bahan pelajaran. Misalnya, jika Anda tidak memahami topik yang sedang dipelajari, Anda bisa membuat ikhtisar dengan kata-kata Anda sendiri.

“Untuk dapat memberikan ikhtisar , penulis harus membaca keseluruhan teks asli dengan cermat dan cermat agar dapat menulis ringkasan singkat tanpa harus melewatkan topik atau tema teks.”

Fungsi Ikhtisar

Ikhtisiar berfungsi sebagai gambaran suatu permasalahan dalam pidato pendek atau menengah. Ikhtisiar yaitu representasi singkat dari sebuah esai asli, tidak perlu menjelaskan isi keseluruhan esai secara memadai.

Merupakan garis besar permasalahan dalam pidato pendek atau menengah.
Presentasi singkat dari esai asli.
Mengungkapkan permasalahan utama dan solusi permasalahan.
Merupakan ilustrasi beberapa bagian atau isi dari banyak bab untuk menjelaskan pokok permasalahan atau pokok persoalan.
Melewati bab yang dianggap kurang penting.
Memperbaiki gaya bahasa teks.
Menghindari deskripsi yang panjang.

Struktur Kebahasaan Ikhtisar

Namun, seperti halnya struktur teks sumber yang sedang diikhtisarkan, ikhtisar tidak memerlukan perhatian terhadap alur pemikiran yang sama persis dengan teks aslinya.

1. Kalimat Majemuk

Kebanyakan ikhtisar disusun menggunakan kalimat majemuk. Jadi apa itu kalimat majemuk? Sederhananya, kalimat majemuk adalah struktur kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih sebagai perluasan atau gabungan suatu kalimat. Penggunaannya ditujukan untuk membuat konten yang komprehensif dengan menggunakan kata-kata yang lebih hemat. Misalnya dalam sebuah buku terdapat sebuah paragraf yang terdiri dari 5 kalimat. Jadi ikhtisar mungkin berisi kombinasi dua dari lima kalimat.

2. Kalimat Efektif

Bahasa kedua untuk menulis ikhtisar adalah kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku, termasuk strukturnya yang jelas dan mudah dipahami. Tulisan yang baik adalah tulisan yang selalu menggunakan kalimat-kalimat efektif sehingga topiknya mudah dipahami dan terhindar dari kesalahpahaman. Kalimat efektif penting dalam membangun gambaran umum yang menyampaikan unsur-unsur penting sebuah buku dengan jelas dan baik.

3. Koheren

Bahasa yang digunakan untuk menyusun ikhtisar tertulis harus konsisten. Koherens adalah suatu kalimat yang berkaitan atau berkaitan dengan kalimat lain. Bisa jadi dalam ikhtisar , sebuah paragraf terdiri dari banyak kalimat. Kalimat-kalimat harus saling terhubung satu sama lain untuk menghindari kesulitan memahami apa yang ingin disampaikan penulis. Jika tidak ada tautan, sebaiknya lakukan di paragraf lain atau poin lain.

Cara Membuat Ikhtisar

1. Membaca Teks

Cara pertama untuk dapat membuat ikhtisar yang baik adalah dengan membaca teks atau buku yang dibutuhkan. Proses membaca ini sangat penting dan sebagai langkah awal, penulis ikhtisar wajib memahami isi buku secara utuh. Sehingga hal-hal penting yang ada di dalamnya dapat tersampaikan secara ikhtisar dan membantu pembaca lain lebih mudah memahami topik-topik yang ada dalam buku tersebut.

2. Mencatat Gagasan

Setelah membaca buku atau selama proses membaca buku, catatlah hal-hal penting yang ada di dalamnya. Hal ini dapat dipahami sebagai pencatatan gagasan pokok dari buku yang sedang Anda baca.

3. Menyusun Kerangka Ikhtisar

Setelah mengetahui seluruh hal penting yang terkandung dalam buku tersebut, langkah selanjutnya adalah menyiapkan kerangka umum. Apalagi jika disusun dalam bentuk paragraf, sehingga Anda tahu apa yang akan dibahas.

4. Mulai Menulis Ikhtisar

Jika kerangka ikhtisar sudah ditulis, langkah selanjutnya adalah mulai menulis ikhtisar . Struktur kerangka bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan serta isi keseluruhan.

5. Membaca dan Mengoreksi Ikhtisar

Setelah selesai, tahap akhir adalah membaca ulang. Pastikan tidak ada penulisan kata yang keliru dan tidak ada kalimat yang ambigu atau susah dipahami.

Ciri-Ciri Ikhtisar

Menggunakan Kata-Kata yang Dipilih Sendiri: Ikhtisar dapat menggunakan kata-kata yang dipilih sendiri asalkan tidak menyimpang dari inti pada teks aslinya.
Mengambil Inti dari Sebuah Teks: Teks ikhtisar disusun dengan tujuan hanya untuk mengambil inti dari sebuah teks yang lebih panjang.
Tidak Harus Memperhatikan Urutan Gagasan: Teks ikhtisar tidak harus memperhatikan urutan gagasan yang sama persis pada teks yang diambilnya, namun tetap mengutamakan prioritas pentingnya dari suatu informasi.

Sebenarnya menulis ikhtisar tidaklah sulit, hanya membutuhkan ketrampilan membaca dan observasi yang lebih teliti. Memang benar, jika pembacaan tidak dilakukan dengan hati-hati, bagian atau bagian penting dari teks bisa saja terabaikan, sehingga akan semakin mempersulit tugas pembaca untuk mendapatkan gambaran umum. Yang terpenting agar ikhtisar dapat mengalir dengan lancar, efektif dan mampu merangkum keseluruhan isi teks adalah penulis ikhtisar harus terlebih dahulu mempunyai keinginan untuk membaca teks asli secara menyeluruh dan cermat. Sebab jika tidak mempunyai hobi membaca maka akan sulit mendapatkan gambarannya.