(0275) 2974 127
Aplikasi native adalah aplikasi mobile khusus yang hanya dapat digunakan di perangkat tertentu, baik itu Android ataupun iOS.
Karena aplikasi native bekerja di sistem perangkat yang berbeda, bahasa pemrograman yang membentuknya tentu juga berbeda. Umumnya, aplikasi iOS menggunakan bahasa pemrograman Swift dan Objective-C. Sementara, Android menggunakan Java.
Aplikasi native juga seringkali terpasang secara default. Beberapa contoh aplikasi native misalnya Podcast dan Stocks di sistem operasi iOS. Contoh aplikasi native lainnya, misalnya Facebook dan Spotify di versi Android dan iOS.
Selain terpasang default, aplikasi native juga biasanya dapat didownload pada aplikasi toko seperti App Store untuk iOS dan Google Play untuk Android.
Dalam pembuatan aplikasi mobile, biasanya akan dihadapkan dengan beberapa macam jenis aplikasi. Ada native, hybrid dan web. Berikut perbedaan ketiganya berikut ini :
Seperti yang telah disebutkan, aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun khusus untuk platform tertentu. Misalnya, khusus Android atau iOS. Native app cenderung memiliki performa yang lebih cepat karena dibangun dengan bahasa pemrograman yang sama.
Namun, untuk mengembangkan aplikasi native perlu menguasai bahasa pemrograman yang beragam. Seperti Java atau Kotlin untuk Android dan Swift untuk iOS.
Jika pengertian aplikasi native adalah aplikasi yang hanya bisa digunakan di platform tertentu, aplikasi hybrid justru bisa digunakan di berbagai platform. Baik itu Android, iOS, maupun Windows.
Aplikasi hybrid ini juga sebenarnya merupakan aplikasi web yang diubah menjadi kode native menggunakan bantuan Software Development Kit (SDK) Native, sehingga bisa digunakan di perangkat mobile.
Kelebihan dari aplikasi hybrid ini adalah proses pengembangan yang cenderung lebih cepat dan murah. Namun, proses pengerjaannya terbilang lebih rumit. Sama seperti native, aplikasi hybrid bisa download di Google Play atau App Store.
Aplikasi web adalah aplikasi yang diakses melalui browser menggunakan koneksi internet. Misalnya, untuk membuka aplikasi Shopee lewat browser bisa mengunjungi alamat Shopee.co.id.
Aplikasi web biasanya digunakan jika memang pengguna tidak ingin menginstall aplikasi di perangkatnya. Namun, dibanding aplikasi native atau hybrid, performa aplikasi web cenderung lebih lambat. Sebab, aplikasi web juga bergantung pada koneksi internet.
Beberapa kelebihan aplikasi native adalah sebagai berikut :
Aplikasi native memiliki performa yang lebih baik dan cepat. Hal itu karena aplikasi native dibuat khusus sesuai dengan spesifikasi satu OS tertentu saja.
Terlebih lagi, bahasa pemrograman aplikasi juga menggunakan bahasa yang sama dengan perangkat tertentu. Misalnya, Android yang notabene disusun atas bahasa pemrograman Java, maka aplikasi nativenya banyak disusun menggunakan Java.
Selain itu, saat pengguna memakai aplikasi native di perangkat, konten dan elemen visual telah disimpan dalam penyimpanan ponsel. Jadi, proses loading aplikasi jadi lebih cepat.
Kelebihan lainnya dari native app adalah dapat berjalan sekalipun dalam keadaan offline. Selama aplikasi telah terinstal dan data telah tersimpan pada perangkat, pengguna bisa menggunakannya tanpa jaringan internet.
Contoh aplikasi native di perangkat iPhone misalnya, Camera+. Pengguna tetap dapat menggunakan aplikasi untuk foto dan edit gambar secara offline. Contoh lainnya adalah Spotify. Pengguna masih tetap bisa mendengarkan lagu yang telah di unduh sebelumnya supaya bisa mendengarkan secara offline.
Bisa dipastikan tampilan aplikasi native akan lebih ramah pengguna. Sebab, aplikasi telah disesuaikan dengan user interface perangkat. Selain itu, aplikasi native dapat menyesuaikan lebar layar perangkat dengan optimal. Sehingga, gambar atau data dapat dimuat dengan pas.
Hal itu karena developer aplikasi native dapat mengakses fitur layout setiap perangkat. Misalnya, Android menyediakan fitur Constraint Layout dan iOS memiliki Auto Layout. Jadi, aplikasi dapat secara otomatis mengatur rasio sesuai perangkatnya.
Nah, dengan keunggulan ini, pengguna bisa lebih nyaman menggunakan aplikasi di perangkat seluler mereka.
Keuntungan lain dari aplikasi native adalah developer dapat mengakses fitur yang tersedia pada perangkat. Misalnya fitur camera, microphone, GPS, dll sehingga aplikasi jadi lebih canggih dan proses lebih cepat.
Sebagai contoh, ketika menggunakan aplikasi mobile Facebook. Aplikasi dapat mengakses data gambar dan suara supaya pengguna bisa lebih mudah mengupload foto, video, maupun suara.
Pengembangan aplikasi native cenderung memiliki lebih sedikit bug atau error. Sebab, developer hanya fokus mengembangkan aplikasi di satu platform, misalnya Android atau iOS saja.
Mengembangkan aplikasi hybrid tentu lebih sulit sebab harus menyesuaikan masing-masing perangkat dalam satu bahasa pemrograman yang sama. Ditambah lagi, pengembangan aplikasi hybrid sangat bergantung dengan tool pihak ketiga.
Jika ada update OS juga perlu melakukan pembaruan coding yang tentunya lebih rumit dibanding aplikasi native. Itu sebabnya, kemungkinan terjadi bug pada pengembangan aplikasi hybrid lebih besar.
Keamanan aplikasi native ternyata lebih baik dibanding dengan aplikasi hybrid. Hal ini karena aplikasi native dilindungi oleh berlapis-lapis sistem keamanan, sehingga sulit untuk dibobol. Berbeda dengan keamanan dari aplikasi hybrid yang hanya menggunakan sistem keamanan browser yang cenderung mudah dibobol.
Selain itu, aplikasi native juga tidak bergantung pada sistem pihak ketiga seperti aplikasi hybrid. Aplikasi native menggunakan API resmi yang dapat digunakan di berbagai versi sistem.
Tidak hanya itu, aplikasi native juga menggunakan software development kit (SDK) sesuai dengan platformnya. Memang pengembangan menggunakan SDK ini cenderung lebih lama. Namun, pengembangan ini bisa lebih optimal terutama pada masalah keamanan. Jadi, keamanan aplikasi yang lebih terjamin.
Selain kelebihan yang dimiliki Native App tadi, ada juga kekurangan yang dimiliki oleh aplikasi native seperti berikut ini :
Salah satu kekurangan dalam pengembangan aplikasi native adalah kurangnya fleksibilitas. Sebab, developer hanya akan mengembangkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan di satu platform.
Jika ingin mengembangkan aplikasi untuk platform lain perlu mengembangkan aplikasi baru lagi. Perlu menguasai beberapa bahasa pemrograman sesuai dengan platform yang akan dibuat.
Setiap aplikasi native yang dikembangkan akan menghabiskan lebih banyak waktu. Terutama jika aplikasi tersebut bertujuan untuk dapat digunakan di perangkat iOS dan Android. Sebab, setiap pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda.
Berbeda dengan jenis aplikasi hybrid yang proses pengembangannya cenderung lebih cepat. Sebab, hanya menggunakan satu basis code untuk dapat menciptakan aplikasi fleksibel.
Selain pengembangan yang lama, biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi native ternyata juga lebih besar.
Perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membayar developer khusus yang membuat aplikasi di perangkat tertentu. Belum lagi, untuk biaya pemeliharaan untuk dua aplikasi berbeda di setiap platform.
Karena mengikuti platform OS yang digunakan, aplikasi native juga perlu mengupgrade aplikasi jika versi OS diupgrade. Ditambah lagi, jika ada bug yang baru diperbaiki di aplikasi, perlu meluncurkan upgrade terbaru ke toko aplikasi seperti Google Play atau App Store. Pengguna juga perlu mengunduh ulang dan menggunakan ruang penyimpanan perangkat.
Jika, pengguna tidak melakukan upgrade, pengguna tidak akan dapat menggunakan aplikasi dengan versi yang lebih baik.
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…