HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Uncategorized

Perbedaan Online Shop, Marketplace dan E-Commerce

Di era digital seperti sekarang, aktivitas jual beli secara online semakin berkembang pesat. Banyak istilah digunakan dalam dunia perdagangan digital mulai dari Online Shop, Marketplace, hingga E-Commerce. Ketiganya sering kali terdengar mirip, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi konsep, cara kerja, maupun pengelolaannya.

Agar tidak salah memahami, berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan Shop, Marketplace, dan E-Commerce beserta contohnya.

1. Olshop (Online Shop)

Olshop (Online Shop) adalah toko yang dimiliki oleh satu penjual atau satu brand (perorangan atau perusahaan)yang memasarkan produk miliknya sendiri melalui platform online seperti:

  • Instagram

  • Facebook

  • TikTok Shop

  • Website pribadi

  • WhatsApp Catalog

  • Shopee/Tokopedia (toko di dalam marketplace)

Contoh Olshop

  • Toko baju di Instagram

  • Jualan skincare via TikTok Shop

  • Website toko seperti “tokokamu.com”

  • Toko UMKM di Shopee (meskipun Shopee marketplace, tokonya tetap disebut olshop)

Analogi sederhanannya adalah Olshop itu seperti toko kecil milik kamu sendiri, tapi bukan di dunia nyata, semua aktivitasnya dilakukan di dunia online.

2. Marketplace

Marketplace adalah platform atau tempat jual beli online yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu wadah digital. Di marketplace, penjual bisa membuka toko dan menjual produk, sementara pembeli bisa mencari, memilih, dan membeli barang dengan mudah.

Marketplace tidak menjual produk sendiri (umumnya), tetapi menyediakan fasilitas, sistem transaksi, keamanan pembayaran, dan layanan pengiriman agar proses jual beli berjalan lancar.

Contoh Platform Marketplace di Indonesia

  1. Shopee
    Marketplace dengan fitur lengkap, harga kompetitif, dan banyak promo.

  2. Tokopedia
    Platform lokal Indonesia yang menyediakan berbagai produk dari banyak penjual.

  3. Lazada
    Marketplace besar di Asia Tenggara dengan dukungan logistik kuat.

  4. Bukalapak
    Cocok untuk UMKM, warung, dan penjual kecil.

  5. Blibli
    Marketplace dengan kurasi ketat dan layanan pengiriman cepat.

Contoh Platform Marketplace Internasional

  1. Amazon
    Marketplace terbesar di dunia dengan jutaan produk.

  2. eBay
    Fokus pada sistem lelang dan penjualan barang bekas maupun baru.

  3. Alibaba
    Platform B2B besar dari Tiongkok untuk pembelian dalam jumlah besar (grosir).

  4. AliExpress
    Versi retail dari Alibaba, cocok untuk pembeli individu internasional.

  5. Etsy
    Marketplace khusus produk handmade, kreatif, dan unik.

3. E-Commerce (Electronic Commerce)

E-commerce (Electronic Commerce) adalah aktivitas jual beli barang atau jasa yang dilakukan melalui media elektronik, terutama internet.
Dalam e-commerce, seluruh proses mulai dari pemasaran, pemesanan, pembayaran, hingga pengiriman dilakukan secara digital.

E-commerce tidak hanya berarti toko online, tetapi mencakup seluruh sistem dan teknologi yang membuat transaksi digital bisa berjalan, seperti website toko, payment gateway, sistem keranjang belanja, dan manajemen inventori.

Contoh E-Commerce

  1. Toko online pribadi seperti website brand (Zara, H&M, Erigo Store, dll.)

  2. Online store berbasis platform seperti Shopify, WooCommerce, Wix Store.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis digital, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu e-commerce, marketplace, dan olshop. Ketiganya sama-sama berhubungan dengan aktivitas jual beli online, namun memiliki konsep yang berbeda. E-commerce merupakan sistem atau website yang dikelola oleh satu brand atau satu toko untuk menjual produknya sendiri, biasanya dengan tampilan dan fitur yang dibuat khusus sesuai kebutuhan bisnis tersebut. Sementara itu, marketplace adalah platform besar yang menjadi tempat berkumpulnya banyak penjual, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai produk dari toko yang berbeda dalam satu aplikasi atau website yang sama. Berbeda dengan keduanya, olshop (online shop) adalah toko online yang dimiliki oleh satu penjual atau satu brand, namun pemasarannya dilakukan melalui platform lain seperti media sosial, marketplace, atau aplikasi chat. Dengan memahami perbedaan ini, pelaku bisnis dapat memilih platform yang paling sesuai untuk strategi penjualan mereka.

Ingin mendapatkan lebih banyak wawasan seputar teknologi, bisnis digital, hingga tips pengelolaan website? Kunjungi blog Hosteko dan temukan berbagai artikel informatif yang akan membantu Anda mengembangkan bisnis online dengan lebih maksimal. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel berikutnya!

5/5 - (1 vote)
Mulki A. A

Recent Posts

Google PageSpeed Insights: Cara Menggunakan dan Meningkatkan Performa Website

Google PageSpeed Insights adalah alat gratis dari Google yang digunakan untuk menganalisis kecepatan dan performa…

3 hours ago

Langkah-Langkah Kompresi File: PDF, Gambar, dan ZIP

Anda mungkin pernah mencoba mengunggah sebuah file ke website atau sebagai lampiran email dan mendapat…

3 hours ago

Cara Menggunakan .htaccess di CodeIgniter Dengan Mudah

Dalam pengembangan aplikasi web menggunakan CodeIgniter, pengaturan URL yang bersih dan keamanan server adalah hal…

6 hours ago

Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan saat Jadi Korban Doxing

Hallo sobat Hosteko di artikel sebelumnya Hosteko sudah membahas apa itu Doxing, cara kerja doxing,…

7 hours ago

Panduan Lengkap Cara Install CSF di Linux untuk Meningkatkan Keamanan Server

Keamanan server merupakan salah satu aspek terpenting dalam pengelolaan infrastruktur berbasis Linux. Berbagai ancaman seperti…

8 hours ago

Langkah-Langkah Menginstal Node.js serta Deploy Aplikasi pada CentOS 7

Memilih bahasa pemrograman harus disesuaikan dengan kebutuhan tim, klien, dan perusahaan. Ada dua pilihan yang…

1 day ago