HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Sejarah Multi Level Marketing (MLM)

Dalam era yang semakin canggih ini, suatu usaha atau perusahaan pasti akan terus maju dan berkembang. Salah satu cara untuk memperoleh pendapatan di masa modern yang baru muncul adalah melalui bisnis MLM (Multi Level Marketing). Secara umum, MLM kini telah banyak mengalami ekspansi. Ini terlihat dari berbagai tipe MLM yang dapat dipilih oleh individu. Banyak orang telah terjun ke dalam industri ini.

Hal itu memang sangat masuk akal, mengingat bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Terlebih lagi, pertumbuhan bisnis multi level marketing di Indonesia terus menunjukkan trend positif. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak individu bergabung dengan usaha MLM ini. Namun, ada kelemahan dalam bisnis ini, yaitu reputasi MLM yang negatif sering kali diciptakan oleh anggota MLM yang tidak bertanggung jawab melalui pembohongan di berbagai platform.

Ini bisa dihindari dengan memilih MLM yang sudah terbukti terpercaya selama bertahun-tahun, sehingga Anda bisa menemukan MLM yang tepat dan meraih keuntungan darinya. Tidak semua MLM itu merugikan, tergantung pada asal usul bisnis tersebut. Anda juga perlu berhati-hati jika ingin bergabung dengan usaha MLM ini. Sebaiknya perhatikan penjelasan di bawah ini tentang MLM agar Anda dapat memahami dengan lebih baik dan memiliki pemikiran yang lebih terbuka.

Sejarah MLM

Pemasaran multi level berasal dari istilah dalam bahasa Inggris. Kata Multi berarti berbagai, Level mengacu pada tingkatan atau jenjang, dan Marketing berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Jadi, pengertian dari istilah “MLM” bisa dianggap sebagai teknik pemasaran yang berjenjang. Dalam hal ini, struktur anggota dalam bisnis tersebut mengikuti pola piramida, yang menunjukkan bahwa individu yang berada di posisi lebih tinggi memiliki pangkat yang lebih tinggi.

Usaha MLM juga sering disebut sebagai Network Marketing. Ini disebabkan oleh semakin banyaknya anggota dalam bisnis MLM yang membangun jaringan kerja, di mana jaringan ini berfungsi sebagai sistem pemasaran untuk MLM. Jaringan tersebut terdiri dari anggota yang aktif dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, anggota dalam bisnis ini akan berfokus untuk memasarkan kepada calon anggota lainnya atau anggota baru. Terkadang, usaha MLM juga disebut sebagai penjualan langsung.

Hal ini disebabkan oleh strategi atau pelaksanaan penjualan produk yang dilakukan secara langsung kepada konsumen tanpa melibatkan perantara, seperti toko atau gerai. Oleh karena itu, sistem pemasaran dan penjualan yang diterapkan adalah penjualan langsung, dan produk MLM tidak tersedia di gerai maupun toko. Sejarah mencatat bahwa penjualan langsung pertama kali muncul di tahun 1886 dengan berdirinya perusahaan parfum di California yang didirikan di New York.

Pendiri perusahaan ini adalah Dave McConnell. McConnell selanjutnya mengajak serta istrinya. Albee menjadi perempuan pertama dalam bisnis parfum di California, dengan perannya melakukan penjualan langsung di kediaman konsumen. Perkembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1934 ketika sebuah perusahaan bernama Nutrilite didirikan di California, yang memperkenalkan sistem penjualan yang baru dengan mendistribusikan dan melatih setiap individu dengan efektif sekaligus mendukung anggota baru dalam menjual produk secara mandiri. Distributor ini juga mendapatkan komisi tambahan. Dengan cara tersebut, para distributor pastinya akan terus mencari anggota baru dan tentu saja akan memperoleh lebih banyak komisi.

Model pemasaran yang demikianlah yang menjadi dasar lahirnya MLM. Oleh karena itu, asal usul MLM berawal dari metode penjualan langsung. Tentu saja, seiring berjalannya waktu, bisnis MLM akan terus mengalami transformasi. Perkembangan pemasaran multi level di Indonesia dimulai pada tahun 1980-an. Secara spesifik, pada tahun 1986, yang ditandai dengan berdirinya PT. Nusantara Sun Chlorella. Atau yang saat ini dikenal dengan nama perusahaan MLM CNI (PT. Centra Nusa Insan Cemerlang). Kemudian disusul oleh berbagai perusahaan lainnya yang menerapkan konsep serupa.

Pengertian MLM

Bagi Anda yang baru mengenal MLM, penting untuk menggali lebih dalam tentang definisi dari bisnis ini. MLM adalah sebuah model yang memungkinkan seorang penjual untuk memperoleh keuntungan atau imbalan dari penjualan yang mereka lakukan. Namun, keuntungan tersebut juga bisa diperoleh dari penjualan yang dilakukan oleh orang yang mereka rekrut (downline). Itulah keunikan dari metode pemasaran ini.

Para penjual yang berada di bawah mereka dikenal sebagai downline. Semakin banyak individu yang mereka rekrut untuk menjadi anggota, semakin besar pula penghasilan yang bisa diperoleh. Jadi, ini bukan sekedar menjual produk, tetapi juga melibatkan tugas untuk merekrut orang agar mereka turut menjual produk yang sama. Anda sebagai perekrut disebut dengan upline. Sementara orang yang mengundang Anda untuk bergabung dalam jaringan MLM disebut juga sebagai upline.

Umumnya, para upline memiliki gelar tambahan. Gelar tersebut bisa berupa Silver, Gold, atau Platinum. Ketiga penghargaan ini diperoleh berdasarkan penghasilan bulanan yang mereka terima. Inilah yang membedakan pola bisnis MLM dari model bisnis lainnya. Anda diharuskan untuk mencari orang-orang yang ingin bergabung seperti Anda. Ketika downline Anda mencapai penjualan, Anda juga mendapatkan bonus langsung dari penjualan tersebut.

Cara Kerja MLM

Bisnis MLM lebih menekankan pada pembangunan struktur dan jaringan. Ini berbeda dengan bisnis lain yang cenderung lebih berfokus pada penjualan produk atau jasa. Untuk menjadi anggota dalam bisnis MLM, Anda perlu memiliki keterampilan persuasi untuk menarik orang dan kemampuan untuk menjual produk kepada orang lain. Besaran bonus yang Anda terima akan tergantung pada seberapa banyak jaringan yang Anda bangun dan berapa banyak produk atau jasa yang Anda jual.

Namun, meskipun Anda memiliki banyak downline, jika mereka tidak melakukan penjualan, maka bonus dari mereka pun tidak akan Anda dapatkan. Ketika Anda terlibat dalam bisnis MLM, merekrut orang lain tidak serta merta membuat Anda langsung mendapatkan bonus. Walaupun ada beberapa model MLM yang memberikan bonus untuk anggota yang berhasil merekrut, Anda akan mendapatkan pendapatan yang lebih besar saat mampu menarik orang-orang yang aktif dan sesuai dengan kriteria yang Anda cari.

Ketika downline Anda mencapai penjualan, mereka akan mendapatkan bonus, dan Anda juga akan mendapatkannya. Tugas Anda sebagai upline dalam bisnis MLM adalah untuk mendidik downline Anda. Sebab, Anda tidak hanya diminta untuk merekrut anggota baru. Anda juga perlu mengajarkan kepada downline Anda bagaimana cara menjual produk MLM dan merekrut orang lain kembali.

Keunggulan MLM

Tentunya, ada sejumlah keuntungan dari bisnis MLM ini. Hal ini disebabkan oleh banyak individu yang terlibat dalam usaha MLM. Meski sering dipandang negatif oleh sebagaian masyarakat, bisnis MLM tetap menarik perhatian banyak orang. Berikut adalah beberapa keunggulan dari MLM, antara lain:

  • Proses pendaftaran yang relatif sederhana
  • Produk yang ditawarkan berbeda dan menarik
  • Tidak ada batasan usia
  • Memiliki semangat tinggi untuk mencapai kesuksesan

Inilah alasan mengapa banyak orang tertarik untuk bergabung dengan bisnis MLM. Meskipun itu bukan pilihan yang salah. Dibalik keuntungan, terdapat pula beberapa kelemahan. Bisnis MLM juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk ikut serta.

Caranya Untuk Memilih Bisnis MLM yang Baik

Aspek ini sangat krusial. Sudah bukan sesuatu yang baru jika bisnis MLM seringkali memiliki citra negatif di kalangan masyarakat. Namun, banyak individu yang terlibat dalam bisnis MLM pada akhirnya mencapai keberhasilan. Hal ini berkaitan dengan pemilihan yang bijak dalam memilih bisnis MLM. Jangan terburu-buru terpengaruh oleh janji-janji dari penjual yang menawarkan. Berikut adalah cara untuk memilih bisnis MLM yang baik:

1. Pilih Perusahaan MLM yang terdaftar di APLI

APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia) yang merupakan organisasi yang menampung berbagai perusahaan MLM. Pembentukan APLI didorong oleh kekurangan regulasi yang jelas mengenai penjualan langsung di Indonesia. Oleh karena itu, beberapa perusahaan MLM sepakat untuk menjalin aturan dan kode etik bersama di dalam APLI.

Agar dapat menjadi anggota APLI, perusahaan MLM harus memenuhi sejumlah syarat untuk memperoleh sertifikasi. Selain itu, hanya perusahaan MLM yang memenuhi kriteria sebagai penjual langsung yang dapat menjadi anggota APLI. Dari APLI ini, Anda dapat membedakan mana perusahaan MLM yang berkualitas dan yang tidak.

2. Memiliki Badan Hukum yang Jelas

Di samping terdaftar di APLI, ciri perusahaan MLM yang baik juga terletak pada legalitasnya. Dalam menjalankan bisnis, perusahaan MLM wajib memiliki badan hukum yang jelas. Sebaiknya, perusahaan MLM mendirikan badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang dilengkapi dengan SIUP dan NPWP.

Dengan memiliki legalitas ini, mereka dapat mempertanggungjawabkan kegiatan bisnis MLM kepada anggota serta konsumen lainnya yang menggunakan produk yang mereka tawarkan.

3. Perusahaan MLM yang Menawarkan Beragam Produk 

Dengan menawarkan beragam produk, Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk merekrut downline. Selain itu, adanya variasi produk memungkinkan Anda untuk memilih barang yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Satu hal penting yang perlu Anda ingat adalah memastikan bahwa perusahaan MLM memberikan jaminan atas kualitas barang dan layanan yang mereka pasarkan.

Hal ini penting agar produk bisa ditukar jika suatu saat tidak memenuhi standar kualitas yang dijanjikan. Dengan demikian, untuk menjalankan bisnis MLM yang efektif dan menguntungkan, pilihlah perusahaan yang bukan hanya menawarkan produk dan layanan yang seragam, tetapi juga menjamin kualitas dari barang dan jasa yang mereka tawarkan.

4. Upline Mau Membantu Downline untuk Berkembang

Salah satu ciri dari sistem sukses dalam perusahaan MLM adalah adanya suasana atau budaya dimana upline bersedia membantu downline agar terus maju. Perhatikan bagaimana mereka menangani para downline dalam menjalankan usaha. Jika upline dalam MLM tersebut tidak menunjukkan aktivisme atau hanya mengandalkan downline untuk menjual produk atau memperluas jaringan mereka, maka sebaiknya Anda menghindari perusahaan MLM itu. Mengapa demikian?

Sebab, selain merepotkan Anda sebagai pendaftar baru (downline), bisnis MLM semacam itu juga sering dianggap kurang sehat oleh banyak orang. Di dalam bisnis MLM yang baik, upline biasanya aktif memberikan dukungan berupa bantuan, pembinaan, dan sharing ilmu pemasaran kepada downline mereka. Tak jarang, para upline ini juga akan terjun langsung ke lapangan untuk memberikan strategi atau metode dalam merekrut member baru dan membantu downline untuk mencapai level yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Ada banyak cara untuk memilih bisnis MLM yang berkualitas. Kuncinya adalah Anda harus benar-benar teliti dalam mempelajari perusahaan yang menjalankan bisnis MLM tersebut. Disarankan untuk mencari informasi tentang perusahaan itu melalui internet atau dari orang-orang yang memiliki pengalaman dalam menjalani bisnis MLM tersebut. Banyak perusahaan yang memang memiliki tanggung jawab serta kredibilitas tinggi.

Salah satu indikator atau ciri dari perusahaan MLM yang baik dan terpercaya juga dapat dilihat dari skalanya. Jika perusahaan tersebut belum memiliki skala atau belum diterima secara nasional dalam sistem bisnisnya, maka Anda perlu berhati-hati. Untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis MLM, Anda sebaiknya memilih perusahaan yang memiliki jangkauan nasional dan diterima oleh masyarakat luas. Biasanya, mereka juga akan mengungkapkan visi-misi mereka untuk kesejahteraan perusahaan dan jaringan distribusinya.

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Wajib Dicoba! Daftar Platform Penjualan Marketplace Global Terbaik

Semakin banyak penjual daring yang memilih untuk menawarkan produk mereka di marketplace besar, baik yang…

16 minutes ago

Cara Mengetahui Siapa yang Mengunjungi Profil Anda di Instagram & Fitur-Fiturnya

Instagram saat ini merupakan salah satu platform sosial media yang paling populer dan disukai oleh…

6 hours ago

Rekomendasi Aplikasi Pembayaran untuk UKM GRATIS!

Aplikasi pembayaran telah menjadi sangat penting bagi perusahaan dan pelanggan. Memang, sebagai pengusaha, Anda mungkin…

1 day ago

Mengulas Tentang Business Process Management (BPM) [LENGKAP]

Semua perusahaan dan usaha tentu memiliki serta melibatkan prosedur dalam aktivitas sehari-harinya. Prosedur-prosedur ini bisa…

1 day ago

Website Untuk Mengecek Biaya Ongkir Ekspedisi [JNE, JNT, POS, dll]

Perkembangan zaman yang semakin pesat saat ini membuat semua aspek kehidupan menjadi lebih berpengaruh dan…

2 days ago

Pemula Wajib Mengetahui Perbedaan dari C++ dan C# Berikut!

C dan C++ merupakan dua bahasa pemograman yang sangat terkenal dan banyak dipakai oleh para…

2 days ago