Trust+Positif: Sistem Internet Positif di Indonesia yang Perlu Kamu Tahu

Definisi Internet Positif

Apa yang dimaksud dengan internet positif ini? Internet positif merujuk pada tindakan pemblokiran terhadap situs-situs yang dianggap tidak pantas oleh pemerintah di Indonesia. Kapan sebenarnya kebijakan Internet Positif ini dimulai? Siapa yang menciptakannya dan untuk tujuan apa?

Istilah Internet Positif pertama kali muncul dengan adanya Trust+Positif. Pada tanggal 17 Juli 2014, Menteri Komunikasi dan Informasi saat itu, Tifatul Sembiring, mengumumkan mengenai Trust+Positif kepada publik. Tifatul menandatangani Peraturan Menteri Kominfo Nomor 19 Tahun 2014 dengan supervisi dari Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin.

Setelah keputusan tersebut, muncul tampilan di situs web yang memberikan peringatan kepada pengguna internet di Indonesia yang berusaha mengunjungi situs yang dianggap “ilegal”. Contohnya, First Media akan mengarahkan pengguna internetnya ke halaman website lain yakni Internet Sehat dan Aman.

Sementara itu, Internet Positif sebenarnya adalah halaman peringatan yang muncul bagi pengguna yang mengakses internet melalui Telkom atau Telkomsel. Halaman tersebut dikelola oleh PT. MetraNet, yang merupakan bagian dari Telkom.

Pada dasarnya, setiap penyedia layanan internet memiliki halaman peringatan yang berbeda-beda. Namun, banyak orang lebih familiar dengan istilah Internet Positif dibandingkan istilah Trust+Positif yang disebarluaskan oleh pemerintah.

Kritik Terhadap Internet Positif (Trust+Positif) 

Setelah peluncuran Peraturan Menteri Kominfo nomor 19 tahun 2014 yang telah disebutkan sebelumnya, banyak kritik serta pertanyaan yang muncul dari berbagai pihak. Salah satu organisasi yang mempertanyakan serta mengkritik kebijakan pemerintah mengenai pengawasan internet adalah ICT Watch. ICT Watch merupakan organisasi sipil di Indonesia yang didirikan untuk membantu dan mendukung pengguna internet, terutama berkaitan dengan hak asasi manusia, akses informasi, dan kebebasan online.

Dalam berita online Kompas, Direktur ICT Watch, Budi Utoyo, menyampaikan bahwa peraturan mengenai pemblokiran internet memiliki kekurangan karena tidak menjelaskan secara rinci prosedur pembatasannya. Dia juga mempertanyakan asal usul database Trust+Positif dan menanyakan apakah pemerintah memblokir hanya berdasarkan laporan masyarakat. ICT Watch bahkan pada waktu itu melaporkan bahwa terdapat banyak situs yang tidak mengandung unsur “negatif” (seperti yang diungkapkan oleh Menkominfo: konten bernuansa pornografi atau SARA) yang ikut terblokir.

Contohnya, situs yang bersifat edukatif seperti cara memberikan ASI, situs untuk aksesibilitas penyandang disabilitas, atau situs program pendidikan lainnya mengenai anak dan remaja. Tidak hanya ICT, sejumlah lembaga swadaya masyarakat lainnya seperti Indonesia Media Defense Litigation Network (IMDLN), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), dan beberapa organisasi lainnya juga mengemukakan kritik terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Selain tanggapan dari berbagai pihak yang telah diuraikan, ada fakta menarik lain yang patut dipertanyakan.

Saat mencoba mengakses situs-situs yang terblokir oleh Internet Positif dari salah satu provider terkenal di Indonesia, halaman-halamannya dipenuhi dengan iklan-iklan. Ada asumsi yang berkembang bahwa pemblokiran dengan mengalihkan ke halaman Internet Positif ini dijadikan sarana untuk mendapatkan keuntungan. Kembali ke pertanyaan mendasar yang diajukan oleh ICT Watch, apakah Trust+Positif yang diinisiasi oleh Kominfo memiliki standar operasional prosedur yang jelas atau justru diciptakan untuk kepentingan segelintir pihak dengan mengatasnamakan moral bangsa atau nilai-nilai agama?

Cara Membuka Blokir Internet Positif (Trust +Positif)

Ada banyak website yang diblokir karena kebijakan pemerintah di Indonesia satu ini, Inilah yang juga menjadi alasan kenapa penggunaan Virtual Private Network (VPN) di Indonesia sangat besar berdasarkan penelitian sebuah lembaga riset internet Global Web Index.

1. Cara Buka Website Internet Positif pada Google Chrome

Berikut adalah cara membuka situs yang terblokir oleh Internet Positif di browser Google Chrome.

• Mengubah HTTP Menjadi HTTPS

HTTP adalah protokol komunikasi biasa yang memungkinkan interaksi antara klien dan server. Protokol ini melakukan transfer data berupa teks yang dapat dibaca dengan menggunakan sistem keamanan tertentu. Dengan beralih dari HTTP ke HTTPS, Anda dapat mengatasi pembatasan pada beberapa situs web, terutama untuk yang memiliki Sertifikat SSL yang belum terkonfirmasi secara resmi. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:

1. 1. Buka aplikasi browser Anda dan arahkan ke kolom tempat Anda akan mengisi alamat website-nya
   2. Tambahkan s pada http, contohnya: “http//xxx.com” menjadi https://xxx.com
   3. Tekan tombol enter pada keyboard Anda dan bila berhasil akan segera muncul security message atau pesan peringatan dan klik tulisan “Proceed anyway” untuk dapat mengakses website-nya.

• Mengubah Setting Restricted List di Chrome

Cara alternatif untuk membuka situs yang diblokir oleh internet positif adalah dengan mengatur Restricted List di Chrome. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1. 1. Buka browser Chrome Anda dan klik pada menu tiga titik horizontal di sudut kanan atas.
   2. Pilih opsi “Setting”.
   3. Gulir ke bawah dan tenukan pilihan “Show advanced settings”.
   4. Di bagian jaringan klik opsi “Change proxy settings”.
   5. Klik tab bertuliskan “Security” kemudian pilih ikon “Restricted site”.
   6. Pilih “Sites” untuk melihat website mana yang ingin Anda akses, kemudian buka blokirnya dengan menekan tombol “remove”.
   7. Untuk menutup jendela tersebut, cukup klik opsi “Close” dibawah dan kemudian pilih “OK”.

• Menggunakan Ekstensi VPN pada Google Chrome

Metode lainnya untuk mengatasi pembatasan internet positif di browser Chrome Anda adalah dengan menggunakan ekstensi yang bisa Anda tambahkan langsung. Ada berbagai macam ekstensi yang bisa Anda gunakan untuk membuka blokir situs yang ingin diakses, tetapi kali ini kami akan menunjukkan langkah-langkah untuk salah satu ekstensi:

• • Masuk ke Chrome Web Store Anda
  • Temukan Zen Mate dengan mengetik nama tersebut di kolom pencarian pada sebelah kiri tampilan Chrome Web Store
  • Lalu bila sudah ketemu, klik “Add to Chrome”
  • Klik “Add Extension” untuk memunculkan ikon berwarna biru pada ujung kanan di sebelah browser Chrome Anda
  • Bagi yang versi premium, klik langsung “Activate Instantly” dan bagi versi gratis, klik “Get Limited”
  • Kemudian klik “Log In”dan masukkan alamat email serta password untuk mengkatifkan Zen Mate
  • Terakhir, pilih server VPN dari lokasi yang Anda inginkan untuk mengakses website yang terblokir sebelumnya. Ada berbagai macam lokasi pilihan seperti pada gambar di bawah ini:

• Menggunakan Chrome Proxy

Di bawah ini adalah beberapa langkah yang perlu Anda terapkan pada browser Chrome Anda untuk mengakses situs-situs yang sebelumnya terblokir:

1. 1. Akses menu Chrome
   2. Pilih “Pengaturan” dan gulir ke bawah hingga menemukan “Lanjutan,” kemudian klik
   3. Pilih pengaturan “menggunakan proxy” dari bagian jaringan yang tersedia
   4. Masuk ke tab bertuliskan “Koneksi” lalu pilih “Pengaturan LAN”
   5. Hilangkan centang dari opsi bertuliskan “Deteksi otomatis” pada pengaturan LAN, kemudian langsung menuju bagian Proxy server dan pilih opsi “Gunakan proxy server untuk LAN Anda”
   6. Selanjutnya, Anda perlu mendapatkan alamat IP dari server proxy dan nomor port Anda melalui email secara terpisah
   7. Setelah itu, masukkan alamat IP dan nomor port yang Anda terima melalui email ke dalam kolom yang telah disediakan
   8. Akhirnya, klik “OK” untuk menutup tab “Pengaturan LAN” dan klik lagi “OK” agar konfigurasi proxy yang baru saja Anda atur dapat tersimpan

Bagi Anda yang tidak menggunakan browser Chrome dan ingin mencoba alternatif yang sangat berguna, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Tor Browser. Tor memberikan kemampuan bagi pengguna internet untuk melakukan penjelajahan dengan sepenuhnya anonim. Bahkan, browser yang sering dipakai para pakar internet ini juga melindungi data Anda dari pengambilan oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha mengetahui riwayat penelusuran Anda. Browser ini juga dapat membuka akses ke situs yang ingin Anda kunjungi yang sebelumnya diblokir. Temukan informasi lebih lanjut tentang penggunaan Tor browser dari sumber-sumber lainnya.

2. Membuka Blokir Internet Positif di Smartphone Android

Selanjutnya, kami akan memberikan cara membuka internet positif di smartphone Android. Bagi Anda para pengguna Android, Anda dapat mengikuti beberapa langkah ini tanpa melakukan root terlebih dahulu di smartphone Anda:

• Download VPN tool Rocket VPN (Anda bisa saja menggunakan tool lain, namun kali ini kami akan memberi langkah-langkah spesifik bagi tool Rocket VPN. Cara kerjanya pada dasarnya sama namun mungkin dengan pengaturan yang sedikit berbeda di tiap tool)
• Lakukan instalasi Rocket VPN yang sudah Anda download barusan
• Buka aplikasinya, klik menu “Connect”
• Akan ada pop-up bertuliskan “Attention, Rocket VPN attempts to create a VPN connection” lalu klik centang pada menu bertuliskan “I trust this application”dan klik “OK”
• Biarkan atau abaikan hp Anda beberapa saat hingga internet terkoneksi dengan baik kembali, bila tanda yang ada pada aplikasi berubah menjadi menu bertuliskan “Disconnected” maka Anda sudah bisa tersambung dan mengakses website-website yang diblokir seperti biasa tanpa melakukan root di hp Anda.

Penutup 

Dalam artikel ini, kami telah menyampaikan informasi yang cukup mendalam tentang apa itu internet positif serta bagaimana sejarah dan perkembangan yang terjadi di Indonesia hingga saat ini. Selain itu, kami juga mengulas beberapa kritik yang datang dari berbagai pihak mengenai kebijakan pemerintah terkait pengawasan internet.

Kebijakan ini dianggap membatasi kebebasan berekspresi di dunia maya dan prosedur serta manfaatnya tidak dijelaskan dengan baik. Kami juga telah menyertakan sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk tetap mengakses berbagai situs yang masih terblokir oleh pemerintah atau penyedia layanan internet di Indonesia.