(0275) 2974 127
Ab testing adalah metode yang menjadi salah satu solusi bagi berbagai perusahaan atau model bisnis lainnya untuk menentukan strategi yang memiliki efektifitas lebih baik dari strategi lainnya. Untuk dapat memahami metode ini tidaklah sulit, berikut ini penjelasan lengkapnya :
Ab testing adalah sebuah metode atau cara untuk menguji beberapa variasi dengan tujuan menentukan variasi mana yang bekerja lebih baik. Pada dasarnya, Ab testing dapat digunakan dalam berbagai kasus eksperimen seperti strategi digital marketing, usability atau UI/UX, atau bahkan dalam menentukan sebuah produk.
Dengan melakukan Ab testing dapat menampilkan versi A dari bagian konten yang telah disiapkan kepada setengah audience dan versi B ke yang lain. Namun pada pengaturan yang lebih lanjut, sebenarnya bisa mengatur jumlah audience yang masuk ke versi A maupun versi B sehingga tidak harus setengah dari keseluruhan audience. Ab testing menghilangkan semua dugaan yang bersifat subjektif dari pengoptimalan website dan memungkinkan pengoptimal yang objektif untuk membuat keputusan yang didukung data.
Ab testing adalah salah satu komponen dari proses Conversion Rate Optimatization (CRO), dengannya dapat mengumpulkan wawasan pengguna secara kualitatif dan kuantitatif. Dapat lebih lanjut menggunakan data yang dikumpulkan ini untuk memahami perilaku pengguna, tingkat keterlibatan, masalah, dan bahkan kepuasan dengan fitur situs web, termasuk fitur baru, bagian halaman yang diubah, dll. Jika tidak melakukan Ab testing pada website pasti kehilangan banyak potensi pendapatan bisnis.
Sesuai namanya, Ab testing adalah pengujian yang menguji dua bagian yaitu versi A dan versi B. Versi A mengacu pada variable kontrol atau variabel pengujian asli. Jika memiliki website yang sudah siap dari sisi konten, jadikan ini sebagai versi A. Lalu segala eksperimen yang ingin dilakukan pada website tersebut jadikan versi B.
Tentu setelah mengetahui apa itu versi A dalam Ab testing, maka versi B mengacu pada variasi atau versi baru dari variabel pengujian asli. Bisa membuat berbagai eksperimen dan bandingkan hasilnya dengan versi A.
Ab testing mungkin terdengar seperti metode pengujian yang kompleks tetapi sebenarnya sangat sederhana. Langkah pertama dalam melakukan Ab testing adalah memutuskan apa yang ingin diuji dan mengapa.
Katakanlah ingin menguji letak tombol ‘Beli Sekarang’ di website untuk melihat berapa banyak orang yang ‘membeli’ jika mengubah letaknya, yaitu: membuatnya terlihat di atas detail produk atau di bawahnya. Setelah tahu tentang apa yang ingin diuji harus yakin tentang bagaimana akan mengevaluasi performanya.
Berapa banyak orang yang klik tombol misalnya, itu dapat menjadi indikasi yang baik tentang bagaimana letak tombol memengaruhi persepsi pengguna. Selain itu juga dapat menggunakan jumlah pembeli akhir untuk membuat penilaian. Pada langkah selanjutnya harus membagi pengguna menjadi dua bagian. Selanjutnya, buat dua halaman website serupa tetapi dengan letak tombol yang berbeda. Sekarang, lihat analitik dan lihat halaman mana yang mendapat lebih banyak klik.
Jangan lupa harus memperhatikan bias yang kemungkinan bisa terjadi, Misalnya beberapa variabel lain dapat mempengaruhi hasil. Contohnya, pengguna seluler mungkin tidak suka klik tombol atau tombol mungkin tidak diposisikan dengan benar di versi desktop situs website.
A/B testing yang dilakukan seorang marketer bisa saja memiliki tujuan yang berbeda dengan marketer yang lain. Namun, ada beberapa fungsi A/B testing yang umum dipilih oleh sebuah perusahaan.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :
Menang pada dasarnya mendatangkan traffic adalah hal utama dalam rangka mendapatkan bakal calon pelanggan. Namun perlu dipastikan juga agar traffic yang masuk akan melakukan interaksi dalam website.
Traffic tinggi dengan tingkat conversion yang rendah sama dengan ember bocor. Berusaha mendatangkan banyak traffic, tetapi mereka tidak melakukan apa pun di website dan sama sekali tidak menguntungkan. Jadi selain fokus pada traffic juga harus memperhatikan conversion rate. Salah satu cara untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan melakukan Ab testing.
Melakukan Ab testing adalah hal yang juga akan berimbas pada performa website. Semakin sering melakukan Ab testing, maka website akan semakin efisien. Seperti contoh Ab testing yang telah dibahas sebelumnya, dengan melakukan itu maka secara otomatis website akan mereduksi hal yang kurang efektif. Contohnya saja tidak akan lagi salah meletakkan tombol “Beli Sekarang”. Selain itu juga telah berhasil meletakkan tombol tersebut mudah diakses oleh pengunjung.
Bagian terpenting dari Ab testing adalah meningkatkan conversion rate. Namun, pahami juga bahwa conversion rate bukan hanya soal tingkat penjualan yang berhasil di capai. Conversion rate dapat berupa klik suatu tombol yang ditargetkan, subscribe blog, share media sosial, dan lain-lain.
A/B testing juga dapat meningkatkan conversion rate sebuah situs.
Dikutip dari HubSpot, A/B testing bisa mendorong pengunjung website untuk mengikuti call-to-action (CTA) yang sudah dibuat. Bisa tahu CTA seperti apa yang sesuai dengan mereka. Kemudian bisa mendapat lebih banyak subscriber, pembelian, data pelanggan, dan apa pun yang dimasukkan dalam CTA tersebut.
Memulai Ab testing adalah hal yang mudah hanya perlu mengikuti langkah-langkah berikut ini :
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…