(0275) 2974 127
Semua sistem di semua perangkat digital pasti memiliki kekurangan dan tidak 100% aman. Jika kamu pengguna sistem operasi Windows, kamu pasti tahu aplikasi apa saja yang sedang digunakan, kan?
Nah, selain aplikasi yang sedang kamu gunakan, kamu juga bisa melihat aplikasi di sistem operasi Windows yang berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan kamu. Untuk mengetahuinya, kamu bisa buka Task Manager di Windows dan kamu akan melihat semua aplikasi yang berjalan. Namun, apakah aplikasi yang ditampilkan di Task Manager benar-benar aman dan bebas risiko?
Banyak pengguna Windows mengeluh bahwa Task Manager menjalankan program Anti-malware Service Executablee. Program ini berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan pemiliknya. Parahnya, program ini kadang-kadang dapat menggunakan begitu banyak sumber daya CPU sehingga komputer berjalan lambat dan cepat panas.
Lantas, apa itu program Anti-malware? Apa hubungannya dengan Windows Defender? Nah, untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, pada kali ini Hosteko akan menjelaskan apa itu Windows Defender dan Anti-malware Service Executable pada sistem operasi Windows.
Pada windows 10 terdapat program Windows Defender, yang merupakan aplikasi antivirus bawaan Windows. Jadi, anti-malware service executable adalah program yang dijalankan oleh Windows Defender. Program ini merupakan bagian dari sistem operasi itu sendiri.
Windows Defender adalah program antivirus gratis seperti penerus Microsoft Security Essentials di Windows 7. Windows Defender diperuntukkan untuk pengguna Windows 10 dan berfungsi seperti program antivirus pada umumnya.
Hanya saja, Windows Defender bisa mengetahui pengguna Windows menginstal aplikasi antivirus tepercaya dan terbaru. Jika tidak, Windows Defender akan menonaktifkan program antivirus yang dianggap berbahaya dan langsung mengaktifkan fitur antivirus milik Windows Defender sendiri.
Jika Windows Defender adalah keseluruhan program, anti-malware adalah program yang terdapat dalam Windows Defender. Program ini selalu berjalan di latar belakang tanpa sepengetahuan penggunanya.
Tugasnya adalah untuk memeriksa apakah file yang kamu akses mengandung malware, memindai aplikasi berbahaya, menginstal pembaruan antivirus, dan melakukan tugas lainnya selain mengamankan aplikasi seperti yang dilakukan oleh Windows Defender.
Di Task Manager, aplikasi ini bernama Anti-Malware Service Executable, namun namanya berubah menjadi MsMpEng.exe di kolom detail. bisa membuka Windows Defender Security Center yang ada di shortcut untuk melakukan pengaturan. Seperti kinerja pemindaian, pengecekan riwayat virus dan ancaman malware lainnya.
Saat Anti-malware Service Executable berjalan, program ini menghabiskan banyak sumber daya CPU atau memori. Ini karena program ini memindai seluruh sistem komputer untuk memastikannya terlindungi dari malware. Seperti kebanyakan program antivirus, Windows Defender berjalan di latar belakang dan prosesnya memerlukan banyak daya sehingga menghabiskan banyak sumber daya CPU.
Selain itu, program ini juga memindai file yang sedang berjalan dan memperbarui informasi tentang malware secara berkala. Proses pembaruan inilah yang dapat meningkatkan penggunaan CPU. Atau jika kamu membuka aplikasi yang berukuran cukup besar, penggunaan CPU akan meningkat karena Windows Defender membutuhkan waktu lebih lama untuk menganalisis aplikasi yang terbuka.
Secara umum, Windows Defender sebenarnya berjalan di latar belakang dan melakukan pemindaian saat komputer dalam keadaan idle dan tidak digunakan. Namun, mungkin saja ada program yang berjalan saat kamu menggunakan komputer, seperti melakukan pembaruan terkini secara otomatis.
Tidak ada yang salah dengan prosesnya dan semuanya normal seperti produk antivirus pada umumnya. Tentu saja tujuan pemrosesan program tersebut adalah untuk memperkuat sistem keamanan komputer.
Windows Defender bisa dinonaktifkan, namun tidak disarankan untuk menonaktifkan program tersebut. Karena meskipun Windows Defender bisa memberatkan CPU, namun Windows Defender sangat berguna dalam memperkuat sistem keamanan komputer. Kecuali jika kamu memiliki program antivirus terbaru lainnya.
Untuk menonaktifkannya, buka aplikasi Windows Defender Security dari menu Start, kemudian arahkan ke Virus & proteksi > Virus & Threat Protection Settings. Kemudian nonaktifkan “Real-time protection” dengan menyetelnya menjadi “off”.
Sayangnya, Windows Defender hanya akan tidak aktif untuk sementara waktu. Oleh karena itu, jika komputer kamu tidak terdeteksi menginstal atau memperbarui program antivirus, program tersebut akan diaktifkan kembali secara otomatis.
Adapun cara yang lebih mudahnya, sebagai berikut:
Nah, itulah apa yang dimaksud dengan program Anti Malware Service Executable pada Windows. Semoga bermanfaat!
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…