HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Apa Itu Algoritma? Pengertian, Fungsi, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Algoritma merupakan istilah yang erat kaitannya dengan bidang komputer. Namun, seberapa baik Anda memahami konsep algoritma ini? Mari kita ulas secara mendalam, mulai dari latar belakang sejarah, definisi, hingga berbagai contoh algoritma dalam artikel berikut! Pemanfaatan algoritma telah ada sejak zaman Kekaisaran Babilonia, dimana ia digunakan sebagai alat bantu untuk pertanian.

Pada tahun 780 Masehi, lahir sosok bernama al-Khawārizmī, yang dikenal sebagai Bapak Aljabar, karena beberapa informasi mencatat bahwa ia berkontribusi dalam munculnya (atau mungkin memperkenalkan) algoritma. Setelah penemuan ini, Charles Babbage dan rekan-rekannya menciptakan komputer. Di awal abad ke-20, perkembangan mesin cerdas (komputer dan perangkat lunak) berbasiskan teknologi otomatisasi semakin meluas, secara perlahan menggantikan banyak fungsi manusia di lapangan.

Meskipun demikian, komputer tetap memerlukan bimbingan dari manusia agar dapat menjalankan langkah-langkah dalam memecahkan masalah. Bimbingan ini kemudian dikenal dengan istilah algoritma. Pastinya, algoritma di era komputer telah banyak berevolusi, karena al-Khawārizmī, dan tentu saja orang-orang Babilonia, tidak memiliki pengetahuan tentang komputer.

Langkah awal dalam menyelesaikan masalah dengan algoritma adalah dengan memahami langkah-langkah logis dan sistematis yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan algoritma dalam konteks komputer?

Secara sederhana, algoritma adalah kumpulan instruksi yang diberikan kepada komputer tentang cara mengubah sejumlah informasi mengenai dunia menjadi data yang bermanfaat. Maka, dapat kita simpulkan bahwa algoritma merupakan suatu sistem yang diperlukan untuk menjalankan komputer. Untuk lebih mendalami konsep algoritma, mari kita lihat penjelasan lebih lanjut berikut ini!

Definisi Algoritma

Pada waktu sekolah, Anda diwajibkan untuk menyelesaikan setiap jenjang yang ada secara berurutan. Jadi, tidak mungkin setelah menyelesaikan pendidikan di kelompok bermain, Anda langsung melanjutkan ke program doktoral. Selain dianggap tidak rasional, tindakan tersebut juga akan dianggap merusak struktur pendidikan yang telah dibangun dengan kokoh selama bertahun-tahun.

Sama seperti sistem pendidikan yang memiliki jenjang yang jelas, algoritma juga demikian. Semua aturan yang terdapat di dalamnya harus diikuti secara berurutan agar tidak menghadapi kesulitan saat menjalankan suatu sistem. Jika Anda mencari pertanyaan “Apa itu algoritma? ” di mesin pencari, Anda akan menemukan banyak jawaban dari beragam sumber.

Berikut adalah rangkuman beberapa penjelasannya dari kami untuk Anda:

  1. Al-Khawārizmī 

Menurut Al-Khawārizmī, algoritma adalah sebuah metode atau cara khusus yang bisa dipakai untuk menyelesaikan satu atau beberapa masalah.

  1. Situs Think Automation

Menurut situs Think Automation, algoritma adalah sebuah panduan urutan yang dibuat untuk menjalankan suatu aksi atau tugas komputer.

  1. Matematika dan Komputer

Dalam bidang matematika serta komputer, algoritma adalah prosedur kecil untuk memecahkan masalah berulang. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa algoritma adalah salah satu metode atau cara yang dipakai untuk menyelesaikan masalah dengan tahapan atau langkah-langkah yang logis dan sistematis.

Fungsi Algoritma

Fungsi algoritma adalah sebagai panduan langkah-langkah logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah atau mencapai tujuan tertentu. Berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Menyelesaikan masalah secara terstruktur dan logis.

  2. Memudahkan pembuatan program komputer.

  3. Menghemat waktu dan sumber daya.

  4. Memberikan hasil yang akurat dan konsisten.

  5. Meningkatkan efisiensi proses kerja.

Perbedaan Algoritma dengan Program

Perbedaan mendasar antara algoritma dan program terletak pada tingkat konsep dan implementasinya. Berikut penjelasan lengkapnya:

Aspek Algoritma Program
Pengertian Langkah-langkah logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah. Implementasi dari algoritma dalam bentuk kode yang dijalankan oleh komputer.
Sifat Bersifat konseptual (masih berupa ide atau logika). Bersifat nyata/operasional (bisa dijalankan oleh mesin).
Bentuk Ditulis dalam bahasa manusia atau pseudocode, bisa juga digambarkan dengan flowchart. Ditulis dalam bahasa pemrograman seperti Python, C++, Java, atau PHP.
Tujuan Menjelaskan cara berpikir logis untuk menyelesaikan masalah. Menjalankan perintah logis agar komputer menyelesaikan masalah tersebut.
Ketergantungan pada Bahasa Pemrograman Tidak tergantung pada bahasa pemrograman apa pun. Sangat tergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.
Contoh Algoritma menghitung luas persegi: 1) masukkan sisi, 2) luas = sisi × sisi, 3) tampilkan luas. Program dalam Python:
sisi = int(input("Masukkan sisi: "))
luas = sisi * sisi
print("Luas =", luas)

Komponen-Komponen Algoritma

Agar sebuah algoritma dapat bekerja dengan baik, umumnya memiliki beberapa komponen utama berikut:

  1. Input (Masukan): Data atau nilai yang dimasukkan ke dalam algoritma untuk diolah.

    Contoh: angka yang akan dihitung rata-ratanya.

  2. Output (Keluaran): Hasil akhir yang dihasilkan dari proses algoritma.

    Contoh: hasil rata-rata dari sekumpulan angka.

  3. Proses (Langkah-langkah): Urutan instruksi atau langkah logis yang mengubah input menjadi output.

    Contoh: menjumlahkan semua angka lalu membaginya dengan jumlah data.

  4. Instruksi yang Jelas dan Terbatas: Setiap langkah harus jelas, tidak ambigu, dan terbatas jumlahnya.

    Artinya, algoritma tidak boleh berjalan tanpa akhir.

  5. Kondisi Awal dan Akhir yang Ditetapkan: Harus ada kondisi kapan algoritma dimulai dan kapan berhenti.

Ciri-Ciri Algoritma yang Baik

  1. Jelas dan Tidak Ambigu: Setiap langkah dapat dipahami tanpa menimbulkan banyak tafsir.

  2. Efisien dan Tepat Guna: Menghasilkan keluaran yang benar dengan waktu dan sumber daya seminimal mungkin.

  3. Terbatas (Finite): Algoritma harus memiliki akhir, tidak berjalan terus-menerus.

  4. Memiliki Input dan Output: Selalu ada data yang masuk dan hasil yang keluar.

  5. Logis dan Sistematis: Langkah-langkah disusun berdasarkan urutan logika yang benar.

  6. Dapat Diterapkan Secara Umum: Algoritma bisa digunakan untuk berbagai kasus serupa, tidak hanya untuk satu situasi tertentu.

Contoh Algoritma

Algoritma tidak hanya diterapkan pada dunia pemrograman saja, melainkan juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita permudah pemahaman tersebut dengan contoh kasus membuat minuman teh atau kopi. Algoritmanya sebagai berikut:

  1. Siapkan gelas atau cangkir.

  2. Masukkan teh celup atau bubuk kopi ke dalam gelas.

  3. Tuangkan air panas.

  4. Tambahkan gula sesuai selera.

  5. Aduk hingga rata.

  6. Sajikan dan siap diminum.

Selain contoh di atas, Anda juga dapat melihat bagaimana algoritma bekerja pada mesin pencari ketika Anda menggunakannya. Contohnya jika kamu mencari “cara membuat kue coklat lembut”, maka:

  1. Crawling: Google menemukan ribuan halaman resep kue coklat.

  2. Indexing: Semua halaman yang relevan disimpan dan dianalisis.

  3. Ranking: Google memilih halaman dengan konten lengkap, mudah dipahami, dan terpercaya untuk ditampilkan di urutan teratas.

  4. Output: Kamu melihat hasil pencarian seperti resep dari blog masakan, YouTube, atau situs kuliner terkenal.

Studi Kasus Algoritma

Kasus: Sebuah toko online ingin menampilkan rekomendasi produk kepada pengguna berdasarkan riwayat pembelian mereka. Misalnya, jika seseorang membeli sepatu olahraga, sistem harus menampilkan produk yang relevan seperti kaos kaki olahraga atau celana training.

Algoritma yang Digunakan: Collaborative Filtering

Langkah-langkah algoritmanya:

  1. Kumpulkan data pembelian pengguna.
    Contoh:

    Pengguna Produk yang dibeli
    A Sepatu, Kaos kaki, Celana training
    B Sepatu, Kaos kaki
    C Tas olahraga, Celana training
  2. Temukan kesamaan antar pengguna.
    Sistem menghitung tingkat kemiripan preferensi pengguna berdasarkan produk yang dibeli. Misalnya, pengguna A dan B memiliki kesamaan yang tinggi karena membeli produk serupa.

  3. Prediksi produk yang mungkin disukai pengguna.
    Karena A dan B mirip, jika A membeli “Celana training” dan B belum, maka sistem akan merekomendasikan “Celana training” ke B.

  4. Tampilkan hasil rekomendasi.
    Sistem menampilkan daftar produk yang disarankan di halaman utama atau bagian “Rekomendasi untuk Anda”.

Hasil Akhir: Pengguna B akan melihat rekomendasi seperti:

“Kamu mungkin juga suka: Celana training.”

Demikian artikel mengenai Algoritma, semoga membantu Anda untuk memahaminya!

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Tutorial Praktis: Membuat Tabel Responsif di WordPress

Seringkali, penggunaan tabel di Gutenberg WordPress menghasilkan tampilan yang tidak adaptif dan kurang estetis. Oleh…

32 minutes ago

Mengapa Gambar Tidak Muncul di Facebook Saat Dibagikan? Ini Penyebab dan Solusinya

Apakah Anda sedang menghadapi masalah gambar yang tidak terlihat saat membagikannya di Facebook? Tulisan ini…

4 hours ago

Panduan Lengkap HAKI: Cara Daftar, Simbol, dan Keuntungannya

Bagi Anda yang terlibat dalam sektor bisnis atau bidang kreatif, tentu sudah tidak asing lagi…

1 day ago

Panduan Lengkap Cara Mengganti Bahasa di SLiMS Dengan Mudah

SLiMS merupakan salah satu sistem manajemen konten yang dapat Anda manfaatkan untuk membangun situs web…

1 day ago

Cara Mengedit Foto Menjadi Anime Serta Rekomendasi Aplikasinya di HP dan PC

Pernahkah kamu ingin melihat versi anime dari dirimu sendiri? Tren mengubah foto menjadi karakter anime…

1 day ago

Cara Mengubah Background Banner Menjadi Warna Hijau Islami Elegan

Warna hijau sering kali menjadi pilihan utama dalam desain bertema Islami. Selain melambangkan kesucian dan…

2 days ago