(0275) 2974 127
Nilai Readability adalah nilai yang menggambarkan seberapa mudah tulisan dapat dibaca dan dipahami oleh pembaca. Mudahnya seperti setiap kali menulis sesuatu perlu memastikan bahwa orang dapat membaca dan memahami tulisan tanpa mengalami kesulitan. Bukan hanya untuk pemula, terkadang orang yang sudah lama berkecimpung di dunia blogging banyak yang mengabaikan readability.
Menurut Anastasi dan Urbina (1998) reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika diuji-ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-butir ekuivalen yang berbeda, ataupun dibawah kondisi pengujian yang berbeda.
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapakali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2011).
Reliability terdiri dari dua macam (Djaali, 2000, dalam Matondang, 2009), antara lain :
Responden mempersoalkan apakah tanggapan responden atau obyek ukur terhadap tes atau instrumen tersebut sudah baik atau konsisten. Dalam hal ini apabila suatu tes atau instrumen digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap obyek ukur kemudian dilakukan pengukuran kembali terhadap obyek ukur yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan pengukuran sebelumnya.
Berkaitan dengan kemantapan antara butir suatu tes. Dengan kata lain bahwa terhadap bagian obyek ukur yang sama, apakah hasil ukur butir yang satu tidak kontradiksi dengan hasil ukur butir yang lain.
Berbagai faktor untuk mengukur keterbacaan, seperti :
Alasan paling jelas mengapa nilai readability sangat penting adalah agar sebuah tulisan lebih mudah dipahami. Sebagai pemilik website, tentu saja ingin pengunjung tidak hanya membaca hasilnya saja, tetapi menyerap informasi penting yang ada di dalamnya.
Apalagi salah satu tujuan yang ingin dicapai di sebuah tulisan adalah membuat Call to Action (CTA). Karenanya sangat penting untuk membuat pembaca tidak berhenti membaca konten. Apalagi nilai readability memiliki pengaruh pada peringkat SEO (search engine optimization). Google menjadikan ini sebagai salah satu acuan standard SEO. Tidak hanya memastikan website lebih menarik, nilai readability juga dapat membantu meraih audiens potensial.
Pengujian reliability instrumen dapat dilakukan secara internal dan eksternal (Sugiyono, 2010), yaitu :
Reliability dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik internal consistency. Hal ini dilakukan dengan cara menguji coba instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split Half), KR-20 atau KR-21 (Kuder-Richarson), dan Anova Hyot (Analisis Varians), serta BEST digitek test scoring. Spearman Brown mengukur konsistensi pengambilan aitem. KR-20 mengukur konsistensi jawaban terhadap semua item dan menunjukkan dua sumber kesalahan, yaitu :
Pengujian dapat dilakukan dengan cara berikut :
Pengujian test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen yang sama beberapa kali pada responden yang sama, namun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Reliability diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.
Pengujian dengan cara ini cukup dilakukan sekali, namun menggunakan dua instrumen yang berbeda, pada responden yang sama, dan waktu yang sama. Reliability dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan equivalent.
Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalent beberapa kali kepada responden yang sama. Reliabilitas diukur dengan mengkorelasikan dua instrumen, kemudian dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara silang.
Ada dua opsi yang tersedia untuk memeriksa keterbacaan teks secara online :
Dapat menambahkan URL ke placeholder untuk memverifikasi tingkat keterbacaan konten pada halaman yang sudah ada. Ini adalah parameter yang sangat penting untuk konten SEO.
Dapat menambahkan teks ke dalam jendela di atas dan menekan tombol “Hitung”.
Berikut ini adalah cara meningkatkan nilai readability di WordPress :
Semakin panjang sebuah kalimat, berpotensi untuk semakin sulit dipahami. Walaupun tidak ada batasan yang jelas, banyak yang berpendapat kalimat yang baik tidak lebih dari 20 kata. Kalimat yang terlalu panjang akan membuat pembaca kelelahan dan “kehabisan nafas”. Agar sebuah kalimat bisa dicerna dengan baik, alangkah baiknya untuk membaginya menjadi beberapa bagian. Tetapi bukan berarti tidak boleh membuat kalimat panjang. Kombinasi kalimat panjang dan pendek dapat menciptakan ritme dinamis bagi orang yang membacanya.
Cara kedua meningkatkan nilai readability di WordPress adalah mempersingkat paragraf. Seperti halnya mempersingkat paragraf, langkah ini bisa menjadi cara cepat meningkatkan nilai keterbacaan. Paragraf yang baik umumnya terdiri tidak lebih dari lima kalimat. Menggunakan paragraf panjang dalam sebuah artikel bisa membuat pembaca merasa bosan.
Salah satu cara terbaik untuk membuat teks mudah dibaca meski didominasi paragraf panjang adalah memecahnya menggunakan header. Cara ini tidak hanya membuat artikel lebih mudah dibaca tetapi juga lebih meningkatkan aksesbilitas. Praktik ini dapat dengan mudah ditemui di banyak blog, termasuk di blog Unlimited. Dengan memisahkan paragraf terkait menjadi bagian-bagian yang terdefinisikan secara jelas, akan memudahkan pembaca memahami konten yang disajikan.
Bagi banyak penulis konten, kadang tak dapat menghindari penggunaan kata-kata rumit. Terlebih jika menulis untuk niche tertentu. Lebih baik untuk menggunakan kata yang sederhana sesering mungkin. Walaupun kadang tergoda untuk memasukkan kata-kata yang sekilas tampak “rumit”, ini hanya membuat tulisan sulit untuk dipahami. Tujuan membuat konten adalah berkomunikasi secara efektif. Bukan untuk mengesankan pembaca dengan kosakata.
Kata hubung adalah kata yang menunjukkan bagaimana satu kata atau kalimat terhubung ke kalimat berikutnya. Beberapa contoh kata hubung antara lain “namun”, “karena”, dan masih banyak lagi. Adanya kata hubung membantu menciptakan stuktur logis suatu tulisan. Membuang kata hubung akan membuat tulisan sulit dibaca dan dipahami. Karena membuat kurang jelas apakah sesuatunya berhubungan atau tidak.
Apapun yang ditulis ada baiknya untuk menulis secara singkat tanpa mengurangi makna. Hindari mengisi tulisan dengan materi yang tidak perlu dan tidak pada poinnya. Bagian tulisan yang tidak penting hanya akan membuat pembaca terganggu dan meningkatkan bounce rate.
Kalimat pasif adalah kalimat yang menggunakan kata kerja pasif. Biasanya ditandai dengan penggunaan imbuhan –di. Misalnya, artikel opini ditulis oleh Alex. Sedangkan bentuknya dalam kalimat aktif adalah Alex menulis artikel opini. Mengapa perlu mengurangi penggunaan kalimat pasif? Penggunaan kalimat pasif dapat menurunkan tingkat interaksi antara artikel dengan pembaca. Maka dari itu, banyak ahli SEO yang merekomendasikan untuk menggunakannya seminimal mungkin.
Berikut ini adalah plugin yang bisa digunakan, yaitu :
Yoast tidak hanya tools untuk menganalisa readability. Jika belum terbiasa, Yoast menempatkan bagian analisa konten di bawah layar editor. Di situ, dapat melihat catatan pada nilai readability.
Yang membedakan FD Word Statistic dengan Yoast adalah toolsnya yang lebih variatif. FD Word menyediakan box dibawah teks editor, sekaligus menampilkan skor/nilai.
Kelemahan dari FD Word Statistics adalah tidak menyertakan interpretasi hasil, harus terbiasa dengan tes atau mencari skor untuk mendapatkan nilai apa pun dari plugin. Inilah yang terlihat seperti beraksi :
Word Stats mengambil arah yang berbeda, menggunakan trio tes yang sedikit lebih modern dan internasional. Di bagian bawah editor teks yang akan menemukan skor untuk Tes Automated Readability Index (ARI), Coleman – Liau Index (CLI), dan Lycée International Xavier (LIX). Bersamaan dengan skor adalah informasi berguna lainnya seperti jumlah kata, karakter rata-rata per kata, rata-rata kata per kalimat, dan banyak lagi. Selain itu juga dapat mengkonfigurasinya secara ekstensif di bawah Pengaturan di Dashboard.
Sayangnya, kekurangan Word Stats sama dengan FD Word Statistics. Tidak ada interpretasi skor di dalam plugin, jadi Anda bergantung pada perangkat Anda sendiri untuk mencari tahu apa arti skor tersebut. Anehnya, skor itu sendiri tampak seperti hyperlink, tetapi mengkliknya tidak membawa Anda ke mana pun.
Semoga bermanfaat.
Apakah Anda menggunakan kartu ATM atau kartu debit? Suka bertransaksi secara cashless? Sepertinya Anda perlu…
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…