HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Apache: Fungsi, Cara Kerja, dan Perbandingan Apache dengan Web Server Lain

Pernahkah kamu mendengar tentang Apache? Apache adalah web server cross platform open source yang populer di dunia pemrograman saat ini. Web server ini dikelola secara aktif oleh Apache Software Foundation. Apache banyak digunakan oleh berbagai perusahaan untuk website mereka karena memiliki keunggulan, seperti kecepatan, kehandalan, dan keamanan yang terjamin. Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang Apache. Yuk, simak pembahasan berikut sampai akhir yaa!

Apa itu Web Server?

Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang Apache, pertama-tama kita perlu memahami apa itu web server. Jadi, web server adalah perangkat lunak yang memberikan layanan kepada pengguna dalam bentuk data. Ada berbagai macam web server, seperti Apache, Nginx, Microsoft Internet Information Service, dan Lighttpd

Web server sebagai jembatan penghubung pengguna dengan server website. Tugas utamanya adalah memberikan informasi yang kamu masukkan/ketik di web browser, yang kemudian akan diproses dan ditampilkan dalam bentuk halaman website. Namun, jika web server tidak dapat menemukan permintaan tersebut maka akan dikembalikan dalam bentuk tulisan error pada website, seperti kode “502 Bad Gateway”.

Apa itu Apache?

Apache merupakan web server tertua di dunia yang dirilis 29 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1995. Apache adalah salah satu server web paling populer yang digunakan oleh sekitar 67% website di dunia.

Memiliki nama resmi Apache HTTP Server, perangkat lunak ini dikelola dan dikembangkan oleh Apache Software Foundation. Meskipun Apache merupakan server web tertua, namun tidak boleh dianggap remeh karena masih banyak perusahaan besar yang menggunakannya, seperti Adobe, Firefox, Linkedin, Facebook, CISCO, dan masih banyak lagi.

Fungsi Apache

Seperti yang dibahas sebelumnya, Apache pada dasarnya beroperasi seperti web server lainnya. Meskipun Apache disebut sebagai web server, namun Apache bukanlah wujud fisik dari web server, melainkan berupa perangkat lunak yang menjalankan server tersebut.

Fungsi Apache adalah untuk membuat koneksi antara server dan browser pengguna website dan meneruskan file bolak-balik antara klien dan server.

Cara Kerja Apache

Meskipun banyak proses yang berjalan di web server, namun fungsi utama Apache adalah menyediakan layanan dan data yang dikirimkan oleh pengguna untuk kemudian dikembalikan kepada pengguna dalam bentuk halaman website yang dapat dilihat, sama seperti web server lainnya.

Server Apache memiliki beberapa modul yang dapat meningkatkan fungsionalitas Apache, seperti MPM yang digunakan untuk menangani banyak proses dan mod_ssl untuk mengaktifkan dukungan SSL V3 dan TLS. Apache digunakan sebagai cara untuk berkomunikasi melalui jaringan dari pengguna ke server menggunakan protokol TCP/IP.

Apache dapat berjalan pada berbagai protokol, namun yang paling umum adalah HTTP/S, yang merupakan protokol utama untuk web browser. HTTP/S digunakan untuk menentukan bagaimana pesan diformat dan dikirim ke seluruh web dengan instruksi untuk browser dan server mengenai cara merespons berbagai permintaan dan perintah. HTTP/S biasanya terletak pada port 443 atau 80.

Apache dikonfigurasi melalui file config berdasarkan IP yang dikonfigurasi. Apache adalah web server yang dapat merutekan domain tertentu berdasarkan kombinasi alamat port. Misalnya, domain1.com berjalan pada port 80, domain2.com berjalan pada port 8080, dan domain3.com berjalan pada port 443 yang menggunakan HTTP/S pada Apache.

Fitur-fitur Apache

Terdapat berbagai fitur yang ada di Apache. Berikut 10  fitur yang dimilik Apache:

  1. Pengindeksan otomatis,
  2. Kompatibel dengan IPv6,
  3. Geolokasi sesuai dengan alamat IP,
  4. Koneksi FTP,
  5. Pembatasan bandwidth,
  6. Mendukung HTTP/2,
  7. .htaccess,
  8. Pelacakan sesi,
  9. Penanganan file statis,
  10. Penulisan ulang URL.

Perbandingan Apache dengan Web Server Lain

1. Apache Vs NginX

NginX merupakan web server open source yang ringan dan memiliki kinerja cepat. Sama seperti Apache, NginX juga merupakan web server yang mendominasi website di dunia.

Secara teknis, Nginx menggunakan arsitektur sub-process asinkron. Di mana, tidak ada proses baru yang dibuat saat permintaan dibuat. Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kinerja server.

Apache dan NginX memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tetapi keduanya cukup berbeda.

  • Popularitas

Popularitas bukanlah suatu ukuran nilai teknis, namun bisa menjadi ukuran kualitas dukungan komunitas. Meski keduanya sama-sama populer, namun Apache menjadi web server terpopuler, yang kemudian baru disusul oleh NginX.

  • Keamanan

Dari segi keamanan, keduanya memiliki kebijakan yang sama bagusnya, mengingat keduanya masih aktif melakukan update secara terus menerus. Bahkan mereka juga merilis security patch untuk mencegah serangan DDoS.

  • Performa

Dari segi performa, NginX lebih unggul. Hal ini karena NginX memiliki fitur sub-process management yang memungkinkan server web ini merespons permintaan dengan cepat. Server event based juga menjadi keunggulannya karena server hanya merespon permintaan dari pengguna, yang tentunya menghemat ruang penyimpanan. Ukurannya yang relatif kecil juga membuat NginX tidak memakan RAM. Yang terpenting, NginX dapat menangani trafik yang tinggi karena dapat menangani ribuan permintaan secara bersamaan.

  • Fleksibilitas

Apache memiliki kelebihan yang cukup fleksibel karena didukung oleh 60 modul berbeda yang dapat memperluas fungsionalnya. Selain itu, Apache juga dapat dikustomisasi menggunakan tools .htaccess. Dibandingkan NginX, Apache adalah web server yang lebih fleksibel.

2. Apache Vs LiteSpeed

LiteSpeed ​​​​adalah web server yang dirilis pada tahun 2003 dan dirancang untuk menggantikan Apache. Meskipun masih menjadi pemain baru dalam dunia web server, namun LiteSpeed tidak kalah bagus dibandingkan dengan Apache dan NginX.

  • Mudah Dipelajari

LiteSpeed memiliki tampilan yang sederhana sehingga mudah untuk diingat dibandingkan dengan tampilan yang dimiliki Apache.

  • Performa

Dari segi performa, LiteSpeed ​​lebih baik dibandingkan Apache. Keunggulan tersebut adalah LiteSpeed ​​​​6x lebih cepat dibandingkan Apache dan memiliki kualitas kecepatan PHP sebesar 50% lebih baik jika berjalan pada web server LiteSpeed.

  • Keamanan

Sebenarnya, Apache dan LiteSpeed ​​​​memiliki kemampuan yang hampir sama dalam penanganan DDos. Namun, dalam satu kasus Apache dapat mengalamai permasalahan, sedangkan LiteSpeed bisa mengatasi masalah tersebut.

3. Apache Vs Tomcat

Tomcat atau biasa dikenal dengan Apache Tomcat adalah penyedia web server yang digunakan untuk menjalankan kode Java. Perbedaan antara Apache dan Tomcat, yaitu:

  • Server Apache adalah server web HTTP, sedangkan Apache Tomcat merupakan server aplikasi untuk menjalankan kode Java.
  • Apache ditulis menggunakan bahasa C, sedangkan Tomcat ditulis menggunakan bahasa Java.
  • Apache menampilkan konten statis berupa HTML, gambar, audio, dan video saja, sedangkan Tomcat menampilkan konten dinamis dengan menggunakan logika berbasis Java.
  • Apache adalah web server yang berjalan pada tingkatan client, sedangkan Tomcat berjalan pada tingkatan menengah.

Nah, itulah beberapa hal terkait dengan Apache. Semoga bermanfaat!

5/5 - (1 vote)
Dwi H

Recent Posts

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

22 hours ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

2 days ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

3 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

4 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

5 days ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

7 days ago