(0275) 2974 127
Custom post type adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyortir konten situs WordPress. Dengannya dapat membuat post type selain Page dan Post.
Misalnya menggunakan website sebagai portfolio online untuk jasa desain interior. Dengan tipe posting custom dapat mengkategorikan halaman-halaman portfolio sebagai post type tersendiri.
Selain itu, custom post type juga dapat digunakan untuk jenis konten lainnya, termasuk :
Di bawah ini adalah beberapa alasan untuk memanfaatkan custom post type di WordPress, yaitu :
Custom post type memudahkan untuk menyortir jenis konten. Terutama apabila struktur situs rumit. Bayangkan jika jumlah postingan ratusan dan terdiri dari jenis konten yang berbeda-beda. Mungkin masih dapat menggunakan search bar di daftar posting untuk mencari jenis konten tertentu. Akan tetapi, cara ini tidak efektif.
Jika sudah membuat tipe posting custom dapat mengelompokkan konten sesuai jenisnya dengan mudah.
Custom post type dibutuhkan apabila tidak ingin jenis konten tertentu ditampilkan secara kronologis seperti posting.
Misalnya memiliki situs memasak. Ada dua jenis konten yang dibuat, yaitu resep dan tips. Karena tidak perlu menampilkan daftar resep secara kronologis, dapat membuat tipe posting custom untuknya.
Custom post type digunakan apabila membutuhkan custom fields yang selalu tampil pada jenis konten tertentu. Contoh yang umum untuk hal ini adalah halaman produk di website toko online.
Di dalam sebuah halaman produk, mungkin akan ada informasi-informasi berikut ini :
Tentunya bagian-bagian tersebut tidak cocok ditampilkan di halaman posting. Namun akan repot jika harus memasukkan custom fields tersebut setiap kali ingin membuat halaman untuk produk baru.
Custom post type adalah solusinya. Dengannya dapat menyeragamkan custom fields untuk satu jenis posting baru.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk membuat custom post type di WordPress, yaitu :
Salah satu plugin yang dapat digunakan untuk membuat custom post type adalah Custom Post Type UI.
Memang, ada beberapa plugin serupa. Tetapi dianjurkan Custom Post Type UI karena plugin ini di-update berkala dan dipercaya oleh lebih dari 800 ribu pengguna.
Sebelum dapat menggunakannya, pastikan telah install dan mengaktifkan plugin tersebut.
Setelah diaktifkan dapat menemukan menu CPT UI di bagian kiri Dashboard WordPress. Klik menu tersebut dan klik Add/Edit Post Types untuk membuat custom post type pertama.
Di menu tersebut tinggal mengisi kolom-kolom yang dibagi dalam beberapa bagian. Agar tidak bingung akan menjelaskan fungsi dari masing-masing kolom tersebut.
Di bagian ini ada tiga kolom, yaitu :
Digunakan sebagai URL tipe posting custom yang dibuat. Hanya dapat memasukkan huruf dan angka pada kolom ini. Jika ingin memasukkan spasi, gunakan tanda underscore (_).
Nama menu custom post type yang tampil di sidebar WordPress, seperti Posts dan Pages. Pastikan nama yang diketikkan menggunakan kata benda jamak dalam bahasa Inggris. Jadi, jangan lupa untuk menambahkan imbuhan -s atau -es.
Ketikkan bentuk tunggal dari nama tipe posting custom pada kolom ini. Nama tersebut akan ditampilkan dalam menu untuk menambahkan konten baru tipe posting custom tersebut. Misalnya, Add New Recipe.
Di bawah kolom Singular Label dapat menemukan menu Auto-populate labels. Dengan klik tombol ini, sebenarnya idak perlu mengisi kolom di bagian lainnya.
Kolom lainnya akan diisi secara otomatis berdasarkan nama custom post type yang telah ditentukan. Kemudian tinggal klik Add Post Type agar custom post type muncul di sidebar. Namun dapat mengisi kolom selanjutnya secara manual apabila ingin menentukannya sendiri.
Di bagian Additional Labels dapat menentukan nama sub-menu yang ada dalam menu utama custom post type. Misalnya dapat mengganti Add Item menjadi Add Recipe. Begitu juga dengan All Item, Edit Item, dll.
Di bagian Settings dapat melakukan pengaturan terhadap custom post type yang ingin dibuat. Misalnya bisa menentukan agar halaman dalam tipe posting custom ini dapat memiliki sub-halaman. Selain itu juga dapat membuat custom post type ini tampil atau disembunyikan dari menu navigasi website.
Scroll ke bawah dan akan menemukan checkbox untuk pengaturan tambahan. Pengaturan ini digunakan untuk menentukan fitur editor apa saja yang didukung custom post ini. Supaya nanti dapat mengaktifkan custom fields, jangan lupa untuk mencentang kotaknya.
Jika sudah selesai, klik Add Post Type yang ada pada bagian Basic Settings tadi.
Sebagai catatan, mengedit file functions.php memiliki kekurangan. Pengaturan tipe posting custom akan hilang apabila update tema. Hal yang sama juga akan terjadi jika mengganti tema. Oleh karena itu perlu mengedit file functions.php setiap ada perubahan pada tema.
Membuat custom post type secara manual dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
Sebelum memulai perlu kenal dengan file functions.php. Pada dasarnya, file ini bertindak sebagai template tema WordPress. Artinya, segala pengaturan tema terdaftar di dalam file tersebut.
Dapat mengaksesnya melalui Appearance » Theme Editor di Dashboard WordPress. Pada daftar Theme Files di sebelah kanan layar, pilih Theme Functions (functions.php).
Kode yang perlu ditambahkan ke dalam file ini terdiri dari tiga bagian. Agar mudah dipahami, mari bahas satu per satu bagian tersebut.
Untuk itu, ketikkan kode di bawah ini :
Contoh di atas akan membuat custom post type bernama “recipes”. Nama ini otomatis menjadi slug-nya juga. Misalnya petualangkuliner.com/recipes.
Langkah ini seperti mengisi kolom pada bagian Additional Labels yang ada pada plugin Custom Post Type UI tadi. Untuk itu perlu menambahkan array seperti contoh berikut ini :
Kegunaan array ini sama dengan bagian Settings di pengaturan plugin yang dibahas sebelumnya.
Setelah memasukkan baris-baris kode di atas simpan perubahan pada file functions.php dengan klik Update File di bagian bawah halaman editor tema.
Dengan demikian telah berhasil membuat tipe posting custom dengan mengedit file functions.php.
Seperti yang tadi disebutkan, custom post type yang dibuat dengan mengedit file functions.php tidak bersifat permanen. Solusinya adalah dengan membuat plugin sendiri. Meskipun terdengar rumit, cara kedua ini tidak jauh berbeda dengan mengedit file tema. Hanya saja perlu membuat filenya sendiri.
Sebelum memulai, pastikan memiliki akses ke cPanel. Dapat mengaksesnya dengan mengetikkan url website dan diikuti dengan cpanel. Misalnya websiteku.com/cpanel.
Akses ke cPanel dibutuhkan karena perlu membuat folder dan file plugin di dalam direktori website.
Apabila sudah berhasil mengaksesnya, halaman login cPanel akan muncul. Gunakan username dan password yang diberikan penyedia wordpress hosting Indonesia saat pertama kali membeli layanan.
Carilah menu file manager di Dashboard cPanel. Supaya lebih cepat juga dapat mencarinya dengan menggunakan search bar yang ada di bagian atas Dashboard.
Setelah masuk ke file manager perlu mengakses folder plugins. Caranya, cari folder public_html di bagian kiri layar. Kemudian, buka folder wp-content di dalamnya.
Buatlah folder untuk plugin tipe posting custom di dalam folder plugins. Agar dapat mengenali folder ini dengan mudah di antara plugin-plugin lainnya, berilah nama yang jelas dan sesuai. custom-post-type, misalnya.
Untuk menambahkan folder baru, klik tombol + Folder yang ada pada toolbar di bagian atas layar.
Sekarang perlu membuat file yang akan digunakan untuk plugin tipe posting custom. Klik dua kali pada folder yang baru saja dibuat, lalu klik tombol + File di toolbar file manager. Letaknya di sebelah kiri tombol + Folder tadi.
Dapat menggunakan nama yang sama untuk file ini, yaitu custom-post-type.
Setelah file ini dibuat perlu membuatnya menjadi skrip php agar dapat dijalankan. Untuk itu, klik kanan pada file tersebut dan pilih Edit.
Kemudian, tambahkan kode berikut ini pada bagian atas file editor :
Plugin Name, Description, Author merupakan komentar di dalam file ini untuk menjelaskan kegunaannya. Mengganti ketiga informasi tersebut tidak akan mengubah fungsi file plugin ini. Kode untuk menentukan fungsinya akan dibahas pada bagian selanjutnya.
Agar plugin dapat bekerja perlu menambahkan action hook init dan function di dalam file-nya. Untuk itu, ketikkan dua baris kode berikut ini :
Perlu diingat bahwa nama tipe posting custom harus disebut pada kedua baris ini. Sebagai contoh, register_recipe_post_type akan menghasilkan post type bernama “recipe”. Seperti di cara sebelumnya, nama jenis posting juga menjadi slug-nya.
Seperti ketika membuat custom post di file functions.php, juga mengetikkan kode yang digunakan untuk menentukan label.
Tambahkan kode di bawah ini untuk melakukannya :
Selain label juga harus menentukan argumen. Kodenya seperti di bawah ini :
Jika sudah, simpan file plugin dengan klik Save Changes di pojok kanan atas file editor.
Daftar custom post type tidak langsung dapat ditampilkan di menu navigasi seperti halaman utama (home), halaman blog, kontak, dll.
Untuk memunculkannya, klik Appearance » Menus di sidebar Dashboard.
Pada bagian Add menu items klik tab Custom links.
Kemudian, ketikkan URL tipe posting custom dan teks yang ingin ditampilkan sebagai menu. Jika sudah, klik Add to Menu untuk menyimpan.
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…
A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…