(0275) 2974 127
Database adalah sesuatu yang digunakan untuk menyimpan data pada website. Ada banyak jenis database, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle SQL, dan masih banyak lagi. Database adalah jantung dari website, jadi kehadirannya sangatlah penting.
Bagi sebagain orang yang terbiasa membangun website, pasti akan membuat database di localhost terlebih dahulu. Apa itu localhost? Localhost adalah lingkungan hosting yang diinstal di komputer lokal.
Oleh karena itu, kamu bisa mengecek database dan website yang sedang dikembangkan terlebih dahulu sebelum website tersebut online dan ditempatkan pada hosting murah berkualitas.
Lantas, bagaimana cara membuat database MySQL di localhost/phpmyadmin? Nah, panduan kali ini Hosteko akan menunjukkan cara membuat database MySQL localhost/phpmyadmin – XAMPP. Oleh karena itu, simak sampai akhir ya!
Localhost/phpmyadmin dan XAMPP adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan ketika membangun website di komputer. Tanpa localhost/phpmyadmin pasti akan sulit membuat website menggunakan script backend, seperti PHP atau NodeJS. Ini karena PHP berjalan di backend, atau sisi web server.
Nah, agar kamu lebih paham. Pertama-tama, kamu harus pelajari terlebih dahulu apa itu localhost, apa itu XAMPP, dan apa itu phpMyAdmin.
Localhost adalah server lokal yang ada di komputer. Jadi, kamu bisa membuat lingkungan hosting sendiri di komputer menggunakan localhost. Sebenarnya, localhost adalah hostname dari komputer kamu sendiri.
Pada intinya, hosting dan localhost dapat diakses ketika ada web server yang sedang berjalan. Dengan hosting berbayar, kamu tidak perlu khawatir dengan web server karena sudah disediakan oleh penyedia layanan.
Namun, untuk localhost, kamu harus menginstal sendiri web servernya. Bagaimana caranya? Tenang! Ada software bernama XAMPP yang bisa kamu manfaatkan.
XAMPP adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna mengelola berbagai aspek pengelolaan website dengan mudah. XAMPP memungkinkan kamu menginstal Apache, MariaDB, PHP, dan Perl dengan mudah.
XAMPP juga mudah digunakan. Cukup klik “Start” untuk mengaktifkannya dan “Stop” untuk menonaktifkan layanan yang sedang berjalan. Untuk pengguna Windows bisa menggunakan XAMPP. Untuk Linux, bisa menggunakan LAMPP. Dan, jika kamu pengguna Mac, kamu bisa menggunakan MAMP.
Baik itu XAMPP, LAMPP, atau MAMP, ketiganya berguna dalam urusan di sisi server. Ketiga sofware tersebut meliputi Apache HTTP Server sebagai web server, MySQL sebagai pengolah database, serta PHP dan Perl sebagai bahasa pemrograman sisi server. Namun, ternyata XAMPP juga bisa digunakan pada ketiga sistem operasi tersebut.
phpMyAdmin adalah software untuk mengelola MySQL pada website. Kamu dapat memanfaatkannya untuk membuat tabel, mengelola tabel, membuat kolom, melakukan indexing, mengelola hak akses pengguna, menghapus data dalam tabel, menjalankan query, dan masih banyak lagi.
Pada dasarnya, operasi MySQL berupa konsol dan menggunakan berbagai query/kode sehingga cukup menyulitkan pemula untuk menggunakannya. Namun, dengan phpMyAdmin, siapa pun dapat dengan mudah mengelola database. Bahkan, kamu juga dapat mengimpor database ke phpMyAdmin.
Localhost/phpMyAdmin merupakan gabungan dari localhost dan phpMyAdmin. phpMyAdmin disimpan ke dalam localhost di komputer yang disebut sebagai localhost.
Pada dasarnya, localhost/phpMyAdmin adalah simulasi ketika kamu nantinya akan mengupload website ke hosting yang sebenarnya. Hosting adalah tempat penyimpanan semua file website. Mirip dengan Localhost, semua file website disimpan dalam file lokal di komputer.
Localhost/phpmyadmin sendiri berfungsi untuk pengaturan pengelolaan database. Sehingga kamu tidak perlu melakukan query manual secara konsol melalui MySQL. Kamu dapat dengan mudah melakukan proses insert table dan memasukkan data.
Nah, jadi, Localhost, phpMyAdmin, dan XAMPP adalah kombinasi yang tepat untuk membuat database di komputer kamu sebelum ditempatkan ke hosting. Sebelum mendalami pembuatan database MySQL localhost phpmyadmin – XAMPP, pastikan kamu sudah memahami dasar-dasar HTML dan PHP untuk membuat website.
Adapun cara membuat database MySQL localhost/phpmyadmin – XAMPP adalah sebagai berikut:
XAMPP dapat diunduh secara gratis, baik untuk sistem operasi Windows, Linux ataupun OSX. XAMPP dapat kamu unduh di https://www.apachefriends.org/download.html. Pilihlah versi XAMPP yang sesuai dengan versi PHP kamu. Untuk lokasi instalasi, biasanya di Local Disk C://xampp.
Untuk mengaktifkan XAMPP, kamu bisa klik dua kali pada logo XAMPP yang sudah terinstall. XAMPP hadir dengan beberapa modul yang terinstall. Untuk membuat website, kamu memerlukan Apache sebagai web server dan MySQL sebagai database.
Maka dari itu, klik Start pada Apache dan kemudian klik Start pada MySQL. Tunggu hingga service berjalan. Dalam kebanyakan kasus, ada terdapat tulisan “running”
Cara membuat database MySQL di localhost phpmyadmin – XAMPP sudah bisa kamu lakukan. Sekarang saatnya kamu untuk mengakses localhost. Silakan buka web browser kamu dan ketik “localhost”. Maka akan muncul gambar berikut. Ini artinya proses instalasi XAMPP berhasil.
Selanjutnya, buka phpMyAdmin. Klik phpMyAdmin atau ketik localhost/phpMyAdmin maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini. Nah, di phpMyAdmin ini memungkinkan kamu membuat tabel, menghapus tabel, dan melakukan query data.
XAMPP dan phpMyAdmin sudah berhasil diinstall. Sekarang saatnya membuat website di localhost.
Bagaimana cara menjalankan website di localhost? Nah, untuk menjalankan website di localhost, kamu perlu memasukkan folder website di file htdocs. File htdocs terletak di folder instalasi XAMPP. Biasanya terletak di Local Disk C://. Silakan buka XAMPP dan masukkan folder website ke dalam folder htdocs.
Folder htdocs ini pada dasarnya sama dengan public_html yang ada di hosting. Jika di hosting, file website kamu harus ditempatkan di public_html sehingga dapat dilihat di domain utama. Nah, sama seperti hal tersebut, agar dapat diakses di localhost, kamu harus meletakkan file website di htdocs.
Misalnya, kamu memiliki file website yang disimpan di folder “websitesaya”. Nah, untuk mengaksesnya di localhost, kamu harus memasukkan folder “websitesaya” terlebih dahulu ke folder htdocs. Kemudian untuk mengaksesnya, silakan buka web browser dan ketik “localhost/websitesaya”.
Untuk mengelola database website melalui phpMyAdmin, pastikan hostname, nama database, username, dan password kamu sudah tersinkronisasi. Sinkronisasi ini biasanya terdapat dalam skript PHP yang mengelola database, seperti database.php, koneksi.php, config.php dan sebagainya tergantung pada skript yang kamu gunakan.
Untuk hostname, kamu bisa tulisakan “localhost” saja. Untuk database, pastikan sesuai dengan nama database yang dibuat di phpMyAdmin.Untuk membuat database di phpMyAdmin, klik tab Database, tulis nama database yang kamu inginkan, lalu klik Create.
Misalnya, kamu ingin membuat database “hello_world”. Silakan ketik hello_world lalu klik Create. Harap tunggu hingga database berhasil dibuat. Jika sudah maka akan muncul di sebelah kiri.Nah, database itulah yang harus kamu tambahkan di file database.
Untuk username, silakan kamu isi dengan “root”. Sedangkan untuk password, silakan dikosongkan saja atau tuliskan ” “.
Cara membuat database MySQL localhost phpmyadmin – XAMPP sudah selesai. Kamu bisa membuat website di localhost terlebih dahulu. Setelah website kamu selesai dan siap diaktifkan, kamu bisa langsung memesan hosting dan domain dari Hosteko. Pastikan kamu telah memiliki nama yang cocok untuk domain kamu.
Nah, itulah cara membuat database MySQL di Localhost/phpMyAdmin – XAMPP. Semoga bermanfaat!
Apakah Anda menggunakan kartu ATM atau kartu debit? Suka bertransaksi secara cashless? Sepertinya Anda perlu…
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…