HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Kenali Advanced Persistent Threat (APT) dan Waspada Dengan Serangannya

Di balik inovasi teknologi dan informasi, selalu ada aspek negatif yang mengintai keamanan sistem. Keberadaan keamanan siber memainkan peran krusial dalam menghadapi berbagai ancaman serangan siber. Advanced Persistent Threat (APT) merupakan salah satu bentuk serangan di dunia maya yang perlu kamu perhatikan.

Berbeda dengan tipe serangan lainnya, APT dapat mengincar organisasi, individu, bahkan infrastruktur server suatu negara. Serangan APT bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama, secara berulang-ulang, dan mampu beradaptasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pihak yang berusaha melindungi sistem.

Tujuan dari serangan ini bervariasi, mulai dari peretasan, keperluan komersial, hingga pencurian informasi penting negara. Jadi, apa sebenarnya APT itu? Bagaimana cara kerjanya? Jangan khawatir, artikel ini akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami. Ikuti hingga akhir, ya!

Mengenal Advanced Persistent Threat (APT)

Menurut Imperva Advanced Persistent Threat (APT) adalah istilah umum yang menggambarkan suatu kampanye serangan. Penyerang biasanya melakukan aksinya selama periode yang cukup lama dalam jaringan yang tidak sah.

Beragam tujuan bisa menjadi sasaran serangan, tetapi yang paling sering terjadi ialah pengumpulan informasi atau data sensitif yang bernilai tinggi. Dampak yang mungkin kamu alami jika menjadi korban serangan APT sangatlah luas. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Penguasaan total atas situs.
  2. Sabotase terhadap infrastruktur penting, seperti penghapusan database.
  3. Pencurian informasi sensitif seperti data pribadi pengguna atau karyawan.
  4. Pencurian kekayaan intelektual.

Selain itu untuk melaksanakan serangan APT, sumber daya yang dibutuhkan jauh lebih besar dibandingkan serangan aplikasi web standar. Penyerang biasanya merupakan tim khusus yang terdiri dari individu berpengalaman dengan dukungan finansial yang substansial. Serangan ini bisa jadi didanai oleh pemerintah sebagai bagian dari strategi peran cyber.

Cara Kerja Advanced Persistent Threat (APT)

Serangan APT dilakukan dengan metode bertahap untuk memperoleh akses berkelanjutan. Berikut adalah cara kerja Advanced Terpsistent Threat:

  • Mendapatkan akses

Tahap awal serangan adalah meraih akses ke sistem melalui internet. Penyerang menyisipkan perangkat lunak berbahaya dengan mengeksploitasi celah pada aplikasi web atau phising melalui email.

  • Membangun pijakan

Setelah berhasil mendapatkan akses, penyerang akan mengintai lebih jauh dan membangun jaringan pintu belakang menggunakan Malware yang telah ditanam sebelumnya. Penyerang bisa menghapus jejaknya dengan cara memodifikasi kode.

  • Mendapatkan akses lebih besar

Setelah penyerang berada dalam jaringan target, mereka akan berusaha memperoleh akses yang lebih luas dengan meretas kata sandi. Hal ini memberi penyerang tingkatan akses yang lebih tinggi dan kebebasan dalam mengontrol sistem.

  • Mulai bergerak

Pada tahap ini, penyerang ini memperoleh akses sebagai administrator dan dapat bergerak dengan bebas diseluruh jaringan. Mereka bahkan bisa mencari zona aman dan mencoba untuk mengakses server baru.

  • Mulai serangan

Para peretas memulai proses ini dalam waktu panjang selama serangan tidak terdeteksi.

  • Mengambil data

Penyerang mengambil data yang telah diambil dan menyimpan ke dalam sistem database mereka.

  • Pengulangan

Penyerang dapat terus mengulangi proses ini selama jangka waktu yang lama, asalkan serangan mereka tidak terdeteksi.

Cara Mendeteksi APT

Menurut informasi dari Techtarget, Advanced Persistent Threat merupakan serangan yang tidak mudah dikenali. Namun, ada indikator atau sinyal tertentu yang dapat menunjukkan adanya ancaman APT. Beberapa indikator tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Ada aktivitas yang tidak biasa dan mencolok pada akun pengguna.
  2. Hadirnya file-file aneh. Hal ini menandakan bahwa data telah dikemas ke dalam format file untuk mempermudah proses pengambilan.
  3. Perilaku database yang tidak biasa. Ketidaknormalan sistem ini menjadi salah satu tanda paling mencolok. Contoh yang sering terjadi adalah lonjakan tiba-tiba dalam aktivitas database yang melibatkan volume data besar.
  4. Penerapan malware secara luas.  Malware tipe backdoor trojan horse digunakan sebagai strategi untuk mempertahankan akses selama serangan APT berlangsung.

Untuk memastikan apakah suatu jaringan menjadi sasaran serangan, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi semua anomali dalam data keluar. Dengan pendekatan ini, ancaman APT dapat dikenali dengan lebih tepat dan memberi bantuan kepada tim keamanan siber untuk mengambil langkah berikutnya.

Target Serangan APT

Tidak seperti peretasan biasa, Advanced Persistent Threat merupakan peretasan tingkat lanjut. Organisasi dengan nilai tinggi menjadi sasaran serangan APT, termasuk perusahaan besar serta database pemerintah. Biasanya, tujuan dari serangan ini adalah untuk mengakses informasi penting dan data sensitif secara berkelanjutan.

APT merupakan jenis serangan yang perlu diwaspadai oleh setiap pelaku di dunia bisnis, tidak terkecuali perusahaan berbasis teknologi, baik yang besar, menengah, maupun kecil. Penting untuk dicatat bahwa pelaku serangan dapat memanfaatkan usaha kecil dan menengah untuk membangun rantai pasokan yang mengarah ke target yang lebih besar.

Usaha kecil dan menengah umumnya memiliki sistem keamanan yang kurang kuat. Adanya kelemahan dan celah pada sistem ini bisa dimanfaatkan sebagai jalan untuk mendapatkan akses ke target yang diinginkan oleh penyerang. Oleh karena itu, semua bisnis yang bergerak di sektor teknologi dan digital sebaiknya tetap waspada terhadap risiko dari serangan APT.

Kesimpulan

Saat ini, sudah jelas bahwa kamu mulai memahami apa itu APT, termasuk definisi, cara kerja, dan metode deteksinya. Advanced Persistent Threat (APT) merupakan taktik serangan siber yang canggih yang bertujuan untuk mencuri data sensitif dalam jangka waktu yang lama. Target dari serangan APT biasanya bernilai tinggi, seperti perusahaan kecil dan menengah, hingga sistem informasi pemerintah.

Untuk melindungi keamanan aplikasi atau situs web, kamu bisa bekerja sama dengan penyedia layanan keamanan siber profesional. Layanan Cyber Security Maturity Assessmen (CSMA) dapat digunakan untuk meminimalisasi ancaman serangan siber, termasuk kerusakan pada situs web dan APT. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda!

5/5 - (1 vote)
Fitri Ana

Recent Posts

Belajar Jadi Seru: Pemanfaatan Roblox sebagai Media Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Di era digital saat ini, dunia pendidikan semakin terbuka terhadap inovasi berbasis teknologi. Salah satu…

15 hours ago

Mengapa Logo Podcast Itu Penting dan Cara Membuatnya dengan Tepat

Dalam dunia podcasting yang semakin berkembang, visual menjadi aspek yang tidak kalah penting dibandingkan isi…

16 hours ago

Cara Pintar Menentukan Niche & Sukses Menjadi TikTok Affiliate Creator

Di pembahasan sebelumnya, Hosteko sudah mengulas tuntas tentang apa itu TikTok Affiliate, mulai dari mekanisme…

17 hours ago

TikTok Affiliate: Panduan Lengkap untuk Pemula

Bayangkan anda bisa menghasilkan uang hanya dengan membuat video di TikTok, tanpa harus memiliki produk…

19 hours ago

Deploy Website dari GitHub ke cPanel: Cara Clone Public Repository dan Sinkronisasi Update

GitHub adalah platform repositori kode yang paling populer untuk menyimpan, mengelola, dan berkolaborasi dalam pengembangan…

20 hours ago

Privacy Enhanced Mail (PEM): Pengertian, Cara Kerja, dan Perannya

Di era digital saat ini, email menjadi salah satu media komunikasi utama baik untuk kebutuhan…

22 hours ago