(0275) 2974 127
Sebuah bisnis tidak bisa lepas dari kegiatan produksi produk. Tentunya produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dengan banyaknya produk yang dibutuhkan konsumen inilah muncul istilah klasifikasi produk berdasarkan berbagai kategori.
Menurut William J. Stanton, klasifikasi produk terdiri dari komponen-komponen seperti harga, kemasan, warna perusahaan, dan kualitas. Selain itu, Stanton juga menambahkan bahwa reputasi penjualan dan pelayanan juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari klasifikasi produk.
Nah, bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai klasifikasi produk. Yuk, simak pembahasannya berikut ini!
Klasifikasi produk dapat diartikan sebagai pengaturan produk menjadi empat kategori berdasarkan perilaku pembelian konsumen dan kesamaan dengan produk lain dan merek pesaing. Dengan mengklasifikasikan produk ke dalam berbagai kategori akan membantu pelaku usaha memutuskan strategi dan metode yang sesuai untuk mempromosikan produk atau layanan yang ditawarkan.
Adapun klasifikasi barang konsumsi untuk keperluan rumah tanggan atau perorangan dapat di masukan dalam empat kategori, yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unsought goods.
Convenience goods adalah barang yang dibeli konsumen berulang kali dan tanpa ragu-ragu. Yang mana ketika konsumen sudah nyaman menggunakan salah satu produk, biasanya mereka akan tetap menggunakan produk tersebut.
Bagi para pelaku usaha, seperti kamu, kamu harus ingat bahwa kebanyakan orang membeli produk ini secara impulsif. Jadi, kamu bisa menempatkan produk kamu di dekat kasir. Tujuannya agar membuat rasa penasaran konsumen terhadap produk kamu meningkat, hingga mereka membelinya.
Shopping goods adalah komoditas yang mungkin kamu pikirkan ketika mendengar kata “belanja”. Dalam praktiknya, shopping goods lebih menjurus ke pembelian satu kali. Untuk produknya bisa berupa barang-barang mewah, seperti mobil, rumah, atau barang-barang kecil seperti pakaian dan elektronik. Sehingga konsumen biasanya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk meneliti, membandingkan harga, dan berbicara dengan penjual ketika ingin membeli produk tersebut.
Untuk strategi pemasarannya kamu harus menunjukkan bahwa produk kamu berbeda dari pesaing dan terdapat nilai tambah unik yang diberikan kepada konsumen. Dan pada akhirya, memasarkan produk akan membantu konsumen memahami mengapa mereka harus memilih produk kamu daripada produk pesaing.
Specialty Goods adalah satu-satunya produk dari jenisnya di pasar. Sehingga konsumen tidak perlu membandingkan atau menimbang produk tersebut dengan produk lain. Kamu juga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk meyakinkan konsumen bahwa produk kamu berbeda dari pesaing sebab mereka sudah tahu kalau produk kamu berbeda dari yang lain.
Sehingga yang perlu kamu lakukan adalah fokus untuk terus berinovasi pada produk dan menghasilkan “hal terbaik berikutnya”. Ini akan memastikan pelanggan akan tetap setia pada produk kamu.
Unsought Goods adalah produk yang umumnya tidak disukai orang dan tidak dibeli secara spontan, seperti alat pemadam kebakaran, baterai, atau asuransi jiwa. Misalnya, kosumen akan membeli alat pemadam kebakaran karena taku akan potensi kebaran. Atau konsumen hanya akan membeli bateri jika baterai dari produk lama sudah habis.
Nah, itulah beberapa kategori produk dari barang konsumsi. Semoga bermanfaat!
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…