HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
software

Mengenal Document Object Model Dan Cara Kerjanya Dalam JavaScript

Saat menciptakan aplikasi berbasis web, kita kerap memanfaatkan JavaScript untuk mengubah tampilan dan perilaku halaman secara real-time. Namun, apa yang membuat JavaScript mampu melakukan hal tersebut? Solusinya ada pada Document Object Model. Tanpa adanya Document Object Model, halaman web akan tetap tidak berubah setelah dimuat di dalam browser. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendetail mengenai DOM, cara kerjanya, dan bagaimana JavaScript memanfaatkannya untuk mengatur halaman web secara dinamis.

Apa Itu Document Object Model?

Document Object Model adalah sebuah representasi yang berorientasi objek dari struktur dokumen HTML atau XML yang memungkinkan JavaScript untuk berinteraksi serta mengubah elemen-elemen di dalamnya.

Saat sebuah halaman web ditampilkan, browser akan mengubah dokumen HTML menjadi struktur Document Object Model yang bisa langsung diubah oleh JavaScript. Dalam DOM, elemen-elemen di halaman web dapat diakses seperti objek dalam sebuah kode. Tanpa Document Object Model, kita tidak dapat mengubah teks, warna, atau layout elemen setelah halaman dimuat. DOM memberikan kesempatan bagi JavaScript untuk berinteraksi dengan elemen HTML secara dinamis, meningkatkan pengalaman pengguna.

Mengapa Document Object Model Penting?

Penggunaan Document Object Model di JavaScript memiliki peranan penting dalam pengembangan situs web saat ini. Tanpa adanya Document Object Model, tampilan situs web akan tetap tidak berubah setelah dimuat oleh browser. Dengan DOM, JavaScript mampu mengatur dan mengubah elemen HTML untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih interaktif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Document Object Model sangat penting:

  • Mengubah Konten Secara Dinamis – DOM memberikan kemampuan untuk mengubah teks, gambar, atau elemen HTML lainnya secara langsung tanpa harus memuat ulang halaman. Dengan JavaScript, kita dapat memperbarui informasi secara instan berdasarkan input pengguna atau tanggapan dari server. Sebagai contoh, kita bisa mengganti teks dalam paragraf berdasarkan data yang diambil dari API tanpa perlu merefresh seluruh halaman. Hal ini menjadikan Document Object Model sangat bermanfaat dalam menciptakan aplikasi web modern yang cepat dan interaktif.
  • Memanipulasi Struktur HTML – Dengan DOM, kita dapat menambah, menghilangkan, atau mengganti elemen HTML sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Contohnya, kita bisa membuat daftar tugas (to-do list) yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus item langsung di halaman tanpa perlu menyegarkan. JavaScript memanfaatkan Document Object Model untuk menambahkan elemen baru ke dalam struktur halaman atau bahkan menghapus elemen yang tidak lagi diperlukan. Kemudahan ini sangat vital dalam mengembangkan aplikasi berbasis web yang lebih responsif dan mudah untuk dikelola.
  • Menyesuaikan Gaya Halaman (CSS) – Melalui DOM, JavaScript bisa mengakses serta mengubah properti CSS, yang memungkinkan modifikasi tampilan elemen secara langsung. Sebagai contoh, kita dapat mengubah warna teks, menyesuaikan ukuran huruf, atau menambahkan animasi berdasarkan tindakan pengguna. Dengan memanfaatkan DOM, kita juga mampu mengaktifkan mode gelap atau mengubah penyusunan halaman sesuai dengan keinginan pengguna. Kemampuan ini memberikan pengalaman yang lebih menarik dan interaktif bagi pengguna tanpa harus menulis ulang seluruh stylesheet.
  • Menangani Interaksi Pengguna – DOM berperan penting dalam mengelola berbagai kejadian yang terjadi di halaman web, seperti menekan tombol, memasukkan teks, atau gerakan mouse. JavaScript dapat mendeteksi interaksi ini dan memberikan tanggapan yang sesuai, seperti menampilkan pesan notifikasi atau menyembunyikan elemen tertentu. Sebagai contoh, dengan menggunakan DOM, kita bisa membuat fitur validasi formulir yang akan menunjukkan pesan kesalahan jika pengguna salah mengisi data. Dengan mengelola kejadian melalui Document Object Model, interaksi pengguna dengan situs web menjadi lebih responsif dan menarik.
  • Memudahkan Pengembangan Aplikasi Web – Hampir semua aplikasi yang berbasis JavaScript, termasuk Single Page Applications (SPA), sangat bergantung pada DOM agar dapat berfungsi dengan baik. Kerangka kerja yang populer seperti React, Vue, dan Angular menggunakan konsep Virtual DOM untuk meningkatkan efisiensi dalam memanipulasi halaman web. Tanpa Document Object Model, para pengembang harus menulis ulang seluruh halaman setiap kali ada perubahan kecil, yang akan membuat kinerja aplikasi menjadi lambat. Dengan adanya DOM, proses pengembangan aplikasi web menjadi lebih cepat, mudah, dan lebih efisien dalam mengelola perubahan data secara dinamis.

Bagaimana Cara Kerja Document Object Model?

Ketika sebuah browser membuka halaman web, kode HTML akan diubah menjadi DOM. Struktur DOM berbentuk seperti pohon, di mana setiap elemen HTML diperlakukan sebagai sebuah node atau objek. Setiap bagian dalam dokumen bisa diubah menggunakan JavaScript, termasuk mengedit teks, menambah atau menghapus elemen, serta mengubah atribut dan gaya (CSS).

Browser secara otomatis menghasilkan representasi DOM dari dokumen HTML yang dimuat, sehingga developer dapat mengakses dan mengatur struktur halaman secara dinamis. Proses ini memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi web yang lebih interaktif dan responsif tanpa perlu memuat ulang seluruh halaman.

Sebagai contoh, jika kita memiliki kode HTML berikut:

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Contoh DOM</title>
</head>
<body>
    <h1 id="judul">Selamat Datang</h1>
    <button onclick="ubahTeks()">Klik Saya</button>
    <script>
        function ubahTeks() {
            document.getElementById("judul").innerText = "Teks Berubah!";
        }
    </script>
</body>
</html>

Ketika laman ini dibuka, peramban akan membuat struktur DOM yang bisa diakses menggunakan JavaScript. Dengan adanya DOM, kita dapat mengubah tulisan ketika tombol ditekan. Begitu tombol ditekan, JavaScript akan mencari elemen yang memiliki id=”judul” dan mengubah isinya secara langsung tanpa harus memuat ulang laman. Ini menunjukkan bagaimana DOM memberi kemampuan kepada pengembang untuk mengelola isi web dengan cara yang dinamis, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna dan menawarkan interaktivitas yang lebih baik dalam aplikasi berbasis web.

Metode untuk Mengakses Elemen Document Object Model

JavaScript menawarkan berbagai cara untuk mendapatkan elemen dari DOM. Melalui cara ini, para pengembang dapat menemukan elemen tertentu berdasarkan id, class, tag, atau atribut lainnya. Mengetahui cara untuk mengakses elemen DOM sangat krusial karena ini merupakan langkah pertama dalam mengubah struktur dan konten halaman web secara interaktif.

Di bawah ini adalah beberapa metode yang umum digunakan dalam DOM lengkap dengan contohnya:

1. getElementById() – Mengakses Elemen dengan ID

Cara ini dipakai untuk mendapatkan elemen yang diidentifikasi oleh atribut id dalam HTML. ID harus selalu unik di dalam satu halaman, sehingga cara ini akan memberikan satu elemen saja. Metode ini sangat bermanfaat ketika kita ingin dengan cepat dan langsung menargetkan elemen tertentu.

<h1 id="judul">Selamat Datang</h1>
<button onclick="ubahTeks()">Klik Saya</button>
<script>
    function ubahTeks() {
        document.getElementById("judul").innerText = "Teks Berubah!";
    }
</script>

2. getElementsByClassName() – Mengakses Elemen dengan Class

Apabila Anda perlu mendapatkan beberapa elemen sekaligus berdasarkan class, cara ini dapat digunakan. Mengingat satu class bisa dimiliki oleh banyak elemen, metode ini akan memberikan suatu koleksi (HTMLCollection) yang perlu diakses melalui indeks atau dengan melakukan perulangan.

<p class="teks">Paragraf pertama</p>
<p class="teks">Paragraf kedua</p>
<button onclick="ubahWarna()">Ubah Warna</button>
<script>
    function ubahWarna() {
        let elemen = document.getElementsByClassName("teks");
        for (let i = 0; i < elemen.length; i++) {
            elemen[i].style.color = "blue";
        }
    }
</script>

3. getElementsByTagName() – Mengakses Elemen Berdasarkan Nama Tag

Cara ini membuat kita dapat memperoleh semua elemen yang memiliki tag tertentu, seperti <p>, <div>, atau <li>. Cara ini sangat berguna ketika kita ingin mengakses seluruh elemen dari satu jenis tanpa perlu memberikan ID atau kelas.

<ul>
    <li>Item 1</li>
    <li>Item 2</li>
    <li>Item 3</li>
</ul>
<button onclick="ubahTeks()">Ubah Teks</button>
<script>
    function ubahTeks() {
        let items = document.getElementsByTagName("li");
        for (let i = 0; i < items.length; i++) {
            items[i].innerText = "Item Baru " + (i + 1);
        }
    }
</script>

4. querySelector() – Mengakses Elemen dengan Selektor CSS

Pendekatan ini lebih serbaguna karena memungkinkan kita untuk memperoleh elemen dengan menggunakan selektor CSS seperti #id,. class, atau elemen tertentu. Metode ini hanya memberikan satu elemen pertama yang sesuai dengan selektor yang di inputkan.

<p id="paragraf">Ini adalah paragraf.</p>
<button onclick="ubahTeks()">Ubah Teks</button>
<script>
    function ubahTeks() {
        document.querySelector("#paragraf").innerText = "Paragraf telah berubah!";
    }
</script>

5. querySelectorAll() – Mengakses Beberapa Elemen dengan Selektor CSS

Apabila Anda ingin memperoleh semua elemen yang cocok dengan selektor CSS, gunakan fungsi querySelectorAll(). Fungsi ini memberikan hasil berupa NodeList yang dapat diakses secara indeks atau melalui iterasi.

<div class="kotak">Kotak 1</div>
<div class="kotak">Kotak 2</div>
<button onclick="ubahWarna()">Ubah Warna</button>
<script>
    function ubahWarna() {
        let kotak = document.querySelectorAll(".kotak");
        kotak.forEach(element => {
            element.style.backgroundColor = "yellow";
        });
    }
</script>

Tantangan dalam Menggunakan Document Object Model

Walaupun Document Object Model menawarkan keleluasaan bagi para pengembang untuk mengatur elemen di halaman web, terdapat beberapa kendala yang harus diperhatikan. Jika tidak ditangani dengan baik, penggunaan DOM yang berlebihan bisa menyebabkan penurunan kinerja aplikasi dan berujung pada pengalaman pengguna yang kurang menyenangkan. Oleh sebab itu, penting bagi pengembang untuk memahami potensi tantangan yang mungkin muncul dalam bekerja dengan DOM, sehingga mereka dapat memaksimalkan penggunaan secara efisien. Berikut adalah beberapa kendala utama yang sering muncul dalam pengelolaan Document Object Model:

  • Kinerja Lambat jika Terlalu Banyak Manipulasi DOM – Melakukan perubahan pada banyak elemen dalam Document Object Model secara langsung dapat menyebabkan penurunan kinerja aplikasi, terutama jika modifikasi dilakukan berkali-kali dalam waktu yang singkat. Setiap kali elemen diubah, browser harus melakukan perhitungan ulang terhadap tata letak halaman, yang dapat memperlambat waktu penampilan dan mengganggu interaksi pengguna. Kendala ini semakin terasa pada aplikasi web dengan banyak elemen interaktif, seperti daftar data yang selalu diperbarui atau animasi yang bergantung pada Document Object Model.
  • Reflow dan Repaint Berlebihan – Setiap kali elemen HTML di dalam Document Object Model diubah, browser perlu mengupdate tampilan halaman melalui proses yang disebut reflow dan repaint. Reflow terjadi saat perubahan elemen mempengaruhi tata letak keseluruhan halaman, sedangkan repaint terjadi ketika elemen hanya mengalami perubahan visual seperti warna atau bayangan tanpa mengubah struktur tata letaknya. Jika terjadi terlalu banyak perubahan sekaligus, browser akan terus melakukan reflow dan repaint, yang bisa menyebabkan kelambatan atau jeda dalam proses rendering halaman.
  • Kesulitan Mengelola State dalam Aplikasi Besar – Pada aplikasi yang rumit, pengelolaan state yang tidak efektif dalam Document Object Model dapat menyebabkan kesalahan, tampilan yang tidak konsisten, atau bahkan membuat aplikasi sulit untuk dikelola. Setiap modifikasi pada elemen dalam Document Object Model harus diatur dengan baik supaya tidak bertabrakan dengan interaksi pengguna atau data yang sedang diupdate. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa setiap komponen dalam aplikasi mendapatkan akses ke informasi terkini tanpa perlu melakukan pembaruan pada seluruh halaman.

Website Interaktif dengan DOM

Document Object Model(DOM) merupakan suatu struktur berbasis objek yang memfasilitasi JavaScript untuk mengakses serta memodifikasi elemen dalam halaman web secara dinamis. Tanpa adanya Document Object Model, para pengembang web akan kesulitan dalam menciptakan situs yang bersifat interaktif dan responsif.

Dengan memanfaatkan Document Object Model, kita dapat mengubah teks, mengatur acara, menyesuaikan tampilan, dan juga menambah atau menghapus elemen HTML. Dengan memahami bagaimana Document Object Model berfungsi, proses pengembangan aplikasi berbasis JavaScript akan menjadi lebih mudah dan lebih efisien.

Jadilah yang pertama untuk memberi nilai
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Mengenal Short Tail Keyword Untuk Peningkatan SEO Pada Blog

Kata kunci atau keyword sangat krusial dan bermanfaat untuk meningkatkan peringkat SEO suatu blog, dan…

2 hours ago

Panduan Untuk Membuat Website Menggunakan Google Sites 

Ada banyak pilihan platform yang dapat membantu Anda dalam membangun dan merancang blog atau situs…

7 hours ago

Upaya Percepat Loading Dan SEO Dengan Mengoptimalkan Gambar WordPress

Halo Sobat Teko! Apakah Anda pernah merasakan bahwa website WordPressmu loading terlalu lambat meskipun kontennya…

1 day ago

Mengenal Apa Itu PC Game dan Beberapa Daftarnya

Lebih besar dan lebih kuat dari sebelumnya, permainan PC terbaik membawa para pemain ke dunia…

2 days ago

Bangun Kursus Online Dengan Rekomendasi Software Unggulan 2025

Hallo Sobat Teko! Apakah Anda pernah berpikir untuk membuat kursus online sendiri tetapi tidak tahu…

2 days ago

Cara Mudah Membuat Barcode atau QR Code dari Website & Aplikasi

Saat Anda belanja di supermarket, Anda pasti sudah sering melihat mesin pemindai di area kasir.…

2 days ago