HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Mengenal Soft Launching Yang Sangat Penting Untuk Calon Pengusaha

Agar suatu produk dapat diluncurkan di pasar dengan lebih baik dan optimal di kemudian hari, salah satu langkah penting yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan soft launching. Peluncuran jenis ini sering disebut uji coba karena produk atau layanan disajikan secara singkat untuk mendapatkan feedback pada versi pertama.

Pengertian Soft Launching

Seperti namanya soft launching, bisa dikatakan ini merupakan upaya sebuah perusahaan atau startup untuk memperkenalkan produknya ke pasar secara diam-diam, tanpa menarik perhatian banyak pihak. Biasanya, soft launching ditujukan pada sebagian kecil dari target audiens atau dalam wilayah geografis yang terbatas. Tujuan dari soft launching ini adalah untuk menguji apakah Anda perlu melakukan perubahan pada produk sebelum meluncurkannya di semua pasar di seluruh dunia.

Contoh soft launching yang cukup sukses dan langsung menggebrak pasar adalah peluncuran aplikasi game bernama Pokémon Go pada tahun 2016. Ketika popularitasnya melejit dalam waktu yang sangat singkat, singkatnya Niantic selaku pengembangnya langsung meroket. meluncurkan produknya secara besar-besaran. perbandingan. hanya dalam beberapa menit, satu hari setelah soft launch. Soft launch juga biasa dikenal sebagai beta test produk. Artinya perusahaan akan mempresentasikan dan mengumumkan apa saja yang akan ada pada tahap akhir produknya.

Tujuan Soft Launching

Meskipun terdapat perbedaan tujuan masing-masing perusahaan, akan tetapi tujuan soft launching secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan insight dari kebiasaan para pelanggan

Dengan adanya soft launching ini, diharapkan pelanggan dapat memberikan masukan mengenai pengembangan produk akhir dan versi lengkapnya. Soft launching ini akan membantu pelaku bisnis memahami kebiasaan pelanggan terkait penggunaan produk atau layanannya.

2. Mengoptimasi penawaran

Dari pengalaman dan masukan yang diperoleh melalui penggunaan produk, perusahaan akan meningkatkan penawaran produknya. Seringkali, dari soft launch, pelanggan dapat mengidentifikasi kelemahan produk yang diabaikan selama produksi. Hasilnya, perusahaan akan dapat mengoptimalkan penawaran dengan lebih baik dan nilai-nilainya akan disorot pada saat peluncuran penuh.

3. Membangun strategi marketing yang efektif 

Selain menerima umpan balik terhadap produk, dengan mengujinya, merek dapat menentukan jenis strategi pemasaran apa yang efektif untuk digunakan di masa mendatang. Jadi soft launch memerlukan sedikit upaya pemasaran. Setelah mengetahui nilai-nilai yang akan ditonjolkan, perusahaan dapat menciptakan promosi yang menarik lebih banyak pelanggan.

4. Membuat sebuah buzz

Buzz dalam pemasaran adalah iklan dari mulut ke mulut.Tentunya setiap bisnis memiliki strategi penjualannya masing-masing untuk menarik pelanggan. Dengan soft launching, perusahaan dapat menggunakan taktik go-to-market untuk memperkenalkan produk mereka dan menciptakan buzz seputar produk tersebut.

5. Merencanakan kesuksesan produk 

Soft launching dapat membantu bisnis melihat seberapa sukses produk dan layanan mereka di pasar. Hal ini akan membantu perusahaan merencanakan dan memperkirakan permintaan atas produk yang akan mereka tawarkan serta bagaimana peluncuran resminya akan dilakukan.

Manfaat Soft Launching

Di era dimana segala sesuatunya serba digital, soft launch dapat memberikan kesan pertama yang baik bagi pelanggan. Banyak keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh melalui uji coba peluncuran, khususnya sebagai berikut:

1. Biaya yang rendah 

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, mulailah dengan lancar dengan sedikit usaha. Jadi soft launch tidak akan memakan banyak biaya. Meski demikian, produk tersebut akan tetap dipasarkan dengan baik dan diperkenalkan perusahaan kepada pelanggan.

2. Mendapatkan tambahan uji coba/testing

Sebuah soft launch akan menjadi cara tambahan untuk menguji suatu produk atau layanan. Ketika suatu produk atau layanan memasuki fase soft launch dan digunakan oleh pelanggan terpilih, ini bisa menjadi strategi pengujian yang baik. Selain itu, juga akan mengurangi risiko hilangnya reputasi merek karena produk tersebut.

3. Mendapatkan feedback yang lebih profesional

Dengan mengizinkan pelanggan terpilih untuk menguji produk, perusahaan dapat melakukan perubahan. Adanya umpan balik memberikan perubahan tersebut dapat diterapkan pada pengembangan produk atau diwujudkan pada pengembangan produk lainnya. Melalui soft launching, perusahaan akan menerima masukan, memprioritaskan perubahan, dan memaksimalkan pengalaman pengguna.

4. Menarik pelanggan

Tujuan memasarkan suatu produk atau jasa tentu saja untuk mendorong pelanggan agar melakukan pembelian. Jika suatu perusahaan mengadakan soft launching, pelanggan akan tertarik untuk mengetahui perubahan dan pengembangan produk apa saja yang akan dilakukan pada saat peluncuran resminya. Jadi disinilah strategi pemasaran soft launch akan berhasil karena akan lebih banyak peminat pada masa hard launching.

5. Mengeliminasi kekurangan produk

Umpan balik yang diterima merupakan senjata utama dan terbaik perusahaan untuk mengatasi kekurangan dan permasalahan pada produk dan layanan. Selain itu, hasil uji peluncuran juga dapat membatalkan suatu proyek jika dirasa tidak mencapai target audiens yang diinginkan.

Perbedaan soft launch dengan hard launch

Ada soft launch, tentu ada juga hard launch, dan keduanya berbeda. Namun, di antara kedua metode penyampaian tersebut, bisnis dapat memperoleh keuntungan. Dalam pemasaran perlu dipahami perbedaan soft opening dan hard opening untuk dapat menentukan strategi mana yang tepat.

Soft launch 

  • Digunakan ketika produk atau layanan tidak perlu menarik banyak perhatian dengan cepat.
  • Perusahaan hanya berfokus pada pembaruan materi pemasaran dan penjualan.
  • Taktik pemasaran digunakan lebih bebas namun tepat sasaran.
  • Soft launch memberikan waktu untuk melatih dan mempersiapkan staf untuk menangani pelanggan dengan lebih nyaman
  • Saat soft launching, hanya segelintir orang yang hadir sebagai penguji
  • Publikasi soft launch sifatnya terbatas
  • Soft launching dilakukan terlebih dahulu sebelum hard launching dilakukan.

Hard Launch

  • Dipakai untuk membuat gebrakan besar. Umumnya untuk produk-produk baru atau yang mempunyai terobosan baru.
  • Sebuah perusahaan lebih mengarah ke laba yang besar. Penjualan dengan jumlah besar menjadi hal utama yang dituju.
  • Taktik yang digunakan lebih agresif karena hard launch tujuannya adalah untuk mendulang banyak laba.
  • Hard launch mengharuskan para karyawan mahir dalam melakukan wawancara, presentasi, hingga demo produk di hadapan pelanggan.
  • Dalam hard launch, orang yang hadir banyak, sifatnya umum, karena orientasinya ke penjualan.
  • Publikasi hard launch lebih luas, bertujuan untuk menghadirkan banyak orang.
  • Perusahaan dapat langsung melakukan hard launch tanpa perlu soft launch.

Hal yang perlu dipersiapkan di dalam soft launch

Dalam konteks pemasaran, soft opening harus dilakukan secara terstruktur agar tujuan pelepasan dapat tercapai. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan menjelang soft opening tersebut, antara lain sebagai berikut:

1. Siapkan item yang diperlukan

Persiapan soft launch yang pertama adalah menempatkan berbagai item yang berkaitan dengan persyaratan rilis. Anda perlu memahami apa saja persyaratan dasar untuk acara soft launch. Kebutuhan yang paling penting adalah versi pertama dari produk atau layanan tersebut. Selain itu, Anda juga harus bisa menampilkan dan memperkenalkan produk atau jasa Anda. Perlu juga dikuasai kemampuan penyampaian produk dalam masa pameran.

2. Buat katalog

Untuk membuat pengenalan item baru pada saat soft opening lebih efisien dan menghemat tenaga dan waktu, katalog memegang peranan penting. Anda mungkin berpikir bahwa mempersiapkan duta merek Anda adalah hal yang paling penting. Padahal, peran katalog sama pentingnya dengan BA karena menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Dengan menelusuri katalog, konsumen dapat mengetahui kualitas produk. Katalog dapat digunakan sebagai sarana ilustrasi. Penyusunan katalog juga harus teliti, bahkan membutuhkan tim khusus. Pilih layanan pembuatan direktori yang bagus untuk digunakan. Pastikan juga semua produk terlihat jelas agar tidak terlupakan.

3. Mempersiapkan tim marketing

Meski soft opening tidak semenarik hard launching, namun tim marketing tetap perlu mempersiapkannya dengan matang. Anda perlu memiliki tim pemasaran yang dapat dipercaya untuk menanggapi berbagai komentar. Kemudian gunakan tim untuk melatih kembali sehingga saat peluncuran yang sulit, proses pemasaran bisa lebih mudah. Benar bahwa soft launching tidak melulu tentang keuntungan besar, namun pemasaran dengan tim yang dapat dipercaya sangatlah penting.

4. Menentukan momen yang tepat

Persiapan teknis sudah selesai, saatnya menentukan waktunya. Sedikit pembukaan dapat terjadi bersamaan dengan produk. Misalnya saja laptop khusus pelajar, tentu bisa saja diluncurkan ke pasaran menjelang tahun ajaran baru. Motivasi yang tepat akan menunjang tingginya minat terhadap suatu produk. Minimal 90 hari setelah semua persiapan sudah maksimal demi kelancaran peluncuran.

Setelah memahami pengertian dari soft launching, bahkan juga perbedaannya dengan hard testing, jika dilihat sekilas soft opening terasa sama dengan beta testing, padahal dua istilah tersebut mempunyai perbedaan yang mencolok. Beta testing merupakan serangkaian pengujian produk sebelum diluncurkan ke pasaran baik berupa peluncuran perangkat keras maupun perangkat lunak. Beta testing dilakukan untuk mendeteksi masalah saat menggunakan produk. Pada akhirnya, perusahaan mungkin menemukan kegunaan yang sesuai atau solusi lain. Diharapkan kualitas produk yang dihasilkan dapat maksimal melalui beta testing.

Beta testing sering dilakukan untuk produk baru. Ada juga sesuatu yang harus dilakukan dengan produk yang dimodifikasi. Di permukaan, Beta testing dan soft launching terlihat serupa, namun jelas berbeda. Beta testing dilakukan sebelum produk diluncurkan. Pengujian beta dilakukan pada tahap penyelesaian akhir. Produk dan aplikasi yang 90-95% selesai akan dipindahkan ke pengujian beta. Sedangkan saat soft launching, produk tergolong lengkap. Memang orang yang mencobanya saat soft launching sama dengan saat beta test, keduanya terbatas.

5/5 - (1 vote)
Anisa Sifa

Recent Posts

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

16 hours ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

2 days ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

3 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

4 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

5 days ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

7 days ago