(0275) 2974 127
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai System Development Life Cycle,mulai dari Pengertian,tahapannya,fungsi dan metodenya,berikut ini penjelasannya :
System Development Life Cycle merupakan sebuah istilah untuk menyebut proses sekaligus alur kerja dari pembuatan dan pengubahan sistem perangkat lunak.Biasanya istilah ini ditemukan dalam proses pengembangan suatu aplikasi atau website di suatu perusahaan.
SDLC pertama kali disebutkan oleh Geoffrey Elliott dalam buku Global Business Information Technology pada tahun 1960-an.Semenjak itu,SDLC semakin banyak diadopsi oleh berbagai perusahaan teknologi,khususnya dalam pengembangan hardware dan software.Salah satu kegunaan dari SDLC yakni untuk mencapai output produk berkualitas.SDLC juga diterapkan dengan tujuan untuk menghemat sumber daya klien sehingga tercipta efisiensi anggaran dan waktu kerja.Maka dari itu,berbagai macam SDLC yang berbeda dikembangkan guna memenuhi kebutuhan yang berbeda.
Beberapa keuntungan jika melakukan pengembangan dengan berpedoman pada kerangka SDLC.Keuntungan tersebut,yakni :
Berikut ini beberapa tahapan dalam membangun SDLC.Tahapan terdiri dari :
SDLC selalu dimulai dengan membuat perencanaan (planning) matang.Tahapan ini berguna untuk memetakan kebutuhan dan tujuan dari produk yang akan dikembangkan.Kebutuhan dan tujuan produk ini ditentukan setelah melakukan analisis pada target pengguna.Kalian tentunya tidak ingin produk yang sudah susah payah dikembangkan gagal atau tidak diterima pengguna karena merasa tidak dibutuhkan.Karena alasan tersebut,tahapan ini merupakan tahap krusial yang berperan dalam kelancaran tahapan-tahapan berikutnya.
Proses Design berguna untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana kita akan mengerjakannya?”.Maka dari itu,dalam proses ini dilakukan proses pemetaan terhadap segala macam kebutuhan yang perlu disiapkan seperti sumber daya dan estimasi waktu yang diperlukan.Pemetaan ini kemudian dianalisis untuk menyusun perencanaan yang mencakup daftar komponen,langkah kerja serta pembagian tanggung jawab dari setiap stakeholder.
Selanjutnya dilakukan eksekusi pengerjaan pengembangan produk.Pengembangan ini tentunya akan mengacu pada segala persiapan yang telah disusun pada 2 langkah sebelumnya guna mencapai efisiensi kerja.Dalam praktiknya,proses ini mengacu pada pembagian tugas yang harus memenuhi target dan batas waktu tertentu sesuai jadwal yang ditentukan.
Setelah produk tersebut jadi atau mendekati perilisan,maka dilakukan testing terhadap produk sebelum versi final dirilis. Tahapan ini mencakup identifikasi dan pembetulan terhadap bug system yang mungkin muncul dalam tahap ujicoba awal.Dalam tahap ini,pengembang juga berusaha untuk mendengarkan review dari pengguna yang mengikuti test produk dan melakukan penambahan/pengurangan/penyesuaian fitur sesuai permintaan.
Setelah semua persyaratan system telah sesuai spesifikasi dan bug system telah tereliminasi dalam test, maka produk siap diluncurkan ke pasar. Dalam tahap deploy,produk harus sudah siap dibeli dan digunakan oleh pengguna.
Tahap ini,hardware atau software jadi yang sudah diluncurkan akan dipantau secara berkala oleh tim pemeliharaan sistem.Mereka bertanggung jawab terhadap pembetulan terhadap bug yang mungkin muncul.Tahap ini memungkinkan tim pemeliharaan untuk melakukan pembaruan sistem serta peningkatan fungsi dari fitur atau perangkat yang sudah ada.
Ada beberapa model SDLC yang biasa digunakan di perusahaan.Berikut ini diantaranya :
Model Waterfall menjadi salah satu model paling awal dari SDLC.Pada model ini,kalian dituntut untuk bekerja dari satu tahap ke tahap lainnya secara berurutan.Model SDLC ini cocok diterapkan pada proyek berskala kecil dengan target yang mudah tercapai,namun sebaiknya hindari untuk proyek besar karena sifatnya yang tidak fleksibel pada perubahan.
Model kerja ini merupakan pengembangan dari model Waterfall yang memungkinkan penggunanya untuk melewati tahap-tahap yang tidak diperlukan atau menukar langkah kerja.Namun,tidak semua langkah kerja dapat ditukar (Misal : kalian harus menyelesaikan tahap design sebelum masuk ke tahap implement).
Model SDLC ini merupakan salah satu yang paling sering digunakan dalam perusahaan teknologi terkini,dikarenakan kecepatan dan fleksibilitas langkah kerja yang ditawarkan.Namun,bukan berarti model ini sempurna,kelemahan dari model AGILE yaitu membutuhkan adaptasi yang cepat dari pengembang saat menyelesaikan perubahan yang diperlukan.
Model ini tergolong baru dibandingkan model SDLC lainnya.Pada model ini,kalian hanya memerlukan prototype (purwarupa) produk untuk dipresentasikan terhadap calon pengguna.Nantinya,input dari pengguna inilah yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan produk sehingga produk yang ada akan sesuai dengan kebutuhan para pelanggan.
RAD (Rapid Application Development) merupakan model yang sangat cocok untuk pengembangan dalam jangka waktu relatif singkat (60-90 hari).Perkembangan cepat ini dicapai berkat alur kerja yang linier dan pendekatan pembangunan yang berbasis komponen.
Sekian artikel ini kali ini,semoga dapat bermanfaat 🙂
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…
A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…
Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…
Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…