(0275) 2974 127
Conversion tracking adalah upaya mengukur kinerja campaign pemasaran online, baik di website maupun media lainnya. Konversi yang diukur tergantung dengan tujuan. Di website e-commerce, misalnya, konversi yang ingin diukur mungkin jumlah pembelian produk. Berbeda lagi jika seorang blogger. Lamanya pengunjung berada di blog atau jumlah pengunjung yang mendaftar email list bisa dianggap konversi.
Berikut ini merupakan manfaat menggunakan conversion tracking, yaitu :
Conversion tracking dilakukan dengan tool online. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan. Google Analytics adalah salah satunya.
Google Analytics merupakan tool wajib untuk tracking konversi di WordPress. Alasannya, informasi yang ditampilkan oleh tool ini beragam, termasuk :
Di samping itu, Google Analytics juga fleksibel. Bisa menentukan sendiri jenis konversi yang ingin dilacak. Misalnya menghitung jumlah pengunjung yang mengisi formulir kontak di website. Di bawah ini adalah langkah untuk melakukannya :
Agar Google Analytics bisa menampilkan data konversi harus menghubungkannya dengan website. Di bawah ini adalah langkah untuk melakukannya :
Dengan menyelesaikan kedua langkah di atas, website sudah terhubung dengan Google Analytics. Namun, perlu di ingat bahwa Google Analytics baru bisa menampilkan data setelah 12 hingga 24 jam.
Sarana untuk mendapatkan konversi di website ada bermacam-macam. Namun, barangkali salah satu yang sering digunakan adalah formulir kontak.
Bisa mengukur konversi yang dihasilkan dari formulir tersebut dengan Google Analytics. Caranya dengan menentukan goal di Google Analytics.
Namun, ada tiga hal yang harus dilakukan di WordPress sebelum menentukan goal, yaitu :
Bisa membuat formulir kontak di WordPress dengan plugin Contact Form 7.
Jika sudah membuat formulir kontak, tinggal menambahkannya ke halaman yang diinginkan. Klik Contact di sidebar WordPress, lalu temukan formulir yang barusan dibuat di daftar yang ada.
Kode yang ditandai dengan kotak merah pada gambar di atas adalah shortcode dari formulir yang dibuat. Simpan shortcode tersebut.
Buka halaman yang ingin diberi formulir di editor WordPress. Tambahkan blok shortcode dan masukkan shortcode tadi ke kolom yang tersedia. Dengan demikian, formulir akan muncul di halaman tersebut.
Halaman konversi adalah halaman yang dituju oleh pengunjung website setelah mereka mengisi formulir. Isi halamannya tinggal disesuaikan dengan tujuan dari formulir yang telah dibuat. Contohnya seperti di bawah ini :
Sebelum publish halaman ini, pastikan bahwa slug URL-nya jelas. Misalnya /terima-kasih/. URL ini akan digunakan saat redirect nanti.
Cara menentukan slug URL pada baris sebelah kanan di editor WordPress, klik tab Page dan cari tab Permalink. Di kolom yang tersedia, tinggal mengetikkan slug-nya.
Setup redirect membutuhkan redirect JavaScript untuk mengarahkan pengunjung yang mengisi formulir ke halaman konversi. Bagian penting dalam tracking konversi di WordPress. Untuk mempermudah bisa menggunakan plugin Code Snippets.
Setelah menginstall plugin tersebut, buatlah redirect dengan cara klik Snippets > Add New. Kemudian salin kode di bawah ini ke kolom yang tersedia. Jangan lupa untuk mengganti https://domainanda.com/terima-kasih/ dengan URL halaman konversi yang sudah dibuat.
add_action( 'wp_footer', function () { ?>
<script>
document.addEventListener('wpcf7mailsent', function( event ) {
location = 'https://domainanda.com/terima-kasih/';
}, false );
</script>
<?php } );
Dengan menyelesaikan langkah di atas maka sudah siap untuk melakukan conversion tracking dengan Google Analytics.
Untuk melakukan conversion tracking di Google Analytics harus menentukan tujuan konversi atau goal. Cara setup goal-nya tidak rumit. Bahkan, hanya perlu empat langkah untuk melakukannya, yaitu :
Sekarang cukup menghubungkan Google Analytics dan Google Ads dengan cara sebagai berikut :
Apabila sudah tidak asing dengan platform beriklan tersebut bisa langsung belajar cara conversion tracking dengan Facebook Pixel. Berikut ini merupakan cara conversion tracking dengan facebook pixel di wordpress, yaitu :
Jika sudah memiliki akun Facebook, tinggal mengakses Facebook Events Manager dan login. Selanjutnya, ikuti langkah berikut ini :
Setelah itu akan diberi instruksi untuk menginstall plugin untuk integrasi antara Facebook Pixel dan website. Bisa menutup instruksi tersebut karena akan melakukannya secara manual di langkah berikutnya.
Sebetulnya bisa mengintegrasikan Facebook Pixel dengan WordPress dengan menambahkan kode di bagian header website. Cara tersebut cukup rumit jika tidak terbiasa dengan koding. Agar lebih mudah bisa menggunakan plugin PixelYourSite.
Setelah menginstall plugin tersebut, silahkan ikuti langkah di bawah ini :
Cara menghubungkan pixel yang baru saja dibuat dengan Facebook Ads sangat mudah. Ketika membuat iklan di Facebook Ads Manager, buka pengaturan iklannya. Di bagian Tracking, pastikan checkbox Website events centang. Ini memungkinkan untuk melacak konversi yang datang dari iklan tersebut.
Apa Itu PHP? Pengertian, Fungsi dan Contohnya! Dalam dunia pemrograman, PHP merupakan salah satu…
Mesin Pencari Selain Google Yang Anda Harus Ketahui Untuk kata Google ini sepertinya sudah tidak…
Pada artikel kali ini kami akan memberikan perbandingan antara CentOS vs Ubuntu. Untuk membantu Anda…
Panduan Untuk Kombinasi Warna Yang Cocok Dalam HTML Pilih kombinasi warna yang tepat untuk membuat…
Cara Mendefinisikan Dan Mendapatkan Lead Terbaik Untuk Bisnis Faktanya, dalam bidang pemasaran, ada istilah yang…
Website Freelance Terbaik Untuk Orang yang Bekerja dari Rumah Untuk siapapun saat ini pasti…