HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Wordpress

Panduan Lengkap Conversion Tracking di WordPress

Conversion tracking adalah upaya mengukur kinerja campaign pemasaran online, baik di website maupun media lainnya. Konversi yang diukur tergantung dengan tujuan. Di website e-commerce, misalnya, konversi yang ingin diukur mungkin jumlah pembelian produk. Berbeda lagi jika seorang blogger. Lamanya pengunjung berada di blog atau jumlah pengunjung yang mendaftar email list bisa dianggap konversi.

Manfaat Menggunakan Conversion Tracking

Berikut ini merupakan manfaat menggunakan conversion tracking, yaitu :

  • Mengetahui kata kunci, iklan, grup iklan dan kampanye yang paling baik dalam mendorong aktivitas pelanggan yang bernilai.
  • Memahami laba atas investasi (ROI) dan membuat keputusan yang lebih tepat tentang pembelanjaan iklan.
  • Menggunakan strategi Smart Bidding (seperti Maksimalkan Konversi, Target CPA dan Target ROAS) yang secara otomatis mengoptimalkan kampanye sesuai dengan sasaran bisnis.
  • Melihat berapa banyak pelanggan yang mungkin berinteraksi dengan iklan di satu perangkat atau browser dan melakukan konversi di perangkat lainnya. Bisa melihat data lintas-perangkat, lintas-browser dan data konversi lainnya di kolom pelaporan “Semua konversi”.

Cara Melakukan Conversion Tracking di WordPress

Conversion tracking dilakukan dengan tool online. Saat ini ada banyak tools yang bisa digunakan. Google Analytics adalah salah satunya.

Google Analytics merupakan tool wajib untuk tracking konversi di WordPress. Alasannya, informasi yang ditampilkan oleh tool ini beragam, termasuk :

  • Jenis perangkat yang digunakan pengunjung.
  • Top keywords (kata kunci halaman-halaman yang ramai diakses).
  • Asal pengunjung.
  • Lamanya pengunjung berada di website.
  • Perilaku pengunjung di website.
  • Bounce rate (jumlah pengunjung yang meninggalkan website setelah mengaksesnya).

Di samping itu, Google Analytics juga fleksibel. Bisa menentukan sendiri jenis konversi yang ingin dilacak. Misalnya menghitung jumlah pengunjung yang mengisi formulir kontak di website. Di bawah ini adalah langkah untuk melakukannya :

1. Membuat akun Google Analytics

  • Akses halaman Google Analytics dan log in dengan akun Google.
  • Setelah masuk ke Google Analytics, masuk ke menu pengaturan dan klik tab Admin. Klik Create Account.

  • Buat nama akun dan ketik di kolom yang tersedia. Jika sudah, klik Next.

  • Tentukan property nametime zone dan currency, kemudian klik Next.

  • Tentukan industry categorybusiness size dan alasan menggunakan Google Analytics. Klik Create.

  • Kemudian akan muncul persetujuan terms of service Google Analytics. Pastikan pilih negara Indonesia seperti yang ditunjukkan di gambar dibawah ini. Jika sudah, klik I Accept.

  • Selesai.

2. Menghubungkan Google Analytics dengan website

Agar Google Analytics bisa menampilkan data konversi harus menghubungkannya dengan website. Di bawah ini adalah langkah untuk melakukannya :

  • Di tab Admin, klik Data Streams, lalu pilih Web.

  • Pada halaman selanjutnya, ketikkan URL website dan Stream Name. Jika sudah, klik Create Stream.

Dengan menyelesaikan kedua langkah di atas, website sudah terhubung dengan Google Analytics. Namun, perlu di ingat bahwa Google Analytics baru bisa menampilkan data setelah 12 hingga 24 jam.

3. Membuat formulir kontak dan halaman konversi

Sarana untuk mendapatkan konversi di website ada bermacam-macam. Namun, barangkali salah satu yang sering digunakan adalah formulir kontak.

Bisa mengukur konversi yang dihasilkan dari formulir tersebut dengan Google Analytics. Caranya dengan menentukan goal di Google Analytics.

Namun, ada tiga hal yang harus dilakukan di WordPress sebelum menentukan goal, yaitu :

  • Membuat formulir kontak

Bisa membuat formulir kontak di WordPress dengan plugin Contact Form 7.

Jika sudah membuat formulir kontak, tinggal menambahkannya ke halaman yang diinginkan. Klik Contact di sidebar WordPress, lalu temukan formulir yang barusan dibuat di daftar yang ada.

Kode yang ditandai dengan kotak merah pada gambar di atas adalah shortcode dari formulir yang dibuat. Simpan shortcode tersebut.

Buka halaman yang ingin diberi formulir di editor WordPress. Tambahkan blok shortcode dan masukkan shortcode tadi ke kolom yang tersedia. Dengan demikian, formulir akan muncul di halaman tersebut.

  • Membuat halaman konversi

Halaman konversi adalah halaman yang dituju oleh pengunjung website setelah mereka mengisi formulir. Isi halamannya tinggal disesuaikan dengan tujuan dari formulir yang telah dibuat. Contohnya seperti di bawah ini :

Sebelum publish halaman ini, pastikan bahwa slug URL-nya jelas. Misalnya /terima-kasih/. URL ini akan digunakan saat redirect nanti.

Cara menentukan slug URL pada baris sebelah kanan di editor WordPress, klik tab Page dan cari tab Permalink. Di kolom yang tersedia, tinggal mengetikkan slug-nya.

  • Setup redirect

Setup redirect membutuhkan redirect JavaScript untuk mengarahkan pengunjung yang mengisi formulir ke halaman konversi. Bagian penting dalam tracking konversi di WordPress. Untuk mempermudah bisa menggunakan plugin Code Snippets.

Setelah menginstall plugin tersebut, buatlah redirect dengan cara klik Snippets > Add New. Kemudian salin kode di bawah ini ke kolom yang tersedia. Jangan lupa untuk mengganti https://domainanda.com/terima-kasih/ dengan URL halaman konversi yang sudah dibuat.

add_action( 'wp_footer', function () { ?>
<script>
document.addEventListener('wpcf7mailsent', function( event ) {
    location = 'https://domainanda.com/terima-kasih/';
}, false );
</script>  
<?php } );

Dengan menyelesaikan langkah di atas maka sudah siap untuk melakukan conversion tracking dengan Google Analytics.

4. Setup Goal di Google Analytics

Untuk melakukan conversion tracking di Google Analytics harus menentukan tujuan konversi atau goal. Cara setup goal-nya tidak rumit. Bahkan, hanya perlu empat langkah untuk melakukannya, yaitu :

  • Akses pengaturan Google Analytics dan klik Goals.

  • Klik + New Goal.

  • Tentukan nama goal. Misalnya Konversi dari Formulir Kontak. Kemudian, pilih Destination sebagai tipe goal-nya. Klik Continue jika sudah.

  • Ketikkan slug URL halaman konversi di kolom Destination. Simpan goal ini dengan klik Save.

  • Baru saja membuat goal di Google Analytics. Bisa mengecek datanya dengan klik Conversions > Goals > Overview di halaman utama Google Analytics.

Cara Conversion Tracking Google Ads di WordPress

Sekarang cukup menghubungkan Google Analytics dan Google Ads dengan cara sebagai berikut :

  • Akses halaman pengaturan Google Analytics. Di tab Admin, klik Google Ads Linking.

  • Centang checkbox akun Google Ads yang ingin di integrasikan dengan Google Analytics dan klik Continue.

  • Tentukan nama link, lalu nyalakan All Website Data. Simpan pengaturan dengan klik Link accounts.

  • Akses Google Ads. Di bagian kanan atas halaman, klik Tools & Settings > Conversions.

  • Pada halaman selanjutnya, klik tanda + seperti yang ditunjuk oleh anak panah merah di bawah ini :

  • Klik Import, lalu pilih Google Analytics. Jika sudah, klik Continue.

  • Pilih goal yang dibuat saat panduan Google Analytics tadi dengan mencentang checkbox di sampingnya. Kemudian, klik Import and Continue.

Cara Conversion Tracking dengan Facebook Pixel di WordPress

Apabila sudah tidak asing dengan platform beriklan tersebut bisa langsung belajar cara conversion tracking dengan Facebook Pixel. Berikut ini merupakan cara conversion tracking dengan facebook pixel di wordpress, yaitu :

1. Setup Facebook Pixel

Jika sudah memiliki akun Facebook, tinggal mengakses Facebook Events Manager dan login. Selanjutnya, ikuti langkah berikut ini :

  • Klik Connect a data source.

  • Pilih Web, lalu klik Get Started.

  • Pilih Facebook Pixel, lalu klik Connect.

Setelah itu akan diberi instruksi untuk menginstall plugin untuk integrasi antara Facebook Pixel dan website. Bisa menutup instruksi tersebut karena akan melakukannya secara manual di langkah berikutnya.

2. Menghubungkan Facebook Pixel dengan wordpress

Sebetulnya bisa mengintegrasikan Facebook Pixel dengan WordPress dengan menambahkan kode di bagian header website. Cara tersebut cukup rumit jika tidak terbiasa dengan koding. Agar lebih mudah bisa menggunakan plugin PixelYourSite.

Setelah menginstall plugin tersebut, silahkan ikuti langkah di bawah ini :

  • Akses halaman utama Facebook Events Manager, lalu salin ID pixel yang baru saja dibuat.

  • Kembali ke WordPress dan klik PixelYourSite di sidebar untuk membuka pengaturan. Pada kolom yang tersedia, masukkan ID pixel. Jika sudah, scroll ke bawah dan klik Save Settings.

  • Klik tab Events di pengaturan PixelYourSite, lalu klik tombol Add yang ada di bagian Events List.

  • Ketik nama event yang diinginkan di kolom pada bagian General.

  • Ketikkan URL halaman konversi di bagian Event Trigger.

  • Klik menu drop-down di bagian Facebook dan pilih Lead.

  • Klik Save Event. Dengan demikian berhasil memasang tracking Facebook Pixel di WordPress.

3. Menghubungkan Facebook Pixel dengan Facebook Ads

Cara menghubungkan pixel yang baru saja dibuat dengan Facebook Ads sangat mudah. Ketika membuat iklan di Facebook Ads Manager, buka pengaturan iklannya. Di bagian Tracking, pastikan checkbox Website events centang. Ini memungkinkan untuk melacak konversi yang datang dari iklan tersebut.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Kesulitan Membuat Aplikasi Android? Sangat Tepat, Berikut Cara Mudah 100% Berhasil!

Bagi yang merasa kesulitan dalam membuat aplikasi Android, Hosteko akan memberikan cara mudah membuat aplikasi…

3 hours ago

Amankan Website dari XSS Vulnerability dengan CSP

Ketika kamu ingin membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, khususnya tingkat keamanan…

2 days ago

Rekomendasi Website dan Aplikasi Kompres File PDF

Kompresi online file PDF ukuran 200 KB dan 500 KB atau rahasia kompresi PDF di…

2 days ago

Disclaimer: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kamu pasti tahu disclaimer di blog, kan? Pasalnya, disclaimer merupakan salah satu tulisan yang sering…

3 days ago

Cara Mudah Menghapus Cache di Google Chrome

Pernahkah Anda mendengar kata cache? Jadi, apakah ada perbedaan antara cache hosting dan cache browser…

3 days ago

Yuk Cari Tahu! Cara Memasang Widget di WordPress

Apakah kamu pengguna WordPress? Apakah kamu ingin menambahkan kalender atau kode HTML ke website? Jika…

4 days ago