(0275) 2974 127
Umumnya dulu manusia lebih menekankan perlunya memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi sebagai salah satu faktor kunci dari kepemimpinan. Selain itu perlu juga adanya kemampuan untuk menganalisis fakta dan informasi dengan cepat dan cerdas kemudian dilengkapi dengan kebutuhan akan Emotional Intelligence (EQ).
Dukungan faktor EQ akan memungkinkan para pemimpin untuk memahami orang-orang yang mengikuti mereka dan terlibat dengan mereka dengan cara yang kredibel dan otentik. Dari sini muncul perkembangan akan adanya faktor lain yang mendukung kesuksesan pemimpin, yakni CQ atau Cultural Intelligence .
Adapun CQ sendiri merupakan kepanjangan dari Cultural Quotient yang sering juga disebut dengan Cultural Intelligence. Faktor ini memberikan keuntungan yang dibutuhkan para pemimpin di dunia di mana orang semakin banyak bekerja lintas batas, baik secara fisik maupun budaya.
Cultural Intelligence atau Kecerdasan Budaya (CQ) adalah sebuah kemampuan untuk berfungsi secara efektif lintas budaya nasional, etnis, dan organisasi. Hanya saja jenis kecerdasan ini tampaknya tumpang tindih dan sering disalahpahami dengan kecerdasan emosional atau EQ yang mana tentu saja kedua hal ini berbeda.
Satu elemen penting yang membedakan EQ dan Cultural Intelligence adalah faktor interaksi antar budaya di dalamnya. Seperti kecerdasan emosional, kecerdasan budaya adalah tentang memanfaatkan dan memahami situasi yang tidak dikenal atau asing bagi seseorang.
Tapi tidak seperti kecerdasan emosional, kecerdasan budaya adalah tentang berurusan dengan situasi asing yang melibatkan perbedaan budaya. Budaya berbeda dalam banyak aspek, seperti gerak tubuh, tradisi, liburan, dan bahkan kesopanan bisnis. Mampu dengan terampil menavigasi situasi seperti itu dengan empati, kasih sayang, dan kemauan untuk belajar adalah ciri khas individu yang cerdas secara budaya.
Mengingat menjadi sadar budaya dan sensitif tidak cukup untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dalam sebuah instansi, kepemimpinan, bisnis, organisasi dll. Maka diperlukan adanya CQ yang dapat mendorong lebih banyak keterlibatan dan komunikasi di antara mereka yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Ini adalah bagaimana cara mencapai titik pemahaman yang lebih baik antara kedua pihak yang terlibat.
Kecerdasan budaya adalah keterampilan yang dapat dibangun dan tingkatkan dari waktu ke waktu saat lebih terlibat lagi dengan budaya dan latar belakang etnis yang terlibat. Selain memberi pemahaman kepada pimpinan, ini juga akan membantu dalam melihat bagaimana bisnis bisa diterima oleh semua kalangan budaya.
Saat ini digitalisasi telah menyentuh hampir pelosok dunia tanpa batas waktu dan geografis, dimana ini memberi siapa saja untuk memperluas perusahaan dan menjalin kemitraan di luar negeri menjadi lebih mudah, layak, dan praktis.
Sebelumnya, hanya bisnis dan perusahaan besar saja yang dapat melintasi batas dan mempromosikan produk atau layanan mereka ke negara lain, tetapi sekarang bahkan organisasi dan startup yang lebih kecil diberi kesempatan untuk mencapai pertumbuhan global juga.
Ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi yang inovatif telah memungkinkan perusahaan-perusahaan kecil untuk melampaui batas-batas negara atau budaya tempat mereka beroperasi dan mengeksplorasi peluang-peluang yang terbentang di depan di negara-negara lain.
Memahami dan memiliki kecerdasan budaya dalam suatu bisnis, brand, perusahaan, organisasi, yayasan dan instansi menjadi sangat penting kalau hendak berkembangan dengan cepat. Selain itu, ini bisa menjadi aspek bisnis yang layak untuk menginvestasikan waktu dan uang.
Para pemimpin dan CEO tentu selalu mencari peluang untuk memperluas bisnis mereka dan menjelajahi beragam pasar di luar negara masing-masing. Dengan begitu mereka memiliki akses ke lebih banyak sumber daya, bakat, dan informasi tentang apa yang diminati di pasar lokal di negara lain. Inilah sebabnya mengapa kecerdasan budaya penting untuk bisnis karena dengan begitu dapat :
Ketika bekerja di tempat kerja yang lebih beragam secara budaya akan menghadapi situasi yang tidak biasa dan sedikit tidak nyaman. Bahkan ada saat-saat tidak tahu bagaimana menangani perbedaan yang sulit untuk tidak diperhatikan. Problematik ini akan menjadi kemungkinan yang tak terhindarkan dan Cultural Intelligence diharapkan mampu memberikan sudut pandang dan memahami perbedaan serta menyelesaikan masalah.
Tidak semua orang memiliki pemahaman dan pandangan bisnis yang sama, dan para pemimpin bisnis selalu mencari cara untuk mendisrupsi pasar melalui cara-cara yang kreatif, inovatif, dan tidak konvensional. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mencari peluang di tempat lain dari zona nyaman pemasaran biasanya.
Setelah mampu mengatasi kecanggungan dalam berurusan dengan perbedaan budaya akan mulai melihat kualitas interaksi dengan rekan kerja. Selain dapat meningkatkan kualitas suasana kerja dengan secara drastis, CQ juga bisa membantu secara personal dalam membangun interaksi dengan siapa saja yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
Mengembangkan kemampuan CQ akan sangat membantu untuk memastikan bahwa organisasi dapat dengan gesit menavigasi melintasi batas-batas budaya. Kemampuan ini akan berguna jika ingin mengenalkan diri dan brand lebih luas lagi kepada beragam tarte pasar dengan berbagai latar belakang budaya.
Adapun tips dan cara yang bisa diterapkan seperti :
Apakah Anda menggunakan kartu ATM atau kartu debit? Suka bertransaksi secara cashless? Sepertinya Anda perlu…
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…