(0275) 2974 127
Sekarang ini,bisnis online semakin banyak macamnya.Selain itu,kalian juga bisa memilih sesuai dengan keinginan dan kemampuan kalian.Contoh bisnis online yang banyak digemari orang-orang sekarang ini yakni dropship.Namun,meski sudah sangat umum dijalankan,masih cukup banyak orang yang belum tahu cara menjadi dropshipper.
Di artikel kali ini,kita akan membahas semua yang perlu diketahui.Mulai dari pengertian,manfaat sampai bagaimana cara memulainya :
Dropshipper sebenarnya berasal dari kata kerja bahasa Inggris yaitu dropshipping.Dropshipping merupakan salah satu cara bisnis jual beli di mana pihak penjual ketiga tidak perlu menyiapkan stok dagangan.Sehingga lebih minim dan tidak membutuhkan gudang yang besar.Semua barang yang dijual akan dikirimkan langsung oleh penjual utama ke pihak pembeli tanpa singgah dulu di penjual ketiga.Di sini penjual ketiga hanya bertindak sebagai jembatan yang membantu penjual utama melariskan dagangannya.
Untuk proses aktivitas jual belinya biasanya penjual utama dan penjual ketiga sudah ada kesepakatan untuk dropshipping.Kemudian penjual ketiga akan mengiklankan semua produk yang dijual oleh penjual utama dengan harga yang dibuat sendiri oleh penjual ketiga.Setelah itu,pembeli melakukan pembelian ke penjual ketiga dan mengirimkan uang dan alamat ke penjual ketiga ini.Kemudian penjual ketiga akan menyampaikan adanya pesanan ke penjual utama dan mengirimkan uang pembelian sesuai harga yang dipatok penjual pertama beserta alamat pembeli.Selanjutnya penjual utama akan mengirimkan barang yang dipesan langsung ke pihak pembeli.
Dari skema prosesnya ini bisa dipahami bahwa dropshipper merupakan jembatan penghubung.Jual beli dengan sistem dropshipper ini dinilai lebih menguntungkan,minim risiko dan minim modal.
Ada beberapa alasan mengapa orang-orang ingin tahu cara menjadi dropshipper.Untuk lebih jelasnya,berikut beberapa manfaat menjadi dropshipper :
Manfaat pertama yang banyak dicari orang-orang dalam bisnis dropshipper adalah bisnis dengan modal yang sangat kecil.Bahkan bisa disebut juga jika bisnis dropshipper ini adalah bisnis tanpa menggunakan modal.
Jadi kalian hanya akan membeli dan mengeluarkan uang ketika ada pembeli yang melakukan transaksi.Kalian juga tidak wajib melakukan penyimpanan stok barang.Modal yang minim ini bisa datang sebab kalian tidak perlu menyewa tempat penyimpanan barang dagangan.
Ketika menjadi seorang dropshipper,kalian tidak akan dibatasi oleh jam kerja dan lokasi kerja.Kalian hanya bertindak sebagai seorang perantara yang mengambil keuntungan atas produk yang terjual.Jadi kalian bisa bekerja dimana pun dan kapan pun.
Manfaat selanjutnya yakni proses operasional yang jauh lebih mudah dan sederhana.Kalian tidak akan berhubungan langsung dengan fisik barang yang dijual.Sebab semua itu menjadi urusan penjual utama.Kalian hanya perlu memasarkan dengan baik dan menarik banyak pelanggan.
Dengan waktu dan operasional yang cenderung mudah,maka kalian bisa menjual banyak produk pada sekali waktu.Kalian hanya perlu telaten memasarkan produk ke para konsumen dan tidak perlu bingung dengan fisik produk.
1. Memilih Produk
Langkah pertama menjalankan teknik dropship adalah memilih produk yang ingin dipasarkan.Sistem ini berbeda dengan yang digunakan oleh reseller sehingga membutuhkan waktu untuk memilih produk.Sistem dropship ini membutuhkan gambaran dan kriteria yang sesuai dari produk.Dropshipper pemula bisa memilih satu produk terlebih dahulu,contohnya menjual produk alat makan.Satu varian produk ini nantinya mudah dikenal dan bisa menjadi ciri khas konsumen.
2. Melihat Pemasok Barang Setelah memilih produk
Langkah kedua menjalankan sistem dropship yakni melakukan riset mendalam.Kalian bisa memulai riset dari pemasok barang atau supplier.Mengutip dari gramedia.com,riset supplier tergolong penting untuk mengetahui jenis dan kualitas produk yang ingin dijual.Sehingga dropshipper mendapatkan gambaran produk dari supplier.
Karena itu,kalian harus memastikan supplier dapat dipercaya dan harga yang ditawarkan sesuai di pasaran.Kalian bisa menanyakan pada supplier terlebih dahulu untuk sistem pemasaran produk.Pastikan juga supplier cepat merespon untuk ketersediaan barang.Komunikasi ini penting supaya pemesanan produk berjalan lancar.
3. Mendaftar Menjadi Dropshipper
Langkah Ketiga yaitu mendaftarkan diri menjadi dropshipper.Kalian bisa mengunggah katalog produk,sistem pemesanan dan proses pengiriman.Jadi,pastikan informasi produk terus diperbarui agar ketersediaan barang terjamin apabila ditanyakan konsumen.Kalian juga menyertakan foto produk asli dan menarik minat konsumen.
4. Mempromosikan Produk
Langkah keempat yaitu mulai mempromosikan produk.Promosi memudahkan jangkauan konsumen lebih banyak.Kalian bisa melakukan perubahan pada toko online terlebih dahulu seperti membuat nama toko,membuat logo dan konten penjualan. Pemasaran toko produk bisa dilakukan di media sosial seperti Instagram,Facebook,Twitter dan WhatsApp.Fitur di media sosial seperti foto dan video akan memudahkan kalian untuk mempromosikan produk.
5. Analisis Pasar Setelah berhasil menyiapkan toko online sebagai dropshipper
Langkah kelima yaitu analisis pasar.Langkah ini penting untuk mengetahui produk kompetitor dan strategi pemasaran.Analisis pemasaran memudahkan kalian dalam mengevaluasi,mencari kelebihan dan kekurangan produk.
Dropshipper dan reseller bisa saling menguntungkan dalam bisnis online.Meski keduanya sama-sama menjual kembali produk, tetapi cara kerjanya berbeda.
Mengutip dari buku Step By Step Bisnis Dropshipping & Reseller,berikut perbedaan dropshipper dan reseller :
Sistem Dropship tidak perlu melakukan pembelian produk.Sedangkan reseller perlu membeli produk sesuai dengan ketentuan Promosi yang digunakan berbeda,contohnya promosi pada sistem dropship hanya bermodalkan daftar produk.Sedangkan reseller perlu melakukan pendaftaran produk dan contoh yang sudah dibeli.
Media promosi yang digunakan berupa banner dan gratis untuk dropship.Sementara,reseller bisa mendapatkan media promosi gratis atau dari website.Reseller menyimpan produk dalam bentuk fisik Sedangkan,pada sistem dropship tidak perlu ada kegiatan penyimpanan barang.Seperti diketahui,cara kerja dropship yakni menjual informasi tentang produk saja.Sementara proses pemesanan akan menghubungi supplier.Sistem dropship tidak membutuhkan tempat penyimpanan barang. Fokus dropship yaitu memasarkan produk menggunakan marketplace.Berbeda dengan reseller yang harus melakukan stok barang.
Dengan memperhatikan semua cara ini,kalian bisa memulai menjalankan bisnis online sebagai seorang dropshipper !Semoga artikel ini bermanfaat !
Pengertian Jaringan Komputer dan Topologi Jaringan Artikel ini akan menjelaskan apa itu jaringan komputer dan…
Jika Anda berkecimpung dalam dunia digital marketing, Anda mungkin sudah familiar dengan Google Analytics. Marketer…
Memahami Apa Itu Deface Website Sangat berbahaya jika tidak segera diperbaiki, karena dampak jangka panjang…
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…