(0275) 2974 127
Data flow diagram atau biasa disebut dengan singkatan DFD adalah ilustrasi alur sebuah sistem atau program. Biasanya, DFD digunakan oleh para developer aplikasi untuk mempermudah proses pengembangan sistem informasi. Semua pihak yang terlibat dalam program akan digambarkan secara visual dengan DFD.
Data flow diagram mulai dipopulerkan pada akhir tahun 1970-an, oleh Larry Constantine dan Ed Yourdon. Hingga kini, DFD terus mengalami perkembangan dan sudah banyak digunakan untuk berbagai keperluan development, termasuk pengembangan perangkat lunak.
Data flow diagram (DFD) adalah gambaran alur informasi suatu sistem atau program dari awal pemrosesan input hingga ke output. DFD digunakan karena terdapat banyak alur kerja yang sulit dijabarkan atau dideskripsikan dengan kata. Selain itu, diagram dapat menggambarkan seluruh alur kerja secara efektif dan lebih mudah dipahami.
Pada development aplikasi, selain menjabarkan alur kerja DFD juga digunakan untuk menganalisis sistem informasi secara detail. Analisis tersebut nantinya menjadi dasar para programmer ketika melakukan coding. Dengan kata lain, DFD menggambarkan seluruh proses pembuatan program dari awal sampai akhir.
Secara visual terdapat berbagai simbol dalam penggunaan DFD, misalnya panah, lingkaran, dan persegi panjang. Masing-masing simbol memiliki makna dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, analis biasanya menambahkan label yang menjelaskan semua step tersebut.
DFD sederhana dapat dibuat menggunakan tangan, bisa membuatnya dengan cara menggambar. Namun, ada juga beberapa aplikasi khusus untuk membuat DFD, sebut saja seperti Unified Manual Language (UML), EasyCase, Power Designer, dan lain sebagainya. Tidak ada proses instan karena pada dasarnya DFD dibuat secara manual, baik menggunakan tangan maupun aplikasi khusus.
DFD memiliki beberapa jenis berdasarkan tahap atau prosesnya, yakni DFD level 0, level 1, dan level 2. Agar lebih paham, berikut ini adalah jenis-jenis DFD :
DFD level 0 merupakan diagram yang memberikan gambaran interaksi terhadap pihak eksternal. Jenis satu ini bisa dikatakan sebagai diagram konteks karena hanya mengandung fungsi diagram paling dasar. Selain itu, DFD level 0 tidak memuat informasi yang berhubungan dengan database pada data store untuk keperluan tertentu.
Jika DFD level 0 merupakan diagram dasar, DFD level 1 adalah tingkat lanjutannya. DFD jenis ini merupakan diagram yang menjabarkan informasi pasca level 0. Seluruh data yang ada akan dipecah menjadi unit yang lebih kecil agar informasi mudah dipahami.
Jenis DFD lainnya yaitu level 2 dimana diagram jenis satu ini merupakan lanjutan dari DFD level 1. Pada beberapa kasus, DFD level 2 akan dibuat jika dibutuhkan deskripsi lebih rinci dari proses sebelumnya. Dengan kata lain DFD level 2 tidak wajib dibuat kecuali informasi detail terkait sistem benar-benar diperlukan.
Banyak pengembang menggunakan DFD karena fungsinya berperan cukup penting. Tanpa berlama-lama, berikut adalah fungsi DFD :
DFD memiliki fungsi untuk memvisualisasikan atau menggambarkan suatu sistem. Dapat melihat komponen-komponen yang alur kerjanya saling terkait satu sama lain sebagai satu kesatuan. Dengan begitu, semua informasi yang diberikan DFD bisa menjadi insight terkait proses kerja dalam software development.
Selain visualisasi sistem, fungsi lain DFD adalah merancang sebuah model baru secara sistematis. Kamu dapat memprioritaskan fungsi sistem tertentu dalam perancangan guna melihat bagian alur kerja lebih rinci. Hal tersebut memungkinkan kamu untuk fokus ke bagian-bagian penting sebagai acuan perancangan sebuah model.
Fungsi DFD selanjutnya yaitu untuk menyampaikan rancangan sistem. Pada dasarnya DFD dibuat untuk mendeskripsikan alur kerja melalui pendekatan visual. Gambaran rancangan sistem tersebut nantinya akan disampaikan kepada pihak lain, misalnya klien, programmer, atau pembuat sistem.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa terdapat beberapa simbol dalam pembuatan DFD. Diantaranya sebagai berikut :
Dalam DFD, process memiliki bentuk bangun ruang berkesinambungan yang digambarkan dengan simbol lingkaran atau persegi panjang bersudut rounded. Process sendiri mewakili sebuah alur untuk mengubah input menjadi output dalam format berbeda.
Simbol lainnya dalam DFD adalah external entity atau lebih dikenal dengan sebutan terminator. Sesuai namanya, external entity merupakan pihak ketiga yang berada diluar sistem. Dalam hal ini pihak ketiga yang dimaksud bisa berupa klien, divisi, organisasi, perusahaan, atau sistem lain. Hampir mirip dengan process, simbol untuk melambangkan external entity yaitu kotak atau persegi panjang.
Data store dalam simbol DFD adalah berkas atau file yang menyimpan seluruh data untuk dipergunakan kembali pada proses selanjutnya. Setiap data store biasanya mesti terhubung setidaknya dengan satu input dan output. Data store dilambangkan dengan simbol dua buah garis horizontal sejajar.
Jika data store merupakan penyimpanan data, maka data flow yang mengalirkan data tersebut ke setiap sistem. Dengan kata lain, data flow bisa dibilang sebagai arus data atau informasi antara suatu proses, data store, dan terminator. Simbol yang digunakan untuk mewakili data flow adalah tanda panah.
Cara membuat DFD adalah sebagai berikut :
Pertama, cara membuat DFD adalah memastikan bahwa semua informasi yang ada dalam data store telah siap diproses untuk memproduksi output.
Sebuah proses DFD biasanya memiliki setidaknya satu output dan satu input. Identifikasikan input dan output yang termasuk ke dalam DFD level 0 hingga DFD level 2, sehingga semua proses dapat terpetakan secara jelas.
Data store harus dihubungkan dengan masukan dan keluaran masing-masing satu unit agar informasi terekam pada basis data.
Alur kerja pada flowchart selanjutnya harus melalui beberapa rangkaian proses dan menghasilkan output sesuai dengan peruntukannya.
Hallo Sobat Teko! Sebagai anak kids jaman now, sekarang pasti sudah tidak asing lagi dengan…
Halo Sobat Teko! Apakah Anda menggunakan WordPress untuk membuat website Anda? Jika iya, selamat para…
SEO atau Search Engine Optimization, seperti namanya adalah kegiatan mengoptimalkan traffic website. Saat lalu lintas…
Mempelajari cara mendapatkan backlink adalah salah satu taktik SEO tertua dan paling efektif. Ini juga…
Eits tunggu dulu! Bahkan setelah konten guest post Anda dipublikasikan, Anda perlu mengoptimalkannya. Anda pasti…
Marketing Mix 7P merupakan strategi optimalisasi pemasaran yang dapat Anda lakukan loh Sobat Teko. Strategi…