(0275) 2974 127
Jika sedang mencari distro Linux untuk digunakan, mungkin akan menemukan openSUSE sebagai salah satu rekomendasi. Distro Linux yang satu ini memang tidak sepopuler distro lainnya seperti Ubuntu atau Debian. Padahal, open SUSE memiliki serangkaian fitur aneh yang dapat dimanfaatkan.
Sebenarnya, openSUSE lebih populer di dunia enterprise. Distro Linux ini sudah ada sejak tahun 1990-an dan masih terus berkembang hingga sekarang.
OpenSUSE adalah proyek komunitas open-source dengan distribusi berbasis Linux yang disponsori oleh SUSE Software Solutions Germany GmbH dan perusahaan-perusahaan lainnya. Proyek openSUSE memiliki komunitas global besar yang turut mengembangkan openSUSE, terkadang dengan sponsor perusahaan. Distribusi proyek ini bebas diunduh kapan saja tanpa biaya.
Distribusi openSUSE menampilkan banyak desktop environment untuk pengguna dengan berbagai kebutuhan. Desktop environment tersebut termasuk KDE, GNOME, Xfce, dan lainnya. Di dalamnya terdapat sistem manajemen paket seperti YaST, zypper, DNF, dan lainnya mendukung ribuan paket software open-source yang dapat di install.
Walau sudah ada sejak 1996, openSUSE masih rutin dikembangkan hingga saat ini dan menjadi salah satu distro Linux terbaik. Dalam pengembangannya juga ada banyak sub-project yang mendukung sistem operasi satu ini. Pada tahun 2015, openSUSE mengeluarkan dua versi yakni Leap dan Tumbleweed.
Setelah memahami pengertiannya mungkin penasaran dengan dua versi yang sudah disebutkan sebelumnya. Berikut penjelasannya.
OpenSUSE Leap kompatibel dengan SUSE Linux Enterprise; hal ini memberikan Leap tingkat stabilitas yang tidak tertandingi oleh distribusi Linux lainnya dan memberikan kemampuan kepada pengguna untuk bermigrasi ke penawaran perusahaan.
Berbeda dengan Tumbleweed, Leap tidak menggunakan sistem rolling release, sehingga harus mengupdate semuanya secara manual. Namun, hal ini jugalah yang membuat sistem operasi ini lebih stabil dibandingkan Tumbleweed.
Tingkat stabilitas ini memberikan membuatnya cocok digunakan untuk kebutuhan bisnis, bahkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Kernel Linux yang digunakan di Leap terus diperbarui dengan patch dan backport untuk mendukung perangkat keras baru sesuai kebutuhan.
OpenSUSE Tumbleweed ada versi openSUSE yang menerapkan rolling release. Rolling release ini membuat tidak perlu memperbarui sistem operasi dan aplikasi secara manual. OS dan aplikasi terbaru dari versi yang stabil akan langsung diperbarui secara otomatis. Karena itulah, Tumbleweed memiliki aplikasi-aplikasi terbaru dan tercanggih.
Distro ini cocok untuk yang memiliki kemampuan teknis mumpuni atau sudah berpengalaman menggunakan Linux sebelumnya. Rolling release ini terkadang membuat versi sistem operasi yang digunakan jadi kurang stabil, sehingga kurang cocok digunakan oleh pemula yang belum paham bagaimana menanganinya.
Pengguna Tumbleweed sebaiknya memiliki kemampuan advance terutama dalam mengkompilasi modul kernel. Kelebihan Tumbleweed selain paket software yang selalu up-to-date dan lengkap adalah performanya yang sangat cepat dan ringan.
OS ini menggunakan Open Build Service (OBS) untuk mempercepat proses build dan menggunakan openQA untuk mengotomatisasi pengujian, menggunakan skenario real-life yang menguji instalasi, upgrade, dual booting, live CD, instalasi jaringan, dan banyak lagi. Ribuan proses dapat dijalankan dengan sangat cepat menggunakan Tumbleweed.
Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenisnya pasti ingin mengetahui apa saja yang menjadi keunggulan dari sistem operasi yang satu ini. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
OpenSUSE memiliki banyak sub-project untuk mendukung sistem operasi yang satu ini. Selain itu, openSUSE juga memiliki YaST yang merupakan pusat kontrol dari keseluruhan OS.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan banyak modifikasi terhadap sistem operasi tersebut sesuai kebutuhan. Keleluasaan ini membuat openSUSE cocok bagia yang menginginkan sistem operasi handal untuk menjalankan proses-proses kompleks.
OpenSUSE mendukung banyak desktop manager seperti KDE dan GNOME. Hal ini dapat membuat menyesuaikannya dengan keinginan dan kebutuhan. Karena itulah openSUSE cocok bagi yang sudah terbiasa menggunakan komputer dengan sistem operasi Linux.
OpenSUSE adalah salah satu distro Linux terbaik yang sudah ada lebih dari 25 tahun yang lalu. Dengan berbagai fungsi dan fiturnya, sistem operasi yang satu ini mampu menjadi salah satu yang terbaik dan memiliki banyak pengguna, terutama dari orang-orang yang bergelut di bidang IT.
Hal ini membuat openSUSE punya komunitas pengguna yang besar. Tidak hanya itu, komunitas developer yang turut mengembangkan sistem operasi ini juga semakin luas. Ini akan memudahkan untuk berbagi dengan sesama pengguna atau menemukan solusi jika mengalami kendala saat menggunakan OS ini.
Pertama kali rilis pada 1996, openSUSE sudah digunakan selama lebih dari 25 tahun. Namun, hingga sekarang OS yang satu ini masih terus berkembang pesat mengikuti zaman dan kebutuhan pengguna yang semakin kompleks. Apalagi, karena OS ini dikembangkan secara open-source maka banyak orang yang dapat berkontribusi untuk membuat perkembangannya menjadi lebih cepat dan lebih bagus.
OpenSUSE adalah OS yang memiliki banyak fitur dan memberikan keleluasaan untuk mengatur keseluruhan sistem operasi. OS ini juga mampu menangani banyak proses dan pengelolaan data yang rumit sekaligus. Tidak hanya itu, openSUSE juga ringan, aman, dan cepat.
Semua hal memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk openSUSE. Berikut adalah kekurangan sistem operasi yang satu ini sebagai bahan pertimbangan sebelum menggunakan.
File paket instalasi, terutama untuk driver, menggunakan sistem dependency. Dalam hal ini, openSUSE menggunakan YaST yang berfungsi sebagai pusat kontrol untuk keseluruhan sistem operasi. Jika familiar dengan Windows, fungsinya mirip seperti control panel. YaST memang memberikan keleluasaan bagi pengguna, tapi juga rumit. Karena itu harus memahami bagaimana cara menginstall paket-paket tersebut secara manual.
openSUSE tidak memiliki codec default untuk audio dan video. Saat menginstall sistem operasi ini, codec multimedia tersebut tidak termasuk di dalamnya. Sehingga tidak bisa memutar audio atau video di komputer sebelum mendownload codec tersebut secara manual.
OpenSUSE memiliki banyak fitur yang menarik dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Tidak hanya untuk PC, tapi juga untuk kebutuhan sistem dan jaringan di perusahaan besar.
Hal ini membuat openSUSE menjadi sistem operasi yang cukup kompleks. Sehingga butuh kemampuan yang lebih advance untuk dapat mengoperasikannya dengan optimal. Jika seorang pemula yang baru pertama kali menggunakan Linux, sebaiknya memilih sistem operasi yang lebih simpel.
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…