(0275) 2974 127
Six sigma adalah metodologi berbasis data yang berfungsi untuk mengevaluasi setiap proses dengan tujuan peningkatan kualitas. Pertama kali dikenalkan oleh Dr Mikel Harry pada akhir tahun 1970, dia adalah seorang insinyur senior di Motorola Government Electronics Group.
Pada awalnya Dr Mikel Harry melakukan problem solving dengan menggunakan analisis statistik dan hasilnya menunjukan peningkatan yang drastis. Produk bisa didesain dan diproduksi lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.
Metode ini kemudian dituliskan dalam sebuah makalah berjudul “The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola”.
Richard Schroeder mantan eksekutif di Motorola akhirnya membantu Dr Mikel Harry untuk pengembangan, akhirnya ditemukan alat pengukuran kualitas sederhana bernama Six Sigma.
Untuk mengerti bagaimana mengimplementasikan metodologi Six Sigma dalam bisnis harus memahami konsep dasarnya. Konsep Six Sigma memiliki tujuan yang sederhana, yaitu menghasilkan proses yang mendekati sempurna semaksimal mungkin.
Hal ini dilakukan untuk melakukan transformasi bisnis agar kepuasan konsumen bisa optimal.
Berikut adalah prinsip dasar metodologi, yaitu :
Kunci six sigma adalah bagaimana tentang meningkatkan kualitas. Jadi harus tahu dulu komentar dari konsumen tentang produk yang dijual, kumpulkan semua kritik dan masukan konsumen.
Dengan berfokus pada konsumen, bisnis bisa melakukan peningkatan dari segi kualitas produknya.
Prinsip kedua dalam six sigma yaitu mengukur value dan melakukan identifikasi penyebab masalah. Kegiatan ini bisa membantu mengetahui potensi masalah dalam bisnis yang sering terjadi. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data secara lengkap dan akurat. Kemudian baru dilakukan pemetaan untuk mendapatkan value dan masalah yang benar dan akurat.
Setelah masalah ditemukan, lakukan perubahan proses untuk mengurangi aktivitas atau proses yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses dengan membuatnya lebih lancar.
Agar strategi yang disusun berhasil, libatkanlah para stakeholder agar permasalahan dan penyelesaiannya dapat diidentifikasi secara maksimal.
Six Sigma dapat berdampak besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, semua orang yang terlibat harus benar-benar memahami konsep dan aplikasinya dalam bisnis untuk mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.
Dalam konsep Six Sigma, segala bentuk inefisiensi atau pemborosan harus disingkirkan. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun budaya perusahaan yang fleksibel dan responsif khususnya dalam melakukan perubahan dalam prosedur agar lebih efektif. Semua karyawan harus siap melakukan perubahan dengan cepat.
Ada dua metode utama yang digunakan dalam six sigma, yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze Improve, Control) dan DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, Validate).
Berikut ini penjelasannya :
Metode DMAIC memiliki 5 tahapan dan masing-masing tahapan memiliki beberapa langkah, berikut penjelasannya :
Define atau mendefinisikan, tahapan pertama ini dimulai dengan pendekatan kepada konsumen :
Measure atau mengukur, tahapan kedua ini difokuskan pada metrik dan alat yang digunakan untuk pengukuran.
Bagaimana cara untuk bisa meningkatkannya.
Analyze atau analisa, tahapan ketiga ini untuk menganalisis proses untuk menemukan variabel-variabel yang berpengaruh.
Improve atau memperbaiki, proses ini melakukan identifikasi bagaimana bisa memperbaiki proses yang sudah dilakukan.
Control atau kontrol, pada tahapan terakhir ini mengecek dan mengidentifikasi pada tahapan-tahapan sebelumnya sudah diimplementasikan dengan baik atau belum.
Metode DMADV (Define, Measure, Analyse, Design, Validate) adalah bagian dari proses Design for Six Sigma. Metode ini lebih cocok digunakan dalam perancangan dan mendesain ulang dalam pembuatan produk. DMADV digunakan saat proses yang dijalankan tidak bisa memuaskan pelanggan, bahkan setelah dilakukan optimasi dan pengembangan metode baru.
Secara langkah kedua metode tersebut hampir sama, yang membedakan hanya pada langkah terakhirnya saja.
Teknik six sigma menggunakan ilmu statistika dan analisis data, berikut ada delapan teknik six sigma yang perlu diketahui :
1. Brainstorming
Brainstorming merupakan langkah pertama sebelum menggunakan tool dalam Six Sigma. Tahapan ini adalah saat melakukan pembuatan ide dan cara kreatif untuk menyelesaikan masalah.
2. Root cause analysis
Root cause analysis atau analisis akar masalah menggunakan 5W (why, who, when, what, where) untuk menganalisis dan menemukan akar permasalahan.
3. Suara konsumen
Langkah ini dilakukan dengan mendengarkan suara konsumen atau pendapat mereka baik secara eksternal maupun internal. Dengan melakukan hal ini dapat mengetahui apa yang bisa dikembangkan atau diperbaiki berdasarkan keinginan konsumen.
4. Sistem 5R
Sistem 5R adalah ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Lima langkah ini bertujuan untuk mengeliminasi hal-hal yang tidak perlu dan menurunkan tingkat bottleneck atau hambatan dalam proses.
5. Kaizen
Teknik Kaizen merupakan strategi untuk meningkatkan bisnis dengan terus memantau, mengidentifikasi, dan melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Jika ada sedikit saja inefisiensi, harus segera dilakukan perubahan untuk membuatnya menjadi lebih baik.
6. Benchmarking
Benchmarking atau menentukan patokan adalah proses menentukan standar pengukuran. Bandingkanlah bisnis dengan kompetitor atau bisnis lain yang serupa untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.
7. Poka-yoke
Poka-yoke adalah teknik yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan penyusunan strategi untuk melakukannya. Dalam teknik poka-yoke, karyawan harus mampu mengidentifikasi dan membuang hal-hal yang menyebabkan inefisiensi serta kesalahan dalam proses.
8. Value stream mapping
Value stream mapping merupakan teknik pengukuran alur material dan informasi untuk mendesain proyek yang akan datang. Tujuan value stream mapping adalah memaksimalkan pengurangan inefisiensi dalam value stream dan membuat operasi yang lebih sederhana.
Terdapat jabatan tingkatan posisi dalam six sigma, berikut pembahasannya :
1. Champion/Sponsor (Top Management)
Memiliki tanggung jawab terbesar untuk roadmap bisnis dalam mencapai kesuksesan.
2. Master Black Belt
Memiliki tanggung jawab sebagai mentor dalam organisasi, tujuannya untuk menjadikan organisasi lebih sukses.
3. Black Belt
Black belt adalah seorang pemimpin dalam suatu tim yang memastikan bahwa six sigma benar-benar dijalankan dalam proyeknya.
4. Green Belt
Green belt merupakan departemen kecil yang fokus mengembangkan strategi dalam six sigma.
5. Team Members
Semua orang yang berpartisipasi dalam proyek.
6. Other Six Sigma Belt
Other six sigma belt merupakan semua orang yang menjadi pendukung dalam six sigma.
Pengertian Jaringan Komputer dan Topologi Jaringan Artikel ini akan menjelaskan apa itu jaringan komputer dan…
Jika Anda berkecimpung dalam dunia digital marketing, Anda mungkin sudah familiar dengan Google Analytics. Marketer…
Memahami Apa Itu Deface Website Sangat berbahaya jika tidak segera diperbaiki, karena dampak jangka panjang…
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…