HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Pengertian, Metode, Teknik dan Jabatan Six Sigma

Apa Itu Six Sigma?

Six sigma adalah metodologi berbasis data yang berfungsi untuk mengevaluasi setiap proses dengan tujuan peningkatan kualitas. Pertama kali dikenalkan oleh Dr Mikel Harry pada akhir tahun 1970, dia adalah seorang insinyur senior di Motorola Government Electronics Group.

Pada awalnya Dr Mikel Harry melakukan problem solving dengan menggunakan analisis statistik dan hasilnya menunjukan peningkatan yang drastis. Produk bisa didesain dan diproduksi lebih cepat dengan biaya yang lebih murah.

Metode ini kemudian dituliskan dalam sebuah makalah berjudul “The Strategic Vision for Accelerating Six Sigma Within Motorola”.

Richard Schroeder mantan eksekutif di Motorola akhirnya membantu Dr Mikel Harry untuk pengembangan, akhirnya ditemukan alat pengukuran kualitas sederhana bernama Six Sigma.

Prinsip Six Sigma

Untuk mengerti bagaimana mengimplementasikan metodologi Six Sigma dalam bisnis harus memahami konsep dasarnya. Konsep Six Sigma memiliki tujuan yang sederhana, yaitu menghasilkan proses yang mendekati sempurna semaksimal mungkin.

Hal ini dilakukan untuk melakukan transformasi bisnis agar kepuasan konsumen bisa optimal.

Berikut adalah prinsip dasar metodologi, yaitu :

1. Fokus pada konsumen

Kunci six sigma adalah bagaimana tentang meningkatkan kualitas. Jadi harus tahu dulu komentar dari konsumen tentang produk yang dijual, kumpulkan semua kritik dan masukan konsumen.

Dengan berfokus pada konsumen, bisnis bisa melakukan peningkatan dari segi kualitas produknya.

2. Mengukur value stream dan mengidentifikasi masalah

Prinsip kedua dalam six sigma yaitu mengukur value dan melakukan identifikasi penyebab masalah. Kegiatan ini bisa membantu mengetahui potensi masalah dalam bisnis yang sering terjadi. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data secara lengkap dan akurat. Kemudian baru dilakukan pemetaan untuk mendapatkan value dan masalah yang benar dan akurat.

3. Eliminasi proses yang tidak perlu

Setelah masalah ditemukan, lakukan perubahan proses untuk mengurangi aktivitas atau proses yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses dengan membuatnya lebih lancar.

4. Partisipasi semua pihak

Agar strategi yang disusun berhasil, libatkanlah para stakeholder agar permasalahan dan penyelesaiannya dapat diidentifikasi secara maksimal.

Six Sigma dapat berdampak besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, semua orang yang terlibat harus benar-benar memahami konsep dan aplikasinya dalam bisnis untuk mengurangi risiko kegagalan dan melancarkan proses.

5. Ekosistem yang fleksibel dan responsif

Dalam konsep Six Sigma, segala bentuk inefisiensi atau pemborosan harus disingkirkan. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun budaya perusahaan yang fleksibel dan responsif khususnya dalam melakukan perubahan dalam prosedur agar lebih efektif. Semua karyawan harus siap melakukan perubahan dengan cepat.

Metode Six Sigma

Ada dua metode utama yang digunakan dalam six sigma, yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze Improve, Control) dan DMADV (Define, Measure, Analyze, Design, Validate).

Berikut ini penjelasannya :

1. Metode DMAIC

Metode DMAIC memiliki 5 tahapan dan masing-masing tahapan memiliki beberapa langkah, berikut penjelasannya :

  • Define

Define atau mendefinisikan, tahapan pertama ini dimulai dengan pendekatan kepada konsumen :

    • Masalah bisnis didefinisikan dari perspektif konsumen.
    • Menetapkan tujuan apa yang ingin dicapai? Sumber daya yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan?
    • Memetakan proses dan melakukan verifikasi kepada atasan bahwa sudah berada pada jalan yang benar.
  • Measure

Measure atau mengukur, tahapan kedua ini difokuskan pada metrik dan alat yang digunakan untuk pengukuran.

Bagaimana cara untuk bisa meningkatkannya.

    • Ukur permasalahan bisnis dalam bentuk angka dengan data pendukung yang lengkap.
    • Menentukan tolok ukur dari kinerja.
    • Melakukan evaluasi pengukuran yang dipakai, apakah bisa membantu mencapai tujuan?
  • Analyze

Analyze atau analisa, tahapan ketiga ini untuk menganalisis proses untuk menemukan variabel-variabel yang berpengaruh.

    • Apakah proses yang dilakukan efisien dan efektif?
    • Hitung tujuan dalam bentuk angka.
    • Lakukan identifikasi menggunakan data historis.
  • Improve

Improve atau memperbaiki, proses ini melakukan identifikasi bagaimana bisa memperbaiki proses yang sudah dilakukan.

    • Identifikasi semua proses yang berpengaruh.
    • Temukan hubungan antara kedua variabel.
    • Tetapkan toleransi proses, pastikan semua masih dalam toleransi secara kualitas dan masih bisa diterima oleh konsumen.
  • Control

Control atau kontrol, pada tahapan terakhir ini mengecek dan mengidentifikasi pada tahapan-tahapan sebelumnya sudah diimplementasikan dengan baik atau belum.

    • Memvalidasi sistem pengukuran yang akan dipakai.
    • Menetapkan proses apakah sudah tercapai atau belum.
    • Menerapkan prosesnya.

2. Metode DMADV

Metode DMADV (Define, Measure, Analyse, Design, Validate) adalah bagian dari proses Design for Six Sigma. Metode ini lebih cocok digunakan dalam perancangan dan mendesain ulang dalam pembuatan produk. DMADV digunakan saat proses yang dijalankan tidak bisa memuaskan pelanggan, bahkan setelah dilakukan optimasi dan pengembangan metode baru.

Secara langkah kedua metode tersebut hampir sama, yang membedakan hanya pada langkah terakhirnya saja.

Teknik Six Sigma

Teknik six sigma menggunakan ilmu statistika dan analisis data, berikut ada delapan teknik six sigma yang perlu diketahui :

1. Brainstorming

Brainstorming merupakan langkah pertama sebelum menggunakan tool dalam Six Sigma. Tahapan ini adalah saat melakukan pembuatan ide dan cara kreatif untuk menyelesaikan masalah.

2. Root cause analysis

Root cause analysis atau analisis akar masalah menggunakan 5W (why, who, when, what, where) untuk menganalisis dan menemukan akar permasalahan.

3. Suara konsumen

Langkah ini dilakukan dengan mendengarkan suara konsumen atau pendapat mereka baik secara eksternal maupun internal. Dengan melakukan hal ini dapat mengetahui apa yang bisa dikembangkan atau diperbaiki berdasarkan keinginan konsumen.

4. Sistem 5R

Sistem 5R adalah ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Lima langkah ini bertujuan untuk mengeliminasi hal-hal yang tidak perlu dan menurunkan tingkat bottleneck atau hambatan dalam proses.

5. Kaizen

Teknik Kaizen merupakan strategi untuk meningkatkan bisnis dengan terus memantau, mengidentifikasi, dan melakukan pengembangan secara berkelanjutan. Jika ada sedikit saja inefisiensi, harus segera dilakukan perubahan untuk membuatnya menjadi lebih baik.

6. Benchmarking

Benchmarking atau menentukan patokan adalah proses menentukan standar pengukuran. Bandingkanlah bisnis dengan kompetitor atau bisnis lain yang serupa untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.

7. Poka-yoke

Poka-yoke adalah teknik yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan penyusunan strategi untuk melakukannya. Dalam teknik poka-yoke, karyawan harus mampu mengidentifikasi dan membuang hal-hal yang menyebabkan inefisiensi serta kesalahan dalam proses.

8. Value stream mapping

Value stream mapping merupakan teknik pengukuran alur material dan informasi untuk mendesain proyek yang akan datang. Tujuan value stream mapping adalah memaksimalkan pengurangan inefisiensi dalam value stream dan membuat operasi yang lebih sederhana.

Jabatan Six Sigma

Terdapat jabatan tingkatan posisi dalam six sigma, berikut pembahasannya :

1. Champion/Sponsor (Top Management)

Memiliki tanggung jawab terbesar untuk roadmap bisnis dalam mencapai kesuksesan.

2. Master Black Belt

Memiliki tanggung jawab sebagai mentor dalam organisasi, tujuannya untuk menjadikan organisasi lebih sukses.

3. Black Belt

Black belt adalah seorang pemimpin dalam suatu tim yang memastikan bahwa six sigma benar-benar dijalankan dalam proyeknya.

4. Green Belt

Green belt merupakan departemen kecil yang fokus mengembangkan strategi dalam six sigma.

5. Team Members

Semua orang yang berpartisipasi dalam proyek.

6. Other Six Sigma Belt

Other six sigma belt merupakan semua orang yang menjadi pendukung dalam six sigma.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Mengenal Manfaat GPN Dari Filosofi Logonya!

Apakah Anda menggunakan kartu ATM atau kartu debit? Suka bertransaksi secara cashless? Sepertinya Anda perlu…

4 hours ago

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

1 day ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

2 days ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

3 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

4 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

5 days ago