HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Prototype : Pengertian, Tujuan, dan Keuntungannya

Pengertian Prototype

Prototype atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan produk dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah produk final yang nantinya akan diedarkan. Prototype dibuat untuk kebutuhan awal development software dan untuk mengetahui apakah fitur dan fungsi dalam program berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Sehingga pengembang produk dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan merilis produk.

Jenis Umum Prototype

Gambaran sketsa diatas kertas merupakan bentuk prototype yang paling umum dan sederhana. Tapi ternyata jenis pengembangan prototype bisa terbagi menjadi dua cara, yakni :

  • Low-fidelity

Contoh sederhana adalah prototipe yang dirancang diatas kertas. Ini adalah jenis prototype yang sangat umum dan paling dasar karena cara ini dianggap lebih cepat dan murah, digunakan sekali pakai, mudah untuk membuat perubahan dan menguji iterasi baru. Selain itu, jenis ini juga memungkinkan tampilan keseluruhan produk secara cepat. Siapa pun dapat memproduksinya; mendorong pemikiran desain karena prototipe terlihat belum selesai.

Hanya saja ada kekurangannya, prototype jenis ini kurang nyata sehingga pengguna mungkin kesulitan memberikan umpan balik. Sulit juga untuk menerapkan hasil dari versi awal yang kasar yang dikarenakan mungkin terlalu mendasar untuk mencerminkan pengalaman pengguna produk jadi; dapat menyederhanakan masalah yang kompleks. Kurangnya interaktivitas membuat pengguna kehilangan kendali langsung tentang ide dari produk keseluruhan sehingga pengguna harus membayangkan bagaimana mereka akan menggunakan produk tersebut hanya dalam pikiran mereka saja.

  • High-fidelity

Jenis kedua ini lebih dekat dengan prototipe dalam bentuk atau format digital yang dibuat pada perangkat lunak desain khusus. Kelebihan high-fidelity adalah kemampuannya untuk melibatkan semua pemangku kepentingan demi memiliki visi yang diwujudkan di tangan mereka dan dapat menilai seberapa cocok visi tersebut dengan kebutuhan pengguna dan memecahkan masalah mereka.

Pengujian akan menghasilkan hasil yang lebih akurat dan lebih dapat diterapkan sehingga bisa dikatakan kalau ini adalah versi yang paling dekat dengan produk akhir memungkinkan memprediksi bagaimana pengguna akan menggunakannya di pasar.

Meski begitu, jenis ini akan memerlukan waktu lebih lama dan dana lebih mahal untuk membuatnya. Target pengguna juga cenderung akan mengomentari detail yang dangkal daripada konten produk keseluruhannya.

Tujuan Prototype

Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model atau rancangan produk menjadi produk final yang dapat memenuhi permintaan pengguna. Dalam proses pengembangan produk, pengguna dapat ikut andil dalam proses pengembangan produk dengan cara mengevaluasi dan memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan produk. Selain itu, penggunaan prototipe dapat memunculkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan menjadi sebuah fitur untuk melengkapi produk.

Manfaat Prototype

Ada banyak manfaat dan keuntungan yang bisa didapatkan saat menggunakan sistem prototyping ini. Berikut adalah manfaatnya :

  • Mewadahi keinginan klien

Dengan adanya prototype, klien atau konsumen akan lebih mudah memahami proses pengembangan produk atau mendapat gambaran bagaimana produk akan dibuat. Meski secara umum prototype belum dapat digunakan untuk menilai produk dari segi fungsionalitas dan tujuannya, namun prototype setidaknya dapat mewakili produk secara fisik. Hal ini yang lantas dapat memungkinkan klien untuk memberi masukan.

  • Memberi visi yang nyata

Prototype bersifat lebih lanjut daripada sekadar konsep atau teori pengembangan produk. Dengan adanya prototype para pengembang maupun klien dapat melihat visi atau gambaran produk secara lebih jelas dan riil. Tak hanya itu, implementasi konsep menjadi sebuah prototype juga lebih mudah didiskusikan antara klien dan pengembang.

  • Penghematan biaya

Meski secara langsung pembuatan prototype memungkinkan adanya pembengkakan biaya di awal proses pengembangan, namun jika ditilik secara keseluruhan justru prototype dapat menekan biaya pengembangan. Hal ini disebabkan adanya realisasi konsep yang juga diikuti dengan proses evaluasi dari berbagai percobaan tertentu. Adanya proses evaluasi dari konsep menjadi prototype akan lebih efisien secara waktu dan biaya.

  • Memudahkan presentasi produk

Hampir di tiap pameran produk atau semacamnya, peran prototype menjadi amat penting. Sebabnya, adanya prototype dapat memudahkan pengembang untuk mempresentasikan ide dan konsepnya kepada calon konsumen atau bahkan investor. Hal ini tentu saja akan sulit dipahami jika pengembang hanya merepresentasikan konsep dan teorinya saja tanpa ada prototype fisik pada orang lain.

  • Acuan pengembangan produk di masa depan

Manfaat dari prototype yang tak boleh ketinggalan adalah keberadaannya akan memungkinkan pengembang untuk menciptakan produk baru di masa mendatang. Prototype dari masa ini dapat dijadikan acuan dalam analisis baru terhadap kebutuhan pasar atas produk baru di masa mendatang. Setidaknya, prototype yang ada dapat memunculkan ide baru bagi pengembang.

Keuntungan dan Kerugian Prototype

Meski bersifat dasar sebagai contoh pemodelan produk, prototype memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti sumber daya manusia, waktu, dan tentu biaya yang digunakan dalam pembuatan prototype. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari pembuatan prototype dalam pengembangan suatu produk.

1. Keuntungan prototype

Berikut ini adalah beberapa keuntungan prototype, yaitu :

  • Adanya prototype memunculkan skema komunikasi antara klien dan produsen.
  • Pengembangan produk atau sistem yang akan lebih efisien dan hemat waktu.
  • Klien dapat berkontribusi aktif dalam proses pengembangan produk melalui acuan prototype yang sudah dipresentasikan.
  • Penerapan keinginan klien dan pengembang/produsen dapat lebih mudah diimplementasikan dalam capaian produk (demonstrasi prototype produk).

2. Kerugian prototype

Berikut ini adalah beberapa kerugian prototype, yaitu :

  • Klien dapat serta-merta melakukan kritik maupun meminta pengembangan yang terlampau jauh dari acuan para pengembang terkait kualitas produk atau klien terlalu banyak ikut campur.
  • Memungkinkan adanya potensi konflik atau friksi antara kemauan klien terhadap pengembang dengan mengacu pada prototype yang sudah ada.
  • Pengembang terlalu terpaku pada prototype sehingga memungkinkan adanya kondisi lalai terhadap proses pengembangan kualitas atau bisa menganggap prototype sebagai produk jadi.
  • Cukup memakan banyak biaya karena diperlukan budget yang cukup besar untuk membuat prototype di awal proyek.

Contoh Prototype

Sistem prototype ini memiliki beberapa contoh yang perlu diketahui detailnya. Berikut adalah beberapa contoh prototype :

1. Paper prototype

Yang pertama adalah paper prototype. Sesuai dengan namanya, prototype ini menggunakan kertas sebagai media untuk menyampaikan rancangan produk. Paper prototype ini sangat sederhana, tapi mampu memberikan beberapa opsi terkait kekurangan dari sisi tampilan maupun fungsionalitas produk.

2. Low-fidelity prototype

Selanjutnya adalah low-fidelity prototype. Low-fidelity prototype adalah prototype yang biasanya berbentuk sketsa-sketsa dari produk. Biasanya prototype ini menunjukan alur atau flow dalam menggunakan produk tersebut dan juga menampilkan tampilannya.

Kekurangan dari prototype ini adalah tampilannya yang masih berupa sketsa dengan warna dominan abu-abu atau hitam saja.

3. High-fidelity prototype

Contoh terakhir adalah high-fidelity prototype. High-fidelity prototype adalah prototype yang memiliki tampilan yang mendekati produk aslinya. Jadi, pengguna dapat merasakan sensasi menggunakan produk aslinya ketika menggunakan high-fidelity prototype ini.

Prototype jenis ini sering digunakan dalam bidang pengembangan website atau aplikasi, dalam pembuatannya dapat menggunakan beberapa tools yang banyak tersebar di internet. Kekurangan dari prototype ini adalah pembuatan prototype yang cukup memakan waktu.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

Recent Posts

Apa itu IPv6? Kenali Perbedaannya dengan IPv4

Pernahkah kamu mendengar tentang IPv6? IPv6 adalah versi terbaru dari IP (Protokol Internet) dari yang…

13 hours ago

Kesulitan Membuat Aplikasi Android? Sangat Tepat, Berikut Cara Mudah 100% Berhasil!

Bagi yang merasa kesulitan dalam membuat aplikasi Android, Hosteko akan memberikan cara mudah membuat aplikasi…

17 hours ago

Amankan Website dari XSS Vulnerability dengan CSP

Ketika kamu ingin membuat website, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, khususnya tingkat keamanan…

3 days ago

Rekomendasi Website dan Aplikasi Kompres File PDF

Kompresi online file PDF ukuran 200 KB dan 500 KB atau rahasia kompresi PDF di…

3 days ago

Disclaimer: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kamu pasti tahu disclaimer di blog, kan? Pasalnya, disclaimer merupakan salah satu tulisan yang sering…

4 days ago

Cara Mudah Menghapus Cache di Google Chrome

Pernahkah Anda mendengar kata cache? Jadi, apakah ada perbedaan antara cache hosting dan cache browser…

4 days ago