Mengenal Istilah Debugging Programming
Pengertian Debugging
Debugging adalah suatu proses berupa pendeteksian dan penghapusan bug atau potential error dari kode yang bisa memberikan dampak negatif sepert sistem yang tidak berfungsi atau crash.
Bagian utama dari proses Debugging yaitu pembersihan bug. Makna bug sendiri adalah sebuah bagian dari program yang mengalami cacat atau kesalahan. Jika bug ini dibiarkan untuk waktu yang lama, maka menyebabkan program tidak akan berjalan dengan baik.
Bug itu bisa muncul akibat kesalahan yang datang dari desain program dan juga source code yang dipakai para programmer. Lewat proses Debugging inilah, para programmer bisa mengecek apakah suatu sistem sudah bebas dari bug tersebut atau tidak.
Istilah Debugging Dalam Programing
Secara umum memang Debugging dikenal sebagai salah satu bagian dari pemrograman. Namun banyak juga yang mengenal Debugging pada perangkat Android. Oleh karena itu penting sekali bagi yang ingin memahami Debugging pada bahasa pemrograman.
Agar tidak lagi mengalami salah pemahaman tentang istilah Debugging, maka harus tahu istilah Debugging dalam programming. Debugging adalah proses yang dilakukan programer untuk mencari dan melakukan analisa pada kode pemrograman.
Tujuannya adalah mencari dan memperbaiki serta menyempurnakannya. Debugging tetap sangat dibutuhkan dalam programming walaupun sebenarnya para programer berusaha membuat dengan maksimal dan mengurangi semua risiko kesalahan.
Namun, pada faktanya tetap saja terjadi sebuah kesalahan setelah suatu program itu berjalan. Bahkan ini bisa dikatakan menjadi masalah yang wajar terjadi dalam programing. Sehingga programer selalu melakukan Debugging untuk memastikan kesalahan bisa diatasi dengan cepat.
Mengingat ini menjadi masalah yang umum, maka para programer akan memberikan beberapa keterangan pada kode. Tujuannya adalah agar saat melakukan analisa suatu kode atau Debugging, bisa menjadi lebih mudah dan tidak memakan banyak waktu.
Selain dengan cara memberikan keterangan pada setiap tahapan pada program, para programer biasanya juga membuat catatan pribadi.
Perbedaan Testing dan Debugging
Debugging menjadi proses lanjutan ketika suatu program sudah berjalan. Tapi sebenarnya ada juga salah satu proses yang sangat penting dalam pemrograman yaitu Testing. Ini juga memiliki kemiripan dengan Debugging meski sebenarnya berbeda.
Sebenarnya Testing dan Debugging merupakan kegiatan para programer yang sering dilakukan dan memiliki keterkaitan. Testing adalah proses yang dibentuk seperti keinginan programer untuk melakukan identifikasi masalah ketidak cocokan antara sistem informasi dengan hasil yang diinginkan.
Tujuan utama Testing yaitu untuk bisa memastikan kualitas dari suatu program dan mengujinya. Kemudian dinilai apakah hasil yang dicapai tersebut sesuai dengan keinginan dan apakah kualitasnya baik atau tidak.
Berikut ini perbedaan antara testing dengan Debugging :
- Testing berangkat dari kondisi yang sudah diketahui dengan dibandingkan hasil yang diinginkan. Pelaksanaannya didasarkan jenis pengujian yang dibutuhkan. Tapi Debugging yaitu proses manual yang bertahap dan didasarkan pada jenis bug tertentu.
- Testing menjadi proses yang bisa direncanakan sebelumnya dan mengidentifikasi kode yang gagal. Sementara itu Debugging merupakan proses yang tidak bisa direncanakan atau dipaksakan, dan merupakan proses untuk menemukan sebuah solusi dari kegagalan kode.
- Testing tidak membutuhkan ilmu desain ketika menguji sistem. Sementara itu Debugging mewajibkan programer memiliki ilmu desain yang rinci ketika sedang melakukan Debugging.
- Testing memungkinkan proses pengujian secara otomatis. Tapi pada Debugging pengujian tidak bisa dilakukan otomatis.
Fungsi Debugging
Melihat dari proses yang dilakukan para programer saat melakukan Debugging, tentu sebenarnya ada beberapa fungsi yang bisa dilakukan. Berikut ini beberapa fungsi tersebut :
1. Menghindarkan Dari Kesalahan Penulisan Kode
Ini merupakan fungsi Debugging yang pertama dan bisa dikenali ketika paham apa itu Debugging. Jadi fungsinya adalah untuk bisa menghindari terjadinya kesalahan saat penulisan kode suatu program.
Contoh-contoh kesalahan penulisan itu seperti kode yang belum ditutup, kode yang salah ketik dan menyebabkan tidak berfungsi dan lain-lain.
2. Mengevaluasi Fungsi Program
Selanjutnya fungsi Debugging adalah untuk bisa melakukan evaluasi fungsi program mana yang tidak berjalan dengan baik. Bahkan bisa juga salah satu fungsi itu akan menerima pembaruan setelah melewati proses Debugging.
3. Meningkatkan Keamanan Pada Sistem
Kemudian fungsi Debugging juga bisa meningkatkan keamanan pada sistem. Sebab dengan melakukan Debugging pada suatu program, maka bisa diketahui kelemahan-kelemahan kode yang dijalankan.
Jika kelemahan itu tidak diketahui dengan segera maka bisa menurunkan tingkat keamanan. Sehingga Debugging akan mampu mengidentifikasi masalah itu dan kemudian meningkatkan keamanannya.
Proses dalam Debugging
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai apa itu debugging, berikut beberapa proses yang perlu dilakukan. Secara garis besar, berikut proses yang akan dilakukan programmer untuk melakukan debugging.
1. Identifikasi Kesalahan
Langkah proses pertama dalam debugging yaitu identifikasi kesalahan atau error.
Identifikasi kesalahan yang buruk dapat menyebabkan waktu development (pengembangan) yang terbuang percuma.
Biasanya kesalahan produksi yang dilaporkan oleh pengguna sulit untuk ditafsirkan dan terkadang informasi yang Kami terima dapat membingungkan.
Ini diimpor untuk mengidentifikasi kesalahan yang sebenarnya.
2. Temukan Lokasi Kesalahan
Berikutnya yaitu proses untuk menemukan lokasi kesalahan.
Setelah mengidentifikasi kesalahan dengan benar perlu memeriksa code untuk menemukan tempat yang tepat di mana kesalahan itu berada.
Pada tahap ini perlu fokus untuk menemukan kesalahan daripada memahaminya.
3. Menganalisis Kesalahan
Perlu menggunakan pendekatan bottom-up (bawah ke atas) dari lokasi kesalahan dan menganalisis kodenya. Hal ini membantu untuk memahami kesalahan tersebut.
Memang, menganalisis bug memiliki 2 (dua) tujuan utama, seperti memeriksa di sekitar kesalahan untuk menemukan kesalahan lain dan untuk memastikan tentang risiko memasukkan kerusakan tambahan dalam perbaikan.
4. Buktikan Analisis
Proses selanjutnya yaitu membuktikan analisis. Setelah selesai menganalisis bug asli perlu menemukan beberapa error (kesalahan) lagi yang mungkin muncul pada aplikasi.
Langkah ini tentang menulis tes otomatis (automatic test) untuk area ini dengan bantuan kerangka kerja pengujian atau testing framework.
5. Menutupi Kerusakan
Pada tahap penutupan kerusakan ini perlu membuat atau mengumpulkan semua unit tes untuk kode di mana akan membuat perubahan. Sekarang, jika menjalankan pengujian unit ini, maka semuanya harus sudah lulus.
Maka dapat melanjutkan ke tahap berikutnya atau harus menyelesaikan kasus pengujian yang tidak lulus pengujian tersebut.
6. Perbaiki dan Validasi
Perbaiki dan validasi ini adalah tahap terakhir dari proses debugging, di mana perlu memperbaiki semua bug dan menguji semua skrip pengujian.
Jenis-Jenis Debugging
Berikut ini merupakan beberapa jenis-jenis dalam debugging yang harus diketahui :
1. Programming dan Computer Science
Jenis pertama yaitu dalam bidang pemrograman dan teknik dan ilmu komputer atau Programming dan computer science.
Disini, debugging adalah proses multistep yang melibatkan identifikasi masalah, mengisolasi sumber masalah dan kemudian memperbaiki masalah atau menentukan cara untuk mengatasinya.
Langkah terakhir dari debugging seringkali menguji koreksi atau solusi dan memastikannya berfungsi.
2. Software Development
Dalam pengembangan perangkat lunak atau software development, debugging merupakan sebuah proses yang dimulai ketika pengembang menemukan kesalahan kode dalam program komputer dan mampu produksi.
Debugging adalah bagian dari proses pengujian perangkat lunak (software testing) dan merupakan bagian integral dari seluruh cycle atau siklus pengembangan perangkat lunak.
3. Hardware Development
Jenis debugging yang terakhir yaitu terdapat pada pengembangan perangkat keras atau hardware development.
Dalam jenis ini, proses debugging biasanya mencari komponen perangkat keras yang tidak diinstal atau dikonfigurasi dengan benar.
Sebagai contoh misalnya, seorang insinyur mungkin menjalankan tes koneksi JTAG untuk men-debug koneksi pada sirkuit terintegrasi (integrated circuit).