(0275) 2974 127
Merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengatur sebuah Supply Chain.Rantai Pasokan atau Supply Chain adalah jaringan antar perusahaan yang bekerja secara bersama-sama dengan tujuan menciptakan suatu produk ke tangan terakhir pengguna.Metode dalam pendekatan Supply Chain Management yakni terintegrasi melalui usaha-usaha kolaborasi antar perusahaan. Supply Chain Management menekankan pada proses aliran produk dari supplier,manufaktur,retailer sampai pada konsumen akhir.
Pada Supply Chain Management bukan hanya berfokus pada masalah internal namun juga urusan eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan antar perusahaan-perusahaan.Perusahaan yang dimaksud seperti distributor,pabrik,supplier,ritel, ataupun toko serta perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa logistik.
Pengertian Supply Chain Management Menurut Para Ahli :
Ada 5 tahapan proses Supply Chain Management,antara lain :
Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal seperti aspirasi atau keinginan pelanggan yang perlu riset pasar yang memadai,produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan dan sifat-sifat bahan baku,melibatkan supplier adalah kunci dalam proses perancangan produk baru.
Terakhir produk yang harus dirancang dengan strategis sehingga kegiatan pengiriman mudah dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya persediaan yang berlebihan di sepanjang Supply Chain serta selalu memperhatikan aspek lingkungan,memiliki rancangan yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.
Tahap ini memiliki keahlian bernegosiasi dapat meningkatkan upaya strategis perusahaan ke dalam sistem evaluasi supplier. Prosesnya yakni melakukan pembelian bahan baku,komponen,jasa dan sebagainya.Dalam tahap ini diharapkan dapat membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok dengan keterlibatan pemasok dalam perancangan produk baru maka akan menjadi upaya strategis untuk menciptakan inovasi dan keuntungan lain dengan konsumen.
Tahap ini menciptakan koordinasi dan operasional sehingga kegiatan produksi,pengadaan material maupun pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi dalam supply chain,misal menentukan berapa banyak produk akan diproduksi,informasi tentang data penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak stock produk yang masih mereka miliki.
Tahap ini melakukan transformasi dari bahan baku,bahan setengah jadi menjadi produk jadi.Kegiatan produksi ini tidak harus dilakukan dalam perusahaan.Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu memindahkan kegiatan produksi ke pihak subkontraktor sementara perusahaan konsentrasi ke kegiatan yang menjadi kompetensi inti perusahaan.
Proses pengiriman atau distribusi yakni mengirim produk tersebut agar sampai di tangan pelanggan dengan aman.Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa transportasi (ekspedisi).Kegiatan distribusi membuat perusahaan harus merancang jaringan distribusi dengan mempertimbangkan aspek biaya,aspek fleksibilitas dan aspek kecepatan respon terhadap pelanggan.
Ada 7 prinsip Supply Chain Management untuk membantu merancang strategi pelaksanaan Supply Chain Management,yakni :
Pada komponen Supply Chain terbagi menjadi 3 yakni :
Bagian ini meliputi kegiatan perusahaan dengan supplier (memproduksi, merakit, penyedia layanan) serta kegiatan utama pada Upstream Supply Chain ialah pengadaan.
Pada bagian Internal Supply Chain mencakup semua proses yang digunakan dalam mengubah input yang diterima dari supplier menjadi output atau hasil produksi. Serta fokus utama dalam bagian ini adalah manajemen produksi, manufaktur, dan pengendalian persediaan.
Pada bagian Downstream Supply Chain meliputi semua aktivitas proses pengiriman produk kepada konsumen atau pemakai terakhir. Serta kegiatan utama pada bagian ini adalah distribusi, pergudangan, transportasi, dan layanan purna jual.
Berikut ini contoh aplikasi internet dalam konteks Supply Chain Management,antara lain :
Aplikasi ini menggunakan model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek seperti e-Auction.E-Procurement merupakan suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik.
Dengan software e-Procurement proses memverifikasi supplier akan terpenuhi lebih cepat dan sederhana.Pada model ini perusahaan dapat memilih supplier yang menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu.Supplier dengan harga rendah akan dianggap menang.Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.
Kegiatan ini yakni menerima order dari pelanggan (telepon,fax,e-mail atau web based ordering),mengelola transaksi termasuk proses pembayaran,manajemen gudang meliputi pengendalian persediaan produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum,manajemen transportasi,komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan,dukungan teknis serta kegiatan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari konsumen.
Sekian artikel ini,semoga bermanfaat 🙂
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…