HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Tujuan,Fungsi Serta Proses Dari Supply Chain Management

Pengertian Supply Chain Management

Merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengatur sebuah Supply Chain.Rantai Pasokan atau Supply Chain adalah jaringan antar perusahaan yang bekerja secara bersama-sama dengan tujuan menciptakan suatu produk ke tangan terakhir pengguna.Metode dalam pendekatan Supply Chain Management yakni terintegrasi melalui usaha-usaha kolaborasi antar perusahaan. Supply Chain Management menekankan pada proses aliran produk dari supplier,manufaktur,retailer sampai pada konsumen akhir.

Pada Supply Chain Management bukan hanya berfokus pada masalah internal namun juga urusan eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan antar perusahaan-perusahaan.Perusahaan yang dimaksud seperti distributor,pabrik,supplier,ritel, ataupun toko serta perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa logistik.

Pengertian Supply Chain Management Menurut Para Ahli :

  • Levi (2000) : Supply Chain Management yakni sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai pengintegrasian efisien dari supplier,manufacture,distributor,retailer dan customer.
  • Schroeder (2007) : Supply Chain Management merupakan serangkaian dari proses bisnis dan informasi yang menyediakan produk atau jasa dari supplier ke perusahaan dan mendistribusikannya ke konsumen atau pengguna akhir.
  • J. A. O’Brien (2006) : Supply Chain Management yakni sebuah sistem antar perusahaan lintas fungsi yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung dan mengelola berbagai hubungan antar perusahaan dengan supplier,konsumen dan para mitra bisnis.
  • P. Tyagi (2014) : Supply Chain merupakan suatu sistem yang mengatur serangkaian proses menyalurkan barang produksi dan jasa kepada konsumen.Tujuan dari sistem tersebut untuk menjalin hubungan baik antar komponen melalui kegiatan mengadakan dan penyaluran barang.

Tujuan Supply Chain Management

  1. Kepuasan pelanggan : Konsumen sebagai pelanggan merupakan sasaran utama pemasaran setiap produk yang dihasilkan oleh produsen.
  2. Meningkatkan pendapatan : Semakin banyak konsumen tentunya akan meningkatkan pendapatan perusahaan melalui produk yang diminati.
  3. Menurunnya biaya : Supply Chain Management membuat sebuah perusahaan dapat menghemat pengeluaran dan mengetahui arus keuangan sehingga pengeluaran yang tidak perlu dapat diperbaiki.
  4. Pemanfaatan aset semakin tinggi : Perusahaan dapat memanfaatkan aset seperti sumber daya manusia dan teknologi untuk mengelola Supply Chain demi kemajuan perusahaan atau yang terhubung dengan proses aktivitas pengadaan dan penyaluran barang ke pemakai terakhir.
  5. Keuntungan lebih besar : Jika sebuah perusahaan terus mengoptimalkan,mempertahankan pelanggan atau target konsumen,tentunya akan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.
  6. Meningkatkan engagement perusahaan : Engagement perusahaan menjadi sebuah indikator dalam penentuan strategi peningkatan populasi bisnis. .

Proses Supply Chain Management

Ada 5 tahapan proses Supply Chain Management,antara lain :

  1. Product Development (Pengembangan Produk)

Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal seperti aspirasi atau keinginan pelanggan yang perlu riset pasar yang memadai,produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan dan sifat-sifat bahan baku,melibatkan supplier adalah kunci dalam proses perancangan produk baru.

Terakhir produk yang harus dirancang dengan strategis sehingga kegiatan pengiriman mudah dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya persediaan yang berlebihan di sepanjang Supply Chain serta selalu memperhatikan aspek lingkungan,memiliki rancangan yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.

  1. Procurement (Pembelian) 

Tahap ini memiliki keahlian bernegosiasi dapat meningkatkan upaya strategis perusahaan ke dalam sistem evaluasi supplier. Prosesnya yakni melakukan pembelian bahan baku,komponen,jasa dan sebagainya.Dalam tahap ini diharapkan dapat membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok dengan keterlibatan pemasok dalam perancangan produk baru maka akan menjadi upaya strategis untuk menciptakan inovasi dan keuntungan lain dengan konsumen.

  1. Planning and Control (Perancangan dan Pengendalian)

Tahap ini menciptakan koordinasi dan operasional sehingga kegiatan produksi,pengadaan material maupun pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.

Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi dalam supply chain,misal menentukan berapa banyak produk akan diproduksi,informasi tentang data penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak stock produk yang masih mereka miliki.

  1. Production (Produksi) 

Tahap ini melakukan transformasi dari bahan baku,bahan setengah jadi menjadi produk jadi.Kegiatan produksi ini tidak harus dilakukan dalam perusahaan.Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu memindahkan kegiatan produksi ke pihak subkontraktor sementara perusahaan konsentrasi ke kegiatan yang menjadi kompetensi inti perusahaan.

  1. Distribution (Pengiriman)

Proses pengiriman atau distribusi yakni mengirim produk tersebut agar sampai di tangan pelanggan dengan aman.Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa transportasi (ekspedisi).Kegiatan distribusi membuat perusahaan harus merancang jaringan distribusi dengan mempertimbangkan aspek biaya,aspek fleksibilitas dan aspek kecepatan respon terhadap pelanggan.

Strategi Supply Chain Management

Ada 7 prinsip Supply Chain Management untuk membantu merancang strategi pelaksanaan Supply Chain Management,yakni :

  1. Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.
  2. Menyesuaikan kebutuhan pelanggan dilihat melalui kebutuhan logistik.
  3. Mengamati pasar,melakukan riset mengenai perencanaan kebutuhan untuk mengetahui sumber daya yang optimal.
  4. Menyusun tingkatan produk yang paling dibutuhkan oleh konsumen agar dapat ditindaklanjuti perencanaannya oleh supplier dan produsen.
  5. Mengelola supplier dan Supply Chain untuk dapat mendeteksi pengeluaran yang dapat ditekan agar anggaran dapat diproses untuk urgensi keperluan lainnya.
  6. Memanfaatkan teknologi guna mengefisiensikan kinerja dan pengambilan keputusan dengan gambaran yang jelas dari mulai informasi sampai perancagan produk.
  7. Melakukan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan ataupun komponen yang terlibat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.

Komponen Dari Supply Chain Management

Pada komponen Supply Chain terbagi menjadi 3 yakni :

  • Upstream Supply Chain

Bagian ini meliputi kegiatan perusahaan dengan supplier (memproduksi, merakit, penyedia layanan) serta kegiatan utama pada Upstream Supply Chain ialah pengadaan.

  • Internal Supply Chain

Pada bagian Internal Supply Chain mencakup semua proses yang digunakan dalam mengubah input yang diterima dari supplier menjadi output atau hasil produksi. Serta fokus utama dalam bagian ini adalah manajemen produksi, manufaktur, dan pengendalian persediaan.

  • Downstream Supply Chain 

Pada bagian Downstream Supply Chain meliputi semua aktivitas proses pengiriman produk kepada konsumen atau pemakai terakhir. Serta  kegiatan utama pada bagian ini adalah  distribusi, pergudangan, transportasi, dan layanan purna jual.

Contoh Software Supply Chain Management

Berikut ini contoh aplikasi internet dalam konteks Supply Chain Management,antara lain :

  • Electronic Procurement (e-Procurement) 

Aplikasi ini menggunakan model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek seperti e-Auction.E-Procurement merupakan suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik.

Dengan software e-Procurement proses memverifikasi supplier akan terpenuhi lebih cepat dan sederhana.Pada model ini perusahaan dapat memilih supplier yang menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu.Supplier dengan harga rendah akan dianggap menang.Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.

  • Electronic Fulfillment (e-Fulfilment) 

Kegiatan ini yakni menerima order dari pelanggan (telepon,fax,e-mail atau web based ordering),mengelola transaksi termasuk proses pembayaran,manajemen gudang meliputi pengendalian persediaan produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum,manajemen transportasi,komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan,dukungan teknis serta kegiatan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari konsumen.

Sekian artikel ini,semoga bermanfaat 🙂

5/5 - (1 vote)
feni

Recent Posts

Perbedaan Antara Windows VS Linux

Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…

8 hours ago

Beberapa CMS Forum Diskusi Online Terbaik Yang Dapat Digunakan

Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…

11 hours ago

Rekomendasi Proxy Gratis Serta Kelebihan Dan Kekurangannya

Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…

11 hours ago

Ketrampilan Yang Harus Dikuasai Oleh Business Intelligence Profesionall

3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…

2 days ago

Google Webmaster Tools : Pengertian, Cara Menggunakan, Fitur-Fiturnya

Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…

3 days ago

PENJELASAN RAM PADA KOMPUTER DAN RAM DI HOSTING

Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…

3 days ago