HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
software

Pelajari Cara Bekerja Dengan Command Rsync

Dalam tutorial ini, kami membuat dua direktori di desktop Linux dan menamainya “original” dan “duplicate“. Direktori original berisi tiga gambar, tetapi direktori duplikatnya kosong.

Sekarang mari kita pahami bagaimana rsync dapat meningkatkan produktivitas Anda. Untuk membuat dua direktori pengujian, gunakan perintah berikut:

cd ~
mkdir original
mkdir duplicate
touch original/file{1..3}

Jika ingin memeriksa lagi, jalankan perintah Is untuk melihat semuan file dalam direktori:

ls original

Hasilnya akan terlihat seperti ini:

file1
file2
file3

Saat Anda menambahkan perintah Is ke direktori duplicate, hasilnya adalah nihil atau kosong.

Menambahkan perintah berikut ke command line akan menyalin atau menyinkronkan semua file di direktori original ke direktori duplicate.

rsync original/* duplicate/

*menginstruksikan command rsync untuk menyinkronkan semua yang ada di direktori original dengan direktori duplicate. Jika Anda menempatkan gambar atau file baru di folder asli dan menjalankan command yang sama lagi, hanya gambar baru yang akan disalin ke direktori tujuan.

Fitur ini mudah digunakan saat menyalin file melalui jaringan dengan bandwidth terbatas.

Perintah Rsync yang Paling Umum Digunakan

Di bawah ini adalah daftar perintah yang paling umum digunakan untuk rsync:

Mengaktifkan mode arsip.

-a, --archive

Menampilkan kemajuan proses secara visual.

-v, --verbose

Hasil dengan format yang dapat dibaca (human-readable format).

-h, --human-readable format

Meng-compress data file pada saat transfer.

-z, --compress

Menyalin data secara rekursif.

-r

Cara Menggunakan Perintah Rsync dengan Subdirektori

Perhatikan bahwa command di atas hanya menyalin file dari direktori utama folder original dan bukan dari subdirektorinya. Jika Anda juga ingin menyalin subdirektori, gunakan perintah berikut:

rsync -r original/ duplicate/

Opsi -r (–recursivememberitahu rsync untuk menyalin semuanya dari folder original, termasuk subdirektori.

Modifier / digunakan setelah original untuk memberitahu rsync agar meng-copy konten direktori original ke direktori duplicate.

Cara Menyinkronkan File

Jika Anda ingin mensinkronisasikan file – salin file di folder tujuan ke folder original, lalu gunakan command berikut:

rsync -r original duplicate/

Dengan menjalankan command ini diyakini bahwa folder original maupun yang duplicate akan tetap memuat file yang sama.

Cara Menggabungkan Command Rsync

Opsi lain yang berguna adalah -a (–archive), yang dapat digabungkan dengan berbagai command. Artinya, command ini tidak hanya dapat menyalin file, tetapi juga menyalin permission, mengubah waktu, dan data lainnya.

Untuk menggunakan -a, commandnya adalah sebagai berikut:

rsync -av --dry-run  Original/ Duplicate/

Jangan khawatir. Hanya terlihat rumit di luarnya saja. Mari kita memahami lebih lanjut.

Command ini hanya menampilkan file yang akan disalin tanpa melakukan perubahan apa pun. Anda dapat menggunakan command ini untuk mendapatkan daftar file yang akan disalin. Jika Anda ingin menyalin semua file, jalankan kembali command without —dry-run.

—dry-run (atau-n) memberitahu rsync untuk melakukan uji coba tanpa perubahan apa pun.

Opsi Lain untuk Perintah Rsync

-a mengaktifkan mode arsip

-v (–verbose) ditambahkan ke -a untuk membuat -av dalam command dan meningkatkan mode verbose. Dengan kata lain, -v akan memberikan visual output yang menunjukkan kemajuan proses yang sedang berjalan. Tampilan perintahnya seperti ini:

rsync -av original/ duplicate/

Jika Anda ingin menyinkronkan dua folder, namun ingin menghapus item di folder duplicate yang tidak ada di folder original, tambahkan –delete, seperti ini:

rsync -av --delete  original/ duplicate/

Saat menyinkronkan dua folder, Anda dapat mengecualikan file atau subdirektori tertentu (exclude). Cukup tambahkan perintah -exclude=. Jika Anda ingin mengecualikan banyak file, pisahkan file dengan koma.

rsync -av --exclude=file1,file2 original/ duplicate/

Pada saat sinkronisasi berlangsung, Anda bisa menyertakan (include) file atau subdirektori tertentu. Cukup tambahkan -include=. Di sisi lain, command ini dapat dijalankan bersamaan dengan -exclude=. Misalnya, command berikut mencakup semua file yang dimulai dengan huruf L dan mengecualikan semua file lainnya:

rsync -av --include=L* --exclude=* original/ duplicate/

Rysnc juga memungkinkan Anda mengatur ukuran file yang akan disinkronkan. Jalankan dengan command -max-size ini:

rsync -av --max-size=10k original/ duplicate/

Command variabel terakhir yang dibahas di sini adalah -z (–compress). Command ini menggabungkan file yang ditransfer melalui jaringan. Sebagai bonus, saya akan menunjukkan cara memindahkan data darisource server satu ke source server lainnya. Command nya akan terlihat seperti ini:

rsync -za ~/Desktop/Original edward@192.168.22.90:~/tmp/

Seperti disebutkan di atas, -z meng-compress file, -a, atau hanya menambahkan a ke -z, akan menjamin semua permission tersalin.

~/Desktop/Original adalah sourcenya. Source tersebut adalah direktori lokal – yang mana berada pada perangkat yang Anda masuki, dan terakhir edward@192.168.22.90:~/tmp/ mengindikasikan destinasinya. edward@192.168.22.90 adalah alamat server remote yang dialamatkan, sedangkan :~/tmp/ menunjukkan folder spesifik pada perangkat tersebut.

Cara Menambahkan Progress Bar

Untuk menggabungkan opsi -progress dan -partial, tambahkan -P. Opsi ini akan menampilkan progress bar untuk file yang ditransfer dan memungkinkan Anda melanjutkan transfer file yang terputus.

rsync -azP [SRC] [DEST]

Hasilnya adalah sebagai berikut:

sending incremental file list
./
file1
         0 100% 0.00kB/s 0:00:00 (xfer#1, to-check=1/3)
file2
         0 100% 0.00kB/s 0:00:00 (xfer#2, to-check=2/3)
file3
         0 100% 0.00kB/s 0:00:00 (xfer#3, to-check=3/3)

Jika Anda menjalankan perintah itu lagi, hasil yang akan ditampilkan lebih sedikit. Ini karena tidak ada yang berubah. Hasilnya akan terlihat seperti berikut ini:

sending incremental file list
send 26 bytes received 5 bytes 1200.00 bytes/sec
total size is 0 speedup is 0.00

Jika Anda hanya ingin mentransfer file tertentu, jalankan perintah berikut:

touch original/file{1..5}
rsync -azP [SRC] [DEST]

Hasilnya mungkin tidak akan jauh berbeda dari sebelumnya. Namun, satu-satunya file yang ditampilkan adalah file yang tercantum dalam kurung kurawal.

Cara Membuat Backup Rsync

Untuk membuat cadangan atau backup rsync, sertakan -backup dalam perintah -dir. Ini memungkinkan Anda menentukan lokasi penyimpanan file backup Anda.

rsync -a --delete --backup --backup-dir=/path/to/backup /path/to/SRC [DEST]
5/5 - (1 vote)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Fungsi dan Cara Kerja MongoDB yang Perlu Anda Ketahui

MongoDB merupakan sistem manajemen basis data berbasis dokumen yang memakai JSON (JavaScript Object Notation) untuk…

4 hours ago

Kulik Bersama Penjelasan Proforma Invoice Hingga Perbedaan Dengan Invoice

Sekarang Anda telah memilih barang yang ingin Anda beli, Anda harus segera menyelesaikan pembayaran Anda.…

5 hours ago

Mengenal Big Data: Karakteristik dan Tantangan dalam Penggunaan

Di era digital, big data menjadi konsep yang sering dibicarakan. Big data merupakan salah satu…

6 hours ago

Cek Plugin WordPress Ini Cari Tahu Apa Yang Anda Butuhkan

Masih dengan plugin WordPress terbaik, yuk simak selangkapnya di artikel berikut ini. 1. LiteSpeed Cache…

6 hours ago

GUI: Cara Mudah Berinteraksi dengan Teknologi

GUI merupakan antarmuka untuk berinteraksi dengan komputer, website, aplikasi, atau perangkat lain. Semula, interaksi hanya…

1 day ago

Membuat Website Multisite Yang Berbasis WordPress

Pernahkah Anda membutuhkan website dengan 1 dashboard utama dan 1 domain yang terhubung ke beberapa…

1 day ago