HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Cache: Pengertian, Fungsi, beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Cache adalah proses yang digunakan browser dan aplikasi untuk menyimpan informasi. Kamu pasti pernah menghapus riwayat di browser, bukan? Saat menghapus riwayat, pasti ada frasa “Bersihkan Cache”. Misalnya, jika kamu ingin menghapus riwayat di Chrome, kamu pasti akan diberi pilihan untuk menghapus gambar dan file yang disimpan dalam cache. Proses ini biasanya digunakan untuk melindungi privasi atau menghemat ruang penyimpanan. Namun, jika kamu belum yakin apa itu cache dan perlu memahami apa itu cache, yuk kita bahas bersama.

Apa Itu Cache?

Istilah “cache” berasal dari bahasa Perancis yang berarti “tempat sembunyi”. Cache adalah proses menyimpan data sementara sehingga website, browser, atau aplikasi tidak perlu mengunduh data tersebut berulang kali. Dikutip dari Wikipedia, cache adalah mekanisme penyimpanan data sekunder berkecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data/instruksi yang sering diakses.

Mekanisme tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan transfer data dengan menyimpan data yang pernah diakses dalam cache sehingga memungkinkan pengoperasian dilakukan lebih cepat saat mengakses data yang sama. Data ini biasanya berupa gambar, teks, ikon, font, dan lain sebagainya, yang merupakan hasil browsing di internet. Jadi, jika kamu ingin membuka kembali website tersebut, prosesnya akan lebih cepat meskipun koneksi internet kamu lambat.

Cache berbeda dengan cookies. Cache adalah file sementara berupa data gambar, teks, ikon, font, dan lain sebagainya. Sedangkan, Cookies adalah sesuatu yang dihasilkan dari website dan disimpan di komputer user. Cookies dirancang untuk memungkinkan website mengingat riwayat akses. Misalnya, mengingat apa yang ditambahkan ke keranjang belanja, aktivitasuser, halaman terakhir yang diakses, dan username serta password login.

Saat kamu berkendara ke tempat baru untuk pertama kalinya, otak akan menyimpan informasi tentang perjalanan tersebut. Di lain waktu, saat kamu kembali ke lokasi tersebut, kamu akan menggunakan informasi yang tersimpan di otak tersebut untuk mengidentifikasi beberapa lokasi sehingga akan sampai ke sana lebih cepat. Fungsi ini sama dengan cache. Saat kamu mengunjungi website untuk pertama kalinya, browser akan menyimpan informasi yang membantu perangkat mengakses website tersebut dengan lebih efisien untuk kunjungan selanjutnya.

Ada banyak cara untuk menyimpan data dalam cache, namun biasanya pemilik website harus mengatur header pada data tersebut. Ini nantinya yang akan memberitahu komputer bahwa user tersebut bisa dicache. Pemilik website menetapkan instruksi caching sehingga browser mengetahui apa yang harus diunduh. Intruksinya juga harus mencakup bagaimana dan di mana file-file tersebut disimpan sementara.

Kamu bisa mengubah kebijakan secara manual tentang apa yang bisa di-cache dan apa yang tidak bisa di-cache. Kamu juga bisa mengatur kebijakan untuk mengatur preferensi dan menghapus semua cache di file sementara kapan saja.

Fungsi & Manfaat Caching

Caching membantu membuat aplikasi lebih cepat dan efisien dengan menyimpan data secara lokal. Di browser, data cache adalah informasi yang membuat website memuat lebih cepat dengan cara mengakses data di folder lokal secara cepat. Sehingga tanpa adanya cache, user pasti akan lebih sering meninggalkan website jika terlalu lama memuatnya. Oleh karena itu, penggunaan cache merupakan cara penting bagi pemilik website untuk meningkatkan pengalaman user.

Selain itu, caching mencegah server mengirimkan ulang semua sumber daya setiap kali pengguna mengakses halaman. Hal ini tentu mengurangi beban server dan mempercepat respons server terhadap permintaan pengguna. Caching juga membantu menghemat bandwidth karena sumber daya tidak harus diunduh ulang setiap kali pengguna mengakses halaman yang sama. Ini sangat berguna jika kamu memiliki koneksi internet yang lambat atau kuota terbatas.

Kelebihan & Kekurangan Cache

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kelebihan caching adalah menghemat waktu karena kamu tidak perlu lagi menunggu lama untuk membuka program atau website tertentu, tentu hal ini juga berdampak pada meningkatnya kinerja penelusuran web.

Meskipun caching dapat meningkatkan kinerja penelusuran web, akan tetapi caching juga dapat membuat kamu lebih rentan terhadap peretas. Hal ini dikarenakan, halaman web dalam cache di browser, biasanya berisi informasi rahasia dan sensitif. Artinya, secara teori, kredensial autentikasi atau informasi pelanggan dapat diretas.

Masalah lainnya adalah jika browser dibiarkan tanpa pengawasan, pengguna lain yang dapat mengakses komputer kamu bisa menggunakan riwayat sebelumnya dari cache browser. Selain itu, kemungkinan terjadinya informasi tidak terbarukan. Jika data berubah di server, namun versi lama tetap ada di cache, pengguna mungkin akan melihat informasi yang tidak akurat.

Jenis Cache

Berikut ini adalah jenis-jenis cache yang perlu kamu ketahui, antara lain :

  • Cache Hardware

Cache hardware adalah jenis cache yang terletak di tingkat perangkat keras sistem komputer. Cache ini dirancang untuk menyimpan data atau instruksi yang sering digunakan secara lokal sehingga dapat diakses lebih cepat daripada harus mengambil data atau instruksi tersebut dari sumber yang lebih lambat, seperti RAM (Random Access Memory) atau penyimpanan utama seperti hard drive.

Terdapat beberapa tingkat cache di dalam sistem komputer, yaitu L1, L2, dan L3, yang masing-masing terintegrasi ke dalam arsitektur prosesor pada tingkat yang berbeda.

  • Cache Software

Cache software adalah jenis cache di tingkat perangkat lunak yang digunakan oleh sistem operasi atau aplikasi untuk menyimpan salinan data atau hasil komputasi yang sering digunakan. Caching software dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja sistem dengan menyediakan akses lebih cepat ke data yang sering diakses daripada mengambil data dari sumber yang lebih lambat, eperti penyimpanan utama atau jaringan.

Cache dalam web browser yang kita kenal adalah contoh jenis cache perangkat lunak. Cache software menawarkan manfaat serupa dengan cache hardware dalam meningkatkan kinerja dan respons sistem. Namun, manajemen cache software juga memerlukan perhatian khusus untuk memastikan konsistensi data dan pengelolaan sumber daya yang efektif.

  • Cache Browser

Cache browser adalah mekanisme penyimpanan sementara yang terdapat dalam web browser. Fungsinya untuk menyimpan salinan sumber daya web, seperti gambar, style sheet, skrip JavaScript, dan halaman web secara lokal di perangkat pengguna. Dengan menyimpan salinan ini secara lokal, cache browser memungkinkan pengguna mengakses halaman web berikutnya lebih cepat karena tidak perlu mengunduh lagi beberapa sumber daya dari server.

Nah, itulah beberapa hal tentang cache. Semoga bermanfaat!

5/5 - (1 vote)
Dwi H

Recent Posts

Park Domain: Cara Mudah Mengarahkan Domain Tambahan ke Website Utama

Dalam pengelolaan website dan domain, terdapat berbagai fitur yang disediakan oleh layanan hosting untuk memudahkan…

15 hours ago

Teknologi Disruptif di Pendidikan: Membangun Masa Depan yang Inovatif

Di era digital saat ini, teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk…

15 hours ago

Panduan Lengkap setting CDN QUIC Cloud di plugin litespeed cache WordPress

Salah satu cara untuk mempercepat akses situs web adalah dengan memanfaatkan CDN. Terdapat beberapa opsi…

17 hours ago

Mengenal Fixed Wireless Access: Solusi Terbaik untuk Konektivitas di Daerah Terpencil

Dalam era digital saat ini, akses internet yang cepat dan stabil telah menjadi kebutuhan pokok…

17 hours ago

Inovasi Cloudflare: Perlindungan Baru untuk Keamanan Digital yang Lebih Baik

Di era digital yang serba cepat ini, keamanan web menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Salah…

20 hours ago

Panduan Cara Mengaktifkan Telnet di Windows 10 dan Windows 11

Telnet merupakan protokol jaringan yang memungkinkan pengguna untuk mengakses serta mengendalikan perangkat dari jarak jauh…

20 hours ago