(0275) 2974 127
Tentu saja, jika kamu ingin membuat website, kamu harus mendaftarkan nama domain terlebih dahulu. Namun, mungkin ada beberapa kendala dalam mendaftarkan nama domain. Hal ini biasanya terjadi karena nama domain sudah menjadi milik orang lain.
Jika hal tersebut terjadi, kamu tidak harus langsung mengubah pilihan karena kamu bisa cek pemilik domain terlebih dahulu. Sekalipun suatu nama domain sudah menjadi milik orang lain, namun tetap dapat diambil alih. Oleh karena itu, cek dulu pemilik domainnya.
Sebelum membeli domain, sebaiknya periksa terlebih dahulu apakah nama domain tersebut sudah menjadi milik orang lain atau belum. Jika sudah, sebaiknya kamu segera mencari tahu siapa pemilik domain tersebut dan mengetahui siapa yang harus dihubungi mengenai hal ini.
Nah, berikut adalah cara cek pemilik domain yang bisa kamu coba:
Memiliki domain tentunya lebih mudah jika pemiliknya membelinya sebagai investasi, yaitu dengan kemampuan untuk menjualnya kembali kepada orang lain. Jadi, mulailah dengan cek siapa pemilik website tersebut.
Apabila memang pemilik mengumumkan domainnya akan dijual, mereka biasanya memberikan informasi kontak dan formulir yang harus segera diisi. Dalam beberapa kasus, informasi kontak dapat ditemukan di halaman “Tentang Situs Website” meskipun domain sedang digunakan secara aktif.
Jika kamu cukup beruntung mendapatkan nama domain menggunakan langkah ini maka kamu tidak perlu melakukan dua langkah berikutnya.
Siapapun yang mendaftarkan nama domain, pasti akan dicatat untuk mengumpulkan informasi kontak. Informasi tersebut kemudian dikirim ke direktori WHOIS, yang di dalamnya berisi informasi tentang operator setiap website. Oleh karena itu, langkah selanjutnya untuk cek pemilik domain adalah dengan memeriksa direktori WHOIS.
Untuk mengetahui siapa pemilik domain menggunakan direktori WHOIS, kamu bisa masukkan nama domain yang kamu cari atau gulir ke bawah untuk menemukan semua data yang tercantum di direktori WHOIS untuk domain tersebut.
Data yang tercantum biasanya mencakup informasi kontak pemilik domain. Meskipun terkadang data yang ditampilkan tidak selalu lengkap, namun informasi tentang pendaftar domain dan tanggal kedaluwarsanya selalu ditampilkan. Jadi, ini juga akan memberi tahu kamu apakah domain akan segera diperpanjang. Jika ya, kamu mungkin bisa mendapatkannya lebih murah dibandingkan membelinya langsung saat masa berlakunya sudah habis.
Banyak pendaftar yang kini menawarkan privasi nama domain sehingga informasi pribadi pemiliknya tidak terdaftar di direktori WHOIS. Tentu saja ini berarti pemiliknya tidak bisa diketahui langsung melalui direktori WHOIS. Namun jangan khawatir, kamu tetap bisa mengetahui siapa pendaftar domain tersebut.
Caranya, kunjungi webiste pendaftar domain dan temukan informasi kontak. Hubungi atau kirim email untuk memberi terkait domain yang ingin kamu beli dan minta pemiliknya memberikan rinciannya.
Nah, negitulah cara mengetahui siapa pemilik domain website. Tapi bukan itu saja, diperlukan beberapa langkah lagi untuk menghubungi pemilik domain.
Setelah kamu mengetahui informasi pemilik domain, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan selanjutnya, yaitu.
Jika salah satu langkah di atas mengarahkan kamu ke pemilik website, sebaiknya segera hubungi pemiliknya. Silakan kirim email kepada mereka untuk memberi tahu bahwa kamu tertarik untuk membeli nama domain.
Pastikan email yang kamu kirim, dikirimkan secara profesional agar tidak terlihat sebagai spam. Setidaknya kamu memiliki alamat Gmail yang sedikit lebih formal. Harap pastikan email yang kamu kirim berisi, sebagai berikut:
Kamu harus memberikan informasi kontak pribadi yang jelas dan lengkap, baik berupa email maupun nomor telepon. Ini dilakukan agar mereka dapat dengan mudah menghubungi kamu.
Selanjutnya, harap tunjukkan juga di email kamu bahwa kamu bersedia membayar untuk nama domain tersebut. Hal ini karena pemilik domain lebih cenderung merespons jika mereka mengetahui bahwa itu adalah tawaran bisnis.
Satu-satunya cara untuk meyakinkan pemilik domain bahwa kamu serius ingin membelinya adalah dengan menunjukkan legitimasi. Contohnya, seperti tautan ke websiye yang sudah kamu jalankan atau ke profil LinkedIn.
Namun, ada kemungkinan besar juga bahwa setelah menyelesaikan semua langkah ini, pemilik domain tidak ingin menjual domainnya atau hanya menerima harga lebih tinggi dari yang kamu tawarkan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mempertimbangkan ekstensi nama domain yang berbeda. Apabila .com sudah digunakan, opsi nama domain lain, seperti .net atau .co mungkin masih tersedia.
Nah, itulah cara cek pemilik domain yang bisa kamu coba. Semoga bermanfaat!
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…
Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis Untuk memahami website statis dan website dinamis ini tidak…
Seiring berkembangnya teknologi digital dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia, banyak bermunculan aplikasi-aplikasi baru. Platform e-commerce…
Pahami Cara Membuat Website E-commerce Pada artikel ini Anda akan mendapatkan penjelasan tentang apa itu…