Mengenal Cost Benefit Analysis (CBA) : Pengertian dan Cara Kerjanya
Bagi banyak bisnis pemula yang baru memulai perjalanan mereka kuatir apakah upaya pemasaran dan budget mereka telah tepat guna. Akan sangat wajar juga jika mereka tidak tidak yakin apakah keputusan tertentu adalah yang terbaik untuk bisnis mereka. Tidak hanya itu saja, bisnis pemula bisa saja mempertanyakan apakah proyek yang diusulkan akan sepadan dengan usaha dan sumber daya yang mereka keluarkan.
Banyak hal lainnya yang membuat bisnis baru kuatir karena mereka harus mempertimbangkan untuk membuat perubahan pada bisnis, pemasaran, atau strategi penjualan. Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan batuan analisis bisnis lebih khususnya lagi dengan melakukan cost benefit analysis (CBA).
Apa Itu Cost Benefit Analysis?
Cost benefit analysis merupakan proses pembandingan biaya yang diperhitungkan dengan manfaat yang berhubungan erat dengan penentuan keputusan, untuk menetapkan apakah keputusan yang ditentukan itu sesuai atau tidak dari sudut pandang bisnis.
Sedangkan yang dimaksud dengan biaya yaitu kelemahan-kelemahan yang berpotensi muncul dari keputusan yang ditentukan. Dengan kata lain, cost benefit analysis dapat diartikan sebagai metode penghitungan seluruh biaya dari sebuah kegiatan bisnis atau sebuah keputusan.
Jika dari analisis itu ditemukan bahwa benefit lebih tinggi dari cost atau biaya, maka dapat dikatakan keputusan tersebut sudah tepat. Adapun jika biaya lebih besar dari manfaat, keputusan tersebut berarti mesti ditinjau kembali.
Metode tersebut merupakan cara penentuan keputusan berdasarkan data yang paling banyak diterapkan. Baik oleh sebuah perusahaan yang besar ataupun start up. Namun, secara umum, metode ini juga dapat digunakan untuk menentukan keputusan yang tidak berkaitan dengan perusahaan atau bisnis.
Istilah cost benefit analysis digunakan pertama kali oleh Jules Dupuit; seorang insinyur asal Prancis lewat artikel yang ditulisnya tahun 1848 dengan judul On the Measurement of the Utility of Public Works.
Ia menggunakan konsep dasar ini untuk menghitung jumlah korban runtuhnya jembatan yang sedang dibangun dirinya. Dupuit kemudian menggarisbawahi konsep-konsep dari evaluasinya, dan kemudian diperbaiki dan menjadi populer pada akhir tahun 1800-an oleh seorang ekonom Inggris, Alfred Marshall.
Biaya yang terlibat dalam CBA termasuk hal-hal berikut ini :
- Biaya langsung, seperti ongkos tenaga kerja langsung yang terlibat dalam produksi, inventaris, bahan mentah, dan biaya produksi.
- Penghitungan biaya tidak langsung, termasuk listrik, biaya overhead dari manajemen, sewa, utilitas.
- Biaya keputusan tidak berwujud, seperti dampak pada pelanggan, karyawan, atau waktu pengiriman.
- Serta biaya peluang seperti investasi alternatif, pembelian pabrik versus pembangunannya.
- Biaya risiko potensial seperti risiko regulasi, persaingan, dan dampak lingkungan.
Cara Kerja Cost Benefit Analysis
Berikut adalah daftar dan penjelasan tahap kerja cost benefit analysis yang perlu diketahui :
1. Bentuk kerangka perencanaan
Melansir laman Net Suite, langkah pertama yang perlu diikuti untuk melaksanakan cost benefit analysis adalah membentuk kerangka perencanaan. Di sini harus menetapkan poin-poin dasar, pendukung, dan krusial yang perlu dipenuhi demi menunjang proses analisis.
Setelah itu, pastikan pada setiap poin tersebut bahwa besaran biaya dan manfaat yang diperoleh perusahaan sudah terkandung. Hal ini dapat mengurangi risiko kegagalan dalam proses CBA perusahaan.
2. Identifikasi biaya dan manfaat
Hal berikutnya yang perlu dilakukan perusahaan dalam proses cost benefit analysis adalah identifikasi biaya dan manfaat. Sejatinya, terkait rincian biaya perlu mencantumkan hal yang berupa anggaran perencanaan, pelaksanaan, dan finalisasi produk.
Sementara itu, untuk manfaat bisa memasukkan hal seperti perkiraan target pasar yang diperoleh, dan prediksi penjualan yang dapat tercapai. Lalu nanti perlu membandingkan apakah rincian biaya bakal sesuai dengan prediksi keuntungan atau tidak. Jika tidak, evaluasi proyek perlu dilakukan kembali secara saksama.
3. Tetapkan besaran uang pada anggaran
Selanjutnya, menurut laman Investopedia, hal yang harus dilaksanakan perusahaan dalam cost benefit analysis adalah menetapkan besaran uang pada anggaran.
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan adalah menuliskan jumlah biaya dengan mata uang dan nominal yang jelas. Bila hal satu ini tidak dilakukan, nantinya perusahaan akan mampu untuk membandingkan keuntungan dan pengeluaran dengan mudah.
4. Tentukan hasil perhitungan CBA
Hal terakhir yang perlu dilakukan saat menjalankan cost benefit analysis adalah menentukan hasil perhitungannya. Perlu diingat bahwa ketika jumlah perkiraan biaya melebihi besaran manfaat yang diperoleh, perlu meninjau kembali segala analisis dan perencanaan proyek.
Namun, jika manfaat ternyata lebih besar dari modal anggaran, rencana perusahaan bisa dilaksanakan.
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cost Benefit Analysis Bagi Bisnis
Sebagai bagian dari pemasaran, tentu saja CBA membawa banyak manfaat karena ini juga bagian dari proses pengambilan keputusan sebuah bisnis. Meskipun begitu, ada juga beberapa potensi kerugian dan keterbatasan yang harus dipertimbangkan sebelum sepenuhnya mengandalkan analisis biaya manfaat ini.
1. Kelebihan dan Manfaat Cost Benefit Analysis
- Biaya langsung akan tenaga kerja langsung yang terlibat dalam manufaktur, persediaan, bahan baku, biaya manufaktur.
- Biaya tidak langsung mungkin termasuk listrik, biaya overhead dari manajemen, sewa, utilitas.
- Biaya tidak berwujud dari suatu keputusan, seperti dampak pada pelanggan, karyawan, atau waktu pengiriman.
- Biaya peluang seperti investasi alternatif, atau membeli pabrik dibandingkan jika bisnis membangun pabrik mereka sendiri.
- Biaya risiko potensial seperti risiko regulasi, persaingan, dan dampak lingkungan.
- Pendapatan dan penjualan yang lebih tinggi dari peningkatan produksi atau produk baru.
- Manfaat tidak berwujud, seperti peningkatan keselamatan dan moral karyawan, serta kepuasan pelanggan karena peningkatan penawaran produk atau pengiriman yang lebih cepat.
- Keunggulan kompetitif atau pangsa pasar yang diperoleh sebagai akibat dari keputusan tersebut.
2. Kekurangan Cost Benefit Analysis
- Sulit untuk memprediksi semua variabel
Meskipun analisis biaya manfaat dapat membantu menguraikan proyeksi biaya dan manfaat yang terkait dengan keputusan bisnis, namun sulit untuk memprediksi semua faktor yang dapat mempengaruhi hasil nantinya. Perubahan permintaan pasar, biaya bahan, dan lingkungan bisnis global terkadang dapat berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi, terutama dalam jangka panjang.
- Lebih cenderung bertumpu pada data
Jika mengandalkan data yang tidak lengkap atau tidak akurat untuk menyelesaikan analisis biaya manfaat, maka tentu saja hasil analisisnya juga akan tidak akurat atau tidak lengkap.
- Lebih sesuai untuk proyek jangka pendek dan menengah
Untuk proyek atau keputusan bisnis yang melibatkan kerangka waktu yang lebih lama, analisis biaya manfaat memiliki potensi yang lebih besar untuk meleset, karena beberapa alasan. Biasanya menjadi lebih sulit untuk membuat prediksi yang akurat semakin jauh melangkah.
Ada juga kemungkinan bahwa prakiraan jangka panjang tidak akan secara akurat memperhitungkan variabel seperti inflasi, yang dapat mempengaruhi keakuratan analisis secara keseluruhan.
- Menghilangkan elemen manusia
Sementara keinginan untuk menghasilkan keuntungan adalah tujuan utama sebagian besar perusahaan, ada alasan non-moneter lain yang mungkin diputuskan organisasi untuk mengejar proyek atau keputusan. Dalam kasus ini, mungkin sulit untuk meleburkan 2 perspektif, yakni perspektif moral atau manusia dengan kepentingan bisnis.
Contoh Formula Cost Benefit Analysis
Semua pengeluaran yang dikeluarkan bisnis harus benar-benar direncanakan serta dihitung secara seksama dengan formula perhitungan khusus. Output dari analisis biaya manfaat akan menunjukkan manfaat bersih yakni manfaat dikurangi biaya dari keputusan proyek. Sebagai contoh perhitungan formula adalah :
Membangun produk baru akan menelan biaya 100.000 dengan penjualan yang diharapkan 100.000 per unit (harga satuan = 2). Oleh karena itu, penjualan manfaat adalah 200.000. Perhitungan sederhana untuk CBA untuk proyek ini adalah 200.000 manfaat moneter dikurangi 100.000 biaya sama dengan manfaat bersih 100.000.