(0275) 2974 127
Storyboard adalah serangkaian sketsa yang mewakili pengambilan gambar yang direncanakan untuk membuat video, film, atau komersial. Biasanya, sebuah storyboard sering menyertakan arah untuk sudut kamera, pencahayaan dan transisi, bersamaan dengan dialog dan catatan lainnya. Sama seperti penulis yang baik, yang akan memulai artikel dengan membuat garis besar. Marketer yang baik, memulai video dengan membuat storyboard. Storyboard juga digunakan untuk film animasi. John Lasseter, Chief Creative Officer di Pixar menyebut storyboard adalah versi buku cerita komik. Meskipun storyboard yang dibuat tidak sedetail seperti yang digunakan oleh studio-studio film, storyboard adalah hal penting.
Storyboard memang merupakan langkah untuk video marketing juga memberikan manfaat yang memang dibutuhkan didalamnya, tetapi storyboard dapat membantu proses pembuatan video menjadi lebih mudah. Berikut ini adalah beberapa manfaat membuat storyboard untuk proses pembuatan video :
Membuat storyboard membantu untuk memadatkan semua ide yang muncul di kepala menjadi satu visi yang koheren dan disempurnakan.
Video mengharuskan untuk mengkoordinasikan banyak detail kecil namun penting. Karena ini, sulit untuk membuat video yang bagus dengan cepat. Semakin menyeluruh dapat merencanakan video, semakin baik hasil akhirnya.
Mungkin dapat membayangkan persis bagaimana agar video terlihat, tetapi mungkin sulit untuk menyampaikan ide kepada orang lain hanya dengan menggunakan kata-kata. Storyboard bisa menjembatani celah itu dan membantu tim atau klien untuk membayangkan jenis video yang ada dalam pikiran.
Berinvestasi dalam waktu dan upaya di depan dalam storyboard dapat menghemat lebih banyak waktu, energi dan frustrasi di kemudian hari. Jika memiliki storyboard yang bagus sebelum mulai syuting, maka dapat menghidupkan video lebih efisien, dan cenderung tidak akan membuat kesalahan atau membuang waktu pada ide-ide yang tidak berjalan dengan baik. Memiliki storyboard juga membuat pengeditan video akan lebih mudah.
Membuat storyboard memberikan berbagai manfaat sebagai berikut :
Dalam proses pembuatan video, storyboard berfungsi sebagai patokan atau acuan pembuatan. Dapat di ibaratkan skenario proses produksi yang akan dilakukan. Mulai apa saja adegan yang dibutuhkan, sudut pandang pengambilan adegan agar sesuai tujuan, hingga waktu pelaksanaan produksinya.
Jika sudah memiliki storyboard, proses pembuatan video bisa jadi lebih efisien karena sudah memiliki acuan dalam pembuatan video. Pada praktiknya, bisa menyiapkan apa yang diperlukan untuk berbagai kebutuhan visual yang dibutuhkan.
Misalnya, jika membutuhkan pencahayaan yang natural, itu artinya bisa mengatur pengambilan gambar pada siang hari. Atau, juga bisa menata kamera di sudut tertentu karena itulah angle yang tercatat di storyboard untuk beberapa adegan.
Storyboard juga sangat diperlukan bagi yang bekerja secara tim. Alasannya, bisa lebih mudah untuk menyampaikan ide-ide ke rekan tim lain. Selain itu, catatan yang detail akan membuat konsep video mudah dipahami.
Bahkan dengan storyboard juga bisa sekaligus mengevaluasi konsep video. Jika masih ada yang kurang sempurna, rekan kerja bisa memberi ide tambahan atau mengoreksi ide adegan dalam video tersebut.
Membuat storyboard bisa dibilang lebih simple daripada kedengarannya. Tidak perlu menjadi seseorang yang artistik atau tahu banyak tentang video untuk bisa membuat storyboard. Berikut ini adalah cara untuk membuat Storyboard, yaitu :
Langkah awal membuat storyboard adalah menentukan ide. Temukan ide video yang menarik, baik dari cerita atau value yang ditawarkan supaya upaya marketing tidak membosankan.
Cobalah lebih jeli dalam melihat keadaan saat ini dan mengambil cerita yang relevan dengan topik yang sedang trending. Misalnya, menjalani kehidupan new normal di tengah wabah Covid-19. Contohnya, seperti yang dilakukan Gojek. Upaya video marketing berupa sebuah video animasi dengan pesan agar tidak mudik di tengah wabah Covid-19. Konten video ini tentu cukup menarik perhatian audiens mengingat bisnis di bidang transportasi.
Jika sudah mendapatkan ide, tuliskan secara detail video apa yang nantinya akan dibuat.
Setelah menentukan tujuan video bisa mulai mengumpulkan ide sebanyak-banyaknya. Tulis semua ide yang muncul, baik yang bagus maupun tidak. Selain itu juga bisa menggunakan langkah ini untuk menggabungkan ide-ide yang ada. Kalau bekerja dalam tim, ajak semua member tim untuk melakukan brainstorm bersama. Biasanya, ide-ide yang muncul akan lebih fresh.
Setelah memiliki ide tentang apa yang akan ada di video, coba mulai sketch timeline video. Tentukan bagian pembuka, permasalahan, solusi, dan CTA.
Selain itu juga bisa mengatur sendiri timeline video sesuai jenis konten dan tujuan. Sebagai gambaran bisa melihat contoh di bawah ini :
Dengan membuat timeline bisa lebih tepat dalam merencanakan isi konten video marketing tersebut. Jika pesan mudah dipahami, upaya promosi pun bisa berjalan optimal.
Menyiapkan template untuk membuat storyboard. Template storyboard yang baik setidaknya memiliki kolom judul, kolom visual dan kolom deskripsi. Namun, sesuaikan juga dengan kebutuhan video yang akan dibuat.
Untuk memudahkan maka akan berikan contoh template storyboard seperti berikut :
Selain bisa menambahkan kolom untuk catatan tentang angle kamera atau setting, detail adegan, dan lainnya. Intinya, tuangkan ide-ide yang ada dalam kepala pada sketsa ini.
Langkah yang sama bisa dilakukan ketika menggunakan software seperti Canva atau Boords.
Setelah menyiapkan template storyboard, sekarang saatnya menggambar ide. Jika ingin menggunakan cara manual bisa menggunakan potongan gambar majalah atau koran. Lalu, tempelkan pada template storyboard yang sudah disiapkan.
Kalau menggunakan software, langkahnya lebih intuitif. Tinggal memilih gambar sesuai kebutuhan lalu letakkan pada template.
Pilihan gambar pada software storyboard cukup banyak, mulai dari tempat indoor atau outdoor, karakter, hewan, dan gambar lainnya. Setelah selesai bisa simpan storyboard yang dibuat.
Untuk memastikan storyboard mudah dipahami, tambahkan detail adegan pada tiap gambar. Misalnya nama adegan, dialog, penjelasan adegan. Dengan informasi ini akan lebih mudah ketika proses membuat video atau untuk berdiskusi dengan tim lain.
Jika ingin lebih detail juga bisa menambahkan penjelasan lain pada setiap thumbnail. Misalnya, ada teks atau deskripsi pada detik atau menit tertentu.
Singkatnya, sesuaikan proses pembuatan storyboard ini dengan kebutuhan. Jika ide video sangat kompleks, berikan informasi lebih rinci.
Setelah storyboard siap, tugas belum selesai. Sebab masih perlu melakukan tahap revisi. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua elemen sudah lengkap.
Jika bekerja dalam sebuah tim, mintalah rekan untuk memeriksa dan memberikan masukan. Tidak hanya pada alur cerita dan keterangan yang diberikan, tapi juga memastikan video yang akan dibuat sesuai dengan tujuan promosi.
Untuk memberikan gambaran tentang storyboard akan memberikan beberapa contohnya dari beberapa brand ternama berikut ini :
Salah satu brand yang menggunakan storyboard untuk video marketing adalah B&Q, sebuah brand peralatan dan bahan dekorasi ruangan. Ide ceritanya adalah bagaimana B&Q menawarkan solusi untuk mendekorasi ruangan agar lebih berwarna.
Pada storyboard, direncanakan opening dengan gambar tokoh Zebra dengan background berwarna-warni. Hal ini mampu diwujudkan pada hasil akhir video. Bedanya, dilakukan penyesuaian pada setting yang menggunakan cahaya masuk dari jendela dengan dinding yang mengekspos beberapa foto.
Pada tahap problem-solution, sang tokoh utama menjelaskan bagaimana rumahnya kurang menarik karena hanya hitam putih. Hal ini digambarkan secara detail di storyboard yang dibuat. Mulai dari pergi ke toko cat hingga proses pengecatan rumah.
Contoh brand lain yang menggunakan storyboard untuk video marketing adalah game Candy Crush. Ide cerita adalah memainkan game dalam kehidupan nyata.
Pada storyboard, dirancang adegan saat tokoh utama bertemu dengan maskot Jelly Queen. Penggambaran maskot pada storyboard tentu memudahkan dalam pengerjaan video. Dalam hal ini, sang maskot akhirnya diwujudkan dalam bentuk animasi.
Selanjutnya, cerita berjalan dimana sang tokoh dan maskot memainkan game di dunia nyata. Itulah inti pesan yang disampaikan.
Begitu pun demikian, hasil akhir video menggunakan beberapa penyesuaian dari ide storyboard. Misalnya, tokoh utama yang figurnya berbeda dan background CTA yang bukan serial view tapi landscape dengan fokus sunset.
Video marketing milik Honda ini juga menggunakan storyboard. Konsep video ini sangatlah sederhana, yaitu menampilkan beberapa mobil melintasi tebing dengan background lagu yang sesuai dengan tagline perusahaan tersebut: “The Power of Dream”.
Untuk memastikan pesan tersampaikan dengan baik, storyboard tersebut menampilkan bagaimana susunan lirik dalam lagu tersusun per adegan. Hasilnya, realisasi video di tiap kemunculan lirik bisa lebih terencana dengan baik.
Selain itu detail lain juga ditampilkan lebih rapi, mulai dari warna mobil yang melintasi setiap lirik lagu, latar tempat video, hingga jumlah mobil yang muncul di akhir video.
Pengertian Jaringan Komputer dan Topologi Jaringan Artikel ini akan menjelaskan apa itu jaringan komputer dan…
Jika Anda berkecimpung dalam dunia digital marketing, Anda mungkin sudah familiar dengan Google Analytics. Marketer…
Memahami Apa Itu Deface Website Sangat berbahaya jika tidak segera diperbaiki, karena dampak jangka panjang…
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
View Comments
aplikasi untuk buatnya apa, ya?