HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Cara Membuat Storyboard untuk video Marketing

Apa Itu Storyboard ?

Storyboard adalah serangkaian sketsa yang mewakili pengambilan gambar yang direncanakan untuk membuat video, film, atau komersial. Biasanya, sebuah storyboard sering menyertakan arah untuk sudut kamera, pencahayaan dan transisi, bersamaan dengan dialog dan catatan lainnya. Sama seperti penulis yang baik, yang akan memulai artikel dengan membuat garis besar. Marketer yang baik, memulai video dengan membuat storyboard. Storyboard juga digunakan untuk film animasi. John Lasseter, Chief Creative Officer di Pixar menyebut storyboard adalah versi buku cerita komik. Meskipun storyboard yang dibuat tidak sedetail seperti yang digunakan oleh studio-studio film, storyboard adalah hal penting.

Manfaat Membuat Storyboard

Storyboard memang merupakan langkah untuk video marketing juga memberikan manfaat yang memang dibutuhkan didalamnya, tetapi storyboard dapat membantu proses pembuatan video menjadi lebih mudah. Berikut ini adalah beberapa manfaat membuat storyboard untuk proses pembuatan video :

1. Storyboard membantu mengatur ide-ide.

Membuat storyboard membantu untuk memadatkan semua ide yang muncul di kepala menjadi satu visi yang koheren dan disempurnakan.

2. Storyboard membantu merencanakan video lebih efektif.

Video mengharuskan untuk mengkoordinasikan banyak detail kecil namun penting. Karena ini, sulit untuk membuat video yang bagus dengan cepat. Semakin menyeluruh dapat merencanakan video, semakin baik hasil akhirnya.

3. Storyboard membantu mengkomunikasikan ide-ide kepada orang lain.

Mungkin dapat membayangkan persis bagaimana agar video terlihat, tetapi mungkin sulit untuk menyampaikan ide kepada orang lain hanya dengan menggunakan kata-kata. Storyboard bisa menjembatani celah itu dan membantu tim atau klien untuk membayangkan jenis video yang ada dalam pikiran.

4. Storyboard membantu menyederhanakan semuanya.

Berinvestasi dalam waktu dan upaya di depan dalam storyboard dapat menghemat lebih banyak waktu, energi dan frustrasi di kemudian hari. Jika memiliki storyboard yang bagus sebelum mulai syuting, maka dapat menghidupkan video lebih efisien, dan cenderung tidak akan membuat kesalahan atau membuang waktu pada ide-ide yang tidak berjalan dengan baik. Memiliki storyboard juga membuat pengeditan video akan lebih mudah.

Mengapa Storyboard itu Penting ?

Membuat storyboard memberikan berbagai manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai Acuan Proses Pembuatan Video.

Dalam proses pembuatan video, storyboard berfungsi sebagai patokan atau acuan pembuatan. Dapat di ibaratkan skenario proses produksi yang akan dilakukan. Mulai apa saja adegan yang dibutuhkan, sudut pandang pengambilan adegan agar sesuai tujuan, hingga waktu pelaksanaan produksinya.

2. Membuat Proses Produksi Lebih Efisien.

Jika sudah memiliki storyboard, proses pembuatan video bisa jadi lebih efisien karena sudah memiliki acuan dalam pembuatan video. Pada praktiknya, bisa menyiapkan apa yang diperlukan untuk berbagai kebutuhan visual yang dibutuhkan.

Misalnya, jika membutuhkan pencahayaan yang natural, itu artinya bisa mengatur pengambilan gambar pada siang hari. Atau, juga bisa menata kamera di sudut tertentu karena itulah angle yang tercatat di storyboard untuk beberapa adegan.

3. Memudahkan Komunikasi.

Storyboard juga sangat diperlukan bagi yang bekerja secara tim. Alasannya, bisa lebih mudah untuk menyampaikan ide-ide ke rekan tim lain.  Selain itu, catatan yang detail akan membuat konsep video mudah dipahami.

Bahkan dengan storyboard juga bisa sekaligus mengevaluasi konsep video. Jika masih ada yang kurang sempurna, rekan kerja bisa memberi ide tambahan atau mengoreksi ide adegan dalam video tersebut.

Cara Membuat Storyboard

Membuat storyboard bisa dibilang lebih simple daripada kedengarannya. Tidak perlu menjadi seseorang yang artistik atau tahu banyak tentang video untuk bisa membuat storyboard. Berikut ini adalah cara untuk membuat Storyboard, yaitu :

1. Tentukan Ide Video Marketing 

Langkah awal membuat storyboard adalah menentukan ide. Temukan ide video yang menarik, baik dari cerita atau value yang ditawarkan supaya upaya marketing tidak membosankan.

Cobalah lebih jeli dalam melihat keadaan saat ini dan mengambil cerita yang relevan dengan topik yang sedang trending. Misalnya, menjalani kehidupan new normal di tengah wabah Covid-19. Contohnya, seperti yang dilakukan Gojek. Upaya video marketing berupa sebuah video animasi dengan pesan agar tidak mudik di tengah wabah Covid-19. Konten video ini tentu cukup menarik perhatian audiens mengingat bisnis di bidang transportasi.

Jika sudah mendapatkan ide, tuliskan secara detail video apa yang nantinya akan dibuat.

2. Brainstorm

Setelah menentukan tujuan video bisa mulai mengumpulkan ide sebanyak-banyaknya. Tulis semua ide yang muncul, baik yang bagus maupun tidak. Selain itu juga bisa menggunakan langkah ini untuk menggabungkan ide-ide yang ada. Kalau bekerja dalam tim, ajak semua member tim untuk melakukan brainstorm bersama. Biasanya, ide-ide yang muncul akan lebih fresh.

3. Atur timeline

Setelah memiliki ide tentang apa yang akan ada di video, coba mulai sketch timeline video. Tentukan bagian pembuka, permasalahan, solusi, dan CTA.

  • Pembuka: bagian ini dibuat untuk membangun dan menarik perhatian audiens.
  • Permasalahan: bagian ini menjelaskan konflik dari sebuah cerita. Umumnya, dikaitkan dengan masalah yang dihadapi oleh target audiens.
  • Solusi: bagian ini menampilkan produk atau layanan Anda sebagai solusi permasalahan yang ada.
  • Call to action: bagian ini dibuat untuk mengajak audiens melakukan tindakan yang Anda inginkan, misalnya mengunjungi website, subscribe channel, dan lainnya.

Selain itu juga bisa mengatur sendiri timeline video sesuai jenis konten dan tujuan. Sebagai gambaran bisa melihat contoh di bawah ini :

Dengan membuat timeline bisa lebih tepat dalam merencanakan isi konten video marketing tersebut. Jika pesan mudah dipahami, upaya promosi pun bisa berjalan optimal.

4. Siapkan Template Storyboard

Menyiapkan template untuk membuat storyboard. Template storyboard yang baik setidaknya memiliki kolom judul, kolom visual dan kolom deskripsi. Namun, sesuaikan juga dengan kebutuhan video yang akan dibuat.

Untuk memudahkan maka akan berikan contoh template storyboard seperti berikut :

Selain bisa menambahkan kolom untuk catatan tentang angle kamera atau setting, detail adegan, dan lainnya. Intinya, tuangkan ide-ide yang ada dalam kepala pada sketsa ini.

Langkah yang sama bisa dilakukan ketika menggunakan software seperti Canva atau Boords.

5. Membuat gambarnya

Setelah menyiapkan template storyboard, sekarang saatnya menggambar ide.  Jika ingin menggunakan cara manual bisa menggunakan potongan gambar majalah atau koran. Lalu, tempelkan pada template storyboard yang sudah disiapkan.

Kalau menggunakan software, langkahnya lebih intuitif. Tinggal memilih gambar sesuai kebutuhan lalu letakkan pada template.

Pilihan gambar pada software storyboard cukup banyak, mulai dari tempat indoor atau outdoor, karakter, hewan, dan gambar lainnya. Setelah selesai bisa simpan storyboard yang dibuat.

6. Masukkan Detail Adegan

Untuk memastikan storyboard mudah dipahami, tambahkan detail adegan pada tiap gambar. Misalnya nama adegan, dialog, penjelasan adegan. Dengan informasi ini akan lebih mudah ketika proses membuat video atau untuk berdiskusi dengan tim lain.

Jika ingin lebih detail juga bisa menambahkan penjelasan lain pada setiap thumbnail. Misalnya, ada teks atau deskripsi pada detik atau menit tertentu.

Singkatnya, sesuaikan proses pembuatan storyboard ini dengan kebutuhan. Jika ide video sangat kompleks, berikan informasi lebih rinci.

7. Revisi Storyboard

Setelah storyboard siap, tugas belum selesai. Sebab masih perlu melakukan tahap revisi. Tujuannya untuk memastikan bahwa semua elemen sudah lengkap.

Jika bekerja dalam sebuah tim, mintalah rekan untuk memeriksa dan memberikan masukan. Tidak hanya pada alur cerita dan keterangan yang diberikan, tapi juga memastikan video yang akan dibuat sesuai dengan tujuan promosi.

Contoh Storyboard untuk Video Marketing

Untuk memberikan gambaran tentang storyboard akan memberikan beberapa contohnya dari beberapa brand ternama berikut ini :

1. B&Q

Salah satu brand yang menggunakan storyboard untuk video marketing adalah B&Q, sebuah brand peralatan dan bahan dekorasi ruangan. Ide ceritanya adalah bagaimana B&Q menawarkan solusi untuk mendekorasi ruangan agar lebih berwarna.

Pada storyboard, direncanakan opening dengan gambar tokoh Zebra dengan background berwarna-warni. Hal ini mampu diwujudkan pada hasil akhir video. Bedanya, dilakukan penyesuaian pada setting yang menggunakan cahaya masuk dari jendela dengan dinding yang mengekspos beberapa foto.

Pada tahap problem-solution, sang tokoh utama menjelaskan bagaimana rumahnya kurang menarik karena hanya hitam putih. Hal ini digambarkan secara detail di storyboard yang dibuat. Mulai dari pergi ke toko cat hingga proses pengecatan rumah.

2. Candy Crush Saga

Contoh brand lain yang menggunakan storyboard untuk video marketing adalah game Candy Crush. Ide cerita adalah memainkan game dalam kehidupan nyata.

Pada storyboard, dirancang adegan saat tokoh utama bertemu dengan maskot Jelly Queen. Penggambaran maskot pada storyboard tentu memudahkan dalam pengerjaan video. Dalam hal ini, sang maskot akhirnya diwujudkan dalam bentuk animasi.

Selanjutnya, cerita berjalan dimana sang tokoh dan maskot memainkan game di dunia nyata. Itulah inti pesan yang disampaikan.

Begitu pun demikian, hasil akhir video menggunakan beberapa penyesuaian dari ide storyboard. Misalnya, tokoh utama yang figurnya berbeda dan background CTA yang bukan serial view tapi landscape dengan fokus sunset.

3. Honda

Video marketing milik Honda ini juga menggunakan storyboard. Konsep video ini sangatlah sederhana, yaitu menampilkan beberapa mobil melintasi tebing dengan background lagu yang sesuai dengan tagline perusahaan tersebut: “The Power of Dream”.

Untuk memastikan pesan tersampaikan dengan baik, storyboard tersebut menampilkan bagaimana susunan lirik dalam lagu tersusun per adegan. Hasilnya, realisasi video di tiap kemunculan lirik bisa lebih terencana dengan baik.

Selain itu detail lain juga ditampilkan lebih rapi, mulai dari warna mobil yang melintasi setiap lirik lagu, latar tempat video, hingga jumlah mobil yang muncul di akhir video.

5/5 - (2 votes)
Risa Y

View Comments

Recent Posts

5+ Blog Pendidikan Untuk Media Belajar Siswa

Keberadaan blog saat ini sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Blog sendiri adalah sebuah…

1 day ago

Programmer Bisa Kenali Github Lebih Dalam!

Pengertian Github Github adalah platform pengembangan software online yang digunakan untuk menyimpan, melacak, dan berkolaborasi…

2 days ago

Kamu Harus Tahu! Begini Cara Cek Pemilik Domain

Tentu saja, jika kamu ingin membuat website, kamu harus mendaftarkan nama domain terlebih dahulu. Namun,…

3 days ago

Penasaran Apa Saja Perangkat pada Komputer? Simak Di Sini ya

Seperti yang Anda ketahui, komputer tidak dapat bekerja tanpa tiga komponen utamanya yaitu hardware, software,…

3 days ago

Kenali Apa itu Pop Up, Fungsi hingga Cara Membuatnya

Kamu mungkin pernah mendengar istilah "Pop Up"  dalam beberapa penjelasan artikel. Lalu, apa si Pop…

5 days ago

Begini Cara Setting SSL di Cloudflare!

Setting SSL Cloudflare – Saat ini, HTTPS adalah salah satu upaya yang dilakukan banyak pemilik…

5 days ago