Di artikel kali ini kita akan membahas lebih jauh mengenai DHCP,mulai dari pengertian,fungsi,cara kerjanya dan lain-lainnya.langsung saja kita bahas satu per satu.
Pengertian DHCP
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol,ini merupakan layanan yang secara otomatis memberikan IP Address ke komputer yang memintanya.
DHCP Server merupakan sebuah mesin atau perangkat engine yang menyewakan alamat IP address,hostname,DNS,IP Gateway,Domain untuk komputer client yang melakukan permintaan. Beberapa sistem operasi yang menyediakan atau support layanan DHCP antara lain Windows NT Server, Windows 2003 server, Windows 2012 Server, Windows 2016 Server, GNU Unix atau Distro Linux.
DHCP Client merupakan sebuah aplikasi pada perangkat client yang dipasangkan perangkat lunak DHCP Client,sehingga dapat terhubung dengan DHCP Server sebagai penyedia alamat IP address, hostname, DNS, gateway dan Domain secara otomatis.Perangkat client yang dimaksud berupa komputer yang terinstall sistem operasi seperti Windows XP,Windows 2000 profesional,Windows Vista,Windows 7,Windows 8,Windows 10 maupun gadget yang terpasang sistem operasi Linux Android,Symbian,Java,dan lain-lain.
Fungsi DHCP
DHCP memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut:
- Memudahkan proses transfer data ke PC client lain atau PC server.
- Didesain untuk melayani jaringan yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
- Mencegah terjadinya IP conflict.
- Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor IP Address secara otomatis pada komputer dalam jaringan tanpa harus mengisinya secara manual.
- Memungkinkan client menggunakan alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client lainnya jika sedang tidak menggunakannya (off).
- Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
- Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server dan Default Gateway.
- Memungkinkan client untuk menggunakan satu alamat IP dalam jangka waktu tertentu dari server.
Perbedaan Dari DHCP Server Dan Client
Antara DHCP server dan client jelas berbeda,karena keduanya memiliki fungsinya masing-masing,namun saling bersangkutan antara keduanya.Disini DHCP Server berfungsi menyediakan dan memberikan layanan jaringan Dan untuk DHCP Client hanya meminta layanan kepada DHCP Server tersebut.
Fitur yang Ditawarkan Oleh DHCP
DHCP server mengenal 3 macam jenis alokasi, yaitu:
- Manual Allocation : Administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP addressnya.
- Automatic Allocation : Administrator server membuat konfigurasi pada server yang hanya mengandung IP address yang nantinya diberikan ke komputer client.Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer,maka secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
- Dynamic Allocation : Hal ini sama seperti automatic allocation,tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang leasenya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.
Cara Kerja DHCP Server
Sistem kerja DHCP server dalam menyewakan alamat IP kepada DHCP client ini memiliki beberapa tahap. Berikut ini cara kerja DHCP yang ada pada umumnya :
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada dua atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client tersebut.
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
DHCP server memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada client,disebut sebagai DHCP Pool. Setiap client akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya sampai beberapa hari.Saat waktu penyewaan alamat IP tersebut masanya habis,client akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan penyewaan alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses 4 langkah berikut:
- DHCPDISCOVER : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER: DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST: DHCP Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK : DHCP server merespon permintaan dari client dengan mengirimkan paket acknowledge,Kemudian,DHCP Server menetapkan sebuah alamat dan konfigurasi TCP/IP lainnya ke client,lalu memperbarui basis data database miliknya.Client akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP,karena telah memiliki alamat IP,client dapat memulai komunikasi jaringan.
4 tahap di atas berlaku bagi client yang belum memiliki alamat,jika client sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama,hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat,yang jelas lebih cepat prosesnya.
DHCP bersifat stand-alone,sehingga dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server,basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lain.Hal ini bisa menjadi masalah jika konfigurasi antara 2 DHCP server tersebut berbenturan,karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.Selain menyediakan alamat dinamis kepada client,DHCP Server juga bisa menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
DHCP Scope
DHCP Scope : alamat-alamat IP yang disewakan kepada DHCP client,dikonfigurasikan oleh seorang administrator menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya,sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu atau sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari.Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan.Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
DHCP Lease
DHCP Lease : batas waktu penyewaan alamat IP diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server.Umumnya,ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator menggunakan beberapa peralatan konfigurasi dalam Windows NT Server menggunakan DHCP Manager.DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
DHCP Options
DHCP Options : tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client.Ketika sebuah client meminta alamat IP kepada server, maka memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada client yang dapat dilakukan oleh seorang administrator.DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua client,DHCP Scope atau ke sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT,ada beberapa DHCP Option yang digunakan,dapat disusun dalam tabel berikut :
Nomor DHCP Option |
Nama DHCP Option |
Apa Yang Dikonfigurasikannya |
003 |
router |
mengkonfigurasi gateway baku dalam konfigurasi alamat IP,Default gateway merujuk ke alamat router. |
006 |
DNS servers |
mengkonfigurasi alamat IP untuk DNS Server . |
015 |
DNS Domain Name |
mengkonfigurasi alamat IP untuk DNS Server meliputi induk dari DNS server yang bersangkutan. |
044 |
NetBIOS over TCP/IP name server |
mengkonfigurasi alamat IP dari WINS Server. |
046 |
NetBIOS over TCP/IP node type |
mengkonfigurasi cara yang digunakan oleh client untuk melakukan resolusi nama NetBIOS. |
047 |
NetBIOS over TCP/IP Scope |
membatasi client NetBIOS agar dapat berkomunikasi dengan client lain yang memiliki alamt DHCP Scope sama. |
Kelebihan DHCP
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai oleh client
- yang lain.
- Memudahkan dalam transfer data ke PC client lain atau PC server.DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
- DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu
- tertentu dari server.
- Mencegah terjadi IP conflict.
- Menghemat tenaga dan waktu saat pemberian IP.
Kekurangan DHCP
- Semua pemberian IP tergantung pada server, maka jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.
Cara Konfigurasi DHCP Server
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan konfigurasi DHCP server di perangkat server agar bisa berjalan dengan baik yakni :
- Spesifikasi hardware perangkat server harus lebih dari perangkat client, seperti kecepatan processor, RAM, VGA dll.
- Sistem operasi yang digunakan,sebaiknya menggunakan sistem operasi berbasis non-GUI (Graphical User Interface) DHCP server akan memiliki tingkat kecepatan lebih baik.
- Dukungan perangkat keras lain seperti UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk menjaga apabila listrik mati mendadak dan Stabilizer agar listrik dalam kondisi stabil.
sekian artikel ini semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua 🙂
Baca Juga Artikel Ini :
Jenis-jenis Virtual Account dan Cara Kerjanya
Berikut 5 Template Bootstrap Gratis Untuk Website
Mengenal Telnet dan Cara Kerjanya
Penggunaan Alexa Rank untuk Alat Analisis Website
Mengenal Google Partner dan Manfaatnya
Inilah 5 Alasan Harus Melakukan Maintenance Website
Cara Mudah membuat Landing Page di WordPress