HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Content Pruning : Pengertian Serta Fungsi Pentingnya Untuk SEO

Content pruning membawa pengaruh besar untuk performa website kalian.Menambah dan memperbarui content website memang akan berpengaruh pada peringkat website.Mesin pencari seperti Google akan beranggapan bahwa website kalian memiliki content up to date dan bermanfaat untuk user.Namun permasalahan muncul ketika website yang dikelola menyediakan content,artikel, atau informasi yang telah usang/tidak relevan.Hal ini dapat berakibat buruk yang mengakibatkan penurunan peringkat website di halaman mesin pencari.Untuk itu fungsi content pruning dibutuhkan.Nah di artikel kali ini kita akan membahas lengkap mengenai apa itu Content Pruning,mulai dari pengertian,fungsi,Alasan Pentingnya Melakukan Content Pruning dan Cara Melakukan Content Pruning.Langsung saja kita bahas satu per satu,

Pengertian Content Pruning

Merupakan tindakan menghapus/delete content lama yang memiliki performa rendah dari arsip situs web kalian.Dengan menghilangkan bobot yang tidak bekerja lagi,maka website akan memiliki performa yang jauh lebih baik.Konsep content pruning ini seperti diibaratkan suatu pemangkasan pohon.Ketika menghilangkan cabang atau daun yang mati dari pohon, maka kalian dapat merangsang tumbuhnya cabang baru yang masih produktif.Sebenarnya tidak semua content lama memiliki efek buruk untuk website kalian.Beberapa masih bisa memberikan manfaat dan membawa lalu lintas ke website kalian.Jika menemukan content yang masih relevan namun memiliki performa yang buruk,kalian dapat mencoba memperbaiki kualitas content tersebut.

Beberapa jenis konten yang biasanya dipangkas :

  • Konten yang tidak berguna bagi users.
  • Konten dengan informasi yang usang.
  • Halaman tidak lagi mendapatkan traffic atau engagement.
  • Halaman dengan konten duplikat.

Fungsi Content Pruning Untuk SEO

Pada umumnya,tujuan dari strategi content pruning yakni untuk membantu Google agar dapat fokus dengan halaman terbaik yang kalian miliki di website.Strategi ini membantu untuk memastikan bahwa halaman yang berkualitas buruk tidak akan menurunkan performa website secara keseluruhan.

Fungsi content pruning memiliki dampak positif untuk website,yakni :

  • User experience yang baik karena pengunjung website dapat memperoleh informasi terbaru.Ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peringkat website di mesin pencari.
  • Crawl budget yang dikeluarkan tidak akan terbuang sia-sia.Crawler mesin pencari akan menggunakan anggaran crawl kalian pada halaman yang memang penting untuk kinerja SEO situs web kalian.

Fungsi content pruning ini tidak hanya berguna untuk website besar.Content pruning juga disarankan untuk situs website kecil. Dengan begitu,berapa saja ukuran website yang kalian kelola,kalian tetap dapat memastikan bahwa user hanya akan menemukan informasi terbaru yang berguna untuk mereka.Content pruning yang dilakukan secara rutin mendorong pemilik website untuk melakukan analisis lebih mendalam terhadap content website mereka.Dari analisis tersebut,kalian akan memperoleh banyak informasi penting untuk pemasaran content lebih baik,seperti :

  • Mengetahui content apa yang cocok untuk target audiens.
  • Memahami jenis content yang memiliki nilai bagi audiens.
  • Mengetahui jenis content yang tidak diminati target audiens.
  • Memiliki wawasan untuk menggabungkan atau memperbarui content yang sudah ada agar performa website meningkat.

Alasan Pentingnya Melakukan Content Pruning

Berikut beberapa alasan mengapa kalian perlu rutin melakukan pemangkasan konten :

  • Meningkatkan kualitas website : Content pruning perlu dilakukan untuk menghapus konten-konten lama yang sudah usang, tidak relevan, dan tidak memiliki value lagi.Pemangkasan tersebut bertujuan untuk menghilangkan risiko users membuka halaman berkualitas rendah yang dapat meninggalkan kesan negatif terhadap bisnis kalian.Menghapus konten situs web yang berkualitas buruk juga dapat membuat Google menilai bahwa web kalian mempunyai kualitas baik sehingga berpengaruh positif pada peringkat web di mesin pencari.
  • Meningkatkan user experience : Alasan utama mengapa pemangkasan konten  perlu dilakukan yakni untuk menciptakan user experience yang lebih baik.Dengan rutin melakukan pemangkasan konten usang,kalian dapat mengarahkan users untuk dapat mengakses informasi terbaru dan akurat.Hal tersebut dapat membantu kalian dalam menciptakan user experience yang lebih baik karena konten yang disediakan sesuai dengan kebutuhan users.
  • Penggunaan crawl budget lebih baik : Bot Google hanya dapat merayapi sejumlah halaman pada situs web kalian(Crawl Budget).Dengan menghapus “bobot mati”,kalian dapat membantu bot Google untuk mengindeks lebih banyak konten yang berkualitas dan berpengaruh positif untuk kinerja SEO situs web kalian.

Cara Melakukan Content Pruning

  •  Inventarisasi Serta Audit Konten

Ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan yakni membuat daftar konten website.Daftar ini harus berisi informasi lengkap seperti link URL,tanggal publikasi serta nama penulis artikel.Lalu identifikasi kembali apa yang menjadi tujuan dari konten tersebut,apa untuk mengarahkan traffic ke halaman layanan? atau untuk menginformasikan produk bisnis?Informasi ini perlu dicari tahu karena akan membutuhkannya ketika memutuskan harus melakukan pemangkasan atau hanya perbaikan konten. Langkah selanjutnya, gunakan SEO Tools seperti : Google Search Console,Ahrefs atau tools lain untuk mengaudit performa konten selama dua belas bulan terakhir.Melalui tools tersebut,kumpulkan data penting yang berhubungan dengan performa konten seperti :

  • Jumlah kunjungan dan konversi secara keseluruhan dari pencarian organik.
  • Jumlah click-through rate dari social media.
  • Jumlah backlinks berkualitas yang diperoleh.
  • Duplikasi konten dan lainnya.

Selain itu,dapat memeriksa apakah konten tersebut menggunakan jumlah kata yang rendah serta berisi informasi yang sudah tidak relevan.Setelah data-data tersebut diperoleh,kalian dapat mengidentifikasi konten atau artikel mana saja yang mempunyai kinerja paling rendah.

  • Menentukan Batasan Nilai Untuk Pemangkasan

Jika sudah mendapat daftar konten dengan informasi lengkap,langkah selanjutnya memilih konten mana saja yang perlu untuk dipangkas.Cara termudah untuk menentukannya yakni dengan membuat skor standar sebagai batasan nilai,jika ada konten yang memiliki performa di bawah skor tersebut,maka kalian dapat memutuskan untuk menghapus atau memperbaiki konten tersebut.Contoh : ika tujuan pembuatan konten,untuk mengarahkan traffic ke halaman layanan,kalian dapat melihat berapa rata-rata  Click through rate(CTR)secara keseluruhan.Jika rata-rata semua konten memiliki click-through rate sebesar 3%, maka kalian dapat membuat skor standar sebesar 2.5% atau lebih rendah.Perlu diperhatikan,untuk content pruning tahap awal ini sebaiknya tidak terlalu selektif ketika melakukan pemangkasan.

  • Membuat Keputusan Memangkas/Memperbaiki Konten

Kalian memiliki 2 pilihan yang bisa diterapkan pada konten yang sudah lama yakni memangkas atau memperbaikinya. Contohnya : memiliki sebuah artikel dengan performa CTR di bawah skor standar yaitu sebesar 2%.Untuk menentukan apakah artikel tersebut harus dipangkas atau diperbaiki,kalian harus menganalisis kembali data-data lain yang sudah kalian kumpulkan seperti berapa jumlah kata yang dipergunakan,kelengkapan informasi konten dan lain-lain.Dari data tersebut kalian akan memperoleh insight yang bisa memberikan penjelasan mengapa artikel tersebut tidak dapat memberikan performa yang baik.Jika dari hasil analisis diketahui bahwa artikel tersebut masih relevan dan masih bisa diselamatkan,maka kalian dapat menyimpan konten tersebut.Perbaiki kualitas konten agar performanya menjadi semakin baik.Namun jika konten tersebut ternyata tidak bisa diselamatkan,maka tidak masalah jika memang kalian harus menghapusnya dari halaman website.

  • Mengevaluasi Hasil Content Pruning

Kalian perlu melacak hasil content pruning yang sudah dilakukan sebelumnya,kalian dapat mengevaluasi performa web berdasarkan metrik yang sama seperti yang digunakan ketika melakukan content pruning.Jika kalian mengukur berdasarkan CTR untuk memilih konten yang akan dipangkas,maka lihat kembali apa ada perubahan skor CTR rata-rata setelah pemangkasan dilakukan.Selain itu,salah satu tujuan utama dari content pruning adalah untuk Search Engine Optimization (SEO).Jadi, perhatikan juga metrik web traffic,peringkat dan konversi web kalian secara keseluruhan.

sekian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua 🙂

3/5 - (1 vote)
feni

Recent Posts

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

19 hours ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

3 days ago

Mengenal Pengertian Apa Itu A/B Testing?

A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…

4 days ago

Rekomendasi Topik Blog Untuk Pemula Yang Baru Terjun Di Dunia Blogging

Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…

5 days ago

Cari Untung Besar Di Internet Dengan Mengikuti Cara Monetisasi Blog Ini

Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…

6 days ago

Tips Dan Trik Keren Untuk Menentukan Topik Blog Menarik Target Audiens

Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…

7 days ago