(0275) 2974 127
Pernahkan kamu mendengarkan istilah Google Design Sprint? Bagi Design Leaders, Product Owners, Developers, atau profesi apapun yang berhubungan dengan pengembangan produk tentu sudah tak asing lagi dengan istilah tersebut. Yaa, sebab Google Design Sprint bisa menjadi cara yang efektif untuk memangkas waktu pengembangan produk.
Berdasarkan pemahaman tentang Design Thinking, Design Sprint yang dikembangkan oleh Google Venture ini merupakan lima tahap pengembangan produk yang bisa membantu perusahaan membuat produk dalam waktu singkat. Misalnya saja, proses brainstorming yang dapat memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dapat dikerjakan hanya dalam waktu satu minggu jika kamu menerapkan lima tahapan Google Design Sprint.
Menyinggung mengenai Design Thinking. Design Thinking ini mengacu pada proses kognitif, strategis, dan praktis dimana konsep desain dikembangkan oleh desainer. Design Thinking juga bisa dikaitkan dengan resep inovasi produk dan layanan dalam konteks bisnis dan sosial. Nah, bagi kamu yang ingin lebih tahu lebih dalam tentang Design Sprint. Yuk simak pembahasan berikut ini sampai akhir yaa!
Google Design Sprint mendukung komunikasi yang efektif, sehingga memudahkan kontributor untuk berbagi ide, resiko, dan keraguan yang bisa mempengaruhi hasil akhir. Dengan pendekatan kolaboratif tersebut memungkinkan kamu mendapatkan jawaban atas masalah yang rumit dalam waktu yang relatif singkat.
Dengan menerapkan Google Design Sprint bisa meminimalisasi resiko, sebab dapat mengurangi banyak waktu dan anggaran untuk langsung memvalidasi ide-ide dan inovasi produk. Misalnya saja, dengan singkatnya waktu brainstorming akan memberikan waktu ekstra untuk perbaikan atau perubahan jika terjadi kegagalan di beberapa aspek.
Tujuan aktivitas Design Sprint adalah membangun produk dari perspektif dan kebutuhan pengguna. Sehingga dengan melakukan aktivitas di Google Design Sprint, tim yang ikut berkontribusi harus dapat memahami kebutuhan pelanggan. Dengan begini, pelanggan tentu akan merasa puas dengan hasil akhir yang diterima.
Untuk melakukan Design Sprint, disarankan cari tempat yang nyaman untuk berdiskusi. Tujuannya untuk menciptakan suasana yang kondusif, yang diharapkan bisa memunculkan ide-ide kreatif dan efektif. Selanjutnya, kamu perlu tahu hal-hal ini sebagai aturan main:
Sebagai proses awal dalam melakukan Design Sprint, yang harus kamu lakukan adalah memahami setiap bagian dari permasalahan, hambatan, kesalahan yang ada di proyek. Hal ini mencakup tujuan proyek, siapa orang yang ikut bertanggung jawab, apa saja kebutuhan-kebutuhan pelanggan, dan lain-lain. Dengan demikian, kamu dapat fokus pada pencapaian tujuan dan akan lebih memahami tantangan dan resiko secara teknis.
Selanjutnya, kamu dan tim perlu fokus untuk menghasilkan dan mengeksplorasi ide sebanyak mungkin. Hal ini bisa dilakukan dengan meninjau solusi yang ditawarkan, termasuk poin-poin yang kuat dan lemah. Melalui sesi diskusi dan brainstorming ini, setiap anggota tim akan mengusulkan ide-ide yang nantinya akan dikaji lebih lanjut.
Pada tahap ketiga, ide-ide yang dihasilkan sebelumnya akan diidentifikasi dan diputuskan mana yang terbaik untuk diuji coba di langkah selanjutnya. Dari ide yang dipilih, kamu dan tim akan membuat roadmap atau peta proses yang akan digunakan untuk membuat prototype.
Tahap keempat adalah tahap untuk menerapkan semua yang sudah dikembangkan oleh tim. Storyboard yang sudah dibuat akan dikembangkan lagi menjadi prototype yang akan diuji oleh pelanggan dengan membangun produk secara kasar. Dengan ini, masalah utama produk yang dikembangkan dapat dengan mudah dideteksi. Dengan menjalankan prototype, kamu bisa memvalidasi solusi yang kamu tawarkan sebelum menghabiskan anggaran untuk merancang dan mengembangkan produk yang sebenarnya.
Validasi adalah proses menguji ide pada pengguna, pemangku kepentingan (stakeholder), dan pakar yang bersangkutan untuk mendengar feedback langsung dari mereka. Tahap validasi ini akan membantu kamu memutuskan apakah produk tersebut layak untuk dikembangkan atau tidak. Sehingga kamu tidak menghabiskan anggaran untuk merancang dan mengembangkan produk yang belum pasti.
Nah, itulah beberapa hal mengenai Google Design Sprint. Semoga bermanfaat!
Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…
Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…
Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…
Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…
LMS adalah singkatan dari Learning Management System dan merupakan suatu bentuk aplikasi perangkat lunak yang…
Situs web yang dirancang dengan baik dapat membantu menarik pengunjung, meningkatkan kredibilitas perusahaan Anda, dan…