HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Tips Terbaik Menjual Foto Secara Online!

Cara Menjual Foto di Internet

Sekarang setelah Anda mengetahui platform penjualan foto yang paling direkomendasikan, bagian ini akan menunjukkan cara memulainya. Ingin segera mewujudkan ide bisnis online ini? Simak caranya berikut ini!

1. Tentukan Niche Fotografi

Fotografi adalah salah satu produk digital yang paling menguntungkan untuk dijual secara online. Langkah pertama untuk menemukan audiens yang tepat dan menarik calon pelanggan produk ini adalah memilih spesialisasi Anda.

Jika Anda belum memutuskan niche apa, cobalah gaya fotografi lain. Sebaiknya Anda melakukan riset trend fotografi paling populer saat ini untuk mengetahui apa yang paling dicari pelanggan Anda di pasar. Melakukan riset kata kunci untuk menganalisis volume pencarian terkait gaya fotografi. Ini juga merupakan strategi yang baik untuk menentukan niche yang paling menguntungkan.

Berikut beberapa ide foto untuk menghasilkan uang:

  • Foto Orang. Potret dan candid orang sangat bagus untuk penggunaan umum seperti situs web, poster, dan papan reklame. Jenis fotografi ini juga sangat populer sebagai stok fotografi untuk website sekolah, NGO, dan instansi pemerintah.
  • Bisnis. Gambar bertema kantor cocok untuk halaman arahan situs web dan pamflet promosi.
  • Makanan. Genre fotografi still life ini sangat populer untuk penggunaan komersial di berbagai bisnis, mulai dari periklanan hingga penerbitan.
  • Arsitektur. Foto yang mengabadikan landmark dan gedung ikonik sangat populer di kalangan pemilik blog perjalanan, situs hotel, dan bahkan sekolah.
  • Objek. Banyak pemilik bisnis mencari foto suatu subjek, seperti buku, kaos, atau produk lainnya, untuk ditampilkan di halaman produk mereka.
  • Alam. Gambar bunga dan pemandangan sangat bagus untuk foto cetak dan populer di situs web pariwisata.

2. Pilih Platform Jual Foto Secara Online

Ada beberapa pilihan yang bisa dipilih untuk menjual foto Anda secara online. Misalnya, Anda dapat membuat situs fotografi sendiri, mengandalkan perusahaan pialang, atau bergabung dengan komunitas marketplace. Secara umum, ada dua kategori platform e-commerce untuk menjual foto secara online, yaitu situs web fotografi stock dan non-stock.

Menjual foto Anda secara online melalui website stock adalah pilihan yang paling mudah. Situs web Anda akan menangani segalanya mulai dari hosting web hingga penjualan dan pemasaran. Opsi populer termasuk Getty Images dan Depositphotos. Namun, situs web stock mempunyai beberapa keterbatasan. Misalnya, Anda harus mematuhi aturan mengenai resolusi gambar, lisensi, tema, dan mungkin alat gambar. Selain itu, Anda harus membagi pendapatan dari penjualan foto Anda dengan platform.

Website fotografi non-stock memberi Anda kontrol lebih besar atas gambar dan pencitraan merek. Pada dasarnya, Anda dapat menjual foto apa pun dalam format gambar apa pun dan menetapkan harganya sendiri selama Anda mengikuti pedoman komunitas platform.

Salah satu kelemahan website ini adalah Anda biasanya harus menjual dan mempromosikan gambarnya sendiri. Meski butuh waktu lebih lama untuk menjual satu lukisan, Anda berpeluang mendapat untung lebih banyak nantinya. Sebagian besar website fotografi stock membayar Anda sebulan sekali setelah mengumpulkan sejumlah pendapatan tertentu. Di sisi lain, situs non-stock membayar Anda setiap kali suatu barang terjual.

3. Pastikan Legalitas Karya Anda

Semua gambar memiliki hak cipta setelah dibuat atau dipublikasikan. Bahkan, foto pribadi di platform media sosial juga memiliki hak cipta.

Menjual foto secara online berarti Anda tidak terlibat dalam transaksi barang fisik. Namun, hukum yang berlaku harus dipatuhi. Untuk menjual foto dan video Anda dengan aman, Anda perlu mengetahui persyaratan hukum untuk jenis aktivitas e-commerce ini.

Jika Anda menjual foto Anda secara online, ingatlah bahwa dalam sebagian besar kasus, Anda masih memiliki hak cipta atas foto Anda. Namun, ini juga berarti memberikan lisensi yang memungkinkan orang lain menggunakan foto Anda untuk tujuan tertentu.

Dengan kata lain, Anda perlu memutuskan bagaimana dan dalam kondisi apa pembeli dapat menggunakan gambar tersebut. Misalnya, lisensi dasar yang dapat Anda jual adalah:

  • Penggunaan pribadi. Pembeli berhak untuk tidak menggunakan foto Anda secara komersial.
  • Penggunaan komersial atau kreatif. Pembeli berhak menggunakan foto Anda dalam materi iklan atau pemasaran.
  • Penggunaan editorial. Pembeli berhak mempublikasikan fotonya di media online dan offline seperti majalah, koran, blog, dll.
  • Penggunaan retail. Pembeli berhak menggunakan foto Anda pada produk seperti pakaian, buku catatan, mug, dll.
  • Hak eksklusif. Pembeli foto merupakan satu-satunya pihak yang berhak menggunakan foto tersebut sesuai keinginannya. Beberapa situs web stok foto mungkin membeli hak eksklusif atas foto Anda untuk mencegah situs web lain menjualnya.
  • Hak non-eksklusif. Hak atas sebuah foto dapat dijual berkali-kali, dan hal ini biasanya terjadi di situs web stok foto.
  • Bebas royalti. Pembeli menerima lisensi gambar bebas royalti satu kali yang memungkinkan mereka menggunakan foto tersebut beberapa kali dalam berbagai cara dalam konteks yang sesuai.
  • Hak terkelola. Pembeli membeli lisensi satu kali untuk menggunakan foto tersebut untuk tujuan tertentu.

4. Jangkau Audiens

Aktif di media sosial adalah cara efektif untuk melibatkan audiens Anda dan menghasilkan arahan yang lebih baik untuk bisnis fotografi online Anda. Jika Anda ingin menggunakan profil yang sudah ada, coba bersihkan feed atau timeline Anda untuk branding profesional. Atau buat profil baru untuk memamerkan karya Anda dan gunakan hashtag untuk meningkatkan visibilitas. Misalnya, alat media sosial khusus seperti AllHashtags dapat memberi Anda saran dan wawasan tentang produk online terlaris dan topik yang terkait dengan bidang keahlian Anda.

Untuk menjangkau khalayak seluas-luasnya, ada baiknya juga membuat profil di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Tumblr, Pinterest, Twitter, dan LinkedIn. Selain itu, kami menyarankan untuk membuat akun di situs khusus fotografi seperti VSCO atau Flickr. Ini adalah cara yang bagus untuk tetap terinspirasi oleh pencipta lain dan aktif dalam komunitas fotografi yang berbeda.

Jika Anda memiliki anggaran, Anda dapat membayar postingan bersponsor. Misalnya, gunakan iklan Instagram atau postingan bersponsor Tumblr untuk mendapatkan popularitas. Biasanya, alat ini memungkinkan Anda mengidentifikasi audiens Anda dan mendapatkan laporan terperinci tentang postingan Anda. Anda juga dapat melihat di area mana postingan Anda paling sering digunakan. Hal ini tentu saja membantu Anda membangun niche.

Yang tak kalah penting adalah menautkan semua akun media sosial Anda ke profil lain yang Anda miliki. Misalnya, sertakan nama pengguna akun VSCO dan akun LinkedIn Anda di profil Instagram Anda. Juga, pastikan untuk menyertakan tautan di email, resume, dan kartu nama Anda.

Tips Jual Foto Online Agar Keuntungan Maksimal

Pada bagian kali ini kami akan berbagi tips dan trik terbaik menjual foto online agar keuntungan Anda maksimal.

Pilih Subjek Anda dengan Hati-hati

Temukan kelompok sasaran Anda dan pilih subjek yang sesuai. Yang terbaik adalah memilih jenis foto yang banyak diminati dan populer secara luas. Cara terbaik untuk memahami permintaan pasar saat ini adalah dengan meriset tren fotografi. Misalnya, Anda bisa melakukan riset kata kunci untuk mengetahui volume pencarian gaya fotografi tertentu.

Contoh subjek yang dapat difoto antara lain orang, makanan, arsitektur, dan alam. Cari tahu audiens seperti apa yang mungkin tertarik. Misalnya, stok foto orang di kantor sangat populer karena sering digunakan di situs bisnis dan perusahaan.

Perhatikan Pencahayaan dan Komposisi

Pelajari teknik dasar fotografi untuk menghasilkan foto berkualitas tinggi yang bersih, tajam, dan menarik secara visual. Temukan jenis pencahayaan dan komposisi yang paling sesuai dengan subjek Anda. Misalnya menentukan intensitas, arah, dan kualitas cahaya saat mengambil foto.

Intensitas adalah kecerahan cahaya, dan arah adalah sumber cahaya dan jenis bayangan yang ditimbulkannya. Kualitas mengacu pada seberapa lembut atau padat cahayanya. Hapus elemen yang tidak perlu dari komposisi untuk menekankan tujuan foto.

Untuk melakukan ini, dekatkan subjek Anda atau gunakan kedalaman bidang. Gunakan rule of third untuk menemukan posisi ideal untuk subjek Anda.

Gunakan Keyword dan Deskripsi yang Relevan

Agar foto Anda lebih mudah ditemukan dan diidentifikasi di Internet, Anda harus menerapkan strategi optimasi mesin pencari. Foto Anda kemudian akan mendapat peringkat lebih tinggi dalam hasil pencarian dan muncul di kategori dan niche yang relevan.

Gunakan judul yang sederhana namun deskriptif. Jelaskan apa yang ada di foto, tapi jangan berlebihan. Sertakan kata kunci yang sesuai baik dalam judul maupun deskripsi. Jelaskan dan kategorikan foto Anda termasuk tag, lokasi, ukuran, orientasi, dll dengan semua fitur yang disediakan oleh situs penjualan foto.

Promosikan Foto di Media Sosial

Media sosial sangat bagus untuk membangun audiens dan menarik calon pembeli. Buat profil media sosial untuk memamerkan karya terbaik Anda, gunakan hashtag untuk meningkatkan visibilitas, dan berinteraksi dengan pengikut Anda untuk meningkatkan keterlibatan. Untuk memperluas jangkauan dan menargetkan audiens yang berbeda, buatlah akun di berbagai platform.

Jangan lupakan platform fotografi seperti VSCO dan Flickr untuk terhubung dengan fotografer lain dan mencari inspirasi. Coba juga jual foto terbaik Anda melalui iklan karena ini membantu Anda menargetkan audiens tertentu dan melacak statistik Anda. Contoh program tersebut adalah Iklan Instagram dan Iklan Pinterest.

Diversifikasikan Portofolio

Pemula disarankan untuk fokus pada satu niche atau gaya. Namun, jika Anda sudah lama berkecimpung di bidang fotografi, bedakan portofolio fotografi Anda untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan. Ini tidak hanya akan membantu Anda memaksimalkan penghasilan tetapi juga meningkatkan keterampilan Anda.

Dengan cara ini, Anda juga dapat menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas dan menjual foto Anda di berbagai platform, menyesuaikannya dengan kondisi masing-masing. Anda kemudian dapat memperluas ke video untuk lebih mendiversifikasi konten Anda.

Upload Foto Baru Secara Rutin

Mengunggah foto baru secara rutin dengan tetap menjaga kualitas akan menjaga portofolio Anda tetap “fresh” dan membantu Anda meningkatkan keterampilan.

Menyediakan konten baru akan menarik lebih banyak klien potensial karena mereka akan melihat bahwa Anda terus-menerus menerbitkan karya baru dan meningkatkan kualitasnya. Faktanya, orang lebih cenderung mengenali gaya Anda dan secara khusus menelusuri foto Anda.

Sempurnakan Foto Anda

Pembeli stok foto mengharapkan kualitas lebih tinggi dibandingkan foto yang mereka ambil sendiri. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan aplikasi edit foto terbaik untuk menyempurnakan foto Anda. Anda mungkin perlu mengedit foto Anda beberapa kali, seperti menghilangkan background, mengurangi ketajaman, atau mengoreksi warna foto, hingga hasilnya tajam dan HD.

Kemudian, ada banyak jenis program edit foto gratis dan premium. Contoh opsi gratis termasuk GIMP dan Pixlr. Namun jika Anda memiliki budget, sebaiknya pilih aplikasi premium seperti Affinity Photo atau Adobe Photoshop yang merupakan standar industri.

Pahami Hukum yang Berlaku

Sebelum Anda mulai menjual foto Anda secara online, pastikan untuk memahami undang-undang yang berlaku pada industri fotografi stok. Periksa kembali apakah foto Anda legal sebelum menjualnya. Misalnya, karya tersebut tidak boleh mengandung pelanggaran hak cipta.

Jika foto Anda menampilkan orang atau objek yang mudah terlihat, Anda harus mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum menjual gambar tersebut. Selain itu, jika Anda mengambil foto sebagai karyawan atau menerima kompensasi dari pihak ketiga, Anda mungkin tidak memiliki hak cipta penuh.

Dengan mengunggah foto ke situs penjualan foto online, Anda tidak menjual hak ciptanya kepada siapapun. Sebagai imbalannya, Anda memberi kami hak untuk menggunakan karya tersebut dalam berbagai cara. Contoh izin yang diberikan antara lain hak eksklusif, hak non-eksklusif, dan hak terkontrol.

Periksa juga apakah Anda memerlukan izin usaha untuk menjual foto Anda secara online. Fotografer mungkin memerlukan kebebasan kreatif dan artistik untuk memanfaatkan dan memonetisasi keterampilan mereka.

5/5 - (1 vote)
Nabilah Atikah S

Recent Posts

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

1 day ago

Mengenal Pengertian Apa Itu A/B Testing?

A/B testing adalah prosedur pengujian yang membandingkan dua halaman situs web atau lebih secara bersamaan…

2 days ago

Rekomendasi Topik Blog Untuk Pemula Yang Baru Terjun Di Dunia Blogging

Menemukan topik blog yang menarik dan terkini mungkin tidak mudah, terutama bagi pemula yang belum…

3 days ago

Cari Untung Besar Di Internet Dengan Mengikuti Cara Monetisasi Blog Ini

Cara Memonetisasi Blog – Menulis blog pribadi bukan lagi sekedar hobi, kegiatan ini menawarkan peluang…

4 days ago

Tips Dan Trik Keren Untuk Menentukan Topik Blog Menarik Target Audiens

Membuat blog adalah salah satu cara terbaik untuk berbagi cerita dan kisah Anda sambil terhubung…

5 days ago

5+ Contoh Desain Web Terbaik Untuk Sumber Inspirasi

Pada artikel ini, kami merekomendasikan beberapa contoh desain web terbaik untuk menginspirasi Anda. Dari contoh…

6 days ago