Daring : Pengertian, Kendala, Manfaat dan Strategi Pembelajaran
Pengertian Pembelajaran Daring
Pada dasarnya daring memang bukan kata biasa. Sebenarnya daring merupakan singkatan atau akronim. Kepanjangan daring adalah “dalam jaringan”. Jadi ketika ingin mencari arti kata daring di dalam KBBI, tidak akan bisa ditemukan hasilnya karena merupakan singkatan atau akronim.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa kata baru untuk menggantikan kata dalam bahasa Inggris. Daring menjadi contoh nyata dari penjelasan tersebut. Walaupun dijelaskan sebagai sebuah singkatan, sebenarnya daring merujuk kepada istilah online.
Jadi daring merupakan kata bahasa Indonesia untuk menggantikan kata online itu. Inilah mengapa sering melihat daring di berbagai tulisan yang berhubungan dengan teknologi internet. Termasuk artikel ini juga. Walaupun tidak ada di KBBI, daring termasuk kata baku juga.
Sesuai dengan namanya, daring merujuk kepada istilah membuka dunia maya. Jadi ketika ada sesuatu yang terhubung dengan jaringan internet, maka objek tersebut bisa disebut sedang daring.
Ada berbagai aktivitas daring sebagai contoh. Dimulai dari komputer, laptop, tablet, hingga smartphone yang telah terhubung ke internet.
Kendala Pembelajaran Online
Adapun kendala dalam pembelajaran daring seperti berikut ini :
- Lokasi rumah tidak terjangkau jaringan internet, termasuk quota internet murid minimalis.
- Media pembelajaran yang digunakan para guru dominan monoton dan membuat para murid merasa jenuh atau bosan.
- Pembelajaran dominan belum interaktif.
- Karakter ataupun perilaku para murid sulit dipantau.
- Pembelajarannya cenderung tugas online.
- Tugas diberikan para murid menumpuk.
- Penyerapan materi pelajaran sangat minimalis.
- Penilaian yang dilakukan guru berupa Penilaian Harian (PH), Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) termasuk Ujian Sekolah (US) kurang berintegritas.
Solusi Dalam Mengatasi Kendala Pembelajaran Online
Sebagai seorang guru, harus mencari berbagai solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Adapun alternatif solusi yang dapat ditempuh, yaitu :
- Lokasi di dekat lingkungan rumah yang sulit terjangkau jaringan internet untuk sementara pindah lokasi yang terjangkau jaringan internet. Apabila minimalis quota internetnya diatasi bergabung dengan temannya yang punya WIFI di rumah, maksimum 3 siswa dan mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19.
- Digunakan media pembelajaran daring yang variatif sehingga siswa tidak jenuh.
- Diupayakan menggunakan media daring variatif yang bias untuk interaktif.
- Apabila menggunakan media daring yang bisa live misalnya zoom meeting, google meet, webinar dll agar karakter atau perilaku para murid relatif terpantau.
- Materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran sebaiknya sehari sebelumnya sudah diberikan kepada siswa untuk dibaca terlebih dahulu. Ketika guru menjelaskan materi para murid dominan bisa lebih memahami, bila masih ada kesulitan bisa ditanyakan. Tugas yang diberikan ada batas waktu untuk mengumpulkan dan dinilai.
- Mengumpulkan tugas tidak terlambat. Bila tugas sudah diterima segera dikoreksi, dinilai dan hasilnya segera di infokan kepada para murid.
- Dengan media daring yang variatif dan dominan live akan mampu menyerap materi pelajaran mendekati optimal.
- Memanfaatkan media daring yang variatif dan dominan live akan bisa dipantau terus menerus perilaku siswa selama mengikuti kegiatan penilaian. Caranya dengan menghidupkan kamera pada media daring yang digunakan sehingga kejujurannya dapat dipantau mendekati baik. Lebih baik jika pada pembelajaran dan penilaian dengan melibatkan wali murid bisa membantu mengawasi dengan baik di rumah masing-masing.
Manfaat Pembelajaran Online
Berikut ini beberapa manfaat pembelajaran daring, yaitu :
-
Baik pelajar juga pengajar menjadi lebih melek teknologi
Kemajuan teknologi menjadi hal yang nyata terjadi dalam kehidupan. Determinasi teknologi bahkan mengatakan segala hal dalam kehidupan sosial terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Tuntutan dari pandemi COVID-19 mengharuskan memanfaatkan teknologi untuk tetap menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Pengajar juga siswa pun dituntut untuk memiliki keahlian dalam teknologi terkait pengoperasian, dll. Melalui tuntutan tersebut pada akhirnya akan bermanfaat untuk lebih memahami kerja-kerja teknologi, fungsi juga manfaatnya yang dapat membantu aktivitas.
-
Mengembangkan keahlian (Skill)
Pembelajaran daring memungkinkan pelajar untuk memiliki waktu lebih luang mengingat tidak adanya jadwal ketat sebagaimana yang biasanya ada saat menjalani pembelajaran di sekolah. Waktu luang yang ada dapat memberi manfaat bagi pelajar apabila dihabiskan dengan hal baik seperti meningkatkan keahlian. Keahlian bisa berkaitan dengan hobi atau kegiatan yang disukai di waktu luang seperti memasak, menulis, melukis, fotografi, dll.
-
Melatih berpikir secara mandiri
Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh pengajar dalam menyampaikan materi melalui pembelajaran daring, pelajar pun dituntut untuk dapat lebih aktif juga mandiri untuk memperdalam materi yang telah diberikan. Inisiatif pelajar pun diuji dalam hal ini. Dengan kemandirian yang didapatkan tentunya akan bermanfaat bagi pelajar untuk dapat berpikir secara mandiri tidak hanya mengandalkan apa yang diajarkan oleh guru.
-
Memperbanyak pengalaman
Memiliki waktu untuk mengembangkan keahlian tentunya akan memberi kesempatan untuk menambah pengalaman. Banyak orang yang dengan keahlian juga hobi tertentu kemudian memanfaatkannya untuk mengikuti kompetisi atau perlombaan, membuka usaha bisnis, mengadakan workshop, dll. Beberapa hal ini tentunya akan menambah daftar pengalaman.
-
Lebih hemat
Mahasiswa rantau pastinya mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk membayar biaya kos, biaya makan, dll. Mengingat pembelajaran daring bisa dilakukan di mana saja tanpa harus bertemu langsung dalam ruang kelas, mahasiswa rantau pun tidak perlu lagi tinggal jauh dari rumah mereka dan menghabiskan pengeluaran biaya kos juga makan. Mereka tetap bisa mengikuti kegiatan perkuliahan di rumah.
Strategi Pembelajaran Daring
Berikut ini merupakan beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran daring, yaitu :
-
Menetapkan manajemen waktu
Atur waktu belajar dengan teratur. Kerjakan dengan fokus tugas yang dibebankan guru atau dosen. Hal ini lebih mudah dijalani jika pihak sekolah atau universitas memberikan batasan jadwal akses daring kepada murid-muridnya. Hal ini akan berbeda jika penyedia layanan pendidikan memberikan fleksibilitas penuh kepada pelajar. Para siswa mesti mengatur sendiri jadwal belajar mereka.
Bagi orang yang belum terbiasa belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas sekolah di menit terakhir. Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk belajar dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan yang mesti ditanamkan kepada siswa yang melakukan remote learning.
-
Mempersiapkan teknologi yang dibutuhkan
Para murid harus mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak semua sekolah sudah menyediakan layanan belajar daring yang memadai, oleh karenanya beberapa platform belajar daring dapat menjadi alternatif. Demikian juga perkakas teknologi seperti komputer, gawai pintar, atau tablet menjadi penting dan terutama juga jaringan internet yang laik.
-
Melatih konsentrasi dan fokus belajar
Kesalahan yang sering dilakukan siswa, sebagaimana dilansir dari Psychology Today adalah tidak fokus ketika melakukan remote learning. Selama melakukan pembelajaran di internet, terdapat banyak sekali distraksi yang mengganggu proses pembelajaran. Godaan untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca-baca konten berita secara impulsif seringkali dilakukan tanpa rencana sebelumnya.
Oleh sebab itu, penting bagi siswa untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang ditetapkan. Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses belajar. Jika memungkinkan tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan diri dari gangguan anggota keluarga yang lain.
-
Menjaga hubungan sosial dengan pengajar juga teman sekelas
Bagi yang belum terbiasa melakukan remote learning harus menyesuaikan diri untuk terus visible dan berkomunikasi tanggap dengan pengajar atau teman kelas lain. Jika dibutuhkan, perlu juga diadakan grup khusus untuk membahas tugas yang dibebankan pengajar. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi mesti terjalin dengan baik untuk menghindari kesalahpahaman.