HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Laravel VS Codeigniter! Mana yang Terbaik?

Bagi web designer, menggunakan framework atau kerangka kerja merupakan hal yang sangat menguntungkan. Hal ini karena, proses pengembangan website menjadi lebih mudah dan lebih sistematis. Namun, kebanyakan para web designer bingung dalam memilih framework yang tepat, misalnya memilih antara Laravel dan Codeigniter.

Nah, bagi kamu yang masih bingung menentukan framework yang tepat. Yuk simak penjelasan berikut ini!

Apa Itu Laravel?

Laravel merupakan salah satu framework favorit para desainer web dalam mendesain dan mengerjakan sebuah website. Secara teknis, laravel adalah framework yang membantu web designer dalam mengoptimalkan PHP selama proses pembuatan website.

Apa itu PHP? PHP merupakan bahasa pemrograman yang mempengaruhi pembuatan suatu website. Untuk itu, diperlukan hal yang lebih sistematis dan sederhana untuk mendukung bahasa PHP menjadi lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan saat pengembangan website. Nah, disilah peran laravel, dimana fitur yang terdapat pada laravel, seperti template enginer, routing, maupun modularity dapat membangun website jauh lebih sederhana dan cepat.

Fitur Pada Laravel

  • Routing, berfungi membantu web designer dalam menentukan rute yang diperlukan oleh aplikasi-aplikasi yang digunakan pada website.
  • Modularity, berfungsi memudahkan web designer untuk mendesain website-website besar dengan banyak halaman untuk dikembangkan. Sehingga dengan adanya fitur ini maka desainer web dapat mengembangkan website lebih optimal serta mengenali potensi adanya bug lebih cepat dan lebih baik.
  • Testability, berfungsi membantu para web designer dalam melakukan pengujian dengan berbagai macam mode kasus. Dan memudahkan web designer untuk menyimpan kode pada berbagai macam mode tersebut sesuai dengan kebutuhan.
  • Configuration management, berfungsi membantu desainer web dalam menangani konfigurasi dengan lebih mudah, optimal, dan efisien.
  • Authentication, berfungsi memudahkan dalam melakukan authentication saat terjadi lupa password.

Apa Itu Codeigniter?

Codeigniter merupakan framework yang cukup favorit karena kemampuannya untuk mempercepat pembangunan sebuah website yang menggunakan basis PHP. Hal ini karena adanya array library maupun package dari Codeigniter yang cukup luas. Selain itu, ukurannya yang ringan membuat framework jenis ini juga dapat menghemat resource saat digunakan. Maka dari itu, dengan menggunakan Codeigniter, pengembangan sebuah website akan lebih mudah tanpa membutuhkan hosting dengan kapasitas yang besar.

Fitur Pada Codeigniter

  • Model-View-Controller (MVC) karena pada dasarnya Codeigniter ini merupakan framework dengan model MVC tersebut.
  • Fitur Query Builder yang membantu dalam melakukan akses pada database website.
  • Validasi form dan data yang memudahkan web designer dalam melakukan validasi pada sejumlah data website.
  • Fitur keamanan yang membantu mengamankan website dari adanya resiko XSS atau Cross Site Scripting.
  • Manajemen Session yang membantu web designer dalam melakukan pengaturan sesi-sesi website lebih optimal.
  • Fitur class baik untuk pembuatan template website maupun untuk membuka trackback.

Kelebihan Laravel VS Codeigniter

Apabila ingin menentukan framework tepat, sebaiknya mulai dari melihat kelebihan masing-masing dari framework tersebut. Secara umum berikut ini beberapa keuntungan menggunakan Laravel sebagai framework untuk website Anda.

  • Laravel memungkinkan web designer untuk menggunakan fitur-fitur terbaru yang dimiliki oleh PHP. Tercatat bahwa melalui Laravel, maka web designer dapat memanfaatkan fitur anonymous function, namespaces, array syntax, dan lain sebagainya.
  • Memiliki dokumentasinya yang cukup rapi dibandingkan framework sejenis, baik tentang metode yang digunakan, coding style pada pemrograman, dan lain sebagainya.
  • Memiliki kemampuan untuk berintegrasi dengan layanan mail. Hal ini karena, Laravel memberikan API driver yang dapat digunakan untuk Mailgun, Mandrill, maupun SMTP dalam mengirimkan email secara lokal ataupun berbasis cloud. Sehingga secara tidak langsung hal ini membuat Laravel mendukung notifikasi pada email dan bahkan memberikan notifikasi pada SMS melalui Slack dan Nexmo.

Berikutnya, Codeiginiter juga memiliki beberapa kelebihan yang tidak kalah menarik, diantaranya:

  • Memiliki konfigurasi yang minim sehingga saat melakukan perubahan konfigurasi hanya perlu melakukan hal-hal minor saja. Ini juga lebih mudah untuk menyesuaikan pada database dan routing dalam mendesain web secara cepat.
  • Ukurannya yang ringan, membuat Codeigniter memiliki performa super cepat yang tidak perlu diragukan lagi. Sehingga dengan menggunakan framework ini maka tidak perlu lagi menggunakan template engine maupun ORM yang umumnya akan memperlambat website yang didesain.
  • Memiliki file dokumentasi yang cukup lengkap sehingga memudahkan dan membantu para desainer web pemula yang baru mencobanya.

Kelemahan Laravel VS Codeigniter

Secara umum berikut ini beberapa kelemahan menggunakan Laravel sebagai framework untuk website Anda.

  • Laravel tidak memiliki komposer yang cukup kuat dibandingkan framework lainnya di pasaran.
  • Laravel juga sering kali mengalami masalah pada beberapa proses upgrade sehingga sebaiknya perlu berhati-hati dalam melakukan upgrade pada framework ini.

Sementara itu, Codeiginiter jugs sering kali mengalami kelemahan berikut ini:

  • Ukurannya yang kecil membuat Codeigniter tidak cocok jika digunakan untuk membangun website yang besar dan kompleks. Hal ini karena library pada Codeigniter terbatas sehingga sulit menemukan plugin yang terverifikasi secara resmi.
  • Codeigniter juga tidak memiliki menu editor yang khusus sehingga saat melakukan optimasi dan pengembangan harus berpindah-pindah dari satu file ke file yang lain.

Nah, jadi bagaimana, sudah bisa menentukan framework yang tepat untuk pengembangan website kamu? Pada intinya, baik penggunaan framework Laravel atau Codeigniter akan bergantung pada seberapa kompleks website yang ingin dibuat, tujuan website, serta berapa dana yang dimiliki untuk membangun website tersebut.

5/5 - (1 vote)
Dwi H

Recent Posts

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

20 hours ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

2 days ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

3 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

4 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

5 days ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

7 days ago