(0275) 2974 127
Latency adalah waktu yang dibutuhkan data dari asal sampai tujuan dengan diukur dalam satuan mili detik. Istilah mudahnya adalah delay/penundaan. Contohnya saat ini di Jakarta mengirim email dengan attachment foto kepada teman yang berdomisili di New York, Amerika Serikat. Saat email dikirim, akan terjadi latency sepersekian milidetik sebelum email diterima.
Jika masih dalam hitungan sepersekian detik ini masih wajar, tetapi jika latency sampai hitungan detik, maka ini sudah termasuk high latency. Harus ada beberapa tindakan untuk menyelesaikan masalah high latency ini, salah satunya dengan mencari penyebabnya.
Berbicara tentang latency, latency memiliki tiga buah komponen yaitu :
Speed of light propagation delay atau delay dari perambatan kecepatan cahaya terjadi karena tidak ada satupun media yang dapat memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya, termasuk kabel jaringan.
Jika mengetahui jarak dari dua titik, maka dapat menghitung latency dari kecepatan cahaya namun harus berhati-hati karena cahaya juga dapat merambat melalui medium yang berbeda dengan kecepatan yang berbeda pula.
Di ruang hampa kecepatan cahaya memiliki kecepatan 3.0 x 10^8 m/s. Jika melalui fiber kecepatannya menurun menjadi 2.0 x 10^8 m/s.
Komponen yang kedua adalah waktu untuk melakukan transmisi suatu data yang merupakan bagian dari bandwidth jaringan dengan pertimbangan ukuran (size) dari paket yang dibawa.
Komponen yang ketiga adalah antrian yang mungkin dapat terjadi pada jaringan misalnya paket yang disimpan beberapa saat sebelum di forward ke beberapa lokasi.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan faktor latency pada kelancaran arus komunikasi data pada suatu jaringan, antara lain :
Setiap infrastruktur jaringan, salah satunya kabel memiliki keterbatasan sehingga menyebabkan latency. Contoh saja kabel jaringan fiber optic, walaupun kecepatannya bisa sampai 10.000 Mbps, masih ada latency walaupun sangat kecil. Jadi semakin jauh jarak pengiriman data maka akan semakin besar latencynya.
Propagasi adalah waktu yang diperlukan suatu paket untuk melakukan perjalanan dari berangkat sampai tujuan.
Setiap router membutuhkan waktu untuk melakukan analisis informasi header dari suatu paket yang diterima. Jadi setiap melewati router baru maka akan meningkatkan waktu latency.
Latency dapat terjadi ketika suatu paket data disimpan, kemudian saat diakses perlu melewati perangkat jaringan seperti switch dan bridge.
Hal lain yang menjadi penyebab latency adalah interferensi sinyal radio di sekitar lokasi pengguna. Untuk bisa mentransmisikan jaringan yang bagus perlu mencari area yang bersih dari gelombang radio.
Semakin banyaknya Hop atau Point of Presence yang harus dilewati data untuk bisa sampai pada tujuan, maka peluang muncul latency akan semakin besar. Hindari membuat konfigurasi jaringan yang rumit sehingga menghambat laju data.
Penyebab latency yang terakhir adalah masalah cuaca. Sebagai informasi saja, bahwa karakteristik sinyal untuk bisa pindah dari satu lokasi menuju lokasi lainnya saat kondisi cuaca cerah kecepatan bisa merambat hingga 300.000 Km per detik. Pada cuaca mendung misalnya, laju sinyal akan sedikit menurun karena menembus awan tebal dan hujan. Jadi saat cuaca kurang bersahabat biasanya tingkat latencynya semakin besar.
Beberapa hal yang dapat di akibatkan dari latency antara lain :
Beberapa hal berikut diyakini bisa membantu koneksi tetap lancar dengan Network Latency yang minim :
Nilai Ping Time (semakin rendah, semakin baik) adalah patokan yang bisa digunakan dalam mengukur apakah koneksi terserang Network Latency akut atau tidak. Sekalipun memiliki koneksi internet dengan speed tinggi dari ISP (Internet Service Provider), namun jika membuang-buang bandwith dengan menjalankan aplikasi streaming secara simultan, ping time di jamin drop.
Di beberapa device gaming seperti laptop gaming dengan hardware networking khusus, terdapat aplikasi network manager yang memungkinkan pengguna mengatur aplikasi mana saja yang diprioritaskan mendapat bandwith lebih tinggi dari aplikasi lain.
Untuk mengakses Internet, secara garis besar terdapat dua (2) jenis koneksi, kabel dan wireless. Tidak masalah jika terhubung langsung dengan router via kabel UTP. Koneksi device dengan router di jamin jauh lebih stabil dibanding menggunakan wireless. Tapi jika terpaksa harus mengakses Internet menggunakan WiFi, ada dua hal penting yang wajib kamu selalu perhatikan.
Pertama, usahakan posisi antara device dan wireless router tidak terhalang sekat yang berpotensi mempersulit penangkapan sinyal WiFi. Ini menjamin device baik smartphone maupun laptop, mendapat asupan sinyal WiFi yang tinggi. Usahakan kekuatan sinyal WiFi yang diterima selalu stabil. Sinyal WiFi yang turun naik, seringkali menjadi penyebab utama konsentrasi Latency terganggu.
Jika posisi wireless router terpaksa harus berjauhan dengan device, sebaiknya tambahkan repeater untuk memperkuat sinyal WiFi. Sekalipun, me-repeat sinyal WiFi hanya mendapat setengah bandwith yang bisa disediakan Router. Yang satu ini memang resiko menggunakan koneksi Wireless. Jadi, jangan juga terlalu banyak menggunakan repeater untuk memperluas jangkauan WiFi. Karena semakin banyak penguatan, secara prakteknya, Latency juga akan makin tinggi.
Kedua, jika memungkinkan ganti wireless router bawaan ISP dengan Wireless router yang lebih bagus. Sering sekali terjadi penurunan kualitas bandwith akibat kualitas wireless router yang ‘seadanya’. Tidak perlu yang mahal, cukup cari wireless router dengan kemampuan manajemen bandwith yang lebih baik juga memiliki durabilitas tinggi. Dalam arti kata, sekalipun dengan bermain game dalam jangka waktu lama.
Jangan lupa juga cek berapa banyak latency yang terjadi antara jaringan dengan server. Jika memungkinkan, cari informasi server game yang paling dekat dengan lokasi untuk mengurangi route proccess.
Perlu diketahui bahwa kabel fiber optic memiliki kecepatan internet setara dengan kecepatan cahaya 299.792.458 meter/detik, dari kecepatan tersebut dihasilkan latency sebesar 3.33 microseconds. Semakin jauh lokasi pengiriman paket data maka semakin besar pula angka latencynya. Pada dasarnya latensi bisa diukur dengan dua metode berikut :
Untuk menghitung latency bisa menggunakan tools untuk mengukur Time To First Byte (TTFB) yang ada pada 16 lokasi server yang berbeda. Silahkan ikuti cara mengukur latency berikut ini :
1. Silahkan buka website https://tools.keycdn.com/performance
2. Kemudian silahkan masukan URL website, kemudian lakukan “Test”. Tunggu hasilnya.
3. Silahkan lihat pada kolom paling akhir “TTFB”, disitu tertulis latency yang dihasilkan dari akses lokasi yang berbeda. Semakin kecil tingkat latencynya maka akan semakin bagus.
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…