(0275) 2974 127
Dalam pengembangan aplikasi berbasis web, PHP menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan karena fleksibilitas dan kemudahannya. Salah satu aspek penting dalam PHP adalah penggunaan function, yaitu blok kode yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu dan membantu membuat program lebih efisien serta terstruktur. Namun, demi menjaga keamanan server, tidak semua function dapat dibiarkan aktif begitu saja.
Di sinilah konsep disable function diperlukan, yaitu metode untuk menonaktifkan fungsi PHP yang berpotensi membahayakan sistem. Melalui artikel ini, kita akan membahas apa itu PHP Function, mengapa beberapa function perlu dinonaktifkan, serta bagaimana cara mengatur disable dan enable function langsung dari cPanel. Pengetahuan ini sangat penting bagi pemilik situs, developer, maupun administrator server untuk memastikan website tetap aman dan berjalan optimal.
Dalam pemrograman PHP, function adalah blok kode yang dibuat untuk menjalankan tugas tertentu secara spesifik. Fungsi ini memungkinkan pengembang menulis kode sekali saja dan menggunakannya berulang kali di berbagai bagian program, sehingga membuat kode lebih efisien, rapi, dan mudah dipelihara. Function dapat menerima input melalui parameter, memproses data sesuai logika yang ditentukan, dan mengembalikan hasil menggunakan perintah return. Dengan memanfaatkan function, pengembangan aplikasi menjadi lebih terstruktur, kode lebih mudah dibaca, dan perubahan di masa depan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman.
Disable function dalam PHP adalah mekanisme untuk menonaktifkan atau membatasi penggunaan fungsi-fungsi tertentu di dalam skrip PHP. Tujuan utama dari menonaktifkan fungsi adalah keamanan dan kontrol lingkungan server, karena beberapa fungsi PHP memiliki potensi risiko tinggi jika disalahgunakan. Contohnya, fungsi seperti exec(), system(), shell_exec(), passthru(), dan proc_open() memungkinkan skrip mengeksekusi perintah sistem operasi secara langsung, yang bisa digunakan untuk melakukan serangan atau akses ilegal ke server.
Penonaktifan fungsi biasanya dilakukan melalui konfigurasi php.ini dengan menggunakan direktif disable_functions. Misalnya:
Setelah fungsi-fungsi tersebut ditambahkan ke daftar disable, skrip PHP yang mencoba memanggilnya akan gagal, dan seringkali akan menghasilkan error atau peringatan. Selain itu, disable function juga membantu mencegah kerusakan sistem, menjaga stabilitas server, dan meminimalkan risiko keamanan pada aplikasi web, terutama jika kode dijalankan oleh pengguna atau pihak ketiga.
Selain melalui php.ini, beberapa kontrol juga bisa dilakukan melalui .htaccess (tergantung konfigurasi server) atau panel kontrol hosting, meskipun metode ini lebih terbatas dibanding konfigurasi langsung di php.ini. Meskipun menonaktifkan fungsi meningkatkan keamanan, pengembang harus hati-hati, karena beberapa aplikasi mungkin membutuhkan fungsi tertentu untuk berjalan dengan normal. Oleh karena itu, disable function harus dipilih secara selektif, menyeimbangkan antara keamanan dan kebutuhan fungsional aplikasi.
Di cPanel, Anda bisa mengatur fungsi PHP apa saja yang ingin dinonaktifkan (disable) atau diaktifkan kembali (enable) melalui menu Multi PHP ini Editor atau Select PHP Version, tergantung jenis hosting yang digunakan. Berikut dua metode yang paling umum:
Langkah-langkah:
disable_functions =
disable_functions = exec,system,shell_exec,passthru
disable_functions =
Beberapa hosting menggunakan menu Select PHP Version (misalnya hosting dengan CloudLinux).
Langkahnya:
Masuk cPanel
Buka Select PHP Version
Klik tab Options
Cari opsi bernama disable_functions
Edit isi kolom tersebut:
Tambah fungsi → disable
Hapus fungsi → enable
Perubahan otomatis tersimpan.
exec(), shell_exec(), atau system() karena alasan keamanan.exec()shell_exec()system()passthru()proc_open()popen()curl_multi_exec()show_source()Memahami cara kerja PHP Function serta pengaturan disable dan enable function di cPanel merupakan langkah penting dalam menjaga performa dan keamanan website. Dengan mengetahui fungsi apa saja yang aman digunakan dan mana yang berpotensi menimbulkan celah keamanan, Anda dapat mengelola server atau hosting dengan lebih bijak.
Melalui fitur seperti MultiPHP INI Editor atau Select PHP Version di cPanel, proses pengaturan function menjadi jauh lebih mudah tanpa perlu mengakses server secara langsung. Semoga pembahasan ini membantu Anda memahami konsep dasar hingga langkah teknis dalam mengelola PHP Function di hosting. Dengan pengaturan yang tepat, website Anda dapat berjalan lebih stabil, aman, dan sesuai kebutuhan.
Alibaba Cloud ApsaraDB for RDS MySQL adalah layanan database terkelola yang memberikan performa tinggi, skalabilitas…
Setelah sebelumnya kita membahas profil singkat Ajaib, Stockbit, dan Bibit, mulai dari regulasi, keamanan, produk…
ISPConfig merupakan salah satu panel kontrol hosting open source yang banyak digunakan untuk mengelola server…
Dalam beberapa tahun terakhir, minat investasi di Indonesia mengalami lonjakan yang sangat pesat. Bukan hanya…
OpenSID adalah sistem informasi desa berbasis open source yang digunakan untuk mengelola data, administrasi, dan…
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, memahami siapa konsumen yang tepat menjadi kunci kesuksesan. Tidak…