(0275) 2974 127
Membuat blog maupun website pasti membutuhkan banyak elemen atau fitur yang lengkap untuk memudahkan pengguna atau sebagai pemiliknya, menghadirkan banyak elemen ini bisa dilakukan dengan meminta bantuan pada penyedia layanan website. Salah satu elemen penting yang tidak boleh dilewatkan adalah halaman privacy policy atau kebijakan privasi, halaman ini mungkin terdengar kurang familiar karena keberadaannya jarang diperhatikan penggunanya.
Website biasanya digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan pribadi atau bisa juga digunakan untuk toko online miliknya, wadah ini bisa dimanfaatkan untuk ladang jual beli dengan mempromosikan produk yang dijualkan pada halaman website. Untuk keperluan pribadi, orang cenderung menggunakannya untuk menceritakan pengalaman dan karya-karyanya yang ia bagikan agar publik bisa mengenalnya.
Halaman yang berisi pernyataan terkait seberapa jauh informasi yang digunakan sebagai pemilik website dari data pengunjung yang terkumpul disebut dengan privacy policy, entah itu sebagian saja ataupun seluruhnya. Informasi ini biasanya diambil website hanya berupa cookies yang pada saat ini digunakan sebagai salah satu data distribusi iklan, maka tak jarang ketika mencari dengan kata kunci tertentu iklan yang muncul di website akan berkaitan dengan informasi yang diketikkan pada halaman pencarian. Halaman privacy policy sangat dibutuhkan apalagi karena halaman ini digunakan untuk menjelaskan setiap persetujuan tertentu yang nantinya berguna sebagai salah satu syarat agar blog disetujui oleh Google Adsense.
Privacy policy sendiri memiliki beberapa generator for adsense yang bisa digunakan dalam membuat konten privacy policy yang menarik perhatian pengunjungnya, bisa menggunakannya secara gratis tanpa membayar biaya berlangganan. Cukup dengan mengisi informasi pada form yang tersedia berupa nama website, URL website, serta nama dari pemilik website tersebut. Berikut beberapa website privacy policy generator yang ada.
Salah satu yang menjadi fungsi utama dari halaman privacy policy adalah untuk memberitahu kepada pengguna terkait informasi apa saja yang pemilik website kumpulkan dari blognya, mengetahui bagaimana informasi yang didapat akan digunakan, serta siapa saja yang memiliki akses untuk informasi tersebut. Fungsi dari halaman privacy policy ini juga berpengaruh pada mesin pencari, sehingga akan sangat penting keberadaannya untuk melengkapi elemen dari sebuah website dan menjadi semakin disukai oleh mesin pencari.
Jika penasaran dengan informasi apa saja yang biasanya selalu dicantumkan, coba simak penjelasan di bawah.
Poin pertama yang harus ada di halaman kebijakan privasi adalah sebutkan apa informasi apa saja yang website dikumpulkan dari pengunjung. Sebutkan dengan detail, seperti nama pengguna, nomor telepon, alamat, IP Address.
Selain informasi dasar, berikut kami sajikan daftar informasi yang biasanya dikumpulkan dari pengunjung website.
Jika terdapat informasi di luar poin-poin di atas yang website dikumpulkan, silahkan sebutkan dan tambahkan pada halaman privacy policy. Selain itu, poin lainnya yang perlu diperhatikan adalah jika pengunjung dapat sign up ke website menggunakan akun aplikasi pihak ketiga seperti akun Google atau akun Facebook.
Jelaskan pula bahwa website akan mengumpulkan informasi dari pihak ketiga tersebut. Tentunya, sesuai izin pengunjung pada saat memberikan persetujuan akun website ditautkan ke akun pihak ketiga yang digunakan untuk sign up.
Ketika seorang pengunjung masuk ke laman situs website, katakan sejelasnya apakah data pribadi akan terekam secara otomatis atau tidak.
Terdapat beberapa cara pengumpulan data informasi pengunjung oleh website, yaitu :
Jika website menggunakan cookies untuk melihat rekam jejak dan aktivitas pengguna, maka perlu menjelaskannya pula pada privacy policy. Di dalam poin cookies perlu menjelaskan kepada pengunjung apa itu cookies dan bagaimana cara kerjanya.
Termasuk keterangan bahwa dengan cookies, pengunjung tidak perlu lagi melakukan setting setiap mengunjungi website, karena histori pengunjung akan terekam. Misalnya ketika pengunjung kembali ke website untuk login, maka cookies akan mengingat email pengunjung sehingga tidak perlu menuliskan emailnya kembali.
Selain itu, jabarkan data apa saja yang diambil oleh cookies, misalnya nama, alamat email, nomor telepon, dan lain sebagainya yang diberikan oleh pengunjung. Jangan lupa jelaskan tujuan menyimpan cookies pengunjung, misalnya untuk menyediakan konten yang lebih personal, menampilkan iklan, rekomendasi konten, dll.
Tetapi, seorang pengunjung juga berhak untuk tidak memberikan data pribadinya. Maka dapat memberitahukan bahwa pengunjung dapat menonaktifkan cookies. Namun, karena tidak ada data yang terekam, kemungkinan pengunjung tidak dapat mendapatkan kenyamanan semaksimal jika menggunakan cookies.
Setelah memberitahu pengunjung tentang pengumpulan informasi dan cookies, harus pula menjelaskan bagaimana cara menggunakan informasi tersebut. Hal ini agar pengunjung mengetahui untuk apa data mereka disimpan.
Terdapat beberapa cara untuk menggunakan data pribadi pengunjung, yaitu :
Poin penyimpanan informasi ini berkaitan erat dengan sisi keamanan. Sebagai pemilik website harus memastikan keamanan data yang telah dikumpulkan dari pengguna.
Di dalam kebijakan privasi dapat menyebutkan cara yang dipakai untuk mengamankan data pribadi pengunjung seperti, langkah organisasional, teknis, dan administratif. Maksudnya adalah uraikan ke dalam poin-poin rinci, seperti :
Pihak ketiga adalah pihak yang terlibat dalam urusan antara pemilik website dengan pengunjung website. Misalnya, pengunjung menggunakan OVO untuk bertransaksi di website, maka OVO adalah pihak ketiga. OVO tidak berhubungan langsung dengan website dan pengunjung, hanya digunakan untuk membantu urusan antara dua pihak.
Jika pengunjung meng-klik link pihak ketiga (aplikasi atau situs tertentu) dari website, maka pengguna harus mengikuti privacy policy yang berbeda. Itu artinya, seluruh kebijakan privasi dari situs yang dirujuk bukanlah tanggung jawab.
Selain itu, jelaskan bahwa website tidak akan membagikan data pengunjung ke sembarang pihak. Meskipun terdapat link ke pihak ketiga, belum tentu website akan berbagi data pengunjung. Jika website melakukan data sharing kepada pihak ketiga, harus cantumkan nama pihak ketiga tersebut dan jabarkan data apa saja yang dibagikan.
Kelima poin Privacy Policy di atas merupakan poin yang umum ada di setiap website. Dapat menambahkan hal-hal yang menurut penting.
Perlu diketahui bahwa setiap website memiliki kebijakan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Berikut beberapa kebijakan lainnya yang dapat ditambahkan :
Pada poin terakhir ini, tegaskan bahwa kebijakan yang dibuat sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Biasanya poin persetujuan juga menekankan bahwa pengguna secara otomatis setuju terhadap syarat penggunaan yang tercantum dalam Privacy Policy.
Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…
Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…
Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…
Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…
Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…
UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…