(0275) 2974 127
Dalam jaringan komputer, jaringan peer-to-peer adalah jenis jaringan yang umum digunakan. Jaringan peer-to-peer adalah jenis mode di mana semua komputer yang terhubung berbagi sumber daya satu sama lain. Saat merancang model jaringan ini, Anda tidak memerlukan hub atau switch untuk menghubungkan komputer bersama-sama dalam jaringan. Selain jaringan peer-to-peer, mode jaringan lain yang umum digunakan adalah mode client-server di mana server bertindak sebagai pengontrol komputer di jaringan.
Jaringan peer-to-peer adalah model desain jaringan di mana setiap komputer memiliki status yang sama. Artinya tidak ada komputer yang mempunyai peran khusus sebagai server untuk memberikan kendali terpusat. Hal ini memungkinkan pertukaran sumber daya antar komputer secara langsung tanpa memerlukan alat perantara apa pun. Sebenarnya membuat jaringan peer-to-peer cukup sederhana, di mana dua komputer atau lebih dapat terhubung satu sama lain tanpa bantuan hub atau switch.Misalnya, dalam jaringan peer-to-peer, komputer A dalam model peer-to-peer ingin mendapatkan data dari komputer B. Dalam hal ini, komputer A berperan sebagai server dan komputer B berperan sebagai klien. Jadi kedua komputer ini bisa saling bertukar file.
Pada dasarnya tujuan utama dibuatnya jaringan peer-to-peer adalah untuk berbagi berbagai sumber daya dengan komputer lain, seperti berbagi penggunaan printer atau file dokumen. Biasanya model jaringan ini hanya disebarkan dalam skala kecil, karena semakin banyak komputer yang terhubung juga akan mempengaruhi kinerja setiap perangkat yang ada.
Selain itu, jaringan berskala besar juga memerlukan pengelolaan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, diperlukan satu atau lebih server yang bertindak sebagai pengontrol klien. Model jaringan client-server adalah pilihan lain yang digunakan oleh para profesional TI untuk membangun jaringan berskala besar, seperti di perusahaan.
Konsep jaringan peer-to-peer sudah ada sejak tahun 1980. Namun, jaringan ini baru belakangan ini menjadi populer dengan Microsoft sebagai sistem operasi pilihan untuk kelompok kerja. Pada tahun yang sama, aplikasi terdistribusi bernama Usenet juga diluncurkan. Aplikasi ini dibuat oleh Tom Truscott dan rekannya Jim Ellis untuk melayani pengguna menggunakan newsgroup.
Saat itu, layanan internet yang mampu bertukar informasi dengan cepat belum banyak dikenal. Biasanya, sistem yang digunakan untuk bertukar informasi adalah file batch. File berupa file yang isinya adalah data yang sedang diproses atau akan dikirimkan dari awal sampai akhir.
Waktu terbaik untuk bertukar informasi melalui p2p adalah pada malam hari. Periode ini merupakan periode terbaik bagi negara-negara besar karena jarak yang jauh tidaklah lengang. Oleh karena itu, fungsi aplikasi ini tidak dapat didistribusikan. Kemudian muncullah aplikasi peer-to-peer generasi pertama yaitu FidoNet. Aplikasi ini sangat sukses dan mendapatkan popularitas yang sangat besar. Aplikasi buatan Tom Jennings ini diluncurkan pada tahun 1984 untuk bertukar pesan antar pengguna Bulletin Board System atau BBS, meskipun sangat beragam. Dengan demikian, FidoNet dapat dianggap sebagai pencipta aplikasi p2p lainnya.
Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 90an, aplikasi berbasis konsep p2p berkembang. Contohnya adalah Kazaa, BitTorrent, eDonkey, dan lain-lain. Aplikasi p2p ini tidak hanya dapat digunakan oleh pengguna perorangan namun juga dapat digunakan oleh bisnis. Selain itu, jaringan peer-to-peer lending yang terhubung dengan dunia keuangan juga semakin berkembang. Banyak startup di industri peminjaman uang juga menggunakan jaringan p2p. Sistem ini akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pinjaman uang.
Dari pembahasan apa itu jaringan peer to peer, dapat dipastikan bahwa hal utama yang menjadi kelebihan jaringan peer to peer adalah kemudahan dan efektivitasnya dalam proses instalasi. Setiap komputer dapat saling terhubung dengan mudah bahkan cukup dengan 1 kabel UTP untuk saling berbagi sumber daya.
Selain itu, model jaringan ini juga menawarkan fleksibilitas dimana setiap komputer dapat menjadi server maupun client. Hal tersebut dapat terjadi secara bergantian saat proses berbagi sumber daya terjadi. Tidak ada aplikasi atau sistem khusus yang diperlukan untuk membangun jaringan ini. Pada intinya, kelebihan jaringan peer to peer dapat diuraikan menjadi model yang mudah, fleksibel, murah karena tidak banyak perangkat tambahan, efisien, dan tidak diperlukan administrator khusus untuk mengelola jaringan.
Selain menjadi keuntungan, kurangnya kontrol server juga merupakan kelemahan jaringan peer-to-peer. Hal ini berdampak pada performa komputer di jaringan yang lebih rendah dibandingkan performa client server. Setiap komputer harus mampu mengelola aplikasinya secara mandiri.
Selain itu, keamanan data juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan peer-to-peer. Segala bentuk keamanan adalah tanggung jawab setiap komputer. Jadi, jika terjadi kehilangan data, tidak ada data cadangan yang akan disimpan. Tata kelola juga cenderung tidak terkendali dalam model jaringan ini. Lalu lintas jaringan akan menjadi semakin kompleks, terutama jika jumlah komputer dalam jaringan semakin bertambah.
Model peer-to-peer adalah jenis jaringan tanpa kontrol terpusat. Ini adalah salah satu karakteristik jaringan peer-to-peer. Berikut beberapa faktor lain yang menjadi ciri model jaringan ini:
Server peer-to-peer dan server klien adalah model jaringan yang umum diterapkan di lingkungan berbasis komputer. Berdasarkan namanya, jaringan peer-to-peer merupakan model yang mengacu pada hubungan komputasi paralel atau peer-to-peer. Artinya setiap komputer mempunyai fungsi, letak, tugas, dan peran yang sama, termasuk kemampuannya sebagai server atau client.
Namun pada jaringan client server, satu komputer akan didedikasikan untuk bertindak sebagai server. Artinya komputer ini bertindak sebagai pengontrol untuk komputer (klien) lain di jaringan yang sama. Server bertanggung jawab untuk mengelola apa yang dapat dilakukan klien, seperti menentukan akses ke aplikasi, berapa banyak bandwidth yang dapat digunakan, dan tugas administrasi jaringan lainnya. Tujuannya tentu saja agar jaringan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dapat kita simpulkan bahwa peer-to-peer atau P2P adalah suatu jaringan dimana setiap komputer yang saling terhubung dalam jaringan tersebut dapat berperan sebagai client dan server. Dengan demikian, setiap komputer yang terhubung mempunyai kewajiban dan hak yang sama. Dalam sebuah bisnis, kehadiran jaringan p2p akan membantu bisnis mengelola data dan informasi penting bisnisnya dengan lebih mudah.
Dalam hal ini solusi yang dapat digunakan adalah sistem ERP, karena sistem ERP secara otomatis dapat mempermudah operasional bisnis dan juga terintegrasi. Biasanya, sistem ERP mengintegrasikan banyak fungsi bisnis yang berbeda, seperti akuntansi, penjualan, pembelian, inventaris, pajak, manufaktur, dan fungsi umum lainnya.
Perbedaan Windows dan Linux di Cloud VPS Salah satu kebingungan umum yang muncul setelah membeli…
Forum telah menjadi bagian penting dari “peradaban” dunia maya. Anda dapat berargumen bahwa forum adalah…
Beberapa Web Proxy Gratis yang Wajib Dicoba Saat ini siapapun bisa mengakses internet dari mana…
3 Skill Business Intelligence Yang Harus di Ketahui Menjadi seorang Business Intelligence tidak semudah yang…
Cara Menggunakan Google Webmaster Tools Google menyediakan alat untuk mempermudah pengindeksan situs web Anda yang…
Fungsi dan Pengertian RAM Pada Web Hosting Banyaknya pengusaha dan masyarakat yang beralih ke platform…