(0275) 2974 127
Dalam pengelolaan perangkat komputer, khususnya pada penyimpanan data, partisi hardisk memiliki peran yang sangat penting. Banyak pengguna mungkin hanya mengenal drive C: dan D: tanpa memahami bahwa keduanya sebenarnya berasal dari satu hardisk yang dibagi menjadi beberapa bagian. Proses pembagian inilah yang disebut sebagai partisi hardisk.
Partisi digunakan untuk memisahkan sistem operasi, aplikasi, dan data pribadi agar lebih teratur, aman, serta mudah dikelola. Dengan adanya partisi, pengguna dapat menghindari risiko kehilangan seluruh data ketika terjadi kerusakan sistem, mempercepat proses pencarian file, hingga mempermudah proses instal ulang. Tidak hanya pada komputer pribadi, partisi juga banyak digunakan pada server dan VPS untuk mengoptimalkan performa dan keamanan data.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu partisi hardisk, fungsinya, manfaatnya, hingga cara membuat partisi—baik pada PC maupun VPS Windows. Dengan memahami konsep dasar ini, kamu bisa mengelola penyimpanan perangkat dengan lebih efektif dan profesional.
Partisi hardisk adalah pembagian ruang penyimpanan pada sebuah hardisk fisik menjadi beberapa bagian logis (logical partition) sehingga sistem operasi dapat mengelola setiap bagian tersebut seperti drive terpisah. Meskipun secara fisik hardisk hanya satu perangkat, partisi membuatnya terbagi menjadi beberapa “ruangan” dengan fungsi dan pengelolaan yang berbeda—misalnya drive C: untuk sistem, dan drive D: untuk data.
Berikut merupakan cara kerja dari Partisi Hardisk:
Awal dan akhir ruang penyimpanan yang dipisahkan dari ruang lainnya.
Sistem file (NTFS, FAT32, ext4, dll.) yang digunakan untuk menyimpan data.
Tujuan penggunaan, seperti untuk sistem operasi, backup, file pribadi, atau aplikasi.
Partisi ini kemudian dikenali sistem operasi sebagai disk terpisah, meski sebenarnya masih berada dalam satu perangkat hardisk.
Berikut alasan mengapa perlu membuat partisi hardisk, dijelaskan secara jelas dan mudah dipahami:
Partisi membantu membedakan tempat untuk sistem operasi (Windows) dan file pribadi. Contohnya:
Drive C: untuk Windows
Drive D: untuk dokumen, foto, video
Kalau Windows error, data di partisi lain tidak ikut rusak.
Ketika harus install ulang Windows, partisi C saja yang diformat. File di partisi D atau E biasanya tetap aman. Ini alasan paling umum orang membuat partisi.
Dengan membagi ruang penyimpanan, kamu bisa mengatur file sesuai kategori:
Satu partisi untuk kerja
Satu untuk game
Satu untuk backup
Lebih tertata dan mudah ditemukan.
Partisi bisa membantu sistem mengakses file yang diperlukan dengan lebih cepat karena struktur data lebih teratur. Terutama kalau OS ditempatkan di partisi khusus.
Kamu bisa menyimpan file penting di partisi terpisah sehingga lebih mudah saat backup menggunakan aplikasi tertentu.
Kalau ingin memakai lebih dari satu sistem operasi, partisi wajib dibuat. Misalnya:
Windows di satu partisi
Linux di partisi lain
Dengan memisahkan partisi, fragmentasi data bisa lebih terkontrol, terutama pada HDD—yang bisa membuat komputer terasa lebih cepat.
Kamu bisa menentukan berapa besar ruang untuk sistem, aplikasi, atau data pribadi. Ini mencegah drive C cepat penuh yang bisa bikin komputer lemot.
Ada beberapa manfaat setelah Anda melakukan partisi hardisk:
Memisahkan sistem dan data supaya lebih rapi.
Melindungi data saat install ulang Windows.
Mempermudah pengaturan file berdasarkan kategori.
Meningkatkan performa sistem karena file lebih terstruktur.
Memudahkan backup dan pemulihan data.
Mendukung multi OS seperti Windows + Linux.
Mengontrol penggunaan ruang pada hardisk.
Di VPS Windows, kamu bisa membuat partisi baru melalui Disk Management, sama seperti di Windows desktop biasa. Berikut langkah-langkahnya:
Login lewat Remote Desktop (RDP) menggunakan IP, username, dan password VPS.
Ada beberapa cara:
Klik Start → ketik diskmgmt.msc → Enter
Klik kanan This PC → Manage → Disk Management
Biasanya drive utamanya adalah Disk 0 (C:). Klik kanan pada partisi C: → pilih Shrink Volume.
Masukkan berapa MB yang ingin diambil untuk partisi baru. Contoh: 20 GB = 20480 MB, Klik Shrink.
Setelah shrink selesai, kamu akan melihat area Unallocated.
Klik kanan Unallocated → New Simple Volume
Klik Next
Tentukan ukuran volume (biasanya langsung Next)
Pilih Drive Letter (misalnya D atau E)
Pilih format NTFS
Beri nama (misal: DATA atau PROJECT)
Klik Finish
Partisi baru akan muncul di This PC dengan drive letter yang kamu pilih.
Jangan shrink terlalu kecil, sisakan ruang untuk drive C: minimal 10–20 GB bebas.
Jangan ubah partisi sistem secara ekstrem agar VPS tetap stabil.
Selalu lakukan di jam yang sepi trafik untuk menghindari gangguan layanan.
Memilih bahasa pemrograman harus disesuaikan dengan kebutuhan tim, klien, dan perusahaan. Ada dua pilihan yang…
Proxy adalah alat yang berfungsi sebagai perantara antara pengguna dan internet untuk meningkatkan privasi dan…
Mikrotik sering digunakan agar pengelolaan jaringan lebih mudah. Selain memiliki fitur yang lengkap, GUI (Graphic…
Di era digital saat ini, komunikasi yang cepat dan efisien menjadi salah satu kunci utama…
MikroTik merupakan sebuah alat jaringan yang berperan utama dalam mengatur arus data. Perangkat ini berfungsi sebagai…
Samba Server merupakan salah satu layanan penting dalam dunia administrasi jaringan, terutama ketika sebuah lingkungan…