HOTLINE

(0275) 2974 127

CHAT WA 24/7
0859-60000-390 (Sales)
0852-8969-9009 (Support)
Blog

Mengenal React JS : Definisi, Fungsi dan Cara Kerja dari React JS

Saat Anda mempelajari web development, Anda mungkin pernah mendengar istilah React JS. Pengetahuan tentang React JS sangat penting saat ini, terutama jika Anda ingin membuat User Interface (UI) situs web Anda lebih menarik. Jadi apa sebenarnya React JS itu? Apa fungsi dan cara kerja React JS?

Definisi React JS

React JS adalah pustaka JavaScript yang digunakan untuk membuat antarmuka pengguna (User Interface/UI) aplikasi. React JS dikembangkan oleh Facebook dan merupakan salah satu framework/library JavaScript paling populer yang tersedia saat ini.

Dalam pengembangannya, React JS menerapkan konsep komponen dalam pengembangan antarmuka pengguna. Komponen adalah unit terkecil yang dapat digunakan untuk membuat antarmuka pengguna di React JS. Komponen-komponen ini dapat digabungkan satu sama lain dan membentuk struktur yang kompleks. Di React JS, perubahan komponen secara otomatis memperbarui antarmuka (UI) di browser tanpa perlu me-refresh halaman.

Selain itu, React JS juga dapat dengan mudah bekerja dengan berbagai jenis teknologi seperti server-side rendering, DOM virtual, dan juga dapat digunakan dengan library/framework kerja lain seperti Redux. Keunggulannya dalam menciptakan antarmuka pengguna yang efisien dan mudah dipelajari, React JS banyak digunakan oleh pengembang web dan perusahaan besar dalam pengembangan aplikasi.

React JS mempunyai berbagai fitur lengkap yang dapat membantu kamu mengembangkan UI aplikasi atau website. Namun, bukan hanya itu saja. React juga memiliki fitur-fitur unggulan yang membuatnya lebih diminati daripada program library JavaScript lainnya. Berikut beberapa fitur React unggulan tersebut:

JSX 

JSX adalah extension syntax JavaScript yang memungkinkan Anda untuk memodifikasi Document Object Model (DOM) dengan kode bergaya HTML. Untuk mengetahui fungsi JSX dengan lebih jelas, Anda perlu tahu tentang DOM terlebih dahulu.

DOM adalah application programming interface (API) yang berfungsi untuk mengatur struktur halaman web. Nah, untuk menambah konten dinamis ke dalam halaman web, developer mesti memodifikasi DOM.

Dengan kata lain, JSX akan mempermudah Anda untuk menambah konten dinamis. Karena extension ini dapat membantu Anda untuk memasukkan syntax bergaya HTML ke dalam DOM. Akan tetapi, JSX bukanlah HTML. Mungkin bahasa sederhananya seperti ini: JSX terlihat seperti HTML, tapi memiliki fungsi seperti JavaScript. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan JSX di berbagai browser. Karena JSX cocok dengan semua platform browser modern – seperti Chrome atau Firefox.

Virtual DOM

Ketika developer mengupdate DOM dengan menggunakan JSX, React JS akan membuat Virtual DOM, yaitu salinan dari DOM asli yang ingin diupdate. Virtual DOM berguna untuk melihat bagian dari DOM asli yang berubah. Contohnya, ketika pengguna website mengklik tombol like atau comment, tentu yang perlu berubah hanya bagian like dan comment saja, bukan?

Ketika menemukan bagian yang perlu diubah, React JS akan mengubah bagian itu saja. Jadi, pengguna tidak perlu reload satu halaman untuk melihat perubahannya. Hal ini dapat berpengaruh terhadap performa website. Karena setiap perubahan hanya dilakukan pada bagian yang diperlukan saja. Tanpa Virtual DOM, website Anda akan menggunakan HTML untuk update DOM.  Sehingga, seluruh DOMnya mesti direload untuk menampilkan perubahan di satu bagian – seperti mengklik tombol like atau menambahkan komentar.

Single Way Data Flow

Ini adalah teknik kontrol transfer data yang mempermudah proses debug. Single Way Data Flow  adalah teknik mentransmisikan data dengan satu metode di seluruh aplikasi. Tentunya manfaat yang bisa didapat dari fitur ini berupa kontrol data yang lebih aman.

Fitur Single Way Data Flow  mengelola semua aliran data di React JS yang dikirim dari satu sisi ke sisi lain dalam satu arah. Metode pengiriman data ini meminimalkan terjadinya kesalahan selama pengiriman data. Dengan pendekatan ini, proses transmisi juga menjadi lebih efisien karena React JS mengirimkan data sesuai kemampuan masing-masing bagian sistem.

Fungsi React JS

1. Membuat Antarmuka Pengguna yang Dinamis

React JS memungkinkan pengembang dengan cepat dan mudah membuat antarmuka pengguna yang dinamis dan interaktif. React JS memisahkan antarmuka dan logika aplikasi, sehingga memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi dengan struktur yang lebih terorganisir.

2. Meningkatkan Efisiensi Pembuatan Aplikasi

React JS memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi dengan kode yang lebih dapat dipelihara dan digunakan kembali. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas saat membangun aplikasi.

3. Memperbarui Tampilan secara Efisien

React JS menggunakan Virtual DOM untuk memperbarui tampilan aplikasi secara efisien. Virtual DOM memungkinkan React JS untuk memperbarui hanya bagian aplikasi yang diubah tanpa harus me-refresh seluruh halaman. Ini dapat meningkatkan kinerja aplikasi dan pengalaman pengguna.

4. Memungkinkan Pengembangan Aplikasi Berskala Besar

React JS memudahkan untuk mengembangkan aplikasi berskala besar. Menggunakan Redux memungkinkan pengembang untuk mengelola data aplikasi dengan cara yang lebih terstruktur dan terorganisir. Ini memfasilitasi pengembangan aplikasi yang kompleks dengan banyak fitur dan fungsi.

5. Dapat Digunakan Bersamaan dengan Teknologi Lain

React JS dapat digunakan bersama dengan teknologi lain seperti server-side rendering, GraphQL dan juga dapat digunakan bersama dengan library/framework kerja lain seperti Angular atau Vue. Hal ini memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi dengan teknologi yang paling efisien dan tepat untuk kebutuhan aplikasi mereka.

Cara Kerja React JS

1. Membuat Komponen

Pertama, pengembang perlu membuat komponen di React JS. Komponen ini merupakan unit terkecil dari React JS yang dapat digunakan untuk membuat antarmuka pengguna. Setiap komponen memiliki struktur dan logika tersendiri yang dapat digunakan oleh pengembang untuk membangun aplikasi.

2. Menentukan State dan Props

Setelah membuat komponen, pengembang harus menentukan status dan properti komponen. State digunakan untuk menyimpan data yang dapat diedit tentang komponen, sedangkan props digunakan untuk meneruskan data dari  parent component ke child component.

3. Rendering

Setelah mendefinisikan state dan props, developer dapat merender komponen. Rendering digunakan untuk mengubah status dan properti menjadi tampilan UI.

4. Handling Events

Di React JS, penanganan event dilakukan dengan membuat fungsi yang dipanggil saat event terjadi di UI. Contohnya adalah membuat fungsi onclick pada tombol yang akan ditampilkan saat tombol diklik.

5. Memperbarui Tampilan secara Efisien

React JS menggunakan Virtual DOM untuk memperbarui tampilan aplikasi secara efisien. DOM virtual membandingkan perubahan status komponen dan properti dengan yang ditampilkan di browser dan hanya memperbarui yang berubah di viewport. Ini memungkinkan aplikasi berjalan lebih cepat dan lebih efisien dengan mengubah antarmuka pengguna.

Memahami React JS akan membantu pemilik bisnis memahami kemampuan teknologi dan menggunakannya untuk mengembangkan aplikasi atau situs web. Tidak hanya itu, pemilik bisnis juga dapat memastikan bahwa pengalaman pengguna di aplikasi atau situs web akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.

Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di era digital saat ini, pemilik bisnis harus memahami teknologi dan tren pengembangan aplikasi terbaru. Memahami React JS dapat membantu pemilik bisnis membuat keputusan yang tepat, meningkatkan kesuksesan bisnis, dan menyederhanakan aktivitas pemasaran yang dibutuhkan bisnis untuk berbagai platform digital.

5/5 - (1 vote)
Anisa Sifa

Recent Posts

Ingin Membuat Website E-Commerce Yang Menarik? Perhatikan Tips Ini

Design website toko online tidak hanya soal estetika, tapi juga UX yang bagus secara keseluruhan.…

23 hours ago

Apa Saja Jenis Proyek yang Bisa Dikerjakan UX Designer? Yuk Simak Di Sini

Sebelum memulai karir Anda sebagai desainer UX, Anda harus membuat portofolio yang mencakup semua pengalaman…

2 days ago

Aktifkan Keep-Alive Untuk Meningkatkan Performa Website Anda

Keep-Alive memungkinkan browser pengunjung Anda mendownload semua konten (JavaScript, CSS, gambar, video, dll) melalui koneksi…

3 days ago

Baca Ini Untuk Pelajari Apa Saja Job Description Web Developer

Job description seorang web developer adalah membuat situs web menggunakan berbagai bahasa pemrograman. Tanggung jawab…

4 days ago

Rekomendasi Tools A/B Testing untuk Meningkatkan Conversion Rate

Secara default, WordPress tidak mendukung A/B testing. Tapi jangan khawatir. Di bawah ini, kami telah…

5 days ago

Ingin Menjadi UX Designer? Coba Pelajari Apa Saja Tugasnya!

UX design merupakan singkatan dari User Experience design atau desain pengalaman pengguna. Istilah ini sering…

7 days ago